Dosen Pengampu:
1. Prof. Dr. Undang Rosidin, M.Pd
2. Prof. Dr. Agus Suyatna, M.Si
Oleh
Ida Susanti,S.Pd (2023022006)
Putri Oktaria,S.Pd (2023022009)
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya, sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan, baik materi
maupun pikirannya. Makalah ini merupakan sebuah tugas dalam mata kuliah
Supervisi Pendidikan Fisika yang disusun oleh penulis untuk menunjang proses
belajar yang sedang dijalani oleh penulis.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi
pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan, penulis yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................2
II. PEMBAHASAN
A. Melakukan kegiatan supervise individual dan supervise kelompok...........3
B. Melakukan kegiatan supervise klinis dan supervise kelas..........................3
C. Mendiskusikan hasil kegiatan supervisi pembelajaran.............................12
III. PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................23
B. Saran..........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA
iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah, sebagai berikut:
1. Bagaimana melakukan kegiatan supervisi individual dan supervisi kelompok
2. Bagaimana melakukan kegiatan supervisi klinis dan supervisi kelas
3. Bagaimana Mendiskusikan hasil kegiatan supervisi pembelajaran
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulian pada makalah ini adalah, sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara melakukan kegiatan supervisi
individual dan supervisi kelompok
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara melakukan kegiatan supervisi klinis
dan supervisi kelas
3. Mahasiswa dapat mendiskusikan hasil kegiatan supervisi pembelajaran
II. PEMBAHASAN
Perencanaan supervisi kelompok yang dilakukan dua orang atau lebih yang
disusun agar pelaksanaan supervisi dapat terarah. Mengingat perencanaan merupakan
pedoman dan arah dalam pelaksanaan, maka ada beberapa hal yang harus
dicantumkan dalam perencanaan supervisi. Dalam rancangan supervisi kelompok
yang dilakukan adalah :
1. Menyiapkan dulu supervisor yang akan menangani. Banyak supervisor
yang disiapkan bisa seorang dan bisa juga lebih dari satu orang. Hal itu
tergantung kepada macam materi yang akan dibahas dalam supervisi itu.
Dalam supervisi kelompok bidang studi sejenis, barangkali cukup satu
supervisor yang perlu disiapkan. Tetapi dalam supervisi kelompok
bidang studi IPA misalnya tidak cukup disiapkan satu supervisor
terutama kalau yang disupervisi guru-guru SMP atau SMA. Bidang studi
itu pada kedua jenjang pendidikan ini pembahasannya sudah cukup
dalam, sehingga membutuhkan paling sedikit 3 supervisor, yaitu
supervisor fisika, supervisor biologi, dan supervisor kimia.
2. Menyiapkan cara-cara agar guru berdedikasi pada tugasnya,
meningkatkan kepribadian, benar-benar belajar seumur hidup, bisa
bekerja sama secara baik dengan orang tua siswa, bisa menganalisa
kondisi daerah dalam rangka melaksanakan kurikulum lokal, bisa
menjadi agen pembaruan masyarakat, dan sebagainya.
3. Setelah persiapan selesai dilaksanakan, yaitu menyiapkan para supervisor
dengan materi masing-masing dan memberi tahu guru-guru yang akan di
supervisi, maka supervisi pun diadakan. Supervisi biasanya dilaksanakan
dalam suatu gedung tertentu, bisa di sekolah sendiri, di sekolah lain, atau
dapat juga di daerah lain. Hal itu tergantung pada banyaknya peserta
supervisi dan tempat-tempat guru itu bertugas. Kalau para guru banyak
yang dilibatkan dan tempat bekerja mereka berjauhan satu dengan yang
lain, biasanya tempat supervisi di daerah atau di tempat yang strategis
dapat dijangkau oleh semua peserta. Tetapi kalau pengikutnya hanya
beberapa guru maka supervisi itu cukup diadakan di sekolah sendiri.
