PEMBELAJARAN INOVATIF
BERBASIS K-13
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Ciri Abad 21 Model Pembelajaran
Pembelajaran diarahkan untuk
Informasi mendorong peserta didik mencari tahu
(tersedia dimana saja, kapan dari berbagai sumber observasi, bukan
saja) diberi tahu
Pembelajaran diarahkan untuk mampu
Komputasi merumuskan masalah [menanya],
(lebih cepat memakai mesin) bukan hanya menyelesaikan masalah
[menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk melatih
Otomasi berfikir analitis [pengambilan
(menjangkau segala pekerjaan keputusan] bukan berfikir mekanistis
rutin) [rutin]
Creative
Pedagogy
Teaching
Peran Creative Peran Buku
for
Kurikulum Creativity Learning (Sarpras) dan
Budaya Sekolah
Pembentukan Kompetensi Melalui
Pembelajaran dan Pemanfaatannya
Belajar
Bagaimana
Belajar
Mengap
a
Keteram Pengetahuan
Pengetahuan Sikap
-pilan
Pemanfaatan A-S-K
Perbedaan Esensial Kurikulum 2013 untuk SD/MI
KTSP 2006 Kurikulum 2013
Materi didominasi pengetahuan Materi memuat secara berimbang antara sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
Mata pelajaran tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi
mendukung kompetensi tertentu [sikap, keterampilan, pengetahuan]
Mata pelajaran dirancang berdiri Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain
sendiri dan memiliki standar dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh
kompetensi lulusan sendiri kompetensi inti tiap kelas
Bahasa Indonesia sejajar Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain [sikap dan
dengan mapel lain keterampilan berbahasa}
Tiap mata pelajaran diajarkan Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang
dengan pendekatan berbeda sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba,
menalar,....
Tiap jenis konten pembelajaran Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait
diajarkan terpisah [separated dan terpadu satu sama lain [cross curriculum atau
curriculum] integrated curriculum]
Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan
penggerak konten pembelajaran lainnya
Tematik untuk kelas I – III [belum Tematik Integratif untuk Kelas I – VI
integratif]
Arah Pengembangan: Penguatan Proses
Proses Karakteristik Penguatan
Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati,
menanya, mencoba, menalar, mengkomunikasikan
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak
pembelajaran untuk semua mata pelajaran
Pembelajaran Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu
[discovery learning]
Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi,
pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan
kreatif
Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai
tinggi
Menekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan pemikiran
Penilaian mendalam [bukan sekedar hafalan]
Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa
5 Model Pembelajaran:
-Discovery learning
-Project based learning
-Collaborative learning
Perubahan Pola Pikir Pembelajaran SD/MI
No Rumusan Kurikulum Baru
1 Tidak mengenal mata pelajaran:
-Merujuk kepada kompetensi inti yang bebas mata pelajaran
-Pembelajaran terpadu
Sikap
(Tahu Mengapa)
Produktif
Inovatif
Kreatif
Afektif
Keterampilan Pengetahuan
(Tahu Bagaimana) (Tahu Apa)
Networking/
Experimen- Associating mengkomuni
Observing Questioning
ting (menalar) kasikan
(mengamati) (menanya)
(mencoba) (membentuk
Jejaring)
25
- Membuat rancangan percobaan.
- Menerapkan perlakuan
Experimen- - Melakukan pengukuran variabel-
3 ting variabel
(mencoba) - Menguji Hipotesis
- Melihat hubungan-hubungan
variabel atau ukuran-ukuran
Associating misalnya hubungan,
4 (menalar) - Mencermati pola
- Menganalisis, membandingkan,
mensintesis atas hubungan-
hubungan
- Membuat dugaan (Hipotesis)
- Membuat generalisasi
Networking (kesimpulan) yaitu penerimaan
5 (membentuk atau penolakan hipotesis
Jejaring) - Interpretasi hasil pemecahan
masalah
- Membangun jejaring baru
CONTOH IMPLEMENTASI
KD INDIKATOR LANGKAH
PEMBELAJARAN
CONTOH IMPLEMENTASI
KD INDIKATOR LANGKAH PEMBELAJARAN
IMPLEMENTASI
PENDEKATAN SCIENTIFIC
• Implementasi pendekatan scientific didukung
dengan inovasi pembelajaran dalam bidang:
(1) Model
(2) Metode
(3) Teknik
(4) Media
(5) Bahan
(6) Sarana dan Prasarana
(Pelajari berbagai inovasi pendekatan, model,
metode, teknik)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS
PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
Definisi/Konsep
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning=PjBL) adalah metoda pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai media.
Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian,
interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari
informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta
penulisan laporan.
Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan
mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan
keterampilan dalam pembelajaran.
Keaslian
Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan
hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru
berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta
didik.
MODEL PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH
(PROBLEM BASED LEARNING)
Definisi/Konsep
Pembelajaran berbasis masalah merupakan
sebuah pendekatan pembelajaran yang
menyajikan masalah kontekstual sehingga
merangsang peserta didik untuk belajar.
42
KELEBIHAN PBL
1) Dengan PBL akan terjadi pembelajaran
bermakna. Peserta didik/mahapeserta didik
yang belajar memecahkan suatu masalah
maka mereka akan menerapkan pengetahuan
yang dimilikinya atau berusaha mengetahui
pengetahuan yang diperlukan. Belajar dapat
semakin bermakna dan dapat diperluas
ketika peserta didik/mahapeserta didik
berhadapan dengan situasi di mana konsep
diterapkan
43
KELEBIHAN PBL
(2) Dalam situasi PBL, peserta
didik/mahapeserta didik mengintegrasikan
pengetahuan dan ketrampilan secara simultan
dan mengaplikasikannya dalam konteks yang
relevan
45
Langkah-langkah Operasional
dalam Proses Pembelajaran
2. Pendefinisian Masalah (Defining the
Problem)
Dalam langkah ini fasilitator menyampaikan
skenario atau permasalahan dan peserta
didik melakukan berbagai kegiatan
brainstorming dan semua anggota kelompok
mengungkapkan pendapat, ide, dan
tanggapan terhadap skenario secara bebas,
sehingga dimungkinkan muncul berbagai
macam alternatif pendapat
46
3. Pembelajaran Mandiri (Self Learning)
Peserta didik mencari berbagai sumber yang dapat
memperjelas isu yang sedang diinvestigasi. Sumber
yang dimaksud dapat dalam bentuk artikel tertulis
yang tersimpan di perpustakaan, halaman web, atau
bahkan pakar dalam bidang yang relevan.
47
4. Pertukaran Pengetahuan (Exchange
knowledge)
Setelah mendapatkan sumber untuk
keperluan pendalaman materi dalam langkah
pembelajaran mandiri, selanjutnya pada
pertemuan berikutnya peserta didik
berdiskusi dalam kelompoknya untuk
mengklarifikasi capaiannya dan merumuskan
solusi dari permasalahan kelompok.
Pertukaran pengetahuan ini dapat dilakukan
dengan cara peserrta didik berkumpul sesuai
kelompok dan fasilitatornya.
48
5. Penilaian (Assessment)
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek
pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan
sikap (attitude). Penilaian terhadap penguasaan
pengetahuan yang mencakup seluruh kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dengan ujian akhir
semester (UAS), ujian tengah semester (UTS), kuis,
PR, dokumen, dan laporan.
49
Contoh Penerapan
Sebelum memulai proses belajar-mengajar di
dalam kelas, peserta didik terlebih dahulu diminta
untuk mengobservasi suatu fenomena terlebih
dahulu. Kemudian peserta didik diminta mencatat
masalah-masalah yang muncul.
50
Contoh Penerapan
Memanfaatkan lingkungan peserta didik untuk
memperoleh pengalaman belajar. Guru memberikan
penugasan yang dapat dilakukan di berbagai konteks
lingkungan peserta didik, antara lain di sekolah,
keluarga dan masyarakat.
52
SISTEM PENILAIAN
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek
pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan sikap
(attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan
yang mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dengan ujian akhir semester (UAS), ujian tengah
semester (UTS), kuis, PR, dokumen, dan laporan.
54
MODEL PEMBELAJARAN
PENEMUAN
(DISCOVERY LEARNING)
Definisi/Konsep
Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang
didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi
bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk
finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.
Keterangan
•Pembelajaran Tematik Terpadu
•Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
•Kegiatan Ekstra Kurikuler SD/MI antara lain:
– Pramuka (Wajib)
– UKS
– PMR
Buku Kelas I
Buku Kelas IV
Prosentase Penyajian
• Alokasi waktu yang tersedia dimaksudkan
agar guru tidak terfokus pada salah satu
mata pelajaran
• Diperhatikan alokasi waktu per minggu
komulatif.
• Setiap hari di rasionalkan selalu
memadukan berbagai mata pelajaran
dengan tema sebagai pemersatu
Beban Belajar
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar
setiap minggu untuk masa belajar selama
satu semester. Beban belajar di SD/MI kelas
I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34
sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-
masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar
SD/MI adalah 35 menit
Apakah Pembelajaran Tematik?
• Landasan Psikologis
– Psikologi perkembangan untuk menentukan tingkat
keluasan dan kedalamannya isi sesuai dengan tahap
perkembangan peserta didik
• Landasan Yuridis
– UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
– UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
– INPRES N0. 1 Tahun 2010 tentang Peningkatan Mutu
Pendidikan
Arti Penting Pembelajaran Tematik
• Guru,
• peserta didik,
• sarana prasarana, sumber belajar dan
media,
• Pengaturan ruang kelas,
• Pemilihan metode.
Implikasi bagi Guru