Disusun oleh:
Muhammad Afrozi (3120200017)
Suci Puspita Jannah (3120200032)
Tri Ilman (3120200053)
Adelia Nur Fadillah (3120200090)
Adelia Azhar (3120200118)
Harry Wahyu Dermawan (3120200137)
Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang. Puji
syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugerah dari-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di hari akhir
nanti. Laporan yang kami buat berjudul Observasi mengenai Administrasi dan Supervisi
Pendidikan di SMP Tunas Harapan Jaya. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Administrasi dan Supervisi pendidikan.
Disamping itu, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu
kami selama pembuatan laporan ini, tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada
dosen pengampu mata kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan Bapak Abdul Khalis
Razak, S.Pd., M.Pd.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap laporan ini agar kedepannya bisa
lebih baik. Karena kami sadar, laporan yang kami buat masih banyak terdapat kekurangan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar belakang.........................................................................................................................1
B. Rumusan masalah....................................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Pengertian administrasi dan supervisi pendidikan...............................................................3
B. Tujuan administrasi dan supervisi pendidikan.....................................................................4
C. Fungsi administrasi dan supervisi pendidikan......................................................................5
BAB III...............................................................................................................................................10
HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA..................................................................................10
A. Hasil Observasi......................................................................................................................10
1. Profil SMP Tunas Harapan Jaya......................................................................................10
2. Sarana dan Prasarana.......................................................................................................10
3. Visi dan misi.......................................................................................................................10
4. Struktur organisasi SMP Tunas Harapan jaya...............................................................11
5. Proses observasi dan wawancara di SMP Tunas Harapan Jaya....................................12
B. Hasil wawancara....................................................................................................................12
C. Dokumentasi..........................................................................................................................14
BAB IV...............................................................................................................................................16
PENUTUP..........................................................................................................................................16
A. Kesimpulan............................................................................................................................16
B. Saran.......................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................iv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Supervisi dalam dunia pendidikan menjadi sangat penting dilaksanakan karena
berpengaruh terhadap kinerja guru sekaligus pada hasil pembelajaran. Supervisi ini
sangat dibutuhkan dalam proses pendidikan dikarenakan ada suatu hal yang
mendasari seperti perkembangan kurikulum, dengan berkembangnya kurikulum maka
guru-guru dituntut juga ikut berkembang. Guru-guru harus mengembangkan
kreatifitasnya agar dapat mengikuti perkembangan kurikulum, sehingga lulusan yang
dihasilkan juga mampu bersaing di dunia pekerjaan. Untuk meningkatkan kreativitas
guru dan pegawai lainnya maka perlu diadakannya supervisi pendidikan. Dimana
supervisi ini adalah memberikan bantuan atau binaan kepada guru dan pegawai atau
staf lainnya agar dapat memperbaiki kinerjanya dan bekerja lebih baik lagi. Jika
kinerja guru dan pegawai atau staf lainnya telah baik maka akan berpengaruh terhadap
hasil belajar.
Dengan adanya supervisi akan ada evaluasi dan umpan balik atau tindak lanjut
dari hasil supervisi guna memperluas pengalaman guru, membuat pembelajaran lebih
kreatif dan juga dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan terhadap guru.
Dalam pelaksanaannya supervisi pendidikan di sekolah dilaksanakan oleh kepala
sekolah yang disebut supervisor, dimana supervisor ini bertugas sebagai pengawas
dan pengendali terhadap kinerja guru. Pengawasan dan pengendalian ini dilakukan
agar dalam melaksanakan tugasnya guru tidak melakukan penyimpangan sebagai
seorang pengajar atau pendidik. Guru dituntut untuk dapat meningkatkan kinerja serta
kreativitasnya dalam mengajar.
Dalam penyelenggaran pendidikan, pimpinan lembaga pendidikan sangat
membutuhkan pedoman yang jelas dan langkah – langkah yang praktis untuk
merealisasikan organisasi belajar dalam proses manajemen. Untuk itu, dibutuhkan
administrasi pendidikan yang tertib dan teratur, dalam upaya meningkatkan
kemampuan, efisiem, mutu, dan perluasan pada kinerja di dunia pendidikan, yang
disebut dengan administrasi pendidikan.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang dalam kegiatan –
kegiatannya secara langsung menangani peserta didik sebagai subjek yang dikenai
1
sasaran tujuan pendidikan, maka titik berat tentang administrasi pendidikan pada
umumnya ditekankan pada kegiatan – kegiatan yang menyangkut sekolah seperti
proses pembelajaran, kepemimpinan kepala sekolah, supervisi kepada guru – guru,
dan bimbingan terhadap siswa dan sebagainya. Administrasi pendidikan yang ada
disekolah dalam pelaksanannya masih sering mengalami permasalahan atau hambatan
yang membuat proses administrasi disekolah tersebut tidak lancar, akibat perencanaan
yang tidak baik sehingga tujuan dari administrasi pendidikan belum tercapai secara
optimal.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Administrasi dan Supervisi pendidikan?
2. Apa tujuan Administrasi dan Supervisi Pendidikan?
3. Apa fungsi Administrasi dan Supervisi Pendidikan?
4. Bagaimana hasil observasi Administrasi dan Supervisi Pendidikan di SMP Tunas
Harapan Jaya Kota Bekasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian Administrasi dan Supervisi
Pendidikan.
2. Untuk mengetahui dan memahami tujuan Administrasi dan Supervisi Pendidikan.
3. Untuk mengetahui dan memahami fungsi Administrasi dan Supervisi Pendidikan.
4. Untuk mengetahui hasil observasi Administrasi dan Supervisi Pendidikan di SMP
Tunas Harapan Jaya Kota Bekasi?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian administrasi dan supervisi pendidikan
1. Pengertian Administrasi Pendidikan
Kata “administrasi” itu berasal dari bahasa Latin yang terdiri atas kata "ad"
dan "ministro / ministrare". Kata ad itu sendiri mempunyai arti yang sama dengan
kata "to" dalam bahasa Inggris , yang berarti “ke” atau “kepada”. Sedangkan kata
ministrare atau ministro yang sama artinya dengan kata to serve atau to conduct
yang berarti “melayani”, ”membantu" atau “ mengarahkan”. Jadi, kata
“administrasi” dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk
membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam
mencapai tujuan.
Administrasi pendidikan adalah suatu proses perencanaan kegiatan-kegiatan
yang dapat menciptakan kerjasama antara semua pihak yang bersangkutan
dengan dunia pendidikan untuk proses pembelajaran dalam mencapai tujuan
pendidikan. Pada hakikatnya administrasi pendidikan ini adalah ilmu tentang
penyelenggara pendidikan disekolah atau ditempat-tempat pendidikan sehingga
sangatlah penting dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan
pendidikan untuk itu dalam dunia pendidikan diperlukan peran serta keaktifan
pihak-pihak yang berhubungan dengan pendidikan dan dari tenaga pendidik yang
sangat berperan dalam kemajuan pendidikan.
2. Pengertian Supervisi Pendidikan
Di dunia pendidikan di Indonesia istilah supervisi baru dikenal pada tahun 60-
an. Kata “Supervisi” secara etimologis diadopsi dari bahasa inggris “supervision”
yang berarti pengawasan/ kepengawasan. Orang yang melaksanakan pekerjaan
supervisi disebut supervisor. Supervisi adalah sebagai bantuan dan bimbingan
kepada guru dalam bidanga instruksional, belajar, dan kurikulum dalam usahanya
untuk mencapai tujuan sekolah1. Supervisi secara etimologis berasal dari bahasa
inggris “to supervise” atau mengawasi. Menurut Merriam Webster’s Colligate
Dictionary disebutkan bahwa supervisi merupakan “A critical watching and
1
Syafaruddin, dkk, Administrasi Pendidikan, (Medan: Perdana Publishing, 2017), hlm.74-75.
3
directing”. Beberapa sumber lainnya menyatakan bahwa supervisi berasal dari
dua kata, yaitu “superior” dan “vision”. Hasil analisis menunjukkan bahwa
kepala sekolah digambarkan sebagai seorang “expert” dan “superior” ,
sedangkan guru digambarkan sebagai orang yang memerlukan kepala sekolah.
Supervisi pendidikan adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam
hal ini kepala sekolah untuk memperbaiki kualitas guru dalam rangka
meningkatakan hasil belajar siswa dengan cara mendorong, memperbaiki,
membimbing, dan memotivasi guru agar memiliki kualitas yang lebih baik.
Dalam pelaksanaannya, supervisi bukan hanya mengawasi apakah para
guru/pegawai menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan instruksi
atau ketentuanketentuan yang telah digariskan, tetapi juga berusaha bersama
guruguru, bagaimana cara- cara memperbaiki proses belajar-mengajar. Jadi dalam
kegiatan supervisi, guru-guru tidak dianggap sebagai pelaksana pasif, melainkan
diperlakukan sebagai partner bekerja yang memiliki ide-ide, pendapat-pendapat,
dan pengalaman-pengalaman yang perlu didengar dan dihargai serta
diikutsertakan di dalam usaha-usaha perbaikan pendidikan.