Kegiatan supervisi kelompok ada enam macam yaitu: 1) Pertemuan orientasi
(Orientation meeting), 2) Rapat guru, 3) Supervisi sebaya, 4) Diskusi sebagai
proses kelompok, 5) Pertemuan ilmiah, 6) Kunjungan ke sekolah
Dalam rancangan supervisi kelompok yang dilakukan adalah :
1. Pertemuan Orientasi ((Orientation meeting)
Tahap-tahap perencanaan Pertemuan Orientasi
Guru membuat perencanaan progam supervisi yang akan dilaksanakan di
sekolah baik oleh pengawas sekolah maupun oleh kepala sekolah.
Menyusun rencana kegiatan supervisi secara bersama akan membantu
saat menentukan pokok-pokok penting yang disupervisi, jadwal
pelaksanaan supervisi, dan komunikasi yang dilakukan baik oleh
supervisor maupun oleh guru dengan membangun komitmen bersama.
2. Rapat Guru
Tahap-tahap perencanaan Rapat Guru
a) Supervisi dimulai dengan adanya informasi bertalian dengan
pembelajaran misalnya konsep KTSP
b) Supervisor berpendapat informasi itu perlu disampaikan dan atau
dipecahkan bersama oleh semua guru atau sebagian guru
c) Supervisor lalu membuat surat undangan untuk mengadakan rapat
guru
d) Pada hari dan waktu yang telah ditentukan rapat dimulai, berarti
supervisi sudah berlangsung
e) Kalau ingin informasi itu hanya semacam pemberitahuan atau
petunjuk maka supervisi dimulai dengan penjelasan tentang
informasi itu, kemudian diikuti tanya jawab. Sampai disini supervisi
selesai
f) Tetapi kalau informasi itu merupakan masalah yang perlu di
pecahkan bersama, maka setelah supervisor mengutarakan informasi
itu, lalu diikuti oleh diskusi, pendapat-pendapat, dan perdebatan-
perdebatan sampai masalah itu terpecahkan. Supervisi ini diakhiri
dengan kesimpulan.
g) Pada umumnya supervisi yang menyangkut masalah diikuti tindak
lanjut.
3. Supervisi sebaya
Tahap-tahap perencanaan Sebaya
a) Mula-mula sekelompok guru memiliki masalah, atau suatu
organisasi guru sebidang studi akan mengadakan pertemuan berkala
b) Kelompok guru tadi menghubungi guru senior untuk mengadakan
pertemuan, atau organisasi guru tadi mengedarkan surat undangan
untuk bertemu dalam proses supervise
c) Proses supervisi berlangsung. Terjadi tanya jawab atau diskusi multi
arah
4. Diskusi sebagai proses kelompok,
Tahap-tahap perencanaan proses kelompok
Menyiapkan materi yang didiskusikan yaitu masalah-masalah yang
bertalian dengan upaya meningkatkan profesi guru, proses pembelajaran,
kepribadian dan dedikasi guru, belajar seumur hidup, studi lanjut, dan
sejenisnya.
5. Pertemuan Ilmiah
Tahap-tahap perecanaan pertemuan ilmiah
a) Mula-mula ada gagasan untuk mengadakan supervisi pertemuan
ilmiah. Gagasan itu bisa muncul dari supervisor
b) Rancangan supervisi dibuat lengkap dengan materi yang akan
dibahas, para guru yang diundang, dan supervisor-supervisor yang
dilibatkan
c) Ada persiapan pertemuan, bila perlu ada panitia penyelenggara
d) Tempat pertemuan dan waktu serta jadwal pertemuan ditentukan
e) Surat undangan lengkap dengan tujuan,tempat, dan waktu dikirim
kepada guru-guru dan para supervisor
f) Proses supervisi dimulai dengan ceramah-ceramah oleh ahli atau
supervisor tentang sesuatu yang baru atau cara-cara pemecahan
masalah
g) Guru-guru yang diutus mengikuti supervisi setelah kembali ke
tempat masing-masing pada umumnya diminta untuk menyampaikan
kepada guru lain
6. Kunjungan Sekolah
Tahap-tahap perecanaan kunjungan sekolah
a) Diawali dengan ada rencana berkunjung ke suatu sekolahyang maju
b) Sekolah yang akan dituju ditetapkan
c) Waktu kunjungan juga ditetapkan
d) Surat permohonan diajukan kepada kepala sekolah yang akan
dikunjungi
e) Peserta disurati untuk mengikuti supervisi di sekolah yang akan
dikunjungi
f) Proses supervisi terjadi, dimulai dengan ceramah, tanya jawab, dan
diakhiri dengan pengamatan terhadap objek-objek yang menjadi
materi supervisi
g) Bagi supervisi yang merupakan kunjungan semua guru satu
sekolah, tidak perlu ada tindak lanjut.
