Anda di halaman 1dari 9

1

MEKANISME PELAKSANAAN KKN-PPL1


Oleh
Ahmad Swandi
(dikutip dari berbagai sumber)
KKN-PPL merupakan dua kegiatan yang dilaksanakan secara terpadu. Artinya kedua
kegiatan antara KKN dan PPL dilaksanakan dalam kebersamaan, saling mengisi, saling
melengkapi dalam rangka pengembangan sumber daya manusia dalam bidang kependidikan (in
service training). Dengan keterpaduan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pembentukan
kompetensi bagi mahasiswa dalam rangka mempersiapkan diri untuk menjadi tenaga
kependidikan profesional.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, diperlukan mekanisme pelaksanaan KKN-PPL
yang berbasis SOB (Standar Operasional Baku). Dengan cara demikian terdapat panduan
pelaksanaan program kegiatan bagi mahasiswa KKN-PPL. Variasi dan kreativitas mahasiswa
peserta dalam KKN-PPL sangat dibutuhkan agar dapat memperkaya, mempertajam, dan
meningkatkan kualitas pelaksanaan KKN-PPL.
Perlu diketahui terdapat berbagai sasaran dalam KKN-PPL, yakni sekolah, lembaga, dan
klub. Walaupun terdapat perbedaan sasaran namun secara umum pelaksanaan KKN-PPL relatif
berimbang, yakni pra-KKN-PPL, proses KKN-PPL, dan pasca KKN-PPL. Berikut ini uraian dari
tahapan mekanisme KKN-PPL.
A. Pra-KKN-PPL
1. Menjalin Mitra
Dalam upaya penempatan KKN-PPL, Universitas Negeri Makassar (dalam hal ini UPPL)
berusaha untuk menjalin mitra. Selanjutnya mitra ini sebagai tempat/ajang pelaksanaan KKNPPL. Untuk itu, UPPL bersama LPM menjalin komunikasi dan koordinasi dengan sasaran
(sekolah, lembaga, klub) bahkan jalinan mitra ada yang ditingkatkan dalam bentuk MOU
(memory of understanding).
2. Pendaftaran KKN-PPL
a. Mahasiswa yang akan memprogram KKN-PPL memenuhi syarat sebagai berikut.
(1) Terdaftar sebagai mahasiswa UNM Program S1 kependidikan pada semester
diselenggarakan KKN-PPL.
(2) Telah menempuh minimal 110 SKS dengan IPK minimal 2,25 atau saat mendafar sem 5
minimal menempuh 90 SKS
(3) Mencantumkan mata kuliah KKN dan PPL dalam KRS.
(4) Telah lulus mata kuliah Pengajaran Mikro atau yang ekuivalen dengan nilai minimal B.
(5) Syarat khusus lainnya diatur tersendiri dalam buku Panduan KKN-PPL.
b. Pendaftaran dan Pengelompokkan KKN-PPL
Pendaftaran KKN-PPL dilaksanakan secara on line atau manual sesuai kebijakan
kampus, khusus UNM secara manual. Mahasiswa dapat memilih sendiri lokasi KKN PPL
kecuali program studi tertentu yang diatur tersendiri seperti PAUD, Manajemen Pendidikan.
Untuk dapat mendaftar, mahasiswa harus membayar terlebih dahulu, Di alamat tersebut,
mahasiswa bisa mendapatkan berbagai informasi kegiatan UPPL, lokasi KKN PPL dengan
membuka domain GIS (Geographic Information System). Mahasiswa yang tidak mendapatkan
lokasi dapat mendaftar secara manual di UPPL dan bersedia ditempatkan di mana saja. Biasanya
mahasiswa demikian tahun lalu belum PPL dengan berbagai alasan akademis maupun pribadi.
Hasil penempatan dapat dilihat di web uppl dengan alamat http://unm.ac.id/

