2
Kerangka Kompetensi Abad 21
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Creating
Characterizing/
Actualizing Communicating Evaluating
Organizing/
Internalizing Associating Analyzing
Experi-
Valuing menting Applying
5
Prinsip Pembelajaran
dalam Kurikulum 2013
Prinsip-Prinsip Pembelajaran pada Kurikulum 2013
Memperoleh/Mengkonstruksi Pengetahuan
Mengamati
Mencoba/Mengum
pulkan informasi
Menalar
Menanya
Mencipta Mengomunikasikan
Mengaplikasikan
Pengetahuan
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
▪ Mengamati
SISWA mengamati fenomena dengan INDRA (membaca,
mendengar, menyimak, melihat, menonton, dan
sebagainya) dengan atau tanpa alat (untuk
mengidentifikasi HAL-HAL yang ingin diketahui agar
dapat melakukan tindakan tertentu).
▪ Menanya
SISWA merumuskan pertanyaan tentang hal-hal yang
tidak diketahui dari fenomena yang diamati.
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
▪ Mencoba/Mengumpulkan Informasi
SISWA melakukan eksperimen, membaca sumber
lain dan buku teks, mengamati
objek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan nara
sumber untuk mengumpulkan data/informasi yang
relevan dengan pertanyaan.
▪ Menalar/Mengasosiasi
SISWA mengolah informasi yang sudah dikumpulkan
untuk menjawab pertanyaan/menarik kesimpulan.
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
▪ Menyaji/Mengomunikasikan
SISWA menyampaikan jawaban/kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis,
atau media lainnya
▪ Dapat dilanjutkan dengan Mencipta
SISWA menginovasi, mencipta, mendisain model,
rancangan, produk (karya) berdasarkan
pengetahuan yang ‘dikonstruksi’ atau diperoleh
Peran Guru dalam Pembelajaran Saintifik
1. Tematik Terpadu
2. Pendekatan Scientific
3. Discovery Learning
4. Problem Based Learning
5. Project Based Learning
Mengapa Pendekatan Saintifik?
Mengapa Pendekatan Saintifik?
24
Mengapa Pendekatan Saintifik?
Pembelajaran Saintifik Menumbuhkan Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what
can we learn from research?
Guru dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui:
▪ tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban benar,
▪ menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
▪ memberanikan peserta didik untuk:
✓ mencoba,
✓ menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap
informasi,
✓ memiliki interpretasi sendiri terkait
pengetahuan/kejadian,
▪ memberikan keseimbangan antara kegiatan terstruktur
dan spontan/ekspresif
Mengapa Pendekatan Saintifik?
Bertanya adalah Tradisi Ilmuwan
Mengamati
▪ Peserta didik mengamati tayangan gambar tentang contoh
ragam hias motif flora, fauna, dan geometrik daerah setempat .
▪ Sambil mengamati tayangan peserta didik membuat catatan
tentang bentuk, teknik, dan klasifikasi dari tayangan contoh
motif-motif ragam hias flora, fauna, dan geometrik daerah
setempat.
Contoh 1 Mapel Seni Budaya
Menanya
▪ Pendidik memotivasi Peserta didik untuk mengajukan pertanyaan
berkenaan dengan, bentuk, teknik, dan klasifikasi motif ragam hias flora,
fauna, dan geometrik berdasarkan hasil pengamatan. Contoh
✓ “Mengapa motif ragam hias fauna dibuat tidak sesuai kenyataan/riil?,
✓ “Bagaimana cara atau langkah menyederhanakan bentuk atau
menggayakan motif flora, fauna sehingga menjadi indah atau
menarik?”
▪ Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya tentang permasalahan
berkaitan dengan tayangan contoh ragam hias yang masih ragu/mantap.
▪ Pada tahap ini peserta didik juga didorong untuk mengajukan jawaban
sementara terhadap pertanyaan yang mereka rumuskan. Sebagai contoh
motif-motif ragam hias baik flora, fauna, dan figuratif sudah mengalami
proses penggayaan/stilasi/stilir
Contoh 1 Mapel Seni Budaya
Mengumpulkan data atau informasi
▪ Peserta didik mengumpulkan data (eksplorasi) tentang
informasi ragam hias flora, fauna dan geometrik, baik melalui
pengamatan tayangan gambar maupun membaca buku. atau
pendidik memberikan contoh cara menggayakan (bentuk
awal/riil , dibuat bentuk global digayakan/disederhanan tanpa
meninggalkan ciri/karakter aslinya).
▪ Proses menyederhanakan atau menggayakan bentuk tanpa
meninggalkan ciri/karakter aslinya disebut setilir/stilasi.
Misalnya motif daun yang ada pada bahan tekstil semwa sudah
digayakan. Contoh motif lain misalnya figuratif yang ada pada
hiasan dinding juga tidak lepas dari proses penggayaan atau
stilasi/stilir.
Contoh 1 Mapel Seni Budaya
Menalar
▪ Peserta didik melakukan analisis data yang diperoleh dari hasil
pengamatan terhadap tayangan gambar contoh motif’, maupun
membaca buku.
▪ Berdasarkan hasil analisis data peserta didik menarik
kesimpulan. Sebagai contoh, peserta didik menyimpulkan
bahwa ragam hias motif flora,fauna yang ada didaerah semua
sudah disederhanakan atau digayakan tapi masih tetap bisa
dikenali bentuk aslinya.
Contoh 1 Mapel Seni Budaya
Mengomunikasikan
▪ Pada langkah ini, peserta didik mempresentasikan hasil
karyanya melalui pameran atau menampilkan produk ragam
hias gubahan flora, fauna serta geometrik pada papan tempel
atau tempat yang disediakan. Kelompok lain mencermati dan
menyampaikan tanggapanya
▪ Peserta didik mengungkapkan fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur yang telah dikonstruk melalui diskusi dalam
presentasi kelompok.
▪ Dalam mata pelajaran seni budaya, baik seni rupa, musik, tari
dan teater dapat dilakukan dengan kegiatan yang sama.
Satuan Pendidikan: ... (isi dengan nama sekolah)
Mata Pelajaran : ... (isi dengan nama mapel)
Kelas/semester : ... (isi dengan tingkat dan dengan kata satu
atau dua yang relevan – dengan huruf)
Materi Pokok : ... (isi dengan tema/aspek/jenis teks sesuai
istilah yang dipakai pada mata pelajaran yang bersangkutan)
Alokasi Waktu : ... pertemuan (... JP) (isi jumlah
pertemuan dan jumlah jam pelajaran dengan memperhatikan
jumlah jam per minggu dan penjadwalan; jumlah JP termasuk
untuk alokasi ulangan yang terintegrasi dalam proses
pembelajaran)
1. KI 1: ...
2. KI 2: ...
3. KI 3: ...
4. KI 4: ...