LAMPIRAN 2
INSTRUMEN
PK GURU KELAS/MATA PELAJARAN
Penilaian untuk Kompetensi 1: Mengenal karakteristik peserta didik
Skor
Tidak ada
Terpenuhi Seluruhnya
No. Indikator bukti (Tidak
sebagian terpenuhi
terpenuhi)
0 1 2
1 Guru dapat mengidentifikasi
karakteristik belajar setiap peserta 1
didik di kelasnya.
2 Guru memastikan bahwa semua
peserta didik mendapatkan kesempatan
yang sama untuk berpartisipasi aktif 1
dalam kegiatan pembelajaran.
3 Guru dapat mengatur kelas untuk
memberikan kesempatan belajar yang
sama pada semua peserta didik dengan 2
kelainan fisik dan kemampuan belajar
yang berbeda.
4 Guru mencoba mengetahui
penyebab penyimpangan perilaku
peserta didik untuk mencegah agar 1
perilaku tersebut tidak merugikan
peserta didik lainnya.
5 Guru membantu mengembangkan
potensi dan mengatasi kekurangan 1
peserta didik.
6 Guru memperhatikan peserta didik
dengan kelemahan fisik tertentu agar
dapat mengikuti aktivitas
pembelajaran, sehingga peserta didik 1
tersebut tidak termarginalkan
(tersisihkan, diolok‐ olok, minder,
dsb.).
Total skor untuk kompetensi 1 7
Skor maksimum kompetensi 1 = jumlah
12
indikator × 2
Persentase = (total skor/12) × 100% 58
Hal yang dilakukan seorang supervisor adalah melakukan supervisi klinis dan
supervisi kelas. Supervisi kelas diartikan sebagai bentuk bimbingan profesional
yang diberikan kepada pendidik yang mengalami masalah dalam pembelajaran
agar pendidik yang bersangkutan dapat mengatasi masalahnya dengan menempuh
langkah yang sistematis (Rosidin, 2020: 56). Menurut Cogan dalam Rosidin
(2020: 62), terdapat delapan kegiatan dalam supervisi klinis yang dinamainya
dengan siklus atau proses supervisi klinis. Delapan tahap tersebut, yaitu tahap
membangun dan memantapkan hubungan guru degan supervisor, tahap
perencanaan bersama guru, tahap perencanaan strategi observasi, tahap observasi
pengajaran, tahap analisis proses belajar mengajar, tahap perencanaan stretegi
pertemuan, tahap pertemuan, dan tahap penjajakan rencana pertemuan berikutnya.
Menuut Mosher & Purpel dalam Rosidin (2020: 62-66), terdapat tiga aktivitas
dalam proses supervisi klinis, sebagai berikut.
1. Tahap pertemuan pendahuluan
Supervisor dan guru bersama-sama membicarakan rencana tentang materi observasi
yang akan dilaksanakan. Hasil akhir pertemuan ini adalah kesepakatan (contract)
kerja antara supervisor dengan guru. Secara teknis, terdapat beberapa kegiatan yang
harus dilaksanakan dalam pertemuan awal ini, yaitu menciptakan suasana yang akrab
dan terbuka, mengidentifikasi perhatian guru ke dalam tingkah laku yang bisa diamati,
mengidentifikasi prosedur untuk memperbaiki pembelajaran guru, membantu guru
memperbaiki tujuannya sendiri, menetapkan waktu pengamatan pembelajaran di
kelas, menyeleksi instrumen pengamatan pembelajaran di kelas, dan memperjelas
konteks pembelajaran dengan melihat data yang akan direkam. Adapun format pra
observasi supervisi klinis dapat dilihat pada Gambar 1, sebagai berikut.
