Anda di halaman 1dari 19

EEAJ 8 (3) (2019) 1163-1181

Economic Education Analysis Journal


Terakreditasi SINTA 5
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj

Peran Self-Efficacy Sebagai Variabel Intervening Pengaruh Pengetahuan


Kewirausahaan dan Pengalaman Prakerin Terhadap Kesiapan Berwirausaha
Rizka Apiatun , Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti
DOI: 10.15294/eeaj.v13i2.17051

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Sejarah Artikel Abstrak


Diterima: 14 Juli 2019 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran self-efficacy sebagai variabel intervening pengaruh peng-
Disetujui: 19 Agustus 26 2019 etahuan kewirausahaan dan pengalaman praktik kerja industri terhadap kesiapan berwirausaha. Populasi
Dipublikasikan: 30 Oktober pada penelitan ini adalah 132 siswa Pemasaran kelas XII SMK N 1 Slawi Tahun Ajaran 2018/2019 dan
sampel sebanyak 57 siswa diperoleh setelah diolah dengan rumus Slovin dengan standar error 5%. Penelitian
2019
ini menggunakan angket sebagai alat pengumpulan data. Analisis data menggunakan analisis deskriptif,
analisis jalur, dan uji Sobel. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial 1) Ada pengaruh positif
Keywords tapi tidak signifikan pengetahuan kewirausahaan terhadap kesiapan berwirausaha sebesar (8,8%), 2) Ada
Entrepreneurship Knowledge, pengaruh positif dan signifikan pengalaman praktik kerja industri terhadap kesiapan berwirausa sebesar
(32%), 3) Ada pengaruh positif dan signifikan self-efficacy terhadap kesiapan berwirausa sebesar (43%), 4)
Entrepreneurship Readiness,
Ada pengaruh positif dan signifikan pengetahuan kewirausahaan terhadap self-efficacy sebesar (24%), 5) Ada
Experience in Industrial Work pengaruh positif dan signifikan pengalaman praktik kerja industri terhadap self-efficacy sebesar (53,8%), 6)
Practices, Self-efficacy Ada pengaruh positif dan signifikan pengetahuan kewirausahaan (10,7%) dan pengalaman praktik kerja
industri (23,3%) terhadap kesiapan berwirausaha melalui self-efficacy sebagai variabel mediasi. Berdasar-
kan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa self-efficacy terbukti dapat menjadi variabel mediasi
penguat pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan pengalaman praktik kerja industri terhadap kesiapan
berwirausaha siswa.

Abstract
This research aims to know the role of self-efficacy as a variable that intervenes in entrepreneurship knowledge and
experience in industrial work practices on entrepreneurship readiness. The population in this study was 132 students of
the XII Marketing class Vocational High School 1 Slawi in Academic Year 2018/2019 and a sample of 57 students
was obtained after being processed with Slovin formula with a standard error of 5%. This study use a questionnaire as
a data collection tool. Data analysis used descriptive analysis, path analysis, and sobel test. The results of this study
showed in partial 1) There was a positive but insignificant influence of entrepreneurship knowledge on entrepreneurship
readiness of (8.8%), 2) There was a positive and significant effect on industrial work practices on the entrepreneurship
readiness of (32%), 3) There was positive self-effectiveness and significant towards entrepreneurship readiness of (43%),
4) There is a positive and significant influence of entrepreneurial knowledge on self-efficacy of (24%), 5) There is a posi-
tive and significant effect on industrial work practices on self-efficacy of (53, 8%), 6) There is a positive influence and
significance of entrepreneurial knowledge (10.7%) and industry work experience (23.3%) on entrepreneurial readiness
through self-efficacy as a mediating variable. Based on the results of these studies, it can be concluded that self-efficacy
is proven to be a mediating variable reinforcing entrepreneurship knowledge and industry work experience on student
entrepreneurial readiness.

How to Cite
Apiatun, Rizka., & Prajanti, SDW.(2019). Peran Self-Efficacy Sebagai Variabel Intervening Pengaruh Peng-
etahuan Kewirausahaan dan Pengalaman Prakerin Terhadap Kesiapan Berwirausaha. Economic Education
Analysis Journal, 8(3), 1163-1181.

© 2019 Universitas Negeri Semarang


Alamat Korespondensi: p-ISSN 2252-6544
Gedung L3 Lantai 1 FE Unnes e-ISSN 2502-356X
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: rizkaaphii@gmail.com
Rizka Apiatun & Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti/ EEAJ 8 (3) (2019) 1163-1181

pendahuluan Berdasarkan hasil survei BPS Kabupa-


ten Tegal, pengangguran di tahun 2018 me-
Pengangguran merupakan permasala- ningkat 1,12% dari tahun 2017 sebesar 7,33%
han ketenagakerjaan yang krusial bagi suatu menjadi 8,45%. Hal tersebut diakui Bupati
negara khususnya di negara-negara berkem- Tegal Umi Azizah (dalam berita tribunjateng.
bang seperti Indonesia. Provinsi Jawa Tengah com, 2018). Beliau mengatakan bahwa salah
merupakan salah satu provinsi di Indonesia satu alasan bertambahnya tingkat pengang-
tepatnya di Pulau Jawa (pulau terpadat) yang guran di Kabupaten Tegal karena munculnya
merupakan penyumbang angka pengangguran lulusan baru dari SMK yang kini sedang aktif
terbesar ke empat yakni sebesar 4,23%. Dalam di bursa pasar tenaga kerja. Pada pasar tenaga
data BPS Provinsi Jawa Tengah pada tahun kerja tersebut, beliau menuturkan tidak se-
2018 menyebutkan bahwa “Jumlah angkatan muanya bisa terserap oleh kebutuhan perus-
kerja di Jawa Tengah pada Agustus 2018 se- ahaan, karena sedikitnya lowongan pekerjaan
banyak 18,06 juta orang naik 0,05 juta orang dan jumlah tenaga kerja yang selalu mening-
dibanding Agustus 2017. Pada Agustus 2018 kat khususnya di Kabupaten Tegal.
sebanyak 17,25 juta orang adalah penduduk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di-
bekerja, sedangkan 0,81 juta orang mengang- kembangkan oleh pemerintah agar lulusanya
gur. Angka pengangguran tersebut meningkat mampu mengatasi masalah ketenagakerjaan.
40000 orang dari Agustus 2017. Angka pen- Sesuai dengan Peraturan Menteri Kependidi-
gangguran tersebut juga mayoritas disumbang kan dan Kebudayaan tentang Standar Kom-
oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan petensi Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). No 34 Tahun 2018 menyatakan bahwa pen-
Tingginya angka pengangguran dari sis- didikan kejuruan dikembangkan untuk meng-
wa lulusan SMK dan SMA inilah yang disebut hasilkan tenaga kerja terampil yang memiliki
pengangguran terdidik. Penganguran terdidik kemampuan sesuai dengan tuntutan kebutu-
timbul karena banyaknya lulusan-lusan dari han dunia usaha atau industri, serta mampu
berbagai lembaga pendidikan yang ingin atau mengembangkan potensi dirinya dalam men-
sedang mencari pekerjaan tapi belum mempe- gadopsi, beradaptasi dengan perkembangan
rolehnya. ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Dari
Masalah pengangguran terdidik juga pernyataan tersebut, langkah yang harus di-
masih dihadapi oleh Kabupaten Tegal. Ting- lakukan untuk mempersiapkan lulusan SMK
kat pengangguran yang terjadi di Kabupaten agar dapat bekerja dalam bidang tertentu yak-
Tegal dari tahun ke tahun selalu masuk dalam ni dengan mengembangkan potensi diri siswa-
3 daerah kabupaten penyumbang angka pen- siswanya agar memiliki kemampuan dan ke-
gangguran terbanyak di Provinsi Jawa Tengah. terampilan sesuai dengan perkembangan ilmu

Tabel 1. Jumlah Pengangguran Terbuka di 3 Daerah Kabupaten Jawa Tengah yang menyumbang
TPT terbanyak, Tahun 2017-2018 (dalam %) :

No 2017 2018
1. Kabupaten Brebes 8,04 Kabupaten Tegal 8,45
2. Kabupaten Tegal 7,33 Kabupaten Cilacap 7,48
3. Kabupaten Cilacap 6,30 Kabupaten Brebes 7,27
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah

1164
Rizka Apiatun & Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti/ EEAJ 8 (3) (2019) 1163-1181

pengetahuan dan teknologi. favorit di Kabupaten Tegal dengan rumpun


Generasi muda saat ini harus bisa me- bisnis manajemen yang memiliki akreditasi A.
rubah pola pandang masyarakat, sehingga Data Kemendikbud (dalam berita Eduspensa,
lulusan SMK yang sekarang harus siap untuk 2019) SMK N 1 Slawi juga masuk dalam daf-
mandiri dan menciptakan lapangan pekerjaan tar 50 SMK Negeri dan Swasta terbaik di Jawa
yang mampu mengatasi masalah ketenaga- Tengah dengan nilai rerata IIUN ( Indeks
kerjaan khususnya pengangguran. Salah satu Intergritas Ujian Nasional ) 96,46. Sebagai
solusi permasalahan tersebut adalah dengan SMK negeri favorit di Kabupaten Tegal, pene-
mencetak lulusan lembaga pendidikan yang rimaan calon peserta didik diseleksi dengan
memiliki kemampuan mengembangkan ke- ketat mulai dari seleksi berdasarkan peringkat
wirausahaan dengan pengetahuan dan kete- hasil ujian nasional, nilai prestasi, nilai hasil
rampilan kewirausahaan yang dapat menjadi tes tertulis, dan hasil tes wawancara. Sekolah
modal siap dalam berwirausaha. juga selalu berupaya melaksanakan fungsi dan
Kesiapan berwirausaha penting diterap- mencapai tujuan sekolah dengan meningkat-
kan di SMK, selain sebagai pengembangan kan kualitas dari segi pembelajaran sampai
diri, berwirausaha juga bertujuan untuk men- dengan pembekalan keterampilan kejuruan
gurangi ketergantungan pada dunia kerja. Ke- pada siswa.
siapan berasal dari kata “siap” yang berarti ke- Dari semua jurusan di SMK N 1 Slawi
cenderungan akan kemampuan dan kesediaan jurusan pemasaran adalah jurusan yang men-
seseorang untuk melakukan sesuatu. Menurut dapat pendidikan dan praktik-praktik kewira-
Slameto (2010) kesiapaan adalah keseluruhan usahaan lebih banyak daripada jurusan lain.
dari kondisi seseorang yang membuatnya siap Seperti dalam pembelajaran merencanakan
untuk memberi respon atau jawaban di dalam bisnis dan membuat produk, selain itu praktik
cara tertentu terhadap suatu situasi. Kondisi kewirausahaan yang intensif seperti magang
siap sesorang setidak-tidaknya mencakup tiga menjadikan siswa jurusan pemasaran SMK
aspek, yaitu: 1. kondisi fisik, mental dan emo- N 1 Slawi dibekali dengan pengetahuan dan
sional, 2. kebutuhan-kebutuhan, motif dan tu- keterampilan kewirausahaan yang baik. Hal
juan, 3. keterampilan, pengetahuan dan pen- ini sesuai dengan misi SMK N 1 Slawi yakni
gertian yang lain yang telah dipelajari. Ketiga menyiapkan tamatan yang bertaqwa dan ber-
aspek tersebut akan mempengaruhi sesorang budi luhur, mempunyai etos kerja dan berjiwa
lebih cenderung untuk berbuat sesuatu. Ke- wirausaha. Lulusan dari SMK N 1 Slawi di-
wirausahaan menurut Rosidah (2015) adalah persiapkan untuk berwirausaha terutama dari
kemampuan dan kemauan seorang untuk be- jurusan pemasaran yang diharapkan mampu
risiko dengan menginvestasikan dan memper- menjadi calon-calon wirausahawan muda
taruhkan waktu, uang dan usaha untuk me- yang cerdas, akif, kreatif dan bisa membaca
mulai suatu perusahaan dan menjadikannya maupun membuat peluang sendiri.
berhasil. Berdasarkan observasi awal, kondisi
Dari pengertian tersebut dapat disim- yang terjadi di SMK N 1 Slawi ternyata tidak
pulkan bahwa kesiapan berwirausaha meru- sesuai dengan harapan sekolah, dimana seba-
pakan suatu kegiatan bisnis yang dilakukan gian besar lulusan siswa SMK N 1 Slawi te-
oleh seseorang maupun beberapa orang yang rutama jurusan pemasaran masih sedikit yang
memiliki berbagai tujuan dan kebutuhan un- berwirausaha. Pernyataan tersebut dibuktikan
tuk memperoleh keuntungan dari kegiatan dengan data resmi dari Bursa Kerja SMK N 1
bisnis dengan memanfaatkan peluang dibe- Slawi yang menjelaskan bahwa lulusan SMK
kali dengan kondisi fisik, mental, emosional, sudah ada yang berwirausaha, namun jum-
keterampilan, dan berbagai pengetahuan yang lahnya masih sangat sedikit dibandingkan
telah dimiliki. dengan banyaknya lulusan terutama jurusan
SMK N 1 Slawi adalah salah satu SMK pemasaran.

1165
Rizka Apiatun & Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti/ EEAJ 8 (3) (2019) 1163-1181

Tabel 2. Data Penelusuran Tamatan Siswa SMK N 1 Slawi tahun 2015-2018

Tahun Ajaran
Program
No 2015/2016 2016/2017 2017/2018
keahlian
Jumlah lulusan Usaha Jumlah lulusan Usaha Jumlah lulusan Usaha
1. Akuntansi 129 11 126 9 125 5
2. Administrasi 125 8 122 5 126 3
3. Pemasaran 126 13 136 7 126 5
4. TKJ 93 4 126 11 124 6
5. RPL - - - - 61 2
6. Multimedia - - - - 62 5
Jumlah 473 36 510 32 624 21
Sumber : BKK SMK N 1 Slawi

Berdasarkan Tabel 2., terlihat bahwa Namun, berdasarkan hasil observasi pra pene-
lulusan SMK N 1 Slawi yang berwirausaha litian pada siswa kelas XII di SMK N 1 Slawi
atau bekerja mandiri dengan membuka usaha yang terlihat pada Tabel 3. ditemukan fakta
sendiri seperti berjualan atau membuka usaha bahwa belum siapnya siswa untuk berwirau-
jasa dan yang lain sebagainya masih sangat saha setelah nanti lulus dari sekolah. Sebesar
sedikit. Kesiapan berwirausaha siswa masih 75,56%, atau 34 dari 45 siswa ternyata belum
tergolong rendah dari tahun ke tahun dan siap untuk berwirausaha ketika lulus dari
jumlahnya cenderung menurun. Hal ini be- SMK.
lum sesuai dengan misi SMK yang bertujuan Pilihan karir bekerja dan melanjutkan
menyiapkan tamatan yang siap berwirausaha. sekolah memperkuat alasan belum siapnya
Selain itu berdasarkan data observasi awal siswa jurusan pemasaran dalam berwiraus-
melalui kuesioner terbuka menunjukkan bah- aha. Hal tersebut menunjukkan siswa jurusan
wa sebagian besar siswa belum siap berwiraus- Pemasaran yang tertarik untuk berwirausaha
aha dan yang sudah siap juga masih ragu-ragu memang masih sedikit dan lebih berminat un-
dalam berwirausaha. Alasanya mulai dari tuk bekerja dan melanjutkan studi.
kurangnya pengetahuan, belum mempunyai Pendidikan merupakan salah satu cara
pengalaman yang cukup, modal yang dirasa untuk menumbuhkan jiwa wirausaha. Hal itu
cukup besar dan belum berani mengambil re- karena pendidikan dijalankan dengan penuh
siko tinggi. kesadaran, mempunyai tujuan, target, dan
Salah satu dari tujuan SMK N 1 Slawi sasaran tertentu serta diberikan secara siste-
adalah mencetak lulusan yang dapat bekerja matis untuk mengembangkan potensi-potensi
mandiri sesuai dengan keahlian pilihannya. yang ada. Soemanto (dalam Wibowo, 2011)
Bekerja secara mandiri artinya mencipta- mengatakan bahwa satu-satunya perjuangan
kan lapangan pekerjaan atau usaha sendiri. atau cara untuk mewujudkan manusia yang

Tabel 3. Persepsi Kesiapan Berwirausaha Siswa Kelas XII SMK N 1 Slawi Tahun Ajaran 2018/2019

No Kelas Total Siswa Jumlah Sampel Siap Berwirausaha Belum Siap Berwirausaha
1. XII PM 2 32 22 7 15
2. XII PM 3 33 23 4 19
Jumlah 65 45 11 34
Sumber : Data Observasi Awal, Kuesioner Pra Penelitian yang Diolah 2019

1166
Rizka Apiatun & Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti/ EEAJ 8 (3) (2019) 1163-1181

mempunyai moral, sikap, dan keterampilan dasar kewirausahaan seperti: apa yang akan
wirausaha adalah dengan pendidikan. Den- diproduksi, bagaimana cara mengelola keuan-
gan adanya pendidikan, wawasan individu gan dan permodalan, belum memahami mar-
menjadi lebih percaya diri, bisa memilih dan keting mix, cara menjalin komunikasi, dan
mengambil keputusan yang tepat, meningkat- cara mengambil keputusan. Beberapa siswa
kan kreativitas dan inovasi membina moral, juga menjawab belum memiliki cukup penga-
karakter, intelektual, serta peningkatan kuali- laman dalam mengelola usaha, keterampilan
tas sumber daya manusia yang lain sehingga yang dimiliki masih sedikit, kurang percaya
akhirnya mampu berdiri sendiri. diri, belum memiliki mental yang kuat, serta
Pengetahuan kewirausahaan merupa- terkendala akan modal.
kan aspek penting dalam membentuk kesia- Faktor yang mempengaruhi kesiapan
pan berwirausaha. Menurut Suryana, (2014) berwirausaha juga dari keterampilan. Berbe-
beberapa pengetahuan yang harus dimiliki da dengan pengetahuan yang prosesnya dida-
wirausaha, yakni: 1. Pengetahuan mengenai pat melalui pendidikan baik secara langsung
usaha yang akan dirintis, 2. Pengetahuan ten- maupun tidak, keterampilan dikembangkan
tang lingkungan usaha yang ada, 3. Pengeta- dengan latihan. Sekolah kejuruan pendidikan
huan tentang peran dan tanggung jawab, dan kewirausahaan tidak hanya dikembangkan
4. Pengetahuan tentang manajemen dan orga- melalui mata pelajaran kewirausahaan tetapi
nisasi bisnis. Dari kajian teori tersebut, dapat juga pada Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
dikatakan bahwa pengetahuan merupakan pe- atau yang lebih dikenal dengan Praktik Kerja
mahaman seseorang mengenai segala sesua- Industri (Prakerin) adalah suatu bentuk pe-
tu. Sedangkan, pengetahuan kewirausahaan nyelenggaraan pendidikan keahlian profesio-
yakni pemahaman seseorang tentang konsep nal, yang memadukan secara sistematik dan
kewirausahaan yang diperlukan untuk berwi- singkron antara program pendidikan di seko-
rausaha. lah dan program penguasaan yang diperoleh
Hal tersebut sejalan dengan penelitian melalui kegiatan bekerja langsung di dunia
yang dilakukan Melyana, (2015) bahwa pen- kerja untuk mencapai suatu tingkat keahli-
getahuan kewirausahaan berpengaruh seca- an atau keterampilan profesional (Surachim,
ra langsung terhadap kesiapan berwirausaha 2016).
secara positif dan signifikan sebesar 7,56%. Penelitian yang dilakukan Nurbaya,
Selain itu, hasil penelitian Apriliawati, (2017) (2012) menunjukan bahwa terdapat pengaruh
menunjukan terdapat pengaruh secara lang- yang signifikan pengalaman prakerin terha-
sung positif dan signifikan antara pengeta- dap kesiapan berwirausaha kelas XII SMK
huan kewirausahaan terhadap kesiapan ber- N Barabai. Hal ini dibuktikan dengan hasil
wirausaha siswa kelas XII SMK N 1 Kendal uji secara parsial terdapat pengaruh penga-
sebesar 10,96%. Sedangkan penelitian Nega- laman prakerin terhadap kesiapan berwirau-
ra, (2013) faktor pengetahuan kewirausahaan saha dengan kontribusi sebesar 25,8%. Pen-
hanya berpengaruh sebesar 0,4% dari kese- elitian Wijayanti, (2016) juga mengatakan
luruhan aspek yang mempengaruhi kesiapan bahwa pengalaman prakerin memiliki kont-
berwirausaha siswa, hal tersebut karena pen- ribusi positif terhadap kesiapan berwirausaha
guasaan kompetensi kewirausahaan yang ma- sebesar 47,7% pada kelas XI paket keahlian
sih cukup rendah. Teknik Komputer dan Jaringan tahun ajaran
Berdasarkan hasil observasi awal pada 2015/2016 di Kabupaten Nganjuk. Sedang-
hari Senin tanggal 28 Januari 2019 pukul kan penelitian Santi (2013) mengatakan bah-
09:00 WIB yang dilakukan kepada siswa kelas wa pengalaman prakerin tidak berpengaruh
XII SMK N 1 Slawi, ada 32 siswa menjawab signifikan terhadap kesiapan berwirausaha
bahwa mereka belum siap untuk berwiraus- siswa kelas XII SMK N 1 Purwosari dengan
aha karena belum mendalami pengetahuan hasil penelitan pengaruh secara langsung

