Anda di halaman 1dari 40

Standar Proses

Pembelajaran
Standar Proses

Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan


diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi pesertadidik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik
(Permendikbud No.22 Tahun 2016).
Prinsip Pembelajaran
1. Peserta didik mencari tahu
2. Belajar berbasis aneka sumber belajar
3. Penguatan penggunaan pendekatan ilmiah
4. Pembelajaran berbasis kompetensi
5. Pembelajaran terpadu
6. Pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multidimensi
7. Pembelajaran menuju keterampilan aplikatif
8. Peningkatan dan keseimbangan hardskills dan softskills
9. Pembudayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat
10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing
madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta
didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani).
Prinsip Pembelajaran
11. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di
masyarakat
12. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah
guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya
peserta didik.
Standar Proses Pembelajaran

1. Perencanaan proses pembelajaran


2. Pelaksanaan proses pembelajaran
3. Penilaian hasil belajar
4. Pengawasan proses pembelajaran
Sasaran Penilaian Hasil Belajar
Sikap Pengetahuan Keterampilan Keterampilan
(Abstrak) (Konkrit)
Menerima Mengingat Mengamati Meniru

Menjalankan Memahami Menanya Melakukan

Menghargai Mengaplikasikan Mengumpulkan informasi/ Menguraikan


Mencoba

Menghayati Menganalisis Menalar/Mengasosiasi Merangkai

Mengamalkan Mengevaluasi Mengomunikasikan Memodifikasi

- Mencipta

❏ Sikap terkait nilai sosial dan nilai spiritual


❏ Pengetahuan terkait pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
Sumber: Permendikbud no.104 Tahun 2014
Perencanaan Pembelajaran
❏ Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang mengacu pada
standar isi.
❏ Perencanaan pembelajaran meliputi:
1. Penyusunan RPP, penyiapan media, dan sumber belajar
2. Perangkat penilaian pembelajaran
3. Skenario pembelajaran
Pelaksanaan Proses
Pembelajaran
Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning)
❏ Merupakan pembelajaran yang didasarkan pada masalah
atau kasus aktual yang sesuai dengan pencapaian
kompetensi dasar.
❏ Pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang
menggunakan masalah nyata sehari-hari (otentik) yang
bersifat terbuka (open-ended) untuk diselesaikan oleh
peserta didik dalam rangka mengembangkan keterampilan
berpikir, keterampilan menyelesaikan masalah,
keterampilan sosial, keterampilan untuk belajar mandiri,
dan membangun atau memperoleh pengetahuan baru.
Prinsip PBM
1. Penggunaan masalah nyata (otentik)
2. Berpusat pada peserta didik (student-centered)
3. Guru berperan sebagai fasilitator
4. Kolaborasi antara pesertadidik
5. Sesuai dengan paham kontruktivisme yang menekankan
peserta didik untuk secara aktif memperoleh
pengetahuannya sendiri
Sintaks PBM
1. Orientasi terhadap masalah
Guru menyajikan masalah nyata kepada peserta didik.
2. Organisasi belajar
Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami masalah nyata yang telah
disajikan, yaitu mengidentifikasi apa yang mereka ketahui, apa yang perlu mereka
ketahui, dan apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Peserta didik
berbagi peran/tugas untuk menyelesaikan masalah tersebut.
3. Penyelidikan individual maupun kelompok
Guru membimbing peserta didik melakukan pengumpulan data/informasi
(pengetahuan, konsep, teori) melalui berbagai macam cara untuk menemukan
berbagai alternatif penyelesaian masalah.
4. Pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalah
Guru membimbing peserta didik untuk menentukan penyelesaian masalah yang
paling tepat dari berbagai alternatif pemecahan masalah yang peserta didik temukan.
Peserta didik menyusun laporan hasil penyelesaian masalah, misalnya dalam bentuk
gagasan, model, bagan, atau Power Point slides.
5. Analisis dan evaluasi proses penyelesaian masalah
Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
proses penyelesaian masalah yang dilakukan.