Gambar 1. Format Pra Observasi Supervisi Klinis
2. Tahap pengamatan/observasi mengajar
Perhatian observasi ini ditunjukkan pada guru dalam bertindak dan kegiatan-
kegiatan kelas sebagai hasil tindakan guru. Waktu dan tempat pengamatan
pembelajaran ini sesuai dengan kesepakatan bersama antara supervisor dengan guru
pada waktu mengadakan pertemuan awal. Aktivitas pada tahap ini, yaitu (1)
pengawas bersama guru memasuki ruang kelas dengan penuh keakraban; (2) guru
memberikan penjelasan kepada siswa maksud kedatangan supervisor; (3) supervisor
melakukan observasi penampilan guru dengan mempergunakan format observasi
yang telah dibuat dan disepakati; (4) selama pengamatan supervisor hanya
memfokuskan pada kesepakatan kontrak dengan guru. Jika ada hal-hal yang penting
di luar dari kontrak sopervisor dapat membuat catatan untuk pembinaan selanjutnya;
(5) setelah pembelajaran selesai, guru bersama-sama dengan supervisor menuju
ruangan khusus untuk mengadakan diskusi hasil pengamatan (Ansori, Supriyanti, &
Burhanuddin, 2016). Adapun format observasi supervisi klinis, sebagai berikut.
Gambar 2. Format Observasi Supervisi Klinis
3. Tahap pertemuan lanjutan
Sebelum pertemuan lanjutan dilaksanakan, supervisor mengadakan analisis
pendahuluan tentang rekaman observasi yang dibuat sebagai bahan dalam
pembicaraan tahap ini. Setelah melakukan kunjungan dan observasi kelas, maka
supervisor seharusnya dapat menganalisis data-data yang diperoleh tersebut untuk
diolah dan dikaji yang dapat dijadikan pedoman dan rujukan pembinaan dan
peningkatan guru-guru selanjutnya. Masalah-masalah profesional yang berhasil
diidentifikasi selanjutnya perlu dikaji lebih lanjut dengan maksud untuk memahami
esensi masalah yang sesungguhnya dan faktor-faktor penyebabnya, selanjutnya
masalah-masalah tersebut diklasifikasikan dengan maksud untuk menemukan
masalah yang mana dihadapi oleh kebanyakan guru di sekolah atau di wilayah
tersebut. Tujuan utama menganalisis hasil pengamatan dan memberikan umpan balik
adalah menindaklanjutin apa yang dilihat oleh supervisor sebagai pengamat terhadap
proses pembelajaran. Langkah-langkah utama pada tahap pertemuan lanjutan
sebagai berikut.
a. Menanyakan perasaan guru secara umum atau kesan umum guru ketika mengajar,
serta memberikan penguatan.
b. Mengkaji ulang tujuan pembelajaran.
c. Mengkaji ulang target keterampilan dan perhatian utama guru.
d. Menanyakan perasaan guru tentang jalannya pembelajaran berdasarkan target dan
perhatian utamanya.
e. Menunjukkan dan mengkaji bersama hasil observasi (rekaman data).
f. Menayakan perasaan guru setelah meilihat rekaman data tersebut.
g. Menyimpulkan hasil dengan melihat apa yang sebenarnya (keinginan atau target
guru dan apa yang sebenarnya terjadii atau tercapai).
h. Menentukan bersama-sama dan mendorong guru untuk merencanakan hal-hal
yang perlu dilatih atau diperhatikan pada kesempatan berikutnya.
Adapun format post supervisi klinis pada pertemuan lanjutan dapat dilihat pada Gambar
3.
A. Perumusan Indikator
C. Materi Pelajaran
13 Kontekstual 3
D. Media Belajar
Memfasilitasi siswa
20 menerapkan pendekatan 3
saintifik
Memberdayakan teknologi
21 3
informasi dan komunikasi
E. Metode Pembelajaran
Menampilkan kegiatan
26 pendahuluan, inti, dan penutup.