1167
Rizka Apiatun & Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti/ EEAJ 8 (3) (2019) 1163-1181

hanya sebesar 1,7%, hal tersebut dikarenakan yang dilakukan oleh Melyana, (2015) meny-
pengelolaan prakerin yang kurang terstruktur atakan bahwa pengetahuan kewirausahaan
dan intensif terhadap siswa. berpengaruh terhadap kesiapan berwiraus-
Berdasarkan hasil wawancara yang di- aha secara tidak langsung melalui self-efficacy
lakukan pada hari Senin tanggal 28 Januari secara positif dan signifikan sebesar 55,53%,
2019 dengan Ibu Tri Rindarmani, S.Pd, selaku artinya semakin tinggi pengetahuan kewira-
guru mata pelajaran Kewirausahaan, terkait usahaan dengan self-efficacy, maka semakin
dengan pengalaman prakerin siswa, beliau tinggi terhadap kesiapan berwirausaha. Selain
mengatakan siswa sudah memiliki keterampi- itu Mugiyatun, (2018) mengemukakan bahwa
lan yang baik terhadap pendidikan kewiraus- terdapat pengaruh tidak langsung pengalaman
ahaan. Khususnya bagi siswa jurusan pemasa- prakerin terhadap minat berwirausaha siswa
ran yang sudah dibekali dengan berbagai teori kelas XII Akuntansi SMK N 2 Semarang se-
kewirausahaan yang memang sesuai dengan besar 4,45%. Hal ini membuktikan bahwa self-
bidangnya. Penempatan prakerin jurusan efficacy meningkatkan kesiapan siswa dalam
pemasaran juga sudah sangat sesuai dengan berwirausaha.
bidang keahlian, seperti di Super Market atau Kurangnya efikasi diri akan menyebab-
Mini Market dan di Restoran yang praktiknya kan seseorang semakin pesimis pada kehidu-
berhubungan dengan pemasaran. pannya di masa depan. Kesiapan berwiraus-
Dari penelitian dan hasil observasi ter- aha siswa akan sulit untuk dicapai. Beberapa
sebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa pen- siswa yang tidak percaya diri dan yakin den-
getahuan kewirausahaan dan pengalaman gan kemampuan yang mereka miliki akan
prakerin berpengaruh terhadap kesiapan ber- menjadi penghambat bagi dirinya sendiri ter-
wirausaha siwa, tetapi besaran sumbangan hadap keinginannya untuk berprestasi, men-
pengaruh terhadap kesiapan berwirausaha capai cita-cita yang diinginkan atau bahkan
berbeda-beda. Dari penelitian Negara, (2012) untuk memperbaiki kualitas hidup di masa
dan Santi, (2013) dapat kita analisis walaupun yang akan datang. Sehingga, perlu adanya
pengetahuan dan pengalaman prakerin ter- efikasi dalam diri setiap siswa sebagai modal
bukti berpengaruh terhadap kesiapan berwira- untuk membentuk kematangan mental dan
usaha tapi sumbangan pengaruh yang diberi- emosi pada diri siswa. Maka dari itu self-effica-
kan tergolong rendah. Keberhasilan seseorang cy merupakan faktor penting yang berasal dari
bukan ditentukan oleh kepandaian yang dipu- dalam diri siswa yang mampu mempengaruhi
nyai saja, tetapi oleh faktor lainnya yang juga kesiapan beriwirausaha selain pengetahuan
sangat penting. Penelitian Negara, (2012) dan dan keterampilan kewirausahaan.
Santi, (2013) menyarankan agar peneliti men- Berdasarkan hasil pemaparan fenomena
cari penyebab rendahnya pengaruh dari faktor gap dan research gap tersebut yang didukung
pengetahuan kewirausahaan dan pengalaman fakta dan hasil penelitian sebelumnya menja-
prakerin yang telah diberikan kepada siswa di latar belakang pengajuan penelitian dengan
dalam bentuk mata pelajaran kewirausahaan. mengangkat judul “Peran Self-efficacy Sebagai
Self-efficacy juga merupakan faktor pen- Variabel Intervening Pengaruh Pengetahuan
ting pembentuk kesiapan berwirausaha yang Kewirausahaan Dan Pengalaman Praktik
berasal dari dalam diri. Slamet, dkk (2014) Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwiraus-
menyatakan bahwa Self-efficacy atau efikasi aha Pada Siswa Kelas XII Jurusan Pemasaran
diri merupakan keyakinan bahwa seseorang SMK N 1 Slawi tahun ajaran 2018/2019”.
dapat sukses menjalankan proses entrepre- Penelitian ini dilaksanakan dengan tu-
neurial. Sedangkan menurut Zulkosky, (2009) juan untuk mengetahui 1. Pengaruh pengeta-
self-efficacy adalah konsep yang mempengaru- huan kewirausahaan secara positif dan signi-
hi bagaimana orang berpikir, merasa, memo- fikan terhadap kesiapan berwirausaha siswa,
tivasi diri, dan bertindak. Penelitian terdahulu 2. Pengaruh pengalaman prakerin secara po-

1168
Rizka Apiatun & Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti/ EEAJ 8 (3) (2019) 1163-1181

sitif dan signifikan terhadap kesiapan berwi- intervening yaitu self-efficacy. Teknik pengumpu-
rausaha siswa, 3. Pengaruh self-efficacy secara lan data menggunakan kuesioner. Kuesioner
positif dan signifikan terhadap kesiapan ber- yang disusun adalah jenis kuesioner tertutup
wirausaha siswa, 4. Pengaruh pengetahuan dengan lima alternatif jawaban yaitu sangat
kewirausahaan secara positif dan signifikan setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (RR), tidak
terhadap self-efficacy, 5. Pengaruh pengalaman setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).
prakerin secara positif dan signifikan terha- Teknik analisis uji instrumen yang di-
dap self-efficacy, 6. Pengaruh pengetahuan ke- gunakan adalah uji validitas dan reliabilitas.
wirausahaan secara positif dan signifikan ter- Teknik pengolahan dan analisis data menggu-
hadap kesiapan berwirausaha siswa melalui nakan analisis statistik deskriptif. Pengujian
self-efficacy sebagai variabel intervening, 7. Pen- statistik dilakukan untuk memberikan gam-
garuh pengalaman prakerin secara positif dan baran atau deskripsi variabel–variabel dalam
signifikan terhadap kesiapan berwirausaha penelitian. Statistik deskriptif yang digunakan
siswa melalui self-efficacy pada siswa Pemasa- dalam penelitian ini terdiri dari penentuan
ran kelas XII SMK N 1 Slawi tahun ajaran nilai rata-rata (mean), nilai maksimum, nilai
2018/2019 di Kabupaten Tegal. minimum, dan standard deviasi. Uji asumsi kla-
sik bertujuan untuk mengetahui apakah hasil
Metode estimasi regresi yang dilakukan benar-benar
bebas dari adanya gejala yang dapat menggan-
Penelitian ini merupakan pendekatan gu ketepatan hasil analisis yaitu uji linearitas,
atau metode kuantitatif, suatu pendekatan uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji
yang bersifat konfirmasi yaitu metode peneli- multikolinearitas. Pengujian hipotesis peneli-
tian yang bersifat menguji hipotesis dari suatu tian ini dilakukan dengan menggunakan mo-
teori yang telah ada. Penelitian bersifat meng- del analisis jalur (path analysis). Uji t untuk me-
konfirmasi antara teori dengan kenyataan lihat signifikansi dan besarnya pengaruh. Uji
yang ada dengan mendasarkan pada data ilmi- sobel untuk melihat mediasi pengaruh dari
ah dalam bentuk angka atau numerik, sehing- variabel intervening.
ga penelitian kuantitatif diidentikkan dengan
penelitian numerik. Penelitian ini merupakan hasil dan pembahasan
jenis penelitian ex-post facto. Menurut Arikun-
to (2010) penelitian ex-post facto adalah model
penelitian yang kejadiannya sudah terjadi se-
belum penelitian dilaksanakan. Penelitian ex-
post facto mengungkap gejala-gejala yang ada
atau yang telah terjadi sehingga dalam pene-
litian ini tidak perlu memberikan perlakuan
apapun terhadap variabel dalam penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah sis-
wa Pemasaran kelas XII SMK N 1 Slawi pada
tahun ajaran 2018/20179 yang berjumlah 132
Gambar 1. Distribusi Analisis Deskriptif
siswa. Sampel dari penelitian ini berjumlah
Variabel Kesiapan Berwirausaha (Y), Pengeta-
57 orang. Teknik pengambilan sampel meng-
huan Kewirausahaan (X1), Pengalaman Prak-
gunakan proportional random sampling. Varia-
bel dalam penelitian ini dibedakan menjadi 3 erin (X2), dan Self-efficacy (X3)
(tiga) diantaranya variabel terikat (dependen)
Dari Gambar 1. dapat disimpulkan bah-
yaitu kesiapan berwirausaha, variabel bebas
wa variabel kesiapan berwirausaha dengan ka-
(independen) yaitu pengetahuan kewiraus-
tegori cukup tinggi 61,40% (35 siswa). Untuk
ahaan dan pengalaman prakerin, dan variabel

