Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh
Alhamdulillahirabbilalamin puji serta syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah kami yang berjudul “Kompetensi Inti ( KI ) dan Kompetensi Dasar ( KD ) Aqidah
Akhlak Tingkat Madrasah Ibtidiyah”. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
Rasulullah Saw,para sahabatnya dan orang-orang yang mau mengikuti sunah-sunahnya
Aamiin.
Dalam pembuatan makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada pihak yang
memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini, baik berupa materi
maupun pikiran sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan jadwal yang
susah ditentukaan.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kami tidak menutup diri dari para pembaca akan saran dan
kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan dan peningkatan kualitas penyusunan
makalah di masa yang akan datang. .
Dan kami berharap, semoga makalah ini bisa memberikan suatu kemanfaatan bagi
penulis dan para pembaca semuanya. Aamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 16
B. Saran ................................................................................................................... 16
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Kurniawati, F. E., & Miftah, M. (2015). Pengembangan bahan ajar aqidah ahklak di madrasah ibtidaiyah. Jurnal
Penelitian, 9(2), 367-388.
2
Ginanjar, M. H., & Kurniawati, N. (2017). Pembelajaran Akidah Akhlak dan Korelasinya Dengan Peningkatan
Akhlak al-Karimah Peserta Didik. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 6(02), 25.
1
menerapkan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 tersebut diterapkan pada salah
satu mata pelajaran yakni mata pelajaran akidah akhlak. 3
Untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan diperlukan adanya suatu
kurikulum untuk menjalankan pendidikan tersebut. Kurikulum merupakan suatu sistem yang
berarti antara komponen satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Komponen dalam
kurikulum meliputi tujuan kurikulum, isi kurikulum, strategi, metode
pembelajaran dan strategi pelaksanaan kurikulum serta organisasi kurikulum. Dengan adanya
kurikulum diharapkan pendidikan di Indonesia dapat berjalan sesuai dengan harapan.
Kurikulum juga merupakan inti dari pendidikan, selain berisi rumusan tentang tujuan yang
menentukan kemana peserta didik akan dibawa dan diarahkan, kurikulum juga berisi rumusan
tentang kegiatan belajar yang akan membekali peserta didik dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap. Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 angka 19, kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional. 4
B. Rumusan Masalah
3
Jannah, S. (2019). Penerapan strategi pembelajaran peer lesson untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa
pada mata pelajaran Akidah Akhlak: Penelitian tindakan Kelas di kelas IV MI Muhammadiyah
Babakanloa (Doctoral dissertation, UIN Sunan Gunung Djati Bandung).
4
DESLITA, V. (2019). IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN
AQIDAH AKHLAK DI MIN 1 PALEMBANG (Doctoral dissertation, UIN RADEN FATAH PALEMBANG).
2
C. Tujuan Masalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
Kompetensi Inti akan menagih kepada tiap mata pelajaran apa yang dapat
dikontribusikannya dalam membentuk kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh peserta
didik. Ibaratnya, Kompetensi Inti adalah pengikat berbagai kompetensi dasar yang harus
dihasilkan dengan mempelajari tiap mata pelajaran serta berfungsi sebagai integrator
horizontal antar mata pelajaran. 7
5
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 000912 Tahun 2013 Tentang Kurikulum Madrasah
2013 Mata Pelajaran Pendidikan Islam dan Bahasa Arab.
6
Ibid., 12
7
Ibid.
4
Dalam konteks ini, kompetensi inti adalah bebas dari mata pelajaran karena tidak
mewakili mata pelajaran tertentu. Kompetensi Inti menyatakan kebutuhan kompetensi peserta
didik, sedangkan mata pelajaran adalah pasokan kompetensi. Dengan demikian, kompetensi
inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) kompetensi dasar. Sebagai
unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan
organisasi horizontal kompetensi dasar. 8
Organisasi vertikal kompetensi dasar adalah keterkaitan kompetensi dasar satu kelas
dengan kelas di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi
yang berkesinambungan antar kompetensi yang dipelajari peserta didik. Organisasi horizontal
adalah keterkaitan antara kompetensi dasar satu mata pelajaran dengan kompetensi dasar dari
mata pelajaran yang berbeda dalam satu kelas yang sama sehingga terjadi proses saling
memperkuat.9
Urutan tersebut mengacu pada urutan yang disebutkan dalam Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa kompetensi terdiri dari
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. 10
8
Ibid.