3
Menjelaskan tujuan
27 pembelajaran
3
F. Penilaian
Menetapkan pedoman
40 3
penskoran
SKOR RENCANA
PELAKSANAAN
PEBELAJARAN
Nilai =118/120 X 100 = 98,33
Kriteria:
Amat baik 86 s.d 100
Baik 70 s.d 85
Kurang Di bawah 70
Kesimpulan : Berdasarkan hasil
nilai diatas seorang guru sudah amat
baik melaksanakan rencana
pelaksanaan pembelajaran
Refleksi :
Rekomendasi :
Form 2
Mendemonstrasikan sesuatu
4 yang terkait dengan materi 3
pembelajaran.
C. Kegiatan Inti
Kemampuan menyesuiakan
7 materi dengan tujuan 3
pembelajaran.
Belum Sesuai Sesuai
Aspek yang Diamati Sesuai sebagian semua Catatan
(1) (2) (3)
Kemampuan mengkaitkan
materi dengan pengetahuan
8 lain yang relevan, 2
perkembangan Iptek , dan
kehidupan nyata.
Menyajikan pembahasan
9 materi pembelajaran dengan 2
tepat.
Melaksanakan pembelajaran
11 sesuai dengan kompetensi 2
yang akan dicapai.
Menfasilitasi kegiatan yang
memuat komponen
12 2
eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi.
Melaksanakan pembelajaran
13 3
secara runtut.
14 Menguasai kelas. 3
Melaksanakan pembelajaran
15 3
yang bersifat kontekstual.
Melaksanakan pembelajaran
yang memungkinkan
16 3
tumbuhnya kebiasaan positif
(nurturant effect).
Melaksanakan pembelajaran
17 sesuai dengan alokasi waktu 2
yang direncanakan.
Memberikan pertanyaan
18 3
mengapa dan bagaimana.
Memfasilitasi peserta didik
19 3
untuk mengamati.
Memancing peserta didik
20 3
untuk bertanya.
Memfasilitasi peserta didik
21 3
untuk mencoba.
Belum Sesuai Sesuai
Aspek yang Diamati Sesuai sebagian semua Catatan
(1) (2) (3)
Memfasilitasi peserta didik
22 3
untuk menganalisis.
Memberikan pertanyaan
peserta didik untuk menalar
23 3
(proses berfikir yang logis
dan sistematis).
Pemanfaatan Sumber
Belajar/Media dalam
Pembelajaran
Menunjukkan keterampilan
25 dalam penggunaan sumber 3
belajar pembelajaran.
Menunjukkan keterampilan
26 dalam penggunaan media 2
pembelajaran.
Menumbuhkan partisipasi
aktif peserta didik melalui
30 3
interaksi guru, peserta didik,
sumber belajar.
F. Penutup pembelajaran
Jumlah
Nilai =119/126 x 100 persen=94,4
Kriteria:
Amat baik 86 s.d 100
Baik 70 s.d 85
Kurang Di bawah 70
Berdasarka
n hasil nilai
diatas guru
sudah amat
Kesimpulan : baik dalam
melakukan
kegiatan
pembelajar
an dikelas
Refleksi Ada
Belum Sesuai Sesuai
Aspek yang Diamati Sesuai sebagian semua Catatan
(1) (2) (3)
beberapa
hal yang
harus
diperbaiki
dan
ditingkatka
n terutama
pada point
yang
bernilai 2
Guru
diharapkan
mengikuti
workshop
pembelajar
Rekomendasi :
an ,diklat
untuk
meningkat
kan segala
skill
Form 3a
INSTRUMEN MONITORING
ADMINISTRASI PEMBELAJARAN
SD/SMP/SMA/SMK
Nilai
No Aspek Yang Diamati Keterangan
1 2 3 4 5
1 Apakah guru memiliki SK Pembagian 5
Tugas Mengajar dari kepala sekolah tahun
pelajaran terakhir.
2 Apakah guru memiliki jadwal pelajaran 5
minimal 24 jam per minggu
3 Apakah guru membuat program tahunan 5
dalam tahun terakhir.
4 Apakah guru membuat program semester 5
untuk dua semester terakhir.
