2
3. Pembekalan KKN-PPL
Pembekalan berguna untuk mempersiapkan diri baik secara akademis kependidikan dan
mental bagi mahasiswa KKN-PPL. Dengan pembekalan, mahasiswa diberi berbagai fenomena
awal dan permasalahan sebagai bekal orientasi sasaran (sekolah, lembaga, klub). Dengan
pembekalan, mahasiswa KKN-PPL memiliki modal awal untuk menuju sasaran dalam rangka
orientasi lebih mendalam dan dalam pelaksanaan KKN-PPL. Dengan cara demikian, ketika
diberangkatkan mahasiswa tidak dalam keadaan kosong (status quo). Modal yang telah
diperoleh dapat dikembangkan, dipertajam, dan dilengkapi pada masa orientasi dan pelaksanaan
KKN-PPL.
Secara khusus pembekalan memiliki tujuan agar mahasiswa KKN-PPL memiliki
kompetensi sebagai berikut.
(1) Memahami dan menghayati konsep dasar, arti, tujuan, pendekatan, program,
pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi KKN-PPL.
(2) Mendapatkan informasi tentang situasi, kondisi, dan potensi sasaran yang menjadi
lokasi KKN-PPL.
(3) Memiliki bekal pengetahuan, sikap, dan nilai untuk memasuki sistem kependidikan di
sasaran.
(4) Memiliki wawasan tentang pengelolaan dan pengembangan lembaga kependidikan.
(5) Memiliki wawasan manajemen kependidikan
(6) Memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan praktis agar dapat melaksanaan program
dan tugas KKN-PPL.
(7) Memiliki bekal untuk bekerjasama dalam program KKN-PPL secara berkelompok
interdisipliner dan lintas sektoral.
(8) Memiliki bekal manajemen diri (efisiensi dan efektivitas waktu, kinerja program,
evaluasi diri, dan refleksi berbagai program kegiatan KKN-PPL)
Secara garis besar materi pembekalan terdiri dari tiga pilar utama: (1) wawasan dan
kebijakan kependidikan/akademis, (2) isu-isu terkini dalam bidang kependidikan, dan (3) teknis
pelaksanaan KKN-PPL (mtarik, administrasi KKN-PPL, catatan program, laporan KKN-PPL,
dsb).
Pembekalan dilaksanakan oleh para pengambil kebijakan kependidikan, tim yang
berpengalaman dalam KKN-PPL, dan DPL. Sinergitas antarketiganya dapat menuju pada satu
titik kesiapan diri secara mentalitas akademis bagi mahasiswa untuk siap terjun di sasaran KKNPPL.
Pembekalan dengan top down system dengan diagram sebagai berikut. Dari UPPL materi
disampaikan mahasiswa (ketua/koordinator) perwakilan kelompok KKN PPL. Dari perwakilan
diteruskan ke mahasiswa anggota KKN-PPL.
4. Orientasi Sasaran
Orientasi sasaran (sekolah,lembaga, atau klub) dilaksanakan mahasiswa seiring dengan
pelaksanaan pembekalan. Artinya pembekalan dan orientasi merupakan dua kegiatan yang saling
melengkapi dalam membentuk kesiapan diri untuk ber-KKN-PPL. Orientasi dilaksanakan oleh
peserta KKN-PPL sebelum diterjunkan di sasaran. Mahasiswa menuju sasaran. Di masyarakat
sasaran (sekolah, lembaga, atau klub) mahasiswa dalam berkoordinasi dengan koordinator
KKN-PPL, pamong, atau DPL. Kehadiran mahasiswa dalam KKN-PPL untuk mendapatkan
berbagai hal berikut.
(1) Sosialisasi dan koordinasi dengan unjuk muka untuk memperkenalkan diri sejak awal.
(2) Menjalin komunikasi dengan sasaran sehingga terjadi hubungan akademis profesional
secara lebih akrab.
(3) Mendapatkan gambaran secara konkrit tentang situasi, kondisi, dan potensi sasaran
dengan observasi, baik fisik maupun nonfisik
3
(4) Mendapatkan bakal program yang akan dilaksanakan dalam KKN-PPL dengan cara
mengidentifikasi dan menginventarisasi berbagai hal yang dapat diangkat menjadi
program KKN-PPL.
(5) Mempersiapkan program dalam penyusunan proposal yang akan diajukan di pemerintah
daerah masing-masing.
B. Proses KKN-PPL
1. Penyusunan Program Kerja KKN-PPL
Aksi atau proses KKN-PPL yang sesungguhnya secara konkrit baru dilaksanakan setelah
penerjunan. Diharapkan di lapangan/sasaran, mahasiswa langsung dapat melaksanakan KKNPPL karena mereka dipersiapkan semenjak awal yaitu semenjak pembekalan dan orientasi. Oleh
karena itu, paling lambat satu minggu di lapangan, matrik program kerja KKN-PPL selayaknya
dapat diselesaikan dan disyahkan oleh mahasiswa, pejabat lokasi KKN-PPL, dan DPL.