9
Ibid.
10
Ibid.
5
Madrasah Aliyah (MA). Capaian kompetensi pada tiap akhir jenjang kelas dari Kelas I
sampai VI, Kelas VII sampai dengan IX, Kelas X sampai dengan Kelas XII disebut dengan
Kompetensi Inti. 11
Uraian kompetensi dasar yang rinci ini adalah untuk memastikan bahwa capaian
pembelajaran tidak berhenti sampai pengetahuan saja, melainkan harus berlanjut ke
keterampilan, dan bermuara pada sikap. Melalui Kompetensi Inti, tiap mata pelajaran
ditekankan bukan hanya memuat kandungan pengetahuan saja, tetapi juga memuat
kandungan proses yang berguna bagi pembentukan keterampilannya. Selain itu jugamemuat
pesan tentang pentingnya memahami mata pelajaran tersebut sebagai bagian dari
pembentukan sikap. Hal ini penting mengingat kompetensi pengetahuan sifatnya dinamis
karena pengetahuan masih selalu berkembang. 14
6
tersebut ada pesan-pesan sosial dan spiritual sangat penting yang terkandung dalam
materinya. 15
Dengan kata lain, kompetensi dasar yang berkenaan dengan sikap spiritual
(mendukung KI-1) dan individual-sosial (mendukung KI-2) dikembangkan secara tidak
langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan
(mendukung KI-3) dan keterampilan (mendukung KI-4). Untuk memastikan keberlanjutan
penguasaan kompetensi, proses pembelajaran dimulai dari kompetensi pengetahuan,
kemudian dilanjutkan menjadi kompetensi keterampilan, dan berakhir pada pembentukan
sikap. Dengan demikian, proses penyusunan maupun pemahamannya (dan bagaimana
membacanya) dimulai dari Kompetensi Dasar kelompok 3. Hasil rumusan Kompetensi Dasar
kelompok 3 dipergunakan untuk merumuskan Kompetensi Dasar kelompok 4. Hasil rumusan
Kompetensi Dasar kelompok 3 dan 4 dipergunakan untuk merumuskan Kompetensi Dasar
kelompok 1 dan 2. Proses berkesinambungan ini untuk memastikan bahwa pengetahuan
berlanjut ke keterampilan dan bermuara ke sikap sehingga ada keterkaitan erat yang
mendekati linier antara kompetensi dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap. 16
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai 1.1 Meyakini kebesaran Allah SWT melalui
ajaran agama yang dianutnya. kalimat thayyibah ( Allahmdulillah dan
Allahu Akbar ).
1.2 Meyakini Allah SWT sebagai ar-Razaq,
al-Fattah, asy-Syakuur, al-Mughni.
1.3 Meyakini adanya hari akhir (kiamat).
1.4 Menghayati akhlak yang baik ketika di
tempat ibadah dan tempat umum.
1.5 Menghayati sikap teguh pendirian dan
15
Ibid., 30.
16
Ibid.
17
Ibid., 81
7
dermawan, optimis, qanaa’ah, dan
tawakkal dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, 2.1 Terbiasa membaca kalimat thayyibah (
tanggung jawab, santun, peduli, dan allahmdulillah dan Allahu Akbar).
percaya diri dalam berinteraksi dengan Sesuai ketentuan syar’i
keluarga, teman, guru, dan tetangganya 2.2 Mencontoh sifat Allah SWT sebagai ar-
serta cinta tahan air. Razzaq, al-Fattah, asy-Syakuur, al-
Mughni
2.3 Menunjukkan prilaku orang yang
beriman pada hari akhir (kiamat).
2.4 Membiasakan akhlak yang baik ketika di
tempat ibadah dan tempat umum.
2.5 Membiasakan sikap teguh pendirian dan
dermawan, optimal, qanna’ah dan
tawakal dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memahami pengetahuan faktual dan 3.1 Memahami Allah SWT melalui kalimat
konseptual dengan cara mengamati, thayyibah ( Alhamdulillah dan Allahu
menanya, dan mencoba berdasarkan rasa Akbar).
ingin tentang dirinya, makhluk ciptaan 3.2 Mengenal Allah SWT melalui sifat-sifat
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda Allah SWT yang terkandung dalam al-
yang dijumpainya di rumah, di sekolah Asmaa al-Husnaa ( ar-Razzaq, al-
dan tempat bermain. Fattaah, asy-Syakuur, al-Mughnii).
3.3 Memahami hikmah beriman kepada hari
akhir (kiamat).
3.4 Mengetahui akhlak yang baik ketika di
tempat ibadah dan tempat umum.
3.5 Memahami sikap teguh pendirian dan
dermawan, optimal, qanna’ah dan
tawakal dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan 4.1 Melafalkan kalimat thayyibah (
konseptual dalam bahasa yang jelas, Alhamdulillah dan Allahu Akbar.
sistematis dan logis, dalam karya yang 4.2 Melafalkan al-Asmaa al-Husnaa ( ar-
estetis, dalam gerakan yang Razzaq, al-Fattaah, asy-Syakuur, al-
8
mencerminkan anak sehat, dan dalam Mughnii) dan ma’nanya.
tindakan yang mencerminkan perilaku 4.3 Menyajikan contoh perlaku mulia sebagai
anak beriman dan berakhlak mulia. implementasi hikmah beriman kepada
Hari Akhir ( Kiamat )
4.4 Mensimulasikan akhlak yang baik ketika
di tempat ibadah dan tempat umum.
4.5 Menyajikan contoh sikap teguh pendirian
dan dermawan, optimal, qanna’ah dan
tawakal dalam kehidupan sehari-hari.
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai 1.1 Meyakini kebesaran Allah SWT melalui
ajaran agama yang dianutnya. kalimat thayyibah (Tarji’)
1.2 Meyakini Allah SWT sebagai al-Muhyii,
al-Mumiit dan al-Baaqii.
1.3 Menghayati akhlak yang baik dalam
hidup bertetangga dan bermasyaakat.
1.4 Menghayati ketentuan untuk menghindari
sifat pesisis, bergantung, serakah, dan
putus asa dalam kehidupan sehari-hari.
1.5 Menghayati ketentuan untuk menghindari
sifat kikir dan serakah
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, 2.1 Terbiasa membaca kalimat thayyibah (
tanggung jawab, santun, peduli, dan Tarji”). Sesuai ketentuan syar’i
percaya diri dalam berinteraksi dengan 2.2 Mencontoh sifat Allah SWT sebagai al-
keluarga, teman, guru, dan tetangganya Muhyii, al-Mumiit dan al-Baaqii.
serta cinta tahan air. 2.3 Membiasakan akhlak yang baik dalam
hiddup bertengga dan bermasyarakat.
18
Ibid.,82.
9
2.4 Membiasakan diri untuk menghindari
sifat pesimis, bergantung, serakah, dan
purus asa dalam khidupan sehri-hari.
2.5 Membiasakan diri untuk menghindari
sifat kikir dan serakah.
3. Memahami pengetahuan faktual dan 3.1 Mengenal Allah SWT melalui kalimat
konseptual dengan cara mengamati, thayyibah ( Tarji’).
menanya, dan mencoba berdasarkan rasa 3.2 Mengenal Allah SWT melalui sifat-sifat
ingin tentang dirinya, makhluk ciptaan Allah SWT yang terkandung dalam al-
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda Asmaa al-Husnaa (al-Muhyii, al-Mumiit
yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan al-Baaqii).
dan tempat bermain 3.3 Memahami akhlak yang baik dalam
kehidupan bertetangga dan
bermasyarakat.
3.4 Memahami akhlak tecela pesisis,
bergantung, serakah, dan putus asa dan
cara menghindarinya dalam kehidupan
sehari-hari.