1169
Rizka Apiatun & Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti/ EEAJ 8 (3) (2019) 1163-1181

variabel pengetahuan kewirausahaan dengan kan benar dan linear. Uji linearitas dengan va-
kategori tinggi sebesar 63,16% (36 siswa). Se- riabel self-efficacy sebagai variabel independen
dangkan variabel pengalman prakerin dengan diperoleh nilai c2 hitung sebesar 27,816 dan
kategori tinggi sebesar 61,40% (35 siswa) dan lebih kecil dari c2 tabel sebesar 73,31 dengan
variabel self-efficacy dengan kategori tinggi se- df=55 maka regresi dalam model ini dinyata-
besar 75,44% (43 siswa). kan linear.
Sebelum melakukan pengujian hipo- Selanjutnya uji multikolonieritas dilaku-
tesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat kan dengan mengamati nilai Variance Inflation
yang meliputi uji normalitas, linearitas, uji Factor (VIF) dan Tolerance. Hasil uji semua va-
multikolonieritas dan uji heterokedastisitas. riabel independen dengan kesiapan berwirau-
Pertama adalah hasil uji normalitas diperoleh saha sebagai variabel dependen menunjukkan
dengan menggunakan uji KolmogorovSmirnov nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10. Ha-
(K-S). Nilai Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan sil uji semua variabel independen dengan self
kesiapan berwirausaha sebagai variabel de- efficacy sebagai variabel dependen menunjuk-
penden dengan nilai siginifikan 0,200 sedang- kan nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10.
kan nilai Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada
self efficacy sebagai variabel dependen dengan multikolonieritas antar variabel bebas dalam
nilai signifikansi 0,200. Sehingga dapat disim- model regresi.
pulkan bahwa kedua data tersebut berdistribu- Selanjutnya uji heterokedastisitas yang
si normal karena nilai signifikansi berada di dilakukan dengan melihat siginifikansi mela-
atas 0,05. lui Uji Park pada tabel Coefficients. Nilai sig-
Uji linearitas dengan menggunakan Uji nifikansi semua variabel independen dengan
Lagarage Multiplier. Dapat dapat dilihat dari ni- kesiapan berwirausaha sebagai variabel de-
lai c2 hitung < c2 tabel maka model dinyata- penden lebih dari 0,05 sedangkan nilai signi-
kan linier. Uji linearitas dengan variabel kesia- fikansi semua variabel independen dengan self
pan berwirausaha sebagai variabel independen efficacy sebagai variabel dependen lebih dari
diperoleh nilai c2 hitung sebesar 31,464 dan 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa model
lebih kecil dari c2 tabel sebesar 73,31 dengan regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
df=55 maka regresi dalam model ini dinyata-

Tabel 4. Hasil Uji Regresi Linear Berganda dengan Kesiapan Berwirausaha Sebagai Variabel De-
penden

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,743a 0,552 0,527 6,019
a. Predictors: (Constant), self-efficacy, pengetahuan kewirausahaan, pengalaman prakerin
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,247 10,121 0,123 0,902
X1 0,157 0,201 0,088 0,783 0,437
X2 0,359 0,143 0,320 2,510 0,015
X3 1,089 0,323 0,434 3,376 0,001
a. Dependent Variable: kesiapan berwirausaha
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
1170
Rizka Apiatun & Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti/ EEAJ 8 (3) (2019) 1163-1181

Ghozali (2016) analisis jalur merupakan sebesar satu satuan variabel self-efficacy, maka
perluasan dari analisis regresi linear berganda akan terjadi peningkatan sebesar 0,434 satu-
atau analisis jalur adalah penggunaan analisis an, dengan asumsi variabel pengetahuan ke-
regresi untuk menaksir hubungan kausalitas wirausahaan dan pengalaman prakerin tetap.
antar variabel (model casual) yang telah ditetap- Koefisien bernilai positif artinya terdapat pen-
kan sebelumnya berdasarkan teori. Penelitian garuh positif antara self-efficacy terhadap kesi-
ini menggunakan analisis jalur untuk menge- apan berwirausaha, semakin naik self-efficacy
taui pengaruh langsung dan tidak langsung maka semakin naik pula kesiapan berwirau-
variabel pengetahuan kewirausahaan dan saha. Sedangkan nilai e2 sebesar 0,67 meru-
pengalaman praktik kerja industri terhadap pakan varian variabel kesiapan berwirausaha
kesiapan berwirausaha melalui self-efficacy se- yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel pen-
bagai variabel intervening. Analisis jalur dalam getauan kewirausahaan, pengalaman prakerin
penelitian ini dihitung dengan bantuan apli- dan self-efficacy.
kasi IBM SPSS Statistics 23 melalui dua tahap
dengan hasil yang dapat dilihat pada tabel 4. Hasil uji hipotesis berdasarkan hasil uji par-
Berdasarkan Tabel 4. diketahui hasil uji sial (uji t) pada Tabel 2. sebagai berikut:
analisis jalur 1 dengan kesiapan berwirausaha Hasil pengujian statistik dengan SPSS
sebagai variabel dependen diperoleh persa- pada variabel kesiapan berwirausaha sebagai
maan: variabel dependen, variabel pengetahuan ke-
Y = 0,088 X1 + 0,320 X2 + 0,434 X3 + e1 wirausahaan dengan sig 0,437 > 0,05, maka
Nilai e1 = 0,67 H1 ditolak, hal ini berarti tidak terdapat pen-
Hasil analisis regresi berganda pertama garuh signifikan pengetahuan kewirausahaan
menunjukkan konstanta koefisien regresi pen- terhadap kesiapan berwirausaha. Untuk varia-
getahuan kewirausahaan sebesar 0,088 me- bel pengalaman prakerin dengan sig 0,015 <
nyatakan bahwa apabila setiap peningkatan 0,05, maka H2 diterima, hal ini berarti bahwa
variabel pengetahuan kewirausahaan sebesar pengalaman prakerin berpengaruh secara sig-
satu satuan maka akan menyebabkan pening- nifikan terhadap kesiapan berwirausaha. Se-
katan atau kenaikan sebesar 0,088 satuan dangkan untuk variabel self-efficacy dengan sig
dengan asumsi variabel Pengalaman Prakerin 0,001 < 0,05, maka H3 diterima, hal ini berarti
dan self-efficacy tetap. Koefisien bernilai po- bahwa self-efficacy berpengaruh secara signifi-
sitif artinya terdapat pengaruh positif antara kan terhadap kesiapan berwirausaha.
pengetahuan kewirausahaan terhadap kesia- Berdasarkan Tabel 5. diketahui hasil uji
pan berwirausaha, semakin naik pengetahuan analisis jalur 2 dengan self-efficacy sebagai va-
kewirausahaan maka semakin naik pula kesi- riabel dependen diperoleh persamaan:
apan berwirausaha. X3 = 0,247 + 0,538 + e1
Koefisien regresi kedua sebesar 0,320 Nilai e2 = 0,71
menunjukkan bahwa apabila terjadi kenai- Hasil analisis regresi berganda pertama
kan sebesar satu satuan variabel pengalaman menunjukkan koefisien regresi pengetahuan
prakerin, maka akan terjadi kenaikan sebesar kewirausahaan 0,247 menyatakan bahwa apa-
0,320 satuan dengan asumsi variabel pengeta- bila setiap peningkatan sebesar variabel pen-
huan kewirausahaan dan variabel self-efficacy getahuan kewirausahaan sebesar satu satuan
tetap. Koefisien bernilai positif artinya terda- maka akan menyebabkan peningkatan atau
pat pengaruh positif antara pengalaman pra- kenaikan sebesar 0,247 satuan dengan asumsi
kerin terhadap kesiapan berwirausaha, sema- variabel pengalaman prakerin tetap. Koefisi-
kin naik pengalaman prakerin maka semakin en bernilai positif artinya terdapat pengaruh
naik pula kesiapan berwirausaha. positif antara pengetahaun kewirausahaan
Koefisien regresi ketiga sebesar 0,434 terhadap self-efficacy, semakin meningkat pen-
menunjukkan bahwa apabila terjadi kenaikan getahuan kewirausahaan maka semakin naik
self-efficacy.
1171
Rizka Apiatun & Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti/ EEAJ 8 (3) (2019) 1163-1181

Tabel 5. Hasil Uji Regresi Linear Berganda dengan Self-efficacy Sebagai Variabel Dependen

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,699 a
0,488 0,469 2,538
a. Predictors: (Constant), pengalaman prakerin, pengetahuan kewirausahaan
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 7,594 4,129 1,926 0,059
X1 0,177 0,081 0,247 2,177 0,034
X2 0,240 0,051 0,538 4,738 0,000
a. Dependent Variable: self-efficacy
Sumber : Data primer yang diolah, 2019