Disampaikan dalam pembekelan calon DPL KKN-PPL

2
3. Pembekalan KKN-PPL
Pembekalan berguna untuk mempersiapkan diri baik secara akademis kependidikan dan
mental bagi mahasiswa KKN-PPL. Dengan pembekalan, mahasiswa diberi berbagai fenomena
awal dan permasalahan sebagai bekal orientasi sasaran (sekolah, lembaga, klub). Dengan
pembekalan, mahasiswa KKN-PPL memiliki modal awal untuk menuju sasaran dalam rangka
orientasi lebih mendalam dan dalam pelaksanaan KKN-PPL. Dengan cara demikian, ketika
diberangkatkan mahasiswa tidak dalam keadaan kosong (status quo). Modal yang telah
diperoleh dapat dikembangkan, dipertajam, dan dilengkapi pada masa orientasi dan pelaksanaan
KKN-PPL.
Secara khusus pembekalan memiliki tujuan agar mahasiswa KKN-PPL memiliki
kompetensi sebagai berikut.
(1) Memahami dan menghayati konsep dasar, arti, tujuan, pendekatan, program,
pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi KKN-PPL.
(2) Mendapatkan informasi tentang situasi, kondisi, dan potensi sasaran yang menjadi
lokasi KKN-PPL.
(3) Memiliki bekal pengetahuan, sikap, dan nilai untuk memasuki sistem kependidikan di
sasaran.
(4) Memiliki wawasan tentang pengelolaan dan pengembangan lembaga kependidikan.
(5) Memiliki wawasan manajemen kependidikan
(6) Memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan praktis agar dapat melaksanaan program
dan tugas KKN-PPL.
(7) Memiliki bekal untuk bekerjasama dalam program KKN-PPL secara berkelompok
interdisipliner dan lintas sektoral.
(8) Memiliki bekal manajemen diri (efisiensi dan efektivitas waktu, kinerja program,
evaluasi diri, dan refleksi berbagai program kegiatan KKN-PPL)
Secara garis besar materi pembekalan terdiri dari tiga pilar utama: (1) wawasan dan
kebijakan kependidikan/akademis, (2) isu-isu terkini dalam bidang kependidikan, dan (3) teknis
pelaksanaan KKN-PPL (mtarik, administrasi KKN-PPL, catatan program, laporan KKN-PPL,
dsb).
Pembekalan dilaksanakan oleh para pengambil kebijakan kependidikan, tim yang
berpengalaman dalam KKN-PPL, dan DPL. Sinergitas antarketiganya dapat menuju pada satu
titik kesiapan diri secara mentalitas akademis bagi mahasiswa untuk siap terjun di sasaran KKNPPL.
Pembekalan dengan top down system dengan diagram sebagai berikut. Dari UPPL materi
disampaikan mahasiswa (ketua/koordinator) perwakilan kelompok KKN PPL. Dari perwakilan
diteruskan ke mahasiswa anggota KKN-PPL.
4. Orientasi Sasaran
Orientasi sasaran (sekolah,lembaga, atau klub) dilaksanakan mahasiswa seiring dengan
pelaksanaan pembekalan. Artinya pembekalan dan orientasi merupakan dua kegiatan yang saling
melengkapi dalam membentuk kesiapan diri untuk ber-KKN-PPL. Orientasi dilaksanakan oleh
peserta KKN-PPL sebelum diterjunkan di sasaran. Mahasiswa menuju sasaran. Di masyarakat
sasaran (sekolah, lembaga, atau klub) mahasiswa dalam berkoordinasi dengan koordinator
KKN-PPL, pamong, atau DPL. Kehadiran mahasiswa dalam KKN-PPL untuk mendapatkan
berbagai hal berikut.
(1) Sosialisasi dan koordinasi dengan unjuk muka untuk memperkenalkan diri sejak awal.
(2) Menjalin komunikasi dengan sasaran sehingga terjadi hubungan akademis profesional
secara lebih akrab.
(3) Mendapatkan gambaran secara konkrit tentang situasi, kondisi, dan potensi sasaran
dengan observasi, baik fisik maupun nonfisik