4
meningkatkan kualitas kinerjanya, terutama dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Selanjutnya apabila kualitas kinerja guru dan staf meningkat,
demikian pula mutu pembelajarannya, maka diharapkan prestasi belajar siswa
juga akan meningkat. Pemberian bantuan pembinaan dan pembimbing tersebut
dapat bersifat langsung ataupun tidak langsung kepada guru yang
bersangkutan.
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan kinerja siswa sekolah dalam perannya sebagai peserta
didik yang belajar dengan semangat tinggi, agar dapat mencapai prestasi
belajar secara optimal.
2) Meningkatkan mutu kinerja guru sehingga berhasil membantu dan
membimbing siswa mencapai prestasi belajar dan pribadi sebagaimana
diharapkan.
3) Meningkatkan keefektifan dan keefiensian sarana dan prasarana yang
ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu
mengoptimalkan keberhasilan belajar siswa.
4) Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah, khususnya dalam
mendukung tercapainya suasana kerja yang optimal, yang selanjutnya
siswa dapat mencapai prestasi belajar sebagaimana diharapkan.
5) Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sedemikian rupa sehingga
tercipta situasi yang tenang dan tenteram serta kondusif bagi kehidupan
sekolah pada umumnya, khususnya pada kualitas pembelajaran yang
menunjukkan keberhasilan lulusan.
5
Pengorganisasian adalah proses kegiatan penyusunan atau membentuk
hubungan kerja sebagai wujud kesatuan dalam usaha pencapaian tujuan
pendidikan.
c. Pelaksanaan (Actuating)
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik tidak akan berarti berarti
bila tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja
keras, kerja cerdas dan kerjasama. Semua sumber daya manusia yang ada
harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi
untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut. Pelaksanaan kerja harus sejalan
dengan rencana kerja yang telah disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus
sehingga perlu adanya atau dilakukan penyesuian. Oleh karena itu setiap
Sumber Daya Manusia (SDM) diharuskan bekerja sesuai dengan tugas, peran,
dan fungsi keahlian dan kompetensi masing-masing Sumber Daya Manusia
(SDM) untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah
ditetapkan untuk mencapai tujuan pendidikan.
d. Pengontrolan (Controlling)
Untuk pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan
program kerja maka dibutuhkan pengontrolan. Baik dalam bentuk supervisi,
pengawasan, inspeksi hingga audit. Hal-hal tersebut memiliki beberapa
makna yang berbeda-beda, tetapi yang terpenting adalah bagaimana sejak dini
dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam pencapaian
tujuan pendidikan. Baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun
pengorganisasian. Untuk itu dapat segera dilakukan koreksi, antisipasi dan
penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan situasi, kondisi dan perkembangan
zaman sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
2. Fungsi Supervisi Pendidikan
Dalam pelaksanaannya, supervisi secara umum memiliki manfaat dalam
segala aspek pendidikan. Karena memang supervisi secara umum diterapkan pada
setiap aspek yang terlibat dalam proses pendidikan, diantaranya sebagai berikut:
a. Dalam bidang kepemimpinan
1) Menyusun rencana dan policy bersama
2) Memberikan bantuan kepada anggota kelompok dalam menghadapi dan
memecahkan berbagai macam persolan.
6
3) Membangkitkan dan memupuk semangat kelompok atau memupuk
moral yang tinggi kepada anggota kelompok.
4) Mempertinggi daya kreatif pada anggota kelompok
b. Dalam hubungan kemanusiaan
1) Memanfaatkan kekeliruan ataupun kesalahan-kesalahan yang dialaminya
untuk dijadikan pelajaran demi perbaikan selanjutnya, bagi diri sendiri
maupun bagi anggota kelompoknya.
2) Membantu mengatasi kekurangan ataupun kesulitan yang dihadapi
anggota kelompok seperti dalam hal kemalasan, merasa rendah diri, acuh
tak acuh, pesimistis dan sebagainya.
3) Mengarahkan anggota kelompok kepada sikap-sikap yang demokratis.
4) Memupuk rasa saling menghormati diantara sesama anggota kelompok
dan sesama manusia.
c. Dalam pembinaan proses
1) Mengenal masing-masing pribadi anggota kelompok, baik kelemahan
maupun kemampuan masing-masing.
2) Menimbulkan dan memelihara sikap percaya mempercayai antar sesama
anggota dan pimpinan.