5 Apakah guru memiliki silabus yang 5
dibuat sendiri dan silabus dari pemerintah
6 Apakah guru memiliki RPP yang disusun 5
sendiri
7 Apakah guru melakukan pembelajaran 5
sesuai jadwal
8 Apakah guru memiliki dan menggunakan 5
buku teks dan buku referensi
9 Apakah guru memiliki rancangan 5
penilaian , penilaian , Instrumen, kunci,
rubrik dan kriteria penilaian UH.
10 Apakah guru memiliki Instrumen, kunci, 5
rubrik dan kriteria penilaian UTS
11 Apakah guru memiliki Instrumen, kunci, 5
rubrik, kriteria dan kisi-kisi penilaian
UAS
12 Apakah guru mengoreksi hasil ulangan 5
13 Apakah guru membuat program dan 5
instrumen penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur
Nilai
No Aspek Yang Diamati Keterangan
1 2 3 4 5
14 Apakah guru mendokumen-tasikan hasil 5
penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur
15 Apakah guru memiliki buku daftar nilai 5
dan berisi Nilai UH, Remidi, UTS, UAS
dan Nilai Tugas.
16 Apakah guru melakukan analisis hasil 5
evaluasi UH.
17 Apakah guru menyusun dan 5
melaksanakan program remedial.
18 Apakah guru menyusun dan 5
melaksanakan program pengayaan.
19 Apakah guru mendapatkan tambahan dan 5
memiliki data administrasi tugas selain
mengajar
20 Apakah guru memiliki buku agenda 5
mengajar
21 Apakah guru memiliki Permendiknas 5
nomor 22, 23 tahun 2006 dan
Permendiknas nomor 20 tahun 2007
(Permendikbud : 54,64,65,66,81A 2013
dan Permendikbud No.58,61,62,63 2014)
22 Apakah guru memiliki buku-buku 5
panduan (panduan pengembangan RPP,
panduan pengembangan silabus, panduan
pengembangan bahan ajar dll)
23 Apakah guru melakukan pengembangan 5
bahan ajar
24 Apakah guru memiliki karya ilmiah 3
populer
25 Apakah guru memiliki hasil PTK 3
Jumlah
Catatan :
5 : Amat Baik
4 : Baik H.SABAR,M.PD IDA SUSANTI,S.PD
3 : Cukup NIP.196811031994031002 NIP.198707132009022003
2 : Kurang
1 : Sangat Kurang
Form 3b
INSTRUMEN MONITORING
ADMINISTRASI KHUSUS GURU BIMBINGAN KONSELING (BK)
SMP/SMA/SMK
Nilai
No Aspek Yang Diamati Keterangan
1 2 3 4 5
1 Apakah guru memiliki SK Pembagian 5
Tugas Pembimbingan dari kepala sekolah
tahun pelajaran terakhir.
2 Apakah guru pembimbing memiliki 5
perhitungan jam kegiatan pelayanan
konseling di sekolah ekivalen dengan
minimal 24 jam per minggu
3 Apakah guru pembimbing membuat 5
sendiri Program Kerja Tahunan pada
tahun pelajaran terakhir.
4 Apakah guru pembimbing membuat 5
sendiri Program Kerja Semester tahun
pelajaran terakhir.