3
(4) Mendapatkan bakal program yang akan dilaksanakan dalam KKN-PPL dengan cara
mengidentifikasi dan menginventarisasi berbagai hal yang dapat diangkat menjadi
program KKN-PPL.
(5) Mempersiapkan program dalam penyusunan proposal yang akan diajukan di pemerintah
daerah masing-masing.
B. Proses KKN-PPL
1. Penyusunan Program Kerja KKN-PPL
Aksi atau proses KKN-PPL yang sesungguhnya secara konkrit baru dilaksanakan setelah
penerjunan. Diharapkan di lapangan/sasaran, mahasiswa langsung dapat melaksanakan KKNPPL karena mereka dipersiapkan semenjak awal yaitu semenjak pembekalan dan orientasi. Oleh
karena itu, paling lambat satu minggu di lapangan, matrik program kerja KKN-PPL selayaknya
dapat diselesaikan dan disyahkan oleh mahasiswa, pejabat lokasi KKN-PPL, dan DPL.
Matrik program kerja KKN-PPL sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Manfaat matrik
program kerja KKN-PPL sebagai:
(1) kontrak kerja antara mahasiswa KKN-PPL dengan sasaran.
(2) panduan kerja mahasiswa KKN-PPL dan pendukungnya.
(3) petunjuk arah kegiatan untuk dapat mencapai tujuan.
(4) acuan kerja yang disesuiakan dengan waktu, kemampuan, situasi, dan kondisi mahasiswa
KKN-PPL dan sasaran.
Matrik program kerja KKN-PPL dikembangkan berdasarkan pertimbangan sebagai
berikut:
(1) program yang akan dikembangkan oleh sasaran
(2) mengacu pada program sasaran
(3) manfaat program
(4) kamampuan sasaran
(5) kemampuan mahasiswa
(6) ketersediaan dana
(7) ketersediaan waktu
(8) kesinambungan program
Contoh program kerja KKN-PPL dan program PPL. Contoh perlu disandingkan agar dapat
diperoleh wawasan perbedaan program kerja KKN dan PPL.
Program KKN di sekolah
1.
Pengembangan
media
pembelajaran (tidak digunakan
saat mahasiswa mengajar)
2.
Administrasi sekolah
3.
Koperasi sekolah
4.
UKS
5.
Laboratorium
6.
Perpustakaan
7.
Ekstrakurikuler
8.
Lomba
9.
Pameran/display unjuk kerja
10.
Seminar
11.
Pelatihan (komputer, karya
ilmiah, penelitian tindakan kelas)
12.
Penyuluhan
13.
Pengembangan
metode,
media,
dan
evaluasi

Program PPL di sekolah


1. Membuat silabus pembelajaran (silabus)
2. Membuat RKBM.
3. Mengembangkan perangkat pembejaran
lainya.
4. Praktik (mengajar) terbimbing
5. Praktik (mengajar) mandiri
6. Mengembangkan media yang digunakan
dalam praktik mengajar.
7. Mengembangkan alat/ soal evaluasi.
8. Mengembangkan teknik evaluasi/ cara
menilai hasil pekerjaan siswa.
9. Menerapkan inovasi pembelajaran.
10. Mengadopsi
dan
mengadaptasi
administrasi guru.
11. Kegiatan lainnya yang terkait langsung
dengan pelaksanaan pembelajaran.

4
pembekajaran.
14.
Outbond
15.
Kegiatan
lainnya

pemberdayaan

Contoh kegiatan KKN dan PPL di lembaga atau klub.


Program KKN di lembaga
1. Administrasi lembaga.
2. Analisis kebutuhan lembaga/klub
3. Membuat rencana strategis jangka
pendek, menengah, dan panjang,
4. Merumuskan visi dan misi
5. Pelatihan
6. Penyuluhan
7. Manajerial
8. Pembangunan karakter
9. Media
kependidikan
dalam
rangka pengembangan lembaga.
10. Dan kegiatan lainnya

Program PPL di lembaga


1. Penyusunan
program
kependidikan
2. Melaksanakan kegiatan/rutinitas
kependidikan.
3. Mengembangkan media yang
digunakan dalam pelaksanaan
kegitan.
4. Mengembangkan alat evaluasi
lembaga/klub.
5. Mengembangan teknik evaluasi.
6. Mengembangkan teknik refleksi
kegiatan kependidikan.
7. Mengembangkan teknik tindak
lanjut setelah refleksi.
8. Dan kegiatan lainnya.

Program-program tersebut dikelompokkan menjadi program kelompok dan individu.