Matrik program kerja KKN-PPL sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Manfaat matrik
program kerja KKN-PPL sebagai:
(1) kontrak kerja antara mahasiswa KKN-PPL dengan sasaran.
(2) panduan kerja mahasiswa KKN-PPL dan pendukungnya.
(3) petunjuk arah kegiatan untuk dapat mencapai tujuan.
(4) acuan kerja yang disesuiakan dengan waktu, kemampuan, situasi, dan kondisi mahasiswa
KKN-PPL dan sasaran.
Matrik program kerja KKN-PPL dikembangkan berdasarkan pertimbangan sebagai
berikut:
(1) program yang akan dikembangkan oleh sasaran
(2) mengacu pada program sasaran
(3) manfaat program
(4) kamampuan sasaran
(5) kemampuan mahasiswa
(6) ketersediaan dana
(7) ketersediaan waktu
(8) kesinambungan program
Contoh program kerja KKN-PPL dan program PPL. Contoh perlu disandingkan agar dapat
diperoleh wawasan perbedaan program kerja KKN dan PPL.
Program KKN di sekolah
1.
Pengembangan
media
pembelajaran (tidak digunakan
saat mahasiswa mengajar)
2.
Administrasi sekolah
3.
Koperasi sekolah
4.
UKS
5.
Laboratorium
6.
Perpustakaan
7.
Ekstrakurikuler
8.
Lomba
9.
Pameran/display unjuk kerja
10.
Seminar
11.
Pelatihan (komputer, karya
ilmiah, penelitian tindakan kelas)
12.
Penyuluhan
13.
Pengembangan
metode,
media,
dan
evaluasi
4
pembekajaran.
14.
Outbond
15.
Kegiatan
lainnya
pemberdayaan
5
2.
3.
4.
5.
Penutupan galian
Pembuatan pernak-pernik tujuhbelasan
Pelatihan pengerak bendera
Partisipasi upacara tujuhbelasan
Mengikuti kegiatan IMTAK
Memberikan kuliah/materi imtak
Pengadaan Surat Yasin
Pengadaan sandal untuk wuduq siswa
Membersihkan sampah di belakang
ruangan guru
Membersihkan semak-semak di belakang
ruang kelas
Pengadaan volybag tanaman di belakang
ruang guru
1.
Pembersihan Kamar kecil siswa
Program ini kami rampungkan selama tiga minggu yakni minggu-minggu awal observasi
kemudian pelaksanaan mengingat para peserta yang melakukan KKN sedang melakukan puasa,
jadi pelaksanaanya tidak dilakukan setiap hari hari libur seperti minggu program kami tunda.
1.
Pembuatan aksesoris semarak tujuhbelasan
Program ini merupakan program kedua yang direalisasikan bersamaan dengan program pertama
(Pembersihan Kamar kecil siswa) yakni pembagian waktu untuk program pertama sore hari dan
program kedua kami relisasikan malam hari (selesi magrib) dengan kerjasama antar rekan-rekan
KKN-PP terpadu.
1.
Pemateri IMT
Pemberian IMTAQ ini diberikan mengikuti jadwal yang telah disusun dari sekolah yang
diwajibkan kepada seluruh siswa untuk mengisi kegiatan selama. Dalam hal ini, bentuk
partisipasi anggota KKN-PPL terpadu berupa pengayaan dan pemberian materi/ceramah
Romadhan yang di ikuti oleh siswa. Kegiatan ini dilakukan sitiap pagi mulai dari pukul 08.00
sampai pukul 10.00 kecuali hari jumat lebih awal.
1.
2. Program PPL
Setelah penyerahan dilakukan oleh doen pembimbing lapangan (DPL) kepada pihak sekolah
(kepala sekolah) kemudian proses perkenalan dengan guru pamong dilakukan oleh masing
masing mahasiswa. Setelah melaui tahapan tahapan tesebut untuk selanjutnya para mahasiswa
melakukan observasi yang ekan berujung pada penyusunan perangkat pembelajaran sebagai
kelengkapan mengajar.
Praktik mengajar kami lakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2011-2012 dimana kelompok
siswa yang menjadi objek adalah siswa kelas VII yakni kelas VII 6, VII 7, dan VII 8. Yang mana
kemudian tiga kelas ini masing-masing ditangani oleh satu guru praktekan yang berasal dari
jurusan Bahasa Inggris dengan jumlah pertemuan 2 kali seminggu. Total jam yang dibutuhkan
adalah dapat dirincikan sebagai berikut:
Hari selasa tiga jam pertemuan.
Hari rabu satu jam pertemuan
Jadwal bertambah dengan jadwal piket yang dibebankan oleh guru pamong masing-masing
yakni dua kali pertemuan dalam seminggu.
Adapun langkah-langkah yang kami lakukan dalam proses belajar mengajar adalah sebagai
6
berikut:
1.
Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi,
Dalam apersepsi ini kami melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
Tanya-jawab singkat tentang apa yang ada dalam cerita berganbar.
