Para siswa dalam situasi pembelajaran ini menjadi tahapan kegiatan belajar melalui interaksi dengan
kegiatan dan tahapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Dalam proses pembelajaran sekolah,
tidak semua siswa memiliki kemampuan belajar yang sama dan tidak semua pembelajaran berjalan
dengan mulus. Seringkali siswa mengalami kesulitan belajar pada mata pelajaran tertentu,
sedangkan kita tahu semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pengajaran
dan memperoleh hasil maksimal dalam proses pembelajaran.
Kesulitan belajar yang dialami siswa di sekolah bisa bermacam-macam, baik dalam hal
menerima pelajaran, menyerap pelajaran atau kedua-duanya. Selain itu ada banyak faktor yang
dapat menyebabkan kesulitan belajar tersebut, baik dalam kemampuan intelektual, kemampuan
fisik, latar belakang keluarga, kebiasaan, maupun pendekatan belajar yang tepat untuknya.
Penanganan kasus kesulitan belajar- mengajar tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan
pendekatan program perbaikan ( remedial ).
Seyogyanya kegiatan remedial ini merupakan suatu bentuk kegiatan yang sudah
disusun ( didesain ) secara sistematis sedemikian rupa sehingga berimplikasi pada kenyataan bahwa
kegiatan ini bukan semata-mata merupakan inisiatif guru pada saat-saat tertentu, pada saat
mereka menemui kesulitan belajar yang dialami oleh para siswa.
Oleh karena itu, dalam melakukan diagnosis kesulitan belajar yang dialami oleh siswa,
maka setidaknya para guru khususnya GPAI benar-benar memahami permasalahan- permasalahan
yang dihadapi siswa dalam kegiatan belajarnya khususnya yang berkaitan dengan nilai ketuntasan
belajar siswa. Untuk itu perlu bagi guru khususnya GPAI untuk mengetahui dan memahami tentang
suatu cara untuk mendesain program perbaikan pengajaran maupun pembelajaran (remedial
teaching) secara sistematis dan tepat guna sehingga mampu meningkatkan prestasi siswa. Melalui
makalah ini penulis mencoba untuk mengadakan pembahasan tentang materi desain program
remedial PAI.
Rumusan Masalah
FOKUS PEMBAHASAN
a. Pengertian Desain Program Remedial.
Pembahasan
Pengertian Desain Program Remedial.
Kata desain mempunyai arti upaya untuk merencanakan dan menyusun, melaksanakan
proses pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran secara sistematis.
Para ahli dalam bidang perencanaan merumuskan desain dengan definisi, Desain adalah
salah satu aspek dari proses pengembangan yang terdiri dari enam fase
Untuk mengembangkan berbagai bentuk atau aktifitas baru yang dianalisis sebagai proses yang
terdiri dari enam karakteristik yang saling berhubungan ;
a. Riset (analisis)
b. Desain (sintesis)
c. Produksi (formasi )
d. Distribusi (penyebaran)
e. Utilisasi (kinerja)
f. Eliminasi (penghentian)
Tugas perancang dan pengembang PAI adalah berupaya untuk menata dan mengatur bagaimana
agar pembelajaran pendidikan agama yang direncanakan itu dapat membuat siswa butuh belajar,
mau belajar, terdorong untuk belajar, memudahkan belajar, dan tertarik untuk terus-menerus
belajar pendidikan agama sesuai dengan kondisi yang ada untuk mencapai hasil pembelajaran
pendidikan agama yang diharapkan
Pembelajaran dan pengajaran remedial merupakan kegiatan yang sangat penting dalam
keseluruhan program pembelajaran. Melalui program remedial, guru berusaha membantu siswa
untuk mencapai kesuksesan belajar secara optimal.
Remedial merupakan bentuk pengajaran yang bersifat kuratif (penyembuhan) dan atau
korektif (perbaikan). Pembelajaran dan pengajaran remedial merupakan bentuk khusus pengajaran
yang bertujuan untuk menyembuhkan atau memperbaiki proses pembelajaran yang menjadi
penghambat atau yang dapat menimbulkan masalah atau kesulitan dalam belajar bagi siswa.
c. Untuk mengatasi kesulitan belajar tersebut diperlukan suatu teknik bimbingan belajar. Salah satu
teknik bimbingan belajar adalah pengajaran remedial.
Dapat dikatakan bahwa pengajaran remedial ini merupakan bagian yang integral dari suatu
proses pembelajaran yang menghendaki pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM). Semua
faktor yang mempengaruhi hasil belajar hendaknya ditelusuri untuk mengetahui faktor mana yang
berperan pada hasil belajar siswa. Faktor yang paling utama adalah guru dan siswa sendiri.
Dilihat dari faktor guru, keberhasilan belajar siswa paling tidak dipengaruhi oleh :
Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian dari desain program
remedial adalah suatu upaya merancang yaitu merencanakan dan menyusun serta melaksanakan
proses pembelajaran ( pengajaran perbaikan ) dan manila hasil pembelajaran (pengajaran
perbaikan ) tersebut secara sistematis.
a. Agar siswa dapat memahami dirinya, khususnya prestasi belajarnya, dalam mengenal kelemahannya
dalam mempelajari suatu bidang studi dan juga kekuatannya.
b. Agar siswa dapat memperbaiki atau menubah cara belajar kearah yang lebih baik.
c. Agar siswa dapat memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat.