3.5 Mengetahui sifat kikir dan serakah
melalui kisah Qorun dan cara
menghindari sifat kikir dan seakan
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan 4.1 Melafalkan kalimat thayyibah ( Tarji’)
konseptual dalam bahasa yang jelas, dan maknanya.
sistematis dan logis, dalam karya yang 4.2 Melafalkan sifat-sifat Allah SWT yang
estetis, dalam gerakan yang terkandung dalam al-Asmaa al-Husnaa
mencerminkan anak sehat, dan dalam (al-Muhyii, al-Mumiit dan al-Baaqii).
tindakan yang mencerminkan perilaku 4.3 Mensimulasikan akhlak yang baik dalam
anak beriman dan berakhlak mulia. hidup bertetangga dan bermasyarakat.
4.4 Menyajikan contoh cara menghindari
sifat pesisis, bergantung, serakah, dan
putus asa dalam kehidupan sehari-hari.
4.5 Menyajikan kisah Qorun sebagai
10
implementasi menghindari sifat kikir
dan serakah dalam kehidupan sehari-
hari.
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai 1.1 Meyakini Allah SWT melalui kalimat
ajaran agama yang dianutnya. thayyibah (Astaghfirullahaahal’azhiim).
1.2 Meyakini Allah SWT sebagai al-Qawwiy,
al-Hakim, al-Mushawwir dan al-Oaadir.
1.3 Meyakini adanya Qadhaa dan Qadar
Allah SWT ( takdir).
1.4 Menghayati sifat tanggung jawab, adil dan
bijaksana dalam kehidupan sehari-hari.
1.5 Menunjukkan sikap penolakan yang
konsisten terhadap sifat marah, fasik, dan
murtad.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, 2.1 Terbiasa membaca kalimat thayyibah
tanggung jawab, santun, peduli, dan (Astaghirullahal’aziim). Sesuai
percaya diri dalam berinteraksi dengan ketentuan syar’i
keluarga, teman, guru, dan tetangganya 2.2 Mencontoh sifat Allah SWT sebagai al-
serta cinta tahan air. Qawwiy, al-Hakim, al-Mushawwir dan
al-Oaadir.
2.3 Membiasakan diri untuk berperilaku
dengan meyakini Qadhaa dan Qadar
Allah SWT (takdir).
2.4. Memiliki sifat tanggung jawab, adil, dan
19
Ibid., 83.
11
bijaksana dalam keidupan sehari-hari.
2.5 Menghindari sifat marah, fasik, Murtad.
3. Memahami pengetahuan faktual dan 3.1 Mengetahui kalimat thayyibah
konseptual dengan cara mengamati, (Astaghfirullahal’aziim).
menanya, dan mencoba berdasarkan rasa 3.2 Mengenal Allah SWT sifat-sifat Allah
ingin tentang dirinya, makhluk ciptaan SWT yang terkandung dalam al-Asmaa
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda al-Husnaa (al-Qawwiy, al-Hakim, al-
yang dijumpainya di rumah, di sekolah Mushawwir dan al-Oaadir. ).
dan tempat bermain 3.3 Memahami hikmah beriman kepada
Qadhaa dan Qodar Allah SWT (takdir).
3.4 memahami sifat tanggung jawab, adil dan
bijaksana dalam kehidupan sehari-hari
3.5 Mengetahui akhlak tercela sifat marah,
fasik, murtad dan upaya menghindarinya.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan 4.1 Melafalkan kalimat thayyibah
konseptual dalam bahasa yang jelas, ((Astaghfirullahal’aziim).
sistematis dan logis, dalam karya yang 4.2 Melafalkan al-Asmaa al-Husnaa (al-
estetis, dalam gerakan yang Qawwiy, al-Hakim, al-Mushawwir dan
mencerminkan anak sehat, dan dalam al-Oaadir ) dan artinya.
tindakan yang mencerminkan perilaku 4.3 Menyajikan contoh Qadhaa dan Qodar
anak beriman dan berakhlak mulia. dalam kehidupan sehari-hari.
4.4 Menyajikan contoh sifat tanggung jawab,
adil dan bijaksana dalam kehidupan
sehari-hari.
4.5 Menyajikan contoh cara menghindari sifat
marah, fasik, dan murtad.