Koefisien regresi kedua sebesar 0,538 53,8%. Besarnya pengaruh self-efficacy terha-
menunjukkan bahwa apabila terjadi kenai- dap kesiapan berwirausaha adalah sebesar
kan sebesar satu satuan variabel pengalaman 0,434 atau 43,4%.
prakerin, maka akan terjadi kenaikan sebesar
0,538 satuan dengan asumsi variabel pengeta- Hasil pengujian hipotesis berdasarkan hasil
huan kewirausahaan tetap. Koefisien bernilai uji parsial (uji t) pada Tabel 5. sebagai beri-
positif artinya terdapat pengaruh positif anta- kut:
ra pengalaman prakerin terhadap self-efficacy, Hasil pengujian statistik dengan SPSS
semakin naik pengalaman prakerin maka se- pada variabel self-efficacy sebagai variabel de-
makin naik pula self-efficacy. Nilai e1 sebesar penden, pada variabel pengetahuan kewira-
0,71 merupakan varian variabel self-efficacy usahaan dengan sig 0,034 < 0,05, maka H4
yang tidak dapat dijelaskan oleh pegetahuan diterima, hal ini berarti bahwa pengetahuan
kewirausahaan dan pengalaman prakerin. kewirausahaan berpengaruh secara positif
Besarnya pengaruh langsung pengeta- dan signifikan terhadap self-efficacy. Untuk va-
huan kewirausahaan terhadap kesiapan ber- riabel pengalaman prakerin dengan sig 0,000
wirausaha adalah sebesar 0,088 atau sebesar < 0,05, maka H5 diterima, hal ini berarti bah-
8,8%. Besarnya pengaruh tidak langsung pen- wa pengalaman prakerin berpengaruh secara
getahuan kewirausahaan terhadap kesiapan signifikan terhadap self-efficacy. Hasil temuan
berwirausaha adalah 0,247 x 0,434 = 0,1072 ini memberikan makna bahwa semakin ting-
atau sebesar 10,72%. Sedangkan besarnya gi pengalaman prakerin, maka akan semakin
pengaruh pengetahuan kewirausahaan ter- tinggi self-efficacy.
hadap self-efficacy adalah 0,247 atau sebesar Pengujian hipotesis mediasi dapat dila-
24,7%. kukan dengan uji sobel. Berikut adalah hasil
Besarnya pengaruh langsung pengala- uji sobel yang dilakukan dengan cara mengu-
man prakerin terhadap kesiapan berwiraus- ji kekuatan pengaruh tidak langsung variabel
aha adalah sebesar 0,320 atau 32%. Besarnya independen kepada variabel dependen mela-
pengaruh tidak langsung pengalaman prake- lui variabel mediasi. Berdasarkan hasil perhi-
rin terhadap kesiapan berwirausaha 0,538 x tungan dengan menggunakan rumus sobel test
0,434 = 0,2335 atau sebesar 23,35%. Sedang- diperoleh nilai t hitung sebesar 1,8337 lebih
kan besarnya pengaruh pengalaman prakerin besar dari t tabel dengan tingkat signifikansi
terhadap self-efficacy adalah 0,538 atau sebesar 0,05 yaitu sebesar 1,6736. Maka H6 diteri-

1172
Rizka Apiatun & Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti/ EEAJ 8 (3) (2019) 1163-1181

ma, hal ini berarti variabel self-efficacy secara Hal serupa juga dibuktikan oleh penelitian
positif dan signifikan memediasi pengaruh Trisnawati (2014) yang menyatakan bahwa se-
pengetahuan kewirausahaan terhadap kesia- cara parsial tidak ada pengaruh pengetahuan
pan berwirausaha. Sehingga, semakin tinggi kewirausahaan pada minat berwirausaha sis-
pengetahuan kewirausahaan, maka akan ber- wa SMK Negeri 1 Pamekasan. Namun, hasil
pengaruh positif dan signifikan terhadap kesi- penelitian ini tidak mendukung penelitian dari
apan berwirausaha melalui variabel self-efficacy Melyana (2015) yang menunjukkan pengeta-
sebagai mediasi. huan kewirausahaan mempengaruhi kesiapan
Berdasarkan hasil perhitungan dengan berwirausaha secara langsung dan signifikan.
menggunakan rumus sobel test diperoleh nilai Berpengaruhnya pengetahuan kewirausahaan
t hitung sebesar 2,7407 lebih besar dari t tabel juga dibuktikan oleh penelitian Apriliati,
dengan tingkan signifikansi 0,05, yaitu sebesar (2017) bahwa pengetahuan kewirausahaan
1,6736. Maka H7 diterima, hal ini berarti va- berpengaruh terhadap kesiapan berwiraus-
riabel self-efficacy secara positif dan signifikan aha siswa kelas XII SMK N 1 Kendal sebesar
memediasi pengaruh pengalaman prakerin 10,96%.
terhadap kesiapan berwirausaha. Sehingga, Siswa jurusan pemasran di SMK N 1
semakin tinggi pengalaman prakerin mendu- Slawi memang sudah dibekali dengan berba-
kung kewirausahaan, maka akan berpengaruh gai ilmu kewirausahaan mulai dari teori-teori
positif dan signifikan terhadap kesiapan ber- kewirausahaan, ilmu kejuruan sampai prak-
wirausaha melalui variabel self-efficacy sebagai tik-praktik kewirausahaan akan tetapi berdas-
mediasi. arkan observasi awal menggunakan kuesioner
banyak siswa yang menyatakan bahwa sema-
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Ter- kin mereka mengetahui kewirausahaan sema-
hadap Kesiapan Berwirausah kin mereka takut untuk berwirausaha karena
Berdasarkan hasil penelitian analisis sudah mngetahui apa saja yang harus diper-
uji parsial (uji t) pada variabel pengetahuan siapkan dalam berwirausaha, mereka merasa
kewirausahaan Tabel 4.23 diperoleh t hitung belum mampu menyiapkan segala hal untuk
sebesar 0,783 dengan nilai sig. sebesar 0,437 memulai berwirausaha. Kurangnya keyakinan
> 0,05. Hal ini berarti bahwa pengetahuan tersebut yang menjadikan pengetahuan tidak
kewirausahaan berpengaruh secara positif berpengaruh signifikan terhadap kesiapan ber-
terhadap kesiapan berwirausaha namun tidak wirausaha walaupun siswa mempunyai sedi-
signifikan, sehingga H1 menyatakan bahwa kit keinginan untuk berwirausaha.
pengetahuan kewirausahaan berpengaruh po-
sitif dan signifikan terhadap kesiapan berwi- Pengaruh Pengalaman Prakerin Terhadap
rausaha siswa Pemasaran Kelas XII SMK N Kesiapan Berwirausaha
1 Slawi Tahun Ajaran 2018/2019 dinyatakan Berdasarkan hasil penelitian analisis uji
ditolak. Hal tersebut diperkuat dengan hasil parsial (uji t) pada variabel pengalaman pra-
pengaruh pengetahuan kewirausahaan yang kerin Tabel 4.23 diperoleh t hitung sebesar
hanya sebesar 1,14% dilihat dari penghitun- 2,510 dengan nilai sig. sebesar 0,015 < 0,05.
gan koefisien determinasi parsial (r2), sehing- Hal ini berarti bahwa pengalaman prakerin
ga pengaruh yang diberikan tergolong sangat berpengaruh secara positif dan signifikan ter-
rendah. hadap kesiapan berwirausaha, sehingga H2
Hasil penelitian ini sejalan dengan pene- menyatakan bahwa pengalaman prakerin ber-
litian Negara, (2013) yang menyatakan bahwa pengaruh positif dan signifikan terhadap ke-
pengetauan kewirausahaan hanya berpenga- siapan berwirausaha siswa Pemasaran Kelas
ruh secara parsial sebesar 0,4% dari keseluru- XII SMK N 1 Slawi Tahun Ajaran 2018/2019
han aspek yang mempengaruhi kesiapan ber- dinyatakan diterima. Hal tersebut diperkuat
wirausaha siswa di SMK N 3 Yogyakarta. dengan hasil pengaruh pengalaman prakerin

1173
Rizka Apiatun & Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti/ EEAJ 8 (3) (2019) 1163-1181

sebesar 10,63% dilihat dari penghitungan koe- dengan lingkungan baru, berkomunikasi se-
fisien determinasi parsial (r2). Hasil penelitian cara efektif (baik lisan maupun tulisan), bela-
ini menunjukkan bahwa jika semakin baik jar bekerjasama dan merencanakan kegiatan
pengalaman prakerin maka akan semakin dengan orang lain (kerjasama tim/kelom-
baik pula kesiapan berwirausaha. Sebaliknya, pok), serta memanfaatkan waktu dengan bijak
jika semakin buruk atau rendah pengalaman dengan menerapkan etika dalam bekerja. Pen-
prakerin, maka semakin buruk pula kesiapan elitian ini sesuai dengan hasil penelitian sebe-
berwirausaha siswa. lumnya yang dilakukan oleh Suan, dkk (2011)
Hasil analisis statistik deskriptif menun- menjelaskan bahwa ”Pengalaman mempuny-
jukkan rarta-rata pengalaman prakerin siswa ai hubungan positif yang signifikan terhadap
kelas termasuk dalam kriteria tinggi. Hal terse- intensi berwirausaha”.
but mengindikasikan bahwa siswa memiiki si- Pengalaman prakerin merupakan kont-
kap yang baik dalam mengikuti prakerin yang ributor yang penting dalam mencapai kesuk-
di programkan oleh sekolah. Dengan prakerin sesan. Sikap yang baik akan berpengaruh
yang baik maka akan berdampak pada kesi- terhadap perilaku yang baik. kesiapan berwi-
apan berwirausaha yang baik pula. Indikator rausaha yang baik dan tepat dapat dimulai
yang pertama yaitu disiplin, adalah ikap yang dengan prakerin yang baik dan tepat pula.
dilakukan saat melakukan prakerin di tunjuk- Tanpa adanya keseriusan prakerin maka akan
kan dalam memanfaatkan waktu, ketepatan akan sulit pula dalam berwirausaha. Hal ini
waktu dan menaati peraturan yang ada. Indi- sesuai dengan toeri yang dikemukakan oleh
kator yang kedua yaitu tanggung jawab, dalam Yoesoef dalam Gunawan, (2014) yang men-
hal ini siswa memiliki sikap tanggung jawab gungkapkan bahwa untuk membentuk minat
dalam pekerjaan di tempat prakerin, seperti berwirausaha dimulai dengan tahapan pema-
menyelesaikan semua tugas yang ada. haman teori, studi kasus, dan pemberian moti-
Indikator yang ketiga yaitu inisiatif vasi, ketiga tahap ini dapat dilakukan di seko-
adalah kemampuan siswa dalam melakukan lah. Sedangkan tahap keempat adalah dengan
suatu pembaruan dari keterampilan kerja magang (prakerin). Hal ini serupa dengan
yang telah dikuasainya. Hal ini dapat diukur hasil penelitian Farouk, (2014) yang menjelas-
dengan munculnya ide-ide baru dalam men- kan pengalaman prakerin memberikan bekal
gatasi masalah kesulitan yang sedang dihada- keterampilan dan kesiapan mental yang lebih
pinya. Indikator selanjutnya yaitu kerjasama matang untuk terjun ke dunia wirausaha.
sikap kerjasama juga menjadi salah satu hal
yang mempengaruhi kesiapan berwirausaha. Pengaruh Self-efficacy Terhadap kesiapan
Kerjasama dapat dilihat dari siswa mampu Berwirausaha
bekerjasama dalam tim untuk mengerjakan Berdasarkan hasil penelitian analisis uji
tugas, mampu bersosialisasi dengan rekan parsial (uji t) pada variabel self-efficacy Tabel
kerja yang lain. Indikator kelima yaitu moti- 4.23 diperoleh t hitung sebesar 3,376 dengan
vasi/semangat kerja didapatkan hasil analisis nilai sig. 0,00 < 0,05. Hal ini berarti bahwa
deskriptif yang termasuk dalam kriteria tinggi self-efficacy berpengaruh secara positif dan
atau baik. signifikan terhadap kesiapan berwirausaha,
Indikator yang terakhir yaitu kejujuran sehingga H3 menyatakan bahwa self-efficacy
adalah mengakui, berkata dan memberikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
informasi yang sesuai dengan keadaan atau kesiapan berwirausaha siswa Pemasaran Kelas
kenyataan di lingkungan. Dengan sikap jujur XII SMK N 1 Slawi Tahun Ajaran 2018/2019
yang dimiliki maka akan tertanam perilaku diterima. Hal tersebut diperkuat dengan ha-
yang baik dan hasil prakerin yang baik pula. sil pengaruh self-efficacy sebesar 17,72% dili-
Selama mengikuti prakerin siswa men- hat dari penghitungan koefisien determinasi
dapatkan pengalaman tentang beradaptasi parsial (r2). Hasil penelitian ini menunjukkan