Pembelajaran Berbasis Proyek
(Project Based Learning)
❏ Merupakan pembelajaran yang menggunakan
proyek/kegiatan sebagai proses pembelajaran untuk
mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
❏ Pembelajaran ditekankan pada aktivitas untuk
menghasilkan produk dengan menerapkan keterampilan
meneliti, menganalisis, membuat, sampai dengan
mempresentasikan produk pengembangan pembelajaran
berdasarkan pengalaman nyata.
Pembelajaran Berbasis Proyek
(Project Based Learning)
❏ Proyek yang dimaksud → hasil proyek dalam bentuk
desain, skema, karya tulis, karya seni, karya
teknologi/prakarya, dan lain-lain.
❏ Peserta didik dapat bekerja secara mandiri ataupun
berkelompok dalam menghasilkan produk nyata.
Prinsip Project Based Learning
❏ Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang melibatkan
tugas-tugas projek pada kehidupan nyata untuk memperkaya
pembelajaran.
❏ Tugas projek menekankan pada kegiatan penelitian
berdasarkan suatu tema atau topik yang telah ditentukan dalam
pembelajaran.
❏ Tema atau topik yang dibelajarkan dapat dikembangkan dari
suatu kompetensi dasar tertentu atau gabungan beberapa
kompetensi dasar dalam suatu mata pelajaran, atau gabungan
beberapa kompetensi dasar antar-mata pelajaran. Oleh karena
itu, tugas projek dalam satu semester dibolehkan hanya satu
penugasan dalam suatu mata pelajaran.
Prinsip Project Based Learning
❏ Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara otentik dan
menghasilkan produk nyata yang telah dianalisis dan
dikembangkan berdasarkan tema/topik yang disusun dalam
bentuk produk (laporan atau hasil karya). Produk tersebut
selanjutnya dikomunikasikan untuk mendapat tanggapan dan
umpan balik untuk perbaikan produk.
❏ Pembelajaran dirancang dalam pertemuan tatap muka dan tugas
mandiri dalam fasilitasi dan monitoring oleh guru. Pertemuan
tatap muka dapat dilakukan di awal pada langkah penentuan
projek dan di akhir pembelajaran pada langkah penyusunan
laporan dan presentasi/publikasi hasil projek, serta evaluasi
proses dan hasil projek.
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
Sintaks Project Based Learning
1. Penentuan pertanyaan mendasar
Peserta didik memilih tema/topik untuk menghasilkan produk dengan menekankan keorisinalan
produk.
2. Perancangan langkah-langkah penyelesaian projek
Peserta didik mengidentifikasi bagian-bagian produk yang akan dihasilkan dan langkah-langkah
serta teknik untuk menyelesaikan bagian-bagian tersebut sampai dicapai produk akhir
3. Penyusunan jadwal pelaksanaan projek
Peserta didik dengan pendampingan guru melakukan penjadwalan semua kegiatan yang telah
dirancangnya.Berapa lama projek itu harus diselesaikan tahap demi tahap.
4. Penyelesaian projek dengan fasilitasi dan monitoring guru
Langkah ini merupakan pelaksanaan rancangan projek yang telah dibuat. Peserta didik mencari
atau mengumpulkan data/material dan kemudian mengolahnya untuk menyusun/mewujudkan
bagian demi bagian sampai dihasilkan produk akhir.
5. Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil projek
Hasil projek dalam bentuk produk, baik itu berupa produk karya tulis, disain, karya seni, karya
teknologi/prakarya, dan lain-lan dipresentasikan dan/atau dipublikasikan kepada peserta didik yang
lain dan guru atau masyarakat dalam bentuk presentasi, publikasi (dapat dilakukan di majalah
dinding atau internet), dan pameran produk pembelajaran.
6. Evaluasi proses dan hasil projek
Discovery Learning

❏ Discovery learning merupakan pembelajaran untuk


menemukan konsep, makna, dan hubungan kausal melalui
pengorganisasian pembelajaran yang dilakukan oleh
peserta didik.
Ciri Discovery Learning
❏ Mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk
menciptakan, menggabungkan, dan menggeneralisasi
pengetahuan
❏ Berpusat pada peserta didik
❏ Kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan
pengetahuan yang sudah ada
❏ Guru sebagai pembimbing, dan siswa aktif sebagai
ilmuwan
❏ Bahan ajar disajikan dalam bentuk informasi dan peserta
didik melakukan kegiatan menghimpun, membandingkan,
mengkategorikan, meganalisis, serta membuat kesimpulan.
Standar Penilaian Pendidikan

Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria


mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip,
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian
hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai
dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah
(Permendikbud No.23 tahun 2016).
Standar Penilaian Pendidikan
❏ Penilaian adalah proses pengumpulan informasi dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik (Permendikbud no.23 / 2016)
❏ Penilaian hasil belajar peserta didik meliputi aspek
1. Sikap → mengukur perilaku
2. Pengetahuan → mengukur penguasaan pengetahuan
3. Keterampilan → mengukur kemampuan
melaksanakan tugas tertentu
Tujuan Penilaian
❏ Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan → Memantau
dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan
hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
❏ Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan → menilai
pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata
pelajaran.
❏ Penilaian hasill belajar oleh pemerintah → menilai pencapian
kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran
tertentu.
Prinsip Penilaian Hasil Belajar
1. Sahih
2. Objektif
3. Adil
4. Terpadu
5. Terbuka
6. Menyeluruh dan berkesinambungan
7. Sistematis
8. Beracu pada kriteria
9. Akuntabel
Prinsip Penilaian Hasil Belajar
1. Sahih → didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur.
2. Objektif → tidak dipengaruhi subjektivitas penilai, didasarkan
pada prosedur dan kriteria yang jelas
3. Adil → tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik
karena kebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang
agama, suku, budaya, adat istiadat, status ekonomi, dan
gender.
4. Terpadu → merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran.
Prinsip Penilaian Hasil Belajar
5. Terbuka → prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang
berkepentingan.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan → mencakup semua
aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik
penilaian yang sesuai, untuk memantau dan menilai
perkembangan kemampuan peserta didik.
7. Sistematis → dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah baku
8. Beracu pada kriteria → didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan
9. Akuntabel → dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi
mekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya.
Mekanisme Penilaian Hasil Belajar
1. Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus.
2. Penilaian aspek sikap → dilakukan melalui:
a. Observasi / pengamatan dengan teknik yang relevan
b. Menjadi tanggung jawab guru / wali kelas
3. Penilaian aspek pengetahuan → dilakukan melalui
a. Tes tertulis
b. Tes lisan
c. Penugasan sesuai kompetensi yang dinilai
4. Penilaian aspek keterampilan → dilakukan melalui:
a. Praktik
b. Produk
c. Proyek
d. Portofolio
e. Teknik lain sesuai kompetensi yang dinilai
Penilaian Autentik
❏ Penilaian hasil belajar dapat dilakukan dalam bentuk penilaian Autentik dan
Non-Autentik (Penilaian Autentik merupakan pendekatan utama).
❏ Bentuk penilaian Autentik:
1. Pengamatan
2. Tugas lapangan
3. Portofolio
4. Projek
5. Produk
6. Jurnal
7. Kerja laboratorium
8. Unjuk kerja
9. Penilaian diri
Prinsip Khusus Penilaian Autentik
1. Materi penilaian dikembangkan dari kurikulum
2. Bersifat lintas muatan atau mata pelajaran
3. Berkaitan dengan kemampuan peserta didik
4. Berbasis kinerja peserta didik
5. Memotivasi peserta didik
6. Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik
7. Memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya
8. Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
9. Mengembangkan kemampuan berpikir divergen
10. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran
11. Menghendaki balikan (feedback) yang segera dan terus menerus
12. Menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata
13. Terkait dengan dunia kerja
14. Menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata
15. Menggunakan berbagai cara dan instrumen
Sasaran Penilaian Hasil Belajar
Sikap Pengetahuan Keterampilan Keterampilan
(Abstrak) (Konkrit)
Menerima Mengingat Mengamati Meniru

Menjalankan Memahami Menanya Melakukan

Menghargai Mengaplikasikan Mengumpulkan informasi/ Menguraikan


Mencoba

Menghayati Menganalisis Menalar/Mengasosiasi Merangkai

Mengamalkan Mengevaluasi Mengomunikasikan Memodifikasi

- Mencipta

❏ Sikap terkait nilai sosial dan nilai spiritual


❏ Pengetahuan terkait pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
Sumber: Permendikbud no.104 Tahun 2014
CONTOH SOAL
.1
.2
.3
.4
.5
.6
.7
.8
SELAMAT BELAJAR

@acitrapratiwi

acitrapratiwi@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai