Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN OBSERVASI SISTEM PEMBELAJARAN

DAN PENGELOLAAN KELAS

Laporan Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah


Observasi Sistem Pembelajaran dan Pengelolaan Kelas

Dosen Pengampu: Abu Dharin, M.Pd.

Disusun Oleh :

Aida Rosidatul Minani 1717402179

Fira Miftakhul Ulum 1717402192

Immarotul Khoriyah 1617

Latifatul Maisaroh 1717402202

Miranda Dita Pratiwi 1717402208

Nuruul Hikmah A 1717402210

Shobir Khusni Mubarok 1717402213

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA


ISLAMFAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO

2019

1
LAPORAN OBSERVASI PEMBELAJARAN

DAN PENGOLAHAN KELAS

A. Urgensi Observasi
Menurut Sutrisno Hadi, observasi merupakan suatu kegiatan yang
sangat komplek yang terdiri dari beberapa macam proses, baik proses biologis
maupun psikologis yang lebih mementingkan proses-proses ingatan dan
pengamatan. Sedangkan menurut Prof. Dr. Bimo Walgito observasi
merupakan suatu penelitian yang dijalankan secara sistematis dan disengaja
diadakan dengan menggunakan alat indera (terutama mata) atas kejadian-
kejadian yang langsung ditangkap pada waktu kejadian berlangsung. Jika
dilihat dari kedua pengertian tersebut, urgensi observasi adalah hal yang
sangat penting untuk mengetahui hasil dari sebuah pengamatan dan
pencatatan dari sesuatu yang diobservasi.
Adapun pentingnya pengelolaan kelas upaya-upaya untuk
menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya
proses belajar (pembinaan raport, penghentian perilaku peserta didik yang
menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran, penyelesaian tugas
oleh peserta didik secara tepat waktu, penetapan norma kelompok yang
produktit), didalamnya mencakup pengaturan orang (peserta didik) dan
fasilitas. Dengan ini diharapkan guru dapat mengembangkan kemampuan
peserta didik dan dapat menggunkana media yang ada sebagai penunjang
kegiatan pembelajaran.
Dilaksanakannya kegiatan observasi tentang sistem pembelajaran dan
pengelolaan kelas dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana Guru dalam
mengkondisikan dan mengelola kelas dalam proses pembelajaran. Dengan hal
ini, observer melakukan kegiatan observasi di SDN 3 Purwanegara Kelas 1.
Adapun urgensi bagi observer sendiri adalah untuk menambah
pengalaman tentang bagaimana cara mengelola kelas dan pembelajaran yang

2
nantinya akan sangat bermanfaat ketika sudah terjun dalam sekolah, baik
ketika kegiatan PPL ataupun ketika sudah menjadi guru. Observasi
pengelolaan kelas juga penting dilakukan untuk mengetahui apakah strategi
yang digunakan sudah sesuai dengan kondisi peserta didik atau belum,
apabila strategi yang digunakan tidak sesuai dengan kondisi peserta didik
disarankan dilakukannya evaluasi sistem pembelajaran demi kelancaran
proses belajar mengajar dengan hasil yang maksimal.

B. Hasil Observasi
1. Sistem Pembelajaran
Dalam pelaksanaan observasi tentang sistem pembelajran di SDN 03
Purwanegara kelas 1 terdapat beberapa tahapan:
1) Tahap Pra-Instruksional
Pada tahap ini, terdapat beberapa aspek yang telah dilakukan
oleh guru, seperti memberi salam saat memulai pelajaran, Kemudian
guru menunjuk seorang siswa untuk maju ke depan dan memimpin
berdoa sebelum belajar. Setelah selesai berdoa, guru mengajak
siswa untuk bersama-sama menghafalkan suratan pendek (Qs. Al-
Fatikhah, Qs. An-Nas, Qs. Al-Falaq, Qs. Al-Ikhlas, Qs. Al-Lahab,
Qs. An-Nasr, dan Qs. Al-Kautsar) serta doa untuk orang tua dan doa
selamat. Kemudian guru menciptakan kondisi awal pembelajaran
dengan cara menanyakan kabar kepada siswa dan guru melakukan
presensi.
2) Tahap Instruksional
Pada tahap ini, terdapat beberapa aspek yang di observasi dan
telah dilakukan oleh guru, seperti :
a. Pendahuluan
Pada tahap ini, guru mengapersepsi dengan merecall kembali
terhadap siswa pelajaran minggu lalu. Kemudian guru
menyampaikan judul materi pembelajaran yaitu materi tentang
Kebersihan. Lalu guru menyampaikan KD sebelum memulai

3
pembelajaran agar siswa mengetahui tujuan pembelajaran pada hari
tersebut.
b. Kegiatan Inti
Guru membahas pokok materi yang akan dipelajari yaitu
tentang Kebersihan. Guru menjelaskan tentang macam-macam
kebersihan, menjelaskan cara membersihkan kotoran yaitu mandi
dan istinja. Guru juga menyebutkan alat-alat yang bisa digunakan
untuk membersihkan kotoran. Selain itu guru juga menjelaskan tata
cara mandi dan memperagakannya.
Adapun teknik mengajar yang sesuai dengan materi
pembelajaran yaitu berceramah, melakukan interaksi dengan siswa
melalui tanya jawab, guru membuat desain pembelajaran yang baik
melalui RPP dan guru menerapkan konsep pendekatan saintifik
(5M) dalam pembelajaran.
c. Penutup
Guru membuat kesimpulan dari pokok materi yaitu
pembahasan mengenai kebersihan dan menutup pembelajaran
dengan memberi tugas pada siswa untuk mewarnai gambar pada
lembar kerja siswa.
3) Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut
Dalam tahap akhir ini, Guru menilai hasil proses belajar siswa
yang berupa tugas mewarnai gambar. Disamping itu, Guru
memberikan motivasi dan bimbingan belajar pada siswa. Guru tidak
mengemukakan topik yang akan dibahas pada waktu yang akan
datang. Sebagai akhir pembelajaran, guru menutup kegiatan dengan
berdo’a bersama-sama dan guru memberi salam.

2. Pengolahan kelas
Sama halnya dengan observasi tentang sistem pembelajaran, kali ini
lebih fokus pada sistem pengelolaan kelas. Pada pengamatan tentang
sistem pengelolaan kelas, terdapat jenis-jenis pengelolaan yang di

4
observasi dengan berbagai aspek-aspek yang menjadi pusat pengamatan,
diantaranya:
1. Pengelolaan Kelas Sebelum Pembelajaran Inti Berlangsung
Semua siswa melakukan senam bersama dilapangan 15 menit
sebelum bel berbunyi, setelah bel berbunyi semua siswa baris
didepan kelas disiapkan oleh ketua kelas, siapa diantara barisan yang
paling rapih itu yang masuk lebih dahulu dan siswa duduk dibangku
masing-masing. Guru mengucapkan salam dan melakukan
pembiasaan hafalan suratan pendek dari al-fatihah sampai al-kausar,
doa kedua orang tua dan doa keslamatan beserta artinya bersama-
sama. Sebelum pembelajaran dimulai, guru menyuruh siswa untuk
menyiapkan buku dan alat tulis yang diperlukan dalam kegiatan
belajar, lalu guru mengondisikan siswa supaya tertib dan tidak gaduh
ketika pembelajaran. Tak lupa, guru memberikan perhatiannya
kepada semua siswa, baik dengan cara menegur kepada siswa yang
gaduh, menanyakan kabar mereka dan mengingatkan akan
pentingnya belajar.

2. Pengelolaan Kelas pada Waktu Kegiatan Inti Pembelajaran


Pada kegiatan inti, guru menyuruh siswa untuk membuka Lks
yang bertema tentang “Kebersihan”. Kemudian guru membacakan
KD yang isinya tentang manfaat dan tujuan dari pembelajaran
tersebut. Guru tidak membagi siswa dalam kelompok-kelompok
untuk diskusi, mereka melakukan diskusi materi secara bersama-
sama dengan dipimpin oleh guru itu sendiri sistem duduknya
memang sudah berkelompok. Dalam kegiatan pembelajaran guru
menggunakan media papan tulis, spidol dan buku (biasanya dengan
LCD). Guru membuat suasana belajar semakin menarik dengan
menggunakan suara yang lebih lantang dan mendatangi anak-anak
yang berbicara sendiri, jalan-jalan, dan bermian agar suasana belajar
kembali kondusif. Guru mengajak siswanya untuk Ice Breaking

5
tepuk semangat untuk membuat siswa menjadi fokus kembali
kebelajar. Guru menyuruh siswa untuk mengikuti apa yang dia
katakana, kemudian guru menunjuk salah satu dari siswanya dalam
kelompok itu untuk mengulangi yang dia katakan. Setelah itu guru
memberikan klaifikasi kebenaran atas jawaban tersebut, lebih
tepatnya penghargaan agar siswa tersebut merasa senang dan mau
mencoba kembali tanpa malu-malu.

3. Pengelolaan Kelas Setelah Kegiatan Selesai


Pada kegiatan penutup, guru memberikan evaluasi soal
terkait pembelajaran berupa penyocokan dan mewarnai gambar.
Untuk soal penyocokan dibacaan oleh guru tersebut kemudian siswa
disuruh meconteng mana yang benar dan salah secara bersama-sama.
Kemudian untuk mewarnai gambar guru memberikan waktu untuk
siswa untuk mengerjakannya, kemudian mendatangi satu persatu dan
mengingatkan untukmewarnai dengan baik dan rapih. Setelah
selesai, guru berjalan memutar kesetiap kelompok untuk
memberikan penilaian dan tanda tangan.

C. Analisis Hasil Observasi (deskriptif)


1. Sistem Pembelajaran
Pembelajaran berarti kegiatan belajar yang dilakukan oleh
pembelajar dan Guru. Proses belajar menjadi satu sistem dalam
pembelajaran. Sistem pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang
saling berinteraksi hingga diperoleh interaksi yang efektif. Dick and Carey
menjelaskan komponen dalam system pembelajaran adalah pembelajar,
instruktur (guru), bahan pembelajaran dan lingkungan pembelajaran.
Dengan kata lain komponen dalam pembelajaran merupakan upaya
menciptakan kondisi (lingkungan eksternal) yang kondusif agar terjadi
proses belajar (kondisi internal) pada diri siswa (pembelajar).

6
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas I SD Negeri 3
Purwanegara tahun ajaran 2019/2020, di dalam pembelajaran Guru
menggunakan strategi mengajar model lama yaitu metode ceramah dengan
pertimbangan pada saat itu waktunya kurang memadai untuk
menggunakan media, dan karena yang diajar oleh Guru adalah kelas I
maka belum banyak strategi dan model pembelajaran yang bisa digunakan.
Pada saat pembelajaran ada sekitar 50 % anak mendengarkan, 25 % lagi
merasa jenuh dan 25 % lagi tidak memperhatikan dan bermain sendiri. Di
dalam pembelajran guru menyelipkan ice breaking disela-sela
pembelajaran untuk mencairkan suasana kembali biasanya dengan
bernyanyi dan tepuk-tepuk yang dapat membangkitkan semangat siswa.
Guru menggunakan system Tanya jawab untuk mengajak siswa untuk
lebih aktif, sehingga setiap anak berkonsentrasi untuk menjawab soal yang
ditanyakan secara acak oleh Guru kepada siswa.
2. Pengelolaan Kelas
Menurut Amatembun (dalam Supriyanto, 1991) pengelolaan kelas
adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan dan
mempertahankan serta mengembang tumbuhkan motivasi belajar untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ada beberapa prinsip dalam
pengelolaan kelas yang dikemukakan oleh Djamarah adalah sebagai
berikut:
a. Hangat dan Antusias
Hangat dan antusias diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru
yang hangat dan akrab pada siswa selalu menunjukan antusias pada
tugasnya atau pada aktifitasnya akan berhasil dalam
mengimplementasikan pengelolaan kelas.
b. Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahan-bahan yang
menantang akan meningkatkan gairah peserta didik untuk belajar
sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang
menyimpang.

7
c. Bervariasi
Penggunaan alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara
guru dan anak didik akan mengurangi munculnya gangguan,
meningkatkan perhatian peserta didik. Kevariasian ini merupakan
kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan
menghindari kejenuhan.
d. Keluwesan
Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya
dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan peserta didik serta
menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif.
e. Penekanan pada Hal-hal yang Positif
Pada dasarnya dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan
pada hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian pada
hal-hal yang negative.
f. Penanaman Disiplin Diri
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat
mengembangkan disiplin diri sendiri dan guru sendiri hendaknya
menjadi teladan mengendalikan diri dan pelaksanaan tanggung jawab.1
Berdasarkan teori dan penjelasan diatas suasana pembelajaran dan
pembelajaran di Kelas I SD N 3 Purwanegara sudah berjalan dengan
baik efektif dan efesien. Pembelajaran dikelas juga sudah lumayan
kondusif. Pada saat itu Guru mengatur tempat duduk siswa dengan
model melingkar/ model berkelompok. Karena anak kelas I masih
masa-masa penyesuaian maka Guru dikelas tersebut membuat model
tempat duduknya dengan model melingkar seperti anak masih di
Taman Kanak-kanak. Di dalam pembelajaran Guru memberi motivasi
dan menayakan bagaimana kabar peserta didik dan aktivitas yang
dilakukan peserta didik sebelum berangkat kesekolah. Setelah itu Guru
memberikan materi seputar Thoharoh atau bersuci dengan memberikan

1
M. Aunur Rofiq, “Pengelolaan Kelas”, (Malang: Departemen Pendidikan Nasional, 2009), hal.3-
16

8
contoh bersuci seperti mandi dan mencuci tangan. Guru mengajarkan
bagaimana cara mandi yang baik dan benar, cara beristinja yang
benar, Guru tidak mengajarkan semua materi tentang Thoharoh karena
nak kelas I belum bisa menangkap materi yang terlalu banyak. Guru
melakukan tanya jawab kepada siswa untuk memancing keaktifan
siswa dalam belajar. Guru memberikan soal dan terakhir Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkreasi mewarnai
kaligrafi yang ada di LKS.

D. Penutup
Kesimpulan
Pendidikan sangat penting bagi perkembangan manusia. Pendidikan
merupakan proses pembelajaran yang biasa dilakukan di lembaga formal.
Pendidikan dapat menciptakan masa depan yang lebih baik lagi. Proses
pembelajaran menuntut guru sebagai pendidik untuk mengetahui kemampuan
dasar, motivasi, latar belakang akademik, latar belakang sosial ekonomi, dll.
Sistem pembelajaran dan pengelolaan kelas yang baik akan menunjang
kesuksesan pembeajaran dan keberhasilan siswa. Untuk itu, perlu di desain
pembelajaran yang baik dari seorang guru .

Kekurangan

Pada saat pembelajaran berlangsung semestinya guru mereview


atau mengulang materi minggu lalu,mengingat anak sd kelas 1 masih butuh
pengulangan agar tidak hanya mengigat tetapi mengerti dalam konteks
praktek dari materi yang disampaikan,lalu saat pembelajaran berlangsung di
lingkungan eksternal sedang berlangsung pembangunan sekolah yang sedikit
mengganggu pembelajaran serta membuat keadaan tidak kondusif,ternyata
ada beberapa kelas juga yang akhirnya tidak belajar dikelas karena perbaikan
tersebut dan kondisi murid yang terlalu sedikit saat saya observasi disana
kelas 1hanya 5 anak.

9
Saran

Menurut saya masalah ini harus segera diatasi karena akan berdampak
buruk pada prestasi murid, Saran saya untuk pembangunan tersebut seharusnya
jangan jadikan perpustakaan,ruang tidak dipakai,atau semacamnya dijadikan kelas
pengganti untuk kelas yang sedang diperbaiki ,melainkan kepala sekolah harusnya
bekerja sama atau meminta bantuan kepada sekolah lain untuk menumpang untuk
sementara waktu sampai pembangunan selesai, selain itu jika tidak ingin ,kepala
sekolah atau pihak sekolah harus memperbanyak tenaga kerja agar pembangunan
cepat selesai

Untuk masalah kurang atau dikinya jumlah siswa di sd tersebut,seharusnya


adanya dilakukan promosi sekolah saat mendekati tahun ajaran baru dengan
menggunakan berbagai cara, atau segera memperbaiki kualitas dan kuantitas
sekolah tersebut agar banyak peminatnya.

E. Lampiran
Foto- foto

10
11
12
13

Anda mungkin juga menyukai