1174
Rizka Apiatun & Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti/ EEAJ 8 (3) (2019) 1163-1181

bahwa jika semakin tinggi atau baik self-efficacy untuk menjadi wirausaha. Self-efficacy meru-
maka akan semakin tinggi atau baik pula kesi- pakan presepsi mengenai diri sendiri seberapa
apan berwirausaha. Sebaliknya, jika semakin bisa diri dapat berfungsi dalam situasi terten-
rendah atau buruk self-efficacy maka semakin tu. Self-efficacy berhubungan dengan keyaki-
buruk pula kesiapan berwirausaha siswa. nan yang dibangun oleh siswa sejak dini. Sis-
Hasil analisis statistik deskriptif menun- wa yang mampu menilai kemampuan dirinya
jukkan rarta-rata self-efficacy siswa termasuk sendiri tentu akan lebih dapat menentukan
dalam kriteria tinggi atau baik. Hal tersebut sikapnya dalam menguasai kemampuan yang
mengindikasikan bahwa self-efficacy berkai- harus dimiliki untuk menjadi wirausaha, dan
tan dengan kesiapan berwirausaha. Variabel nantinya siswa tersebut akan memiliki kesia-
self-efficacy diukur dengan 3 indikator yaitu pan berwirausaha setelah lulus.
magnitude, strength, dan generality. Dari 3 in- Bandura (dalam Jess dan Feist, 2017),
dikator tersebut hasil analisis deskriptif yang self-efficacy adalah keyakinan seseorang pada
menunjukkan kriteria baik adalah indikator kemampuan mereka untuk melakukan suatu
magnitude dan generality, sedangkan indika- pengendalian terhadap fungsi diri mereka dan
tor strenght berada pada kriteria cukup tinggi kejadian-kejadian di dalam lingkungannya.
atau cukup baik. Indikator yang pertama yai- Kesempatan seseorang untuk sukses dalam
tu magnitude didapatkan hasil analisis des- berwirausaha berhubungan dengan seberapa
kriptif yang termasuk dalam kategori tinggi tingginya self-efficacy yang dimiliki seseorang
atau baik. Magnitude merupakan kemampuan tersebut. Demikian juga dengan siswa, siswa
seseorang untuk menyelesaikan tugas yang yang memiliki self-efficacy tinggi terhadap ke-
tingkat kesulitannya berbeda. Siswa akan wirausahaan maka individu tersebut akan me-
mencoba tingkah laku yang dirasa mampu rasa bahwa dia mampu berwirausaha, sehing-
dilakukannya dan akan menghindari tingkah ga keyakinan untuk berwirausahanya juga
laku yang dirasa diluar batas kemampuan semakin kuat.
yang dirasakannya. Hal tersebut memberikan implikasi
Indikator yang kedua yaitu generality di- bahwa siswa harus memiliki keyakinan yang
dapatkan hasil analisis deskriptif yang terma- berasal dari dalam dirinya sendiri untuk me-
suk dalam kategori tinggi atau baik. Generality lakukan suatu tindakan. Dalam penelitian
berkaitan dengan tingkah laku dimana indi- terdahulu yang dilakukan oleh Sari (2012) ter-
vidu yakin terhadap kemampuannya. Individu dapat pengaruh self-efficacy terhadap kesiapan
dapat merasa yakin terhadap kemampuan di- berwirausaha siswa SMK Kompetensi Keahli-
rinya tergantung pada pemahaman dirinya an Jasa Boga sebesar 19,1%. Hasil penelitian
yang terbatas pada suatu aktivitas dan situasi ini sesuai dengan hasil penelitian yang dila-
tertentu pada serangkaian aktivitas dan situasi kukan oleh Handaru (2015), Melyana (2015),
yang lebih luas dan bervariasi. Indikator yang Apriliawati (2017), dan Mugiyatun, (2018)
terakhir yaitu strenght didapatkan hasil anali- yang menyatakan bahwa variabel self-efficacy
sis deskriptif yang termasuk dalam kategori berpengaruh positif terhadap minat dan kesi-
cukup tinggi atau cukup baik. Strength berkai- apan beriwirausaha.
tan dengan kekuatan pada keyakinan individu
atas kemampuannya. Dalam Teori Kognitif Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Ter-
Sosial juga dikemukakan bahwa pengambi- hadap Self-efficacy
lan keputusan untuk menjadi wirausaha tidak Berdasarkan hasil penelitian analisis
dapat diukur dan diamati tanpa melibatkan uji parsial (uji t) pada variabel pengetahuan
proses mental seperti keyakinan (self-efficacy), kewirausahaan Tabel 4.24 diperoleh t hitung
motivasi, kesenjangan dan lain sebagainya. sebesar 2,177 dengan nilai sig. sebesar 0,000 >
Hal ini berarti bahwa faktor keyakinan (self 0,05. Hal ini berarti bahwa pengetahuan kewi-
effiaccy) ikut andil dalam mempengaruhi siswa rausahaan berpengaruh secara positif dan sig-

1175
Rizka Apiatun & Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti/ EEAJ 8 (3) (2019) 1163-1181

nifikan terhadap self-efficacy, sehingga H4 me- Berdasarkan hasil penelitian analisis uji
nyatakan bahwa pengetahuan kewirausahaan parsial (uji t) pada variabel pengalaman pra-
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kerin Tabel 4.24 diperoleh t hitung sebesar
self-efficacy siswa Pemasaran Kelas XII SMK dengan nilai sig. sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini
N 1 Slawi Tahun Ajaran 2018/2019 dinyata- berarti bahwa pengalaman prakerin berpen-
kan diterima. Hal tersebut diperkuat dengan garuh secara positif dan signifikan terhadap
hasil pengaruh pengetahuan kewirausahaan self-efficacy, sehingga H5 menyatakan bahwa
sebesar 8,06% dilihat dari penghitungan koe- pengetahuan kewirausahaan berpengaruh
fisien determinasi parsial (r2). Hasil penelitian positif dan signifikan terhadap kesiapan ber-
ini menunjukkan bahwa jika semakin tinggi wirausaha siswa Pemasaran Kelas XII SMK
atau baik pengetauan kewirausahaan maka N 1 Slawi Tahun Ajaran 2018/2019 dinyata-
akan semakin tinggi atau baik pula self-efficacy. kan diterima. Hal tersebut diperkuat dengan
Sebaliknya, jika semakin rendah atau buruk hasil pengaruh pengalaman prakerin sebesar
pengetahuan kewirausahaan maka semakin 29,38% dilihat dari penghitungan koefisien
buruk pula kesiapan self-efficacy. determinasi parsial (r2). Hasil penelitian ini
Hasil analisis deskriptif variabel pen- menunjukkan bahwa jika semakin tinggi atau
getahuan kewirausahaan rata-rata siswa ter- baik pengalaman prakerin maka akan semakin
masuk dalam kriteria tinggi atau baik. Den- tinggi atau baik pula self-efficacy. Sebaliknya,
gan pengetahuan kewirausahaan yang baik jika semakin rendah atau buruk pengalaman
menunjukkan bahwa siswa Pemasaran kelas prakerin maka semakin buruk pula self-efficacy
XII SMK N 1 Slawi Tahun Ajaran 2018/2019 siswa.
telah memiliki sikap self-efficacy dengan ting- Hasil analisis deskriptif variabel prake-
katan yang baik. Self-efficacy berhubungan rin, rata-rata prakerin siswa termasuk dalam
dengan keyakinan bahwa dirinya memiliki ke- kriteria tinggi atau baik. Dapat disimpulkan
mampuan tindakan yang diharapan. Dalam bahwa siswa memiliki kesiapan yang baik
proses pembelajaran guru sebaiknya berupaya menjadi wirausaha. Selanjutnya dari hasil
untuk menanamkan nilai-nilai self-efficacy sela- analisis self-efficacy, rata-rata self-efficacy sis-
ma proses pembelajaran untuk meningkatkan wa dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan
rasa percaya diri dan untuk mendukung keber- bahwa siswa memiliki efikasi diri yang baik
hasilan pengetahuan yang diraih. Self-efficacy pula. Self-efficacy berhubungan dengan keya-
mampu memberikan rasa percaya diri dan kinan bahwa dirinya memiliki kemampuan
keyakinan akan kemampuan pengetahuan tindakan yang diharapan. Dalam pelaksanaan
yang dimliki dan menjadi modal yang penting parkerin sebaiknya pihak sekolah mencari re-
dalam memulai suatu usaha. lasi dengan dunia industri yang baik agar sis-
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil wa dapat belajar banyak di tempat prakerin
penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang dan juga lebih berkompeten. Hal ini berguna
dilakukan Melyana, (2015) mengenai pen- untuk meningkatkan rasa percaya diri sesuai
garuh pengetahaun kewirausahaan terhadap dengan kompetensinya untuk mendukung ke-
self-efficacy yang berjudul “Pengaruh Sikap berhasilan yang diraih.
dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Pengalaman siswa dalam kegiatan pra-
Kesiapan Berwirausaha Melalui Self-efficacy” kerin dapat menumbuhkan kesiapan berwira-
yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh usaha siswa karena dalam kegiatan tersebut
langsung dan signifikan pengetahuan kewira- kurang lebih 3 bulan berturut-turut siswa di-
usahaan yang diberikan dapat meningkatkan terjunkan langsung di Dunia Usaha atau Du-
efikasi berwirausaha siswa melalui aktivitas- nia Industri diajarkan bagaimana cara men-
aktivitas pembelajaran. gelola usaha yang baik dari segi pemasaran
penjualan, dan keuangan. Hasil penelitian ini
Pengaruh Pengalaman Prakerin Terhadap sesuai dengan penelitian Nurbaya, (2012) me-
Self-efficacy
1176
Rizka Apiatun & Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti/ EEAJ 8 (3) (2019) 1163-1181

nyatakan bahwa semakin baik pengalaman efficacy siswa Pemasaran kelas XII SMK N
prakerin yang diperoleh siswa, maka akan 1 Slawi Tahun Ajaran 2018/2019 diterima.
semakin tinggi kesiapan dalam berwirausaha Hasil analisis ini memberikan makna bahwa
dan sebaliknya semakin buruk pengalaman kehadiran self-efficacy sebagai variabel mode-
prakerin yang diperoleh siswa maka akan se- rating memperkuat pengaruh pengetahuan
makin rendah kesiapan berwirausahanya. kewirausahaan terhadap kesiapan berwiraus-
Pengalaman prakerin ini akan menum- aha siswa atau dengan kata lain semakin ting-
buhkan self-efficacy seseorang, siswa akan ter- gi pengetahuan kewirausahaan akan mampu
pengaruh self-efficacy-nya. Dengan mengikuti meningkatkan kesiapan berwirausaha jika di-
prakerin siswa dapat mengetahui pengeta- barengi dengan self-efficacy yang tinggi.
huan dunia usaha atau dunia industri. Bisa Hasil ini memberikan bukti bahwa va-
dari pemasarannya, maupun keuangannya. riabel self efficacy benar-benar menunjukkan
Sehingga siswa akan memiliki tingkat keper- perannya sebagai variabel moderating. Wa-
cayaan diri yang tinggi untuk memulai usa- hyudin, (2015) mengemukakan bahwa va-
hanya. Karena saat prakerin dilaksanakan riabel moderating berfungsi sebagai variabel
untuk mendapatkan pengalaman mengenai penentu pengaruh variabel independen ter-
bagaimana mengelola sebuah usaha. Ting- hadap variabel dependen. Keberadaan varia-
katan self-efficacy ini bergantung pada hasil bel moderating akan dapat memperkuat atau
pengalaman prakerin. memperlemah pengaruh variabel independen
Hasil penelitian yang senada yaitu di terhadap variabel dependen. Semakin besar
lakukan oleh Gunawan (2011) yang meny- nilai variabel moderating, maka semakin besar
atakan bahwa pengalaman yang baik yang pula koefisien pengaruh variabel independen
diterima siswa dalam melaksanakan praktik terhadap variabel dependen. Demikian juga
kerja indsutri akan mempengaruhi self-effi- sebaliknya, semakin kecil nilai variabel mode-
cacy siswa karena dari pengalaman yang di rating, maka semakin kecil pula koefisien pen-
peroleh siswa memiliki banyak teman, men- garuh variabel independen terhadap variabel
getahui bagaimana cara untuk mengelola dependen.
sebuah usaha. Hal inilah yang menjadikan Hasil penelitian diatas relevan dengan
siswa memiliki self-efficacy tinggi. pernyataan Apriliawati, (2017) bahwa self-
efficacy merupakan keyakinan yang dimiliki
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan seseorang bahwa mereka mampu untuk me-
Terhadap kesiapan Berwirausaha Melalui nyelesaikan tugas dengan baik dan sesuai
Self-efficacy harapan. Semakin tinggi Self-efficacy yang di-
Berdasarkan perhitungan diketahui miliki seseorang maka semakin tinggi pula
bahwa variabel self-efficacy merupakan va- kesiapan seseorang untuk melakukan sesuatu
riabel mediasi dari pengaruh pengetahuan kegiatan. Berdasarkan penelitian Sari, (2012)
kewirausahaan terhadap kesiapan berwi- dan Melyana (2015) bahwa self-efficacy adalah
rausaha, terbukti dari pengaruh tidak lang- variabel yang terbaik dan mampu memper-
sung sebesar 0,107 atau 10,7% sedangkan kuat variabel bebas dalam penelitian kesiapan
pengaruh langsung sebesar 0,088 atau 8,8%. wirausaha karena dengan penguatan selama
Sedangkan besarnya total pengaruh adalah menjalankan pembelajaran siswa akan lebih
0,195 atau 19,5%. Hasil yang diperoleh nilai termotivasi dan yakin terhadap pencapaian
t hitung adalah 1,8337 sedangkan t tabel se- yang diinginkan termasuk dalam berwiraus-
besar 1,6376. Sehingga t hitung > t tabel dan aha.
sig. 0,033 < 0,05 menunjukkan bahwa H6
yang menyatakan terdapat pengaruh positif Pengaruh Pengalaman Prakerin terhadap
dan signifikan pengetahuan kewirausahaan Kesiapan Berwirausaha Melalui Self-efficacy
terhadap kesiapan berwirausaha melalui self- Berdasarkan perhitungan diketahui bah-

1177
Rizka Apiatun & Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti/ EEAJ 8 (3) (2019) 1163-1181

wa variabel self-efficacy merupakan variabel koefisien regresi yang bertanda positif. Hal ini
mediasi dari pengaruh pengalaman prakerin berarti bahwa semakin baik pengalaman pra-
terhadap kesiapan berwirausaha, terbukti dari kerin yang diperoleh siswa, maka akan sema-
pengaruh tidak langusng sebesar 0,233 atau kin tinggi kesiapanya dalam berwirausaha dan
23,3% sedangkan pengaruh langsung sebe- sebaliknya jika semakin buruk pengalaman
sar 0,320 atau 32%. Sedangkan besarnya to- prakerin yang diperoleh siswa maka akan se-
tal pengaruh adalah 0,553 atau 55,3%. Hasil makin rendah kesiapan menjadi wirausaha.
yang diperoleh nilai t hitung adalah 2,7407
sedangkan t table sebesar 1,6736. Sehingga t kesimpulan
hitung > t tabel dengan nilai sig. sebesar 0,003
< 0,05 menunjukkan bahwa H7 yang meny- Berdasarkan analisis dan pengujian atas
atakan bahwa terdapat pengaruh positif dan data dalam penelitian mengenai Peran Self-effi-
signifikan pengalaman prakerin terhadap ke- cacy Sebagai Variabel Intervening Pengetahuan
siapan berwirausaha melalui self-efficacy siswa Kewirausahaan Dan Pengalaman Praktik
Pemasaran kelas XII SMK N 1 Slawi Tahun Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirau-
Ajaran 2018/2019 diterima. Hasil analisis ini saha Siswa Pemasaran Kelas XII SMK N 1
memberikan makna bahwa kehadiran self-effi- Slawi Tahun Ajaran 2018/2019, diperoleh ke-
cacy sebagai variabel intervening memperkuat simpulan sebagai berikut :
pengaruh pengalaman prakerin terhadap ke- Ada pengaruh positif tapi tidak signifi-
siapan berwirausaha siswa atau dengan kata kan pengetauan kewirausahaan terhadap ke-
lain semakin tinggi pengalaman prakerin akan siapan berwirausaha siswa. Hal ini menunjuk-
mampu meningkatkan kesiapan berwirausaha kan bahwa adanya peningkatan pengetahuan
jika dibarengi dengan self-efficacy yang tinggi. yang diperoleh pendidikan kewirausahaan
Besarnya pengaruh tidak langsung le- hanya mampu mempengaruhi kesiapan ber-
bih rendah dari pengaruh langsung. Rendah- wirausaha sangat sedikit.
nya pengaruh ini menunjukkan bentuk partial Ada pengaruh positif dan signifikan
mediation dari peran self efficacy sebagai varia- pengalaman prakerin terhadap kesiapan ber-
bel mediasi, yang artinya bahwa self efficacy wirausaha siswa. Hal ini menunjukkan den-
tidak mampu memediasi secara sempurna gan siswa memperoleh pengalaman kerja,
pengaruh antara prakerin terhadap kesiapan maka akan meningkatkan kesiapan berwirau-
berwirausaha. Hal ini dikarenakan siswa me- saha siswa.
nilai bahwa prakerin yang dilakukan mampu Ada pengaruh positif dan signifikan self-
membuat siswa bertanggungbjawab dengan efficacy terhadap kesiapan berwirausaha siswa.
baik terhadap kesiapan berwirausaha. Sehing- Hal ini menunjukkan bahwa self-efficacy berhu-
ga siswa menganggap pengalaman prakerin bungan dengan menilai kemampuan dirinya
yang didapat sudah mampu membantu siswa tentu akan lebih dapat menentukan sikap da-
dalam menumbuhkan kesiapan berwirausaha lam menguasai kemampuan yang harus dimi-
dengan baik tanpa terlalu memperhatikan self- liki untuk menjadi wirausaha, dan nantinya
efficacy. Siswa kurang memeperhatikan bahwa siswa akan memiliki kesiapan berwirausaha.
self-efficacy yang dimiliki dapat memeprngaru- Ada pengaruh positif dan signifikan
hi kesiapan berwirausaha. pengetahuan kewirausahaan terhadap self-
Hasil penelitian ini sejalan dengan ha- efficacy. Hal ini menunjukkan bahwa pengeta-
sil penelitian yang dilakukan oleh Nurbaya, huan kewirausahaan yang baik akan menum-
(2012) menunjukkan bahwa ada pengaruh buhkan self-efficacy atau tingkat kepercayaan
yang signifikan antara pengalaman prakerin diri bahwa siswa mampu untuk menjadi wi-
dengan kesiapan berwirausaha siswa SMK N rausaha.
Barabai. Bentuk pengaruh yang terjadi adalah Ada pengaruh positif dan signifikan
pengaruh yang positif ditunjukkan dari harga pengalaman prakerin terhadap self-efficacy sis-