5 Apakah guru pembimbing membuat 5
sendiri Program Kerja Bulanan tahun
pelajaran terakhir
6 Apakah guru pembimbing membuat 5
sendiri Program Mingguan Layanan
Konseling
7 Apakah guru pembimbing membuat 5
sendiri Program Harian Layanan
Konseling
8 Apakah guru pembimbing membuat 5
sendiri Satuan Layanan
9 Apakah guru pembimbing membuat 5
Daftar Siswa Asuh dan buku pribadi
10 Apakah guru pembimbing melaksanakan 5
9 layanan konseling (Orientasi, Informasi,
Penempatan dan Penyaluran, Penguasaan
Konten, Konseling Perorangan,
Bimbingan Kelompok, Konseling
Kelompok, Mediasi, Konsultasi)
11 Apakah guru pembimbing melaksanakan 5
kegiatan pendukung (Aplikasi
Instrumentasi, Himpunan Data,
Konferensi Kasus, Kunjungan Rumah,
Alih Tangan Kasus)
12 Apakah guru pembimbing membuat 5
sendiri satuan layanan kegiatan
pendukung (Satkung)
13 Apakah guru pembimbing melaksanakan 5
evaluasi pelaksanaan konseling (Penilaian
Nilai
No Aspek Yang Diamati Keterangan
1 2 3 4 5
Segera, Penilaian Jangka Pendek,
Penilaian Jangka Panjang)
14 Apakah guru pembimbing melaksanakan 5
analisis hasil evaluasi pelaksanaan
konseling (semester 1 dan 2)
15 Apakah guru pembimbing melaksanakan 5
tindak lanjut pelaksanaan konseling
16 Apakah guru pembimbing membuat 5
administrtasi pelaksanaan konseling
(Buku Kasus, Catatan Kejadian,
Sosiometri, Grafik Masalah, Jurnal
Kegiatan BK, Buku Tamu)
17 Apakah guru pembimbing membuat 5
Laporan Bulanan, Laporan Semester dan
Laporan Tahunan
18 Apakah guru pembimbing melakukan 5
layanan konseling sesuai jadwal
19 Apakah guru mendapatkan tambahan dan 5
memiliki data administrasi tugas selain
mengajar
20 Apakah guru memiliki buku agenda 5
mengajar
21 Apakah guru memiliki Permendiknas 5
nomor 22, 23 tahun 2006 dan
Permendiknas nomor 20 tahun 2007
22 Apakah guru memiliki buku-buku 5
panduan (panduan pengembangan RPP,
panduan pengembangan silabus, panduan
pengembangan bahan ajar dll)
23 Apakah guru melakukan pengembangan 3
bahan ajar
24 Apakah guru memiliki karya ilmiah 3
populer
25 Apakah guru memiliki hasil PTK 3
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah melakukan kegiatan supervisi individual dan kelompok serta
melakukan supervisi secara klinis dan kelas dalam proses pembelajaran, sebagai berikut.
1. Supervisi individual yang dilakukan ada 6 yaitu, Kunjungan Kelas,Obesrvasi Kelas,
Pertemuan Individu,Kunjungan antar kelas,Menilai diri sendiri, Perecananaan
supervisi kelompok yang dilakukan ada 6 yaitu, Pertemuan Orientasi,Rapat
Guru,Supervisi Sebaya,Diskusi sebagai proses kelompok,Pertemuan Ilmiah,dan
Kunjungan Sekolah.Supervisi yang telah dilakukan pada contoh diatas adalah
supervisi individu yang telah dialami penulis.
2. Supervisi Klinis ada delapan tahap,yaitu tahap membangun dan memantapkan
hubungan guru degan supervisor, tahap perencanaan bersama guru, tahap perencanaan
strategi observasi, tahap observasi pengajaran, tahap analisis proses belajar mengajar,
tahap perencanaan strategi pertemuan, tahap pertemuan, dan tahap penjajakan
rencana pertemuan berikutnya. Dan Supervisi yang telah dilakukan pada contoh diatas
adalah supervisi klinis yang telah dialami penulis
3. Supervisi kelas ada tiga tahap yaitu, Pelaksanaan Pengawasan, Pelaporan, dan Tindak
lanjut. Pada tahap tindak lanjut ini dilakukan tahap refleksi dan Rekomendasi serta
feedback untuk guru dan pengawas.
B. Saran
Penulis selanjutnya dapat menambahkan cara menyusun hasil kegiatan supervisi pada
individual, kelompok, kelas, maupun klinis secara lebih rinci, sehingga konten makalah
dapat tersusun secara lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
https://idcloudhost.com/metode-pembelajaran-pengertian-macam-macam-fungsi-dan-
tujuannya/ diakses pada hari senin 14 Juni 2021 pukul 15.20
Zahrudin, M. (2016). Tujuan, Fungsi dan Prinsip Evaluasi Pembelajaran. Diakses dari
http://evaluasipembelajaranelghazy.blogspot.com/2016/02/tujuan-fungsi-dan-
prinsip-evaluasi.html pada senin 14 Juni 2021 pukul 15.00.