3) Memupuk sikap dan kesedian tolong menolong
4) Memperbesar rasa tanggung jawab para anggota kelompok.
d. Dalam bidang administrasi personal
1) Memilih personel yang memiliki syarat-syarat kecakapan yang
diperlukan untuk suatu pekerjaan.
2) Menempatkan personel pada tempat dan tugas yang sesuai dengan
kecakapan dan kemampuan masing-masing.
3) Mengusahakan susunan kerja yang menyenangkan dan meningkatkan
daya kerja serta hasil maksimal.
e. Dalam bidang evaluasi
1) Menguasai dan memahami tujuan-tujuan pendidikan secara khusus dan
terperinci.
2) Menguasai dan memiliki norma-norma atau ukuran-ukuran yang akan
digunakan sebagai kriteria penilaian.
7
3) Menafsirkan dan menyimpulkan hasil-hasil penilaian sehingga mendapat
gambaran tentang kemungkinankemungkinan untuk mengadakan
perbaikan2.
1. Supervisi Akademik
Supervisi Akademik adalah seluruh kegiatan yang dilaksanakan untuk melihat
perilaku dan aktifitas guru dalam proses pembelajaran, untuk dilakukan
evaluasi dan pembinaan bagi peningkatan kualitas pembelajaran.
2. Supervisi Adminstrasi
Supervisi administrasi adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan dengan
metode observasi terkait dengan pengelolaan adminstrasi Pendidikan sebagai
faktor-faktori pendukung dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran.
3. Supervisi Lembaga
Supervisi Lembaga adalah keseluruhan pelaksanaan supervisi yang meilhat
proses penataan kelembagaan Pendidikan secara keseluruhan terkait dengan
sarana dan prasarana, interaksi Lembaga Pendidikan dengan masyarakat, serta
akses informasi yang diberikan oleh sekolah kepada masyarakat terkait dengan
2
Jasmani Asf, Syaiful Mustofa.Supervisi Pendidikan Terobosan Baru Peningkatan Kinerja Pengawas Sekolah dan Guru.
(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013) Hal.. 41-44
3
Risnawati, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2014), hal. 221
8
pengelolaan Pendidikan, bisa dalam bentuk Website, Layanan Publik, dan
pusat informasi, yang berdampak pada citra Lembaga di tengah-tengah
masyarakat4.
4
Sohiron, Adminstrasi dan Supervisi Pendidikan (Pekan Baru: Kreasi Edukasi Publishing andiConsulting Company) tahun
2015. Hal 168
9
BAB III
10
- Mengembangkan pengetahuan dibidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,
Memperluas pengetahuan Bahasa dan Seni Budaya serta Memupuk
keterampilan Olahraga sesuai bakat, minat dan potensi murid
- Menjalin kerjasama yang harmonis antar warga madrasah dan lingkungan
sekitarnya
4. Struktur organisasi SMP Tunas Harapan jaya
Ketua yayasan
Hj. Muniroh
BK Pembina Osis
Indrias, S. Pd Agus, S. Pd
Wali kelas
Proses ketika kami melakukan observasi berjalan dengan lancar, baik dalam
surat perizinan maupun pelaksanaan wawancara. Observasi selesai dilakukan
pada pukul 14.35 WIB.
B. Hasil wawancara
1. Untuk mencapai visi misi yang sudah ditetapkan usaha apa yang dilakukan
sekolah?
Jawaban: Mengevaluasi setiap tahun apa yang sudah berhasil atau berjalan ,
misalnya terkait nilai yang pada saat era pandemi covid 19 ini dimana tidak ada
ujian nasional ( UN ) sehinga tidak terpaku pada nilai-nilai pada UN, tapi yang
menjadi fokus adalah seberapa banyak siswa dari sekolah bisa masuk ke
SMA/SMK Negeri dengan nilai-nilai yang sudah di capai. Terkait visi misi yang
menekankan tentang keimanan dan prestasi.
2. Berapakah jumlah guru dan pegawai di sekolah ini
Jawaban: Jumlah guru dan pegawai yang ada disini ada 11
3. Berapakah jumlah siswa yang belajar disekolah ini? Dan berapa jumlah
kelas?
Jawaban: Untuk siswa di tahun ini:
Kelas 7 : 2 siswa
Kelas 8 : 2 siswa
Kelas 9 : 5 siswa
Serta ada 3 ruang kelas
4. Kurikulum apa yang digunakan oleh sekolah ini dalam proses
pembelajaran?