1178
Rizka Apiatun & Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti/ EEAJ 8 (3) (2019) 1163-1181

wa kelas. Hal ini menunjukkan bahwa sema- diakses pada tanggal 23 Februari 2019
kin baik pengalaman prakerin yang diperoleh Feist, Jess dan George J. Feist. (2016). Teori Keprib-
siswa maka akan menumbuhkan self-efficacy adian. Jakarta: Salemba Humanika
atau keyakinan diri seseorang. Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivari-
Ada pengaruh positif dan signifikan ate dengan Program IBM SPSS 23. Semarang:
pengetahuan kewirausahaan terhadap kesi- Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
apan berwirausaha melalui self-efficacy siswa. Gumilang, Akhtur. 2018. Pengangguran di Kabu-
Hal ini menunjukkan pengetahuan kewiraus- paten Tegal Bertambah, Ini Kata BPS. Tri-
ahaan meningkatkan self-efficacy siswa, dengan bunjateng.com. http://jateng.tribun-news.
self-efficacy yang tinggi akan meningkatkan ke- com/2018/12/28/-tahun-2018-ini-pen-
siapan berwirausaha siswa. gangguran-di-kabupaten-tegal-bertam-bah-
Ada pengaruh positif dan signifikan ini-kata-bps diakses pada tanggal 3 Januari
pengalaman prakerin terhadap kesiapan ber- 2019Heinonen, J. (2007). An Entrepreneur-
wirausaha dimediasi self-efficacy siswa. Hal ini ial-directed Approach to Teaching Corporate
menunjukkan dengan prakerin meningkatkan Entrepreneurship at University Level. Educa-
self-efficacy siswa, dengan self-efficacy yang ting- tion + Training, 49(4), 310-324. doi: https://
gi akan meningkatkan kesiapan berwirausaha. doi.org/10.1108/00400910710754453
Gunawan, Edi dan I Wayan, dkk. 2014. Pengaruh
daftar pustaka Pengalaman Prakerin Terhadap Minat Ber-
wirausaha Siswa Kelas Xi Jurusan Pemasa-
Apriliawati, Shinta. 2017. Pengaruh Pengetahuan ran Smkn 1 Klungkung 2012/2013. Jurnal
Kewirausahaan Dan Motivasi Berprestasi Ekonomi. Vol. 4 No.1 Universitas Pendidi-
Terhadap Kesiapan Berwirausaha Melalui kan Ganesha Singaraja IndonesiaKolver-
Efikasi Diri. Journal Economic Education, eid, L. (1996). Prediction of Employment
Volume 3 No. 1. Semarang: Universitas Status Choice Intentions. Entrepreneurship
Negeri Semarang Theory and Practice, 21(1), 47-57.
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. Handaru, Agung Wahyu, Widya Parimita, Inka
2018. Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Winarni M. 2015. Membangun Intensi Ber-
Tengah. https://www.bps.go.id/pressre- wirausaha Melalui Adversity Quetient, Self
lease/2017/11/06/1377/agustus2017ting- Efficacy, Dan Need For Achievement. Jur-
kat-pengangguran-terbuka--tpt--sebesar- nal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol 17,
5-50-persen.html diakses pada tanggal 3 No 2. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta
Januari 2019 Melyana, Ika Prima, Rusdarti, dan Amin Pujiati.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tegal. 2018. Jum- 2015. Pengaruh Sikap dan Pengetahuan
lah Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Kewirausahaan terhadap Kesiapan Berwi-
Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupaten Tegal, rausaha melalui Self Efficacy. Journal of
Tahun 2015-2018. https://www.bps.go.id/ Economic Education, Volume 4 No.1. Sema-
pressrelease/2017/11/06/1377/-agustus- rang: Universitas Negeri Semarang
2017tingkat-penga-ngguran-terbuka--tpt- Modul Pembelajaran Kewirausahaan. 2013. Di-
-sebesar-5-50-persen-html diakses pada rektorat Jendral Pembelajaran Dan Kema-
tanggal 3 Januari 2019 hasiswaan Ditjen Pendidikan Dan Kebu-
BKK SMK N 1 Slawi. 2018. Laporan Alumni SMK dayaan
N 1 Slawi. http://www.bksmkn1-slawi.web. Mugiyatun. 2018. Pengaruh Prakerin, Pendidikan
id/index-view-lap-alumni-allphp diakses Kewirausahaan, Dan Lingkungan Keluarga
pada tanggal 15 Desember 2018 Dengan Self-efficacy Sebagai Variabel Inter-
Eduspensa. 2019. SMK Terbaik di Jawa Tengah. vening Terhadap Minat Berwirausaha. Jour-
Data Kemendikbud. https://www.edus- nal of Economic Education. Semarang: Uni-
pensa.id/smk-terbaik-di-jawa-tengah/#a. versitas Negeri Semarang

1179
Rizka Apiatun & Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti/ EEAJ 8 (3) (2019) 1163-1181

Negara, Reksa. 2013. Pengaruh Prestasi Belajar siapan Berwirausaha. Jurnal Pendidikan
Kejuruan, Pengetahuan Kewirausahaan Humaniora. Volume 1, No 2. Malang : Uni-
Dan Soft Skills Terhadap Kesiapan Bewi- versitas Negeri Malang
rausaha Siswa Bidang Keahlian Teknik Sari, Anggri Sekar. 2012. Kesiapan Berwirausaha
Pemesinan Di Smkn 3 Yogyakarta. Journal Pada Siswa SMK Kompetensi Keahlian
Economic, Yogyakarta: Universitas Negeri Jasa Boga. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2,
Yogyakarta Nomor 2. Yogyakarta: Universitas Negeri
Nurbaya, Siti. 2012. Faktor-Faktor yang Mem- Yogakarta
pengaruhi Kesiapan Berwirausaha Siswa Sari, Arum Kartika. 2013. Pengaruh Peran Orang
SMK Barabai Kabupaten Hulu Sungai Ten- Tua, Guru, dan Self-efficacy terhadap Kes-
gah Kalimantan Selatan. Jurnal Pendidikan iapan Berwirausaha Siswa SMK Muham-
Teknologi dan Kejuruan, Volume 21 No.2. madiyah 1 Bantul Kompetensi Keahlian
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Audio Video Kelas XII. Skripsi. Fakultas
Peraturan Menteri Kependidikan dan Kebuday- Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
aan. 2018. Standar Kompetensi Lulusan Seko- Slamet, Franky., Tunjungsari, Hetty K., Le, Mei.
lah Menengah Kejuruan No 34 Tahun 2018. (2014). Dasar-Dasar Kewirausahaan : Teori
Salinan Online. http://bsnp-indonesia.org/ dan Praktik. Jakarta : PT Indeks
wp-content/uploads/2018/02/Permen- Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang Mem-
34-Tahun-2018.pdf diakses pada tanggal 3 pengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Januari 2019 Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan
Puspitaningsih, Flora. (2016). Pengaruh Pendidi- (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
kan Kewirausahaan dan Lingkungan Ke- Bandung : Alfabeta
luarga terhadap Minat Wirausaha dengan Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian:
Self Efficacy sebagai variabel Intervening Suatu Pendekatan Praktik. Departemen Luar
pada Mahasiswa STKIP PGRI Trenggalek. Negeri
Jurnal STKIP PGRI Trenggalek. Treng- Surachim, Ahim. 2016. Efektivitas Pembelajaran
galek : STKIP PGRI Trenggalek. Pola Pendidikan Sistem Ganda. Bandung : Al-
Sequeira, J., Mueller, S. L., & Mc Gee, J. E. (2007). fabeta
The Influence of Social Ties and Self-Effica- Suryana. 2014. Kewirausahaan: Kiat dan Proses
cy in Forming Entrepreneur Intentions and Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat
Motivating Nascent Behavior. Journal of Tumoutou. 2019. DATA UPDATE, Jumlah Pen-
Developmental Entrepreneurship, 12(03), 275- duduk Indonesia dan Dunia Tahun 2019.
293. doi: 10.1142/s108494670700068x Tumotounews. https://tumoutou-news.
Ratumbuysang, Monry Fraick Nicky Gillian. com/2019/01/27/dataupdatejumlah-
2015. Peranan Orang Tua, Lingkungan, penduduk-indonesia-dan-dunia-tahun2019
Dan Pembelajaran Kewirausahaan Terha- diakses pada tanggal 27 Januari 2019
dap Kesiapan Berwirausaha. Jurnal Pendidi- Wawan, A dan Dewi, M. 2011. Teori dan Penguku-
kan Vokasi, Vol 5, Nomor 1, Universitas Lam- ran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia.
bung Mangkurat Yogyakarta : Nuha Medika
Rosidah, Isti Hidayah. 2015. Kewirausahaan Di Wahyudin, Agus. 2015. Metode Penelitian : Peneli-
Perguruan Tinggi Menyiapkan Entrepre- tian Bisnis & Pendidikan. Semarang : Unnes
neur Unggul. Jurnal Penerapan Teknologi dan Press
Pembelajaran. Vol 13, Nomor 1 Universitas Wibowo, M. 2011. Pembelajaran Kewirausahaan
Negeri Semarang dan Minat Wirausaha Lulusan SMK. Jurnal
Santi, Evita Maureen. 2013. Pengaruh Pengala- Ekplanasi, Volume 6 No.2. Hal 114 Surakar-
man Praktik Kerja Industri, Kompetensi ta: Universitas Islam Batik
Keahlian, dan Intensitas Pendidikan Kewi- Wijayanti, Lia. 2015. Konstribusi Pengetahuan
rausahaan dalam Keluarga terhadap Ke- Kewirausahaan, Pengalaman Prakerin,

1180
Rizka Apiatun & Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti/ EEAJ 8 (3) (2019) 1163-1181

Dan Kreativitas Terhadap Kesiapan Ber-


wirausaha. Jurnal Pendidikan. Vol. 1, No. 7.
Malang: Universitas Negeri Malang
Zulkosky, Kristen. 2009. Self-Efficacy: A Concept
Analysis. Nursing Forum Volume 44, No. 2.
Pennsylvania College of Health Science

1181

Anda mungkin juga menyukai