. Agar siswa dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan yang mendorong tercapainya hasil yang lebih
baik.
b. Menyediakan waktu yang cukup kepada siswa untuk belajar sesuai dengan kecepatan belajar yang
dimilikinya.
c. Membatasi ruang lingkup bahan yang harus dipelajari siswa dengan tingkat kesukaran tertentu.
d. Program atau kegiatan pengayaan bagi siswa yang telah menguasai pelajaran lebih dari 75 %
terhadap tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
a. Metode Ceramah
b. Metode Diskusi
i. Metode Tutorial
a. Adaptif
Setiap peserta didik memiliki keunikan sendiri-sendiri. Oleh karena itu program perbaikan
(remedial) hendaknya memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan kecepatan, kesempatan,
dan gaya belajar masing-masing . Dengan kata lain, pembelajaran remedial harus mengakomodasi
perbedaan individual siswa.
b. Interaktif
Sejalan dengan sifat keunikan dan kesulitan belajar siswa yang berbeda-beda maka dalam
pembelajaran remedial perlu digunakan berbagai metode mengajar dan metode penilaian yang
sesuai dengan karakteristik siswa.
Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada siswa mengenai kemajuan belajarnya
perlu diberikan sesegera mungkin. Umpan balik dapat bersifat korektif maupun konfirmatif. Dengan
sesegera mungkin memberikan umpan balik dapa dihindari kekeliruan belajar yang berlarut-larut
yang dialami siswa.
Adapun ruang lingkup kegiatan evaluasi pendidikan agama mencakup penilaian terhadap
kemajuan belajar (hasil belajar) siswa dalam aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap sesudah
mengikuti program pengajaran
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut maupun dari proses kegiatan pembeljaran PAI
berlangsung bilamana GPAI mengetahui dan menemukan permaslahan atau kesulitan siswa
terhadap pemahaman materi PAI yang diberikan maka GPAI perlu mengadakan program perbaikan
pembelajaran dan pengajaran yang dikenal dengan istilah remedial teaching. Untuk itu GPAI harus
mengetahui tentang bentuk kegiatan pembelajaran perbaikan (remedial).
a. Penjelasan kembali oleh guru (re-teaching), yaitu kegiatan perbaikan yang dilakukan oleh guru
dengan menerangkan kembali materi yang sama (belum kompeten) dengan contoh yang lebih riil,
metode lebih variatif dan strategi yang lebih sesuai dengan kemampuan siswa.
b. Penggunaan media dan alat peraga dalam mendukung metode pembelajaran yang sesuai. Dalam
remedial ini diharapkan guru mampu memberikan pelayanan pembelajaran yang lebih baik kepada
siswa. Oleh sebab itu, penggunaan media pembelajaran maupun alat peraga sangat diutamakan.
c. Studi kelompok (study group), dengan memanfaatkn siswa yang telah kompeten (lebih pandai)
berperan sebagai tutor sebaya sementara guru memantau kegiatan dan memberikan bimbingan bila
diperlukan.
Tugas-tugas perseorangan dengan cara diberi tugas untuk belajar mandiri dengan buku, atau media
belajar lain seperti internet.
e. Bimbingan lain, artinya proses perbaikan dilakukan secara kolaboratif antara guru dengan wali kelas,
guru bimbingan dan konseling, tutor, serta orang tua siswa terutama dalam mengatasi kesulitan
belajar.[6]
a. Identifikasi Kasus, Yaitu menentukan siapa-siapa siswa yang mengalami gangguan ataukesulitan
dalam belajar.
b. Menentukan gejala kesulitan belajar yang dialami siswa dan mengetahui dimanakah kelemahan-
kelemahan itu dapat dialokasikan.
c. Menganalisis berbagai faktor yang berkaitan dengan timbulnya kesulitan belajar dan mengetahui
mengapa kelemahan-kelemahan itu dapat terjadi.
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan pembahasan di atas, maka dapat dapat penulis simpulkan bahwa
yang dimaksud desain program remedial adalah suatu upaya merancang yaitu merencanakan dan
menyusun serta melaksanakan proses pembelajaran ( pengajaran perbaikan ) dan manilai hasil
pembelajaran (pengajaran perbaikan ) tersebut secara sistematis. Adapun hakikat pembelajaran
perbaikan (remedial teaching) adalah merupakan sebuah layanan pendidikan yang diberikan kepada
siswa untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai KKM yang ditetapkan.
Mengenai langkah-langkah dalam mendesain program remedial PAI dapat dilakukan dengan cara
mengidentifikasi kasus, menentukan gejala kesulitan belajar yang dialami siswa dan mengetahui
dimanakah kelemahan-kelemahan itu dapat dialokasikan, menganalisis berbagai faktor yang
berkaitan dengan timbulnya kesulitan belajar terhadap mata pelajaran PAI dan mengetahui
mengapa kelemahan-kelemahan itu dapat terjadi, menyusun rekomendasi (saran-saran)
penyembuhan yang akan dipergunakan dalam pengajaran remedial PAI, menentukan bagaimana
upaya penyembuhan atau pencegahan terhadap kelemahan atau kesulitan dalam belajar mata
pelajaran PAI tersebut.
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono, (1991), Psikologi Belajar, (Jakarta,
Rineka Cipta).
Multima).