(a) Program kelompok yakni program yang dilaksanakan > 50% anggota kelompok. Semua
anggota memiliki tanggung jawab tugas yang relatif sama.
(b) Program individu yakni program yang dilaksanakan < 50% anggota kelompok.
Tanggung jawab utama pada individu yang memiliki ide dan kompetensi program
tersebut, sedangkan anggota lain bersifat membantu (subordinat).
Selain program tersebut, terkadang muncul program tambahan. Program tambahan yaitu
kegiatan yang dilaksanakan namun tidak pernah diprogramkan dalam matrik. Misalnya:
mendadak di sekolah/ lembaga/klub ada kunjungan dari dinas, bupati, studi banding, dan
sebagainya.
Jam kerja KKN-PPL setiap hari 7 8 jam. KKN-PPL dilaksanakan dalam 11 minggu. Ini
berarti jumlah jam dalam matrik KKN-PPL sebanyak 7 x 81 hari (11 minggu) hingga 8 x 81 hari
(11 minggu) = 567 jam 648 jam. Apabila dipilahkan, jam keja KKN sebesar 567 jam 648
jam: 2 = 283 jam 324 jam. Mudahnya mahasiswa di lokasi KKN PPL setiap hari hingga pukul
16.00.
Contoh Program Kerja KKN PPL
Setelah melalui tahap observasi dan diskusi tebentuklah beberapa program yang telah disepakati
seluruh peserta KKN yang kemudian diajukan kepada pihak sekolah SMP Negeri 3 Mataram
(kepalasekolah dan coordinator KKN-PPL terpadu) hingga dari konsultasi tersebut dapat kami
tetapkan beberapa program yang akan kami jalankan, lebih rinci kami paparkan sebagai berikut:
No
Nama Program
Indikator Keberhasilan
1.
Pembersihan Kamar kecil siswa
Penggalian pipa pembuangan
Perbaikan pipa pembuangan
Pembersihan/pengepelan kamar kecil

5
2.

Pembuatan aksesoris semarak


tujuhbelasan

3.

IMTAK/Baca Quran bersama

4.

Penyediaan alat-alat pendukung


IMTAK

5.

Kerja bakti kebersihan lingkungan


sekolah

Penutupan galian
Pembuatan pernak-pernik tujuhbelasan
Pelatihan pengerak bendera
Partisipasi upacara tujuhbelasan
Mengikuti kegiatan IMTAK
Memberikan kuliah/materi imtak
Pengadaan Surat Yasin
Pengadaan sandal untuk wuduq siswa
Membersihkan sampah di belakang
ruangan guru
Membersihkan semak-semak di belakang
ruang kelas
Pengadaan volybag tanaman di belakang
ruang guru

1.
Pembersihan Kamar kecil siswa
Program ini kami rampungkan selama tiga minggu yakni minggu-minggu awal observasi
kemudian pelaksanaan mengingat para peserta yang melakukan KKN sedang melakukan puasa,
jadi pelaksanaanya tidak dilakukan setiap hari hari libur seperti minggu program kami tunda.
1.
Pembuatan aksesoris semarak tujuhbelasan
Program ini merupakan program kedua yang direalisasikan bersamaan dengan program pertama
(Pembersihan Kamar kecil siswa) yakni pembagian waktu untuk program pertama sore hari dan
program kedua kami relisasikan malam hari (selesi magrib) dengan kerjasama antar rekan-rekan
KKN-PP terpadu.
1.
Pemateri IMT
Pemberian IMTAQ ini diberikan mengikuti jadwal yang telah disusun dari sekolah yang
diwajibkan kepada seluruh siswa untuk mengisi kegiatan selama. Dalam hal ini, bentuk
partisipasi anggota KKN-PPL terpadu berupa pengayaan dan pemberian materi/ceramah
Romadhan yang di ikuti oleh siswa. Kegiatan ini dilakukan sitiap pagi mulai dari pukul 08.00
sampai pukul 10.00 kecuali hari jumat lebih awal.
1.
2. Program PPL
Setelah penyerahan dilakukan oleh doen pembimbing lapangan (DPL) kepada pihak sekolah
(kepala sekolah) kemudian proses perkenalan dengan guru pamong dilakukan oleh masing
masing mahasiswa. Setelah melaui tahapan tahapan tesebut untuk selanjutnya para mahasiswa
melakukan observasi yang ekan berujung pada penyusunan perangkat pembelajaran sebagai
kelengkapan mengajar.
Praktik mengajar kami lakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2011-2012 dimana kelompok
siswa yang menjadi objek adalah siswa kelas VII yakni kelas VII 6, VII 7, dan VII 8. Yang mana
kemudian tiga kelas ini masing-masing ditangani oleh satu guru praktekan yang berasal dari
jurusan Bahasa Inggris dengan jumlah pertemuan 2 kali seminggu. Total jam yang dibutuhkan
adalah dapat dirincikan sebagai berikut:
Hari selasa tiga jam pertemuan.
Hari rabu satu jam pertemuan
Jadwal bertambah dengan jadwal piket yang dibebankan oleh guru pamong masing-masing
yakni dua kali pertemuan dalam seminggu.
Adapun langkah-langkah yang kami lakukan dalam proses belajar mengajar adalah sebagai