Disini guru memberikan stimulus atau ransangan kepada siswa dengan menyediakan Tanyajawab mengenai hal-hal menarik yang terdapat dalam LKS seperti ragam gambar.
1.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi ini guru melakukan beberapa langkah sebagai berikut:
Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topic/tema
materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar
dari aneka sumber
Melalui langkah-langkah di atas siswa diharapkan makan mendapat sebuah pengalaman belajar
yang sebenarnya dengan diajak berpartisipasi secara aktip dalam proses belajar mengajar
tersebut.
Elaborasi
Adapun dalam kegiatan elaborasi ini guru melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Membiasakan peserta didik membaca dan menulis beragam melalui tugas-tugas tertentu
yang bermakna
Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lai-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
7
Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisa, menyelsaikan masalah, dan bertindak
tanpa rasa takut
Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkat perestasi belajar
Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individu maupun kelompok
Melalui kegiatan-kegiatan di atas guru mencoba menanamkan kebiasaan atau hal-hal positive
dalam kegiatan sehari-hari siswa dengan membiasakan hal-hal pisitve, memberi kesempatan,
serta memfasilitasi siswa.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi ini ada beberapa langkah yang guru kerjakan sebagai berikut:
Memberika umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat atupun
hadiah terhadap keberhasilan pesrta didik
Member konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik meelalui
berbagai sumbar
1.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup ini guru melakukan beberapa hal yang berkaitan dengan penguasaan
materi yang baru saja disampaikan, seperti:
Bersama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman pelajaran
Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap bagian yang sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram
8
(a) Menjalin kerjasama yang harmonis antara mahasiswa, sasaran, dan instansi terkait dalam
bimbingan dan pengawasan DPL.
(b) Memberdayakan potensi mahasiswa dan sasaran (sekolah, lembaga, klub).
(c) Menginventarisasikan kegiatan dalam catatan harian. Catatan harian berguna sebagai
verifikasi kegiatan.
(d) Berkonsultasi dengan koordinator KKN-PPL dan DPL.
(e) Melaporkan kemajuan kegiatan kepada DPL.
(f) Melakukan evaluasi dan refleksi secara rutin dalam kelompok maupun bersama dengan
koordinator KKN-PPL atau DPL.
(g) Menyelesaikan administrasi kegiatan.
(h) Menyelesaikan kegiatan sesuai dengan rencana program.
C. Pasca- KKN-PPL
Pasca KKN-PPL ditandai oleh pembuatan laporan, evaluasi oleh koordinator KKN, DPL,
dan penyelesaian nilai KKN.
1. Laporan KKN
(a) Laporan KKN kelompok. Laporan kelompok terdiri kegiatan kelompok ditambah
kegiatan individu.
(b) Laporan PPL dibuat rangkap 3 eksemplar: 1 untuk lokasi, 1 untuk universitas, 1 untuk
mahasiswa. Untuk universitas, laporan diserahkan melalui DPL.
(c) Mahasiswa membuat ringkasan laporan dibuat rangkap 3.
(d) Mahasiswa juga membuat rekapitulasi hasil (serapan dana) dibuat rangkap 3.
(e) Mahasiswa juga membuat artikel untuk buletin.
(f) Semua laporan dicopy dalam bentuk softcopy.
Semua laporan harus sudah selesai ketika penarikan KKN PPL.
2. Evaluasi KKN
Proses evaluasi sesungguhnya telah dilakukan semenjak pembekalan, orientasi, dan
diskusi dengan DPL. Evaluasi dilakukan secara kontinue selama pembimbingan DPL
berlangsung/selama KKN-PPL. Komponen yang dievaluasi antara lain:
(a) Program kerja (kualitas matrik)
(b) Pelaksaan kerja (pengamatan, diskusi, keterlaksanaan kerja/ pencapaian target).
(c) Hubungan inter/antarpersonal (indikator dari kerjasama, kerajinan, kedisiplinan,
kreativitas, tanggung jawab, sopan santun, tata krama)
(d) Laporan KKN-PPL.
Ujian sebaiknya dilaksanakan di lokasi KKN PPL. Berbagai kesulitan muncul ketika
mahasiswa sudah kembali ke kampus namun belum ujian: (a) terutama tidak mudah
mengumpulkan mahasiswa dan DPL untuk kecocokan hari ujian, (b) administrasi dan
berbagai laporan berlarut-larut.
3. Penyelesaian Nilai
a. Ketika penarikan semua administrasi harus selesai dan diserahkan ke lokasi (sekolah,
lembaga, klub).
b. Sebaliknya lokasi juga menyerahkan nilai (usahakan bagaimana pun caranya)
c. Semua buku nilai (berwarna biru, kuning) dibawa oleh DPL KKN PPL, tidak
boileh dibawa oleh mahasiswa maupun DLP PPL.
d. DPL KKN PPL menyerahkan buku nilai ke UPPL.
e. UPPL akan mengklasifikasi buku nilai berdasarkan nama DPL.
f. DPL KKN dan PPL akan diundang dalam workshop evaluasi KKN-PPL dan
penyelesaian nilai.