Jawaban: Untuk tahun ini sudah menggunakan kurikulum merdeka yang dimana
tahun sebelumnya menggunakan kurikulum 2013
12
5. Apakah ada kendala dalam pelaksanaan kurikulum tersebut?
Jawaban: Kendala pada Kurikulum 2013 : karena sudah lama menggunakannya
sehingga sudah bisa mengambil sikap atau keputusan yang dimana itu tidak
menyulitkan siswa itu sendiri
Kendala pada Kurikulum Merdeka : karena masih baru digunakan, dan belum
maksimal menggunakan kurikulum tersebut, sehingga masih butuh bimbingan
dari dinas.
6. Sistem organisasi seperti apa yang ditetapkan disekolah ini? Dan bagaimana
pengelolaan organisasi tersebut
Jawaban: Sistem organisasi nya berpusat pada yayasan, dimana yayasan yang
mempunyai keputusan penuh pada sekolah tersebut, sedangkan kepala sekolah
hanya menjalankan apa apa yang ditetapkan yayasan, tapi juga bisa memberi saran
dan masukan.
7. Bagaimana perencanaan dan pelaksanaan supervisi pendidikan di sekolah
ini?
Jawaban: Pelaksanaan supervisi di lakukan 2 kali dalam 1 tahun, yaitu di
semester 1 tepatnya di bulan Maret dan di semester 2 tepatnya di bulan Oktober.
8. Apa saja teknik supervisi akademik yang digunakan dalam mensupervisi
sekolah ini?
Jawaban: Mengikuti pandua , misal dengan masuk ke dalam kelas dan
melakukan penilaian terhadap guru yang sedang melakukan proses pembelajaran
di dalam kelas, dan yang melakukan tidak hanya kepala sekolah, tetapi bagian
kurikulum bisa juga melakukan supervisi.
9. Komponen administrasi apa saja yang tercantum dalam program supervisi?
Jawaban: Komponen administrasi pembelajaran yang tercantum meliputi:
- Program tahunan
- Program semester
- Silabus
- RPP
- Kalender pendidikan
13
- Jadwal tatap muka
- Agenda harian
- Daftar nilai
- KKM
- Absensi siswa
10. Adakah bimbingan dan arahan dari kepala sekolah dalam hal melaksanakan
administrasi guru?
Jawaban: Tentu supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah itu bisa menilai
kekurangan dari guru tersebut, sehingga kepala sekolah memutuskan untuk
melakukan RTL (Rencana Tindak Lanjut) terhadap guru tersebut.
11. Apa saja hambatan dalam melakukan administrasi dan supervisi
pendidikan?
Jawaban: Kalo di sekolah ini permasalahannya itu muridnya sedikit, kadang-
kadang untuk menilai perbandingan nilai terlalu mudah, sehingga sulit untuk
membandingkan nya karena jumlah siswa yang kurang.
C. Dokumentasi
- Proses wawancara
14
- Contoh supervisi kegiatan pembelajaran mata pelajaran PAI
- Ruang kelas
15
16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Administrasi pendidikan adalah suatu proses perencanaan kegiatan-kegiatan
yang dapat menciptakan kerjasama antara semua pihak yang bersangkutan dengan
dunia pendidikan untuk proses pembelajaran dalam mencapai tujuan pendidikan.
Supervisi pendidikan adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam hal ini
kepala sekolah untuk memperbaiki kualitas guru dalam rangka meningkatakan hasil
belajar siswa dengan cara mendorong, memperbaiki, membimbing, dan memotivasi
guru agar memiliki kualitas yang lebih baik.
Dari hasil wawancara tersebut pula dapat disimpulkan, bahwa sekolah tersebut
telah menjalankan administrasi dan supervisi sekolah. Namun, kendala dalam
menjalankannya ialah jumlah orang yang menjalankan administrasi dan supervisi
sekolah bisa terhitung sangat sedikit.
B. Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi
bahasan dalam laporan ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena
terbatasnya pengetahuan kurangnya referensi yang kami peroleh hubungannya dengan
makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya laporan ini. Semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
17
DAFTAR PUSTAKA
Jasmani Asf, Syaiful Mustofa. 2013. Supervisi Pendidikan Terobosan Baru Peningkatan
Kinerja Pengawas Sekolah dan Guru. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Halaman 41-44
Purwanto, M. Ngalim. 2006. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Risnawati. 2014. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Halaman 221
Sohiron. 2015. Adminstrasi dan Supervisi Pendidikan. Pekan Baru: Kreasi Edukasi
Publishing and Consulting Company. Halaman 168.
Syafaruddin, dkk. 2017. Administrasi Pendidikan. Medan: Perdana Publishing.
iv