6
berikut:
1.
Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi,
Dalam apersepsi ini kami melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
Tanya-jawab singkat tentang apa yang ada dalam cerita berganbar.
Disini guru memberikan stimulus atau ransangan kepada siswa dengan menyediakan Tanyajawab mengenai hal-hal menarik yang terdapat dalam LKS seperti ragam gambar.

Tanya-jawab tenang letak benda didalam kelas.


Disini guru juga mengikut sertakan semua benda yang dapat dilihat dan dipegang secara lansung
yang ada di dalam kelas agar pembelajaran benar-benar bisa dirasakan nyata adanya (authentic
materials)
Motivasi:
Pemberian motivasi kepada siswa berupa nasihat-nasihat dan bimbingan dalam belajar dan juga
menjelaskan pentingnya materi yang akan dipelajari kaitanya dengan konteks kehidupan seharihari

1.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi ini guru melakukan beberapa langkah sebagai berikut:
Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topic/tema
materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar
dari aneka sumber

Membaca nyaring percakapan dalam cerita bergambar secara bersama-sama tentang


perkenalan

Membahas kosakata dalam cerita bergambar

Membaca nyaring cerita bergambar yang memuat ungkapan-ungkapan member istruksi


secara bersama-sama

Membaca nyaring kalimat-kalimat yang menunjukkan letak benda-benda secara


bersama-sama

Membahas penggunaan preposisi untuk menunjukkan letak benda-benda

Membahas cara pengucapan waktu dalam Bahasa Inggris

Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran

Mempasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan

Melalui langkah-langkah di atas siswa diharapkan makan mendapat sebuah pengalaman belajar
yang sebenarnya dengan diajak berpartisipasi secara aktip dalam proses belajar mengajar
tersebut.
Elaborasi
Adapun dalam kegiatan elaborasi ini guru melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Membiasakan peserta didik membaca dan menulis beragam melalui tugas-tugas tertentu
yang bermakna

Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lai-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis

7
Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisa, menyelsaikan masalah, dan bertindak
tanpa rasa takut

Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran cooperative dan kolaboratif

Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkat perestasi belajar

Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individu maupun kelompok

Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan


rasa percaya diri pada peserta didik

Melalui kegiatan-kegiatan di atas guru mencoba menanamkan kebiasaan atau hal-hal positive
dalam kegiatan sehari-hari siswa dengan membiasakan hal-hal pisitve, memberi kesempatan,
serta memfasilitasi siswa.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi ini ada beberapa langkah yang guru kerjakan sebagai berikut:
Memberika umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat atupun
hadiah terhadap keberhasilan pesrta didik

Member konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik meelalui
berbagai sumbar

Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar


yang telah dilakukan

Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam


mencapai kompetensi dasar:
Berfungsi sebagai sumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang
menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar
Membantu menyelsaikan masalah
Memberikan acuan agar peserta didik dapat melekukan pengecekan hasil eksplorasi
Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh
Member motivasi kepada peserta didik yang belum berpartisipasi aktif

1.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup ini guru melakukan beberapa hal yang berkaitan dengan penguasaan
materi yang baru saja disampaikan, seperti:
Bersama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman pelajaran

Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap bagian yang sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram

Member umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

Merencanakan kegiatan tidak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program


pengayaan, dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan
hasil belajar peserta didik

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

2. Pelaksanaan Program Kerja


Kegiatan KKN-PPL dilaksanakan berdasarkan program kerja yang telah direncanakan,
disepakati, dan disyahkan bersama antara mahasiswa, pejabat sasaran, dan DPL. KKN-PPL
dilaksanakan selama 11 minggu dengan jumlah jam kerja antara 283 jam 324 jam.
Dalam melaksanakan program mahasiswa hendaknya memperhatikan hal-hal berikut.