12
F. Tabel Kompetensi Inti ( KI ) dan Kompetensi Dasar ( KD ) Aqidah Akhlak Kelas 6
Semester Genap20
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai 1.1 Meyakini Allah SWT melalui kalimat
ajaran agama yang dianutnya. thayyibah (taubat).
1.2 Meyakini Allah SWT sebagai al-Ghafuur,
al-Afuwwu, ash-Shabuur dan al-Haliim.
1.3 Menghayati sifat sabar dan taubat dalam
kehidupan sehai-hari sebagai
implementasi dalam meneladani kisah
Nabi Ayub AS dan kisah Nabi Asam
AS.
1.4 Menghayati akhlak yang baik terhadap
binatang dan tumbuhan dalam
kehidupan sehari-hari.
20
Ibid., 84.
13
ingin tentang dirinya, makhluk ciptaan al-Husnaa (al-Ghafuur, al-Afuwwu,
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda ash-Shabuur dan al-Haliim).
yang dijumpainya di rumah, di sekolah 3.3 Memahami sifat sabar dan taubat dalam
dan tempat bermain kehidupan sehari-hari sebagai
implementasi meneladani kisah Nabi
Ayub AS dan Nabi Adam AS.
3.4 memahami akhlak yang baik terhadap
binatang dan tumbuhan dalam
kehidupan sehari-hari.
14
orang lain dan kepada alam serta lingkungan, bahkan kepada bangsa dan tanah air (Sy,
Hairunnisa, & Rahmawati, 2014).21
Al-akhlak al-karimah ini sangat penting untuk dipraktikkan dan dibiasakan sejak dini
oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam rangka mengantisipasi
dampak negatif era globalisasi dan krisis multidimensional yang melanda bangsa dan Negara
Indonesia. Mata pelajaran akidah akhlak di MI bertujuan untuk memekali peserta didik agar
dapat :
21
Fatimatuzahroh, F., Nurteti, L., & Koswara, S. (2019). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata
Pelajaran Akidah Akhlak Melalui Metode Lectures Vary. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam,[SL], 7(1), 35-50.
22
Ibid., 37.
23
Ibid., 38.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kompetensi Inti bukan untuk diajarkan melainkan untuk dibentuk melalui
pembelajaran berbagai kompetensi dasar dari sejumlah mata pelajaran yang relevan.
Pencapaian Kompetensi Inti dapat di lakuakn melalui pembelajaran Kompetensi
Dasar yang disampaikan melalui mata pelajaran. Rumusannya di kembangkan dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu
mata pelajaran sebagai pendukung pencapaian.
Pada mata pelajaran Akidah Akhlak di tekankan pada pemahaman keimanan dan
adab. Hal itu dapat dilihat dalam susunan standar kompetensi inti dan kompetensi
dasar yang berisi tentang pemahaman keimanan, meyakini kebesaran Allah SWT
melalui kalimat thayyibah, terbiasa membaca kalimat thayyibah ( allahmdulillah dan
Allahu Akbar),akhlak terpuji dan menceritakan kisah nabi.
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
Fatimatuzahroh, F., Nurteti, L., & Koswara, S. (2019). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Melalui Metode Lectures
Vary. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam,[SL], 7(1), 35-50.
Ginanjar, M. H., & Kurniawati, N. (2017). Pembelajaran Akidah Akhlak dan Korelasinya
Dengan Peningkatan Akhlak al-Karimah Peserta Didik. Edukasi Islami: Jurnal
Pendidikan Islam, 6(02), 25.
Jannah, S. (2019). Penerapan strategi pembelajaran peer lesson untuk meningkatkan
aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak: Penelitian tindakan
Kelas di kelas IV MI Muhammadiyah Babakanloa (Doctoral dissertation, UIN Sunan
Gunung Djati Bandung).
Kurniawati, F. E., & Miftah, M. (2015). Pengembangan bahan ajar aqidah ahklak di
madrasah ibtidaiyah. Jurnal Penelitian, 9(2), 367-388.
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 000912 Tahun 2013 Tentang
Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Islam dan Bahasa Arab.
17