8
(a) Menjalin kerjasama yang harmonis antara mahasiswa, sasaran, dan instansi terkait dalam
bimbingan dan pengawasan DPL.
(b) Memberdayakan potensi mahasiswa dan sasaran (sekolah, lembaga, klub).
(c) Menginventarisasikan kegiatan dalam catatan harian. Catatan harian berguna sebagai
verifikasi kegiatan.
(d) Berkonsultasi dengan koordinator KKN-PPL dan DPL.
(e) Melaporkan kemajuan kegiatan kepada DPL.
(f) Melakukan evaluasi dan refleksi secara rutin dalam kelompok maupun bersama dengan
koordinator KKN-PPL atau DPL.
(g) Menyelesaikan administrasi kegiatan.
(h) Menyelesaikan kegiatan sesuai dengan rencana program.
C. Pasca- KKN-PPL
Pasca KKN-PPL ditandai oleh pembuatan laporan, evaluasi oleh koordinator KKN, DPL,
dan penyelesaian nilai KKN.
1. Laporan KKN
(a) Laporan KKN kelompok. Laporan kelompok terdiri kegiatan kelompok ditambah
kegiatan individu.
(b) Laporan PPL dibuat rangkap 3 eksemplar: 1 untuk lokasi, 1 untuk universitas, 1 untuk
mahasiswa. Untuk universitas, laporan diserahkan melalui DPL.
(c) Mahasiswa membuat ringkasan laporan dibuat rangkap 3.
(d) Mahasiswa juga membuat rekapitulasi hasil (serapan dana) dibuat rangkap 3.
(e) Mahasiswa juga membuat artikel untuk buletin.
(f) Semua laporan dicopy dalam bentuk softcopy.
Semua laporan harus sudah selesai ketika penarikan KKN PPL.
2. Evaluasi KKN
Proses evaluasi sesungguhnya telah dilakukan semenjak pembekalan, orientasi, dan
diskusi dengan DPL. Evaluasi dilakukan secara kontinue selama pembimbingan DPL
berlangsung/selama KKN-PPL. Komponen yang dievaluasi antara lain:
(a) Program kerja (kualitas matrik)
(b) Pelaksaan kerja (pengamatan, diskusi, keterlaksanaan kerja/ pencapaian target).
(c) Hubungan inter/antarpersonal (indikator dari kerjasama, kerajinan, kedisiplinan,
kreativitas, tanggung jawab, sopan santun, tata krama)
(d) Laporan KKN-PPL.
Ujian sebaiknya dilaksanakan di lokasi KKN PPL. Berbagai kesulitan muncul ketika
mahasiswa sudah kembali ke kampus namun belum ujian: (a) terutama tidak mudah
mengumpulkan mahasiswa dan DPL untuk kecocokan hari ujian, (b) administrasi dan
berbagai laporan berlarut-larut.
3. Penyelesaian Nilai
a. Ketika penarikan semua administrasi harus selesai dan diserahkan ke lokasi (sekolah,
lembaga, klub).
b. Sebaliknya lokasi juga menyerahkan nilai (usahakan bagaimana pun caranya)
c. Semua buku nilai (berwarna biru, kuning) dibawa oleh DPL KKN PPL, tidak
boileh dibawa oleh mahasiswa maupun DLP PPL.
d. DPL KKN PPL menyerahkan buku nilai ke UPPL.
e. UPPL akan mengklasifikasi buku nilai berdasarkan nama DPL.
f. DPL KKN dan PPL akan diundang dalam workshop evaluasi KKN-PPL dan
penyelesaian nilai.

Anda mungkin juga menyukai