Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sebagai seorang guru mempunyai kewajiban mulai dari perencanaan
pembeelajaran, proses, hingga akhirnya nanti sampai kepada meng-evaluasi hasil
belajar peserta didiknya. Oleh karena itu seorang guru harus mempersiapkan segala
sesuatunya yang bersangkutan dengan penilaian peserta didiknya guna mengukur
tingkat kemampuan yang telah dicapai peserta didik tersebut.
Jika terjadi kesenjangan pada siswa terhadap criteria keberhasilan yang
ditetapkan oleh guru bidang studi, maka disinilah peran guru yang bersangkutan untuk
membuat program perbaikan pembelajaran dengan menggunakan strategi yang berbeda
dan bervariasi.
B.    Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan pengajaran perbaikan (remedial teaching)?
2.      Seberapa Pentingnya pengajaran perbaikan dan bagaimana hubungannya dengan
proses belajar mengajar?
3.      Apa-apa saja Sifat-sifat khusus pengajaran perbaikan dengan masalahnya?
4.      Apa-apa Macam-macam Pendekatan Pengajaran Perbaikan?
5.      Bagaimana Prosedur pelaksanaan pengajaran perbaikan?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian pengajaran perbaikan (remedial teaching).
2.      Untuk mengetahui Pentingnya pengajaran perbaikan dan hubungannya dengan proses
belajar mengajar.
3.      Utuk mengetahui Sifat-sifat khusus pengajaran perbaikan dengan masalahnya.
4.      Untuk mengetahui Pendekatan Pengajaran Perbaikan
5.      Untuk mengetahui Prosedur pelaksanaan pengajaran perbaikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian pengajaran perbaikan (remedial teaching).


Remedial teaching berasal dari kata remedy (inggris) yang artinya
menyembuhkan. Istilah pengajaran remedial pada mulanya adalah kegiatan mengajar
anak luar biasa yang mengalami berbagai hambatan (sakit). Sehingga anak yang
normal pun memerlukan pelayanan pengajarn remedial (remedial teaching).
Remedial Teaching atau pengajaran perbaikan adalah suatu bentuk pengajaran
yang bersifat menyembuhkan, membetulkan atau membenarkan. Dengan kata lain
pengajaran perbaikan disebut juga pengajaran yang membuat peserta didik menjadi
baik. Dengan demikian pengajaran perbaikan atau remedial teaching itu adalah bentuk
khusus pengajaran yang berfungsi untuk menyembuhkan atau membetulkan dari hal
yang salah. Sebagaimana yang sudah lumrah kita ketahui bahwa dalam proses belajar
mengajar siswa diharapkan dapat mencapai hasil sebaik-baiknya sehingga bila ternyata
ada siswa yang belum berhasil sesuai dengan harapan maka diperlukan suatu proses
pengajaran yang membantu agar tercapai hasil yang diharapkan. Maka pengajaran
perbaikan diarahkan kepada pencapaiaan hasil yang sesuai dengan kognitif atau
kemampuan masing-masing siswa melalui keseluruhan proses belajar mengajar dan
keseluruhan pribadi siswa.
Pengajaran Perbaikan itu berfungsi terapis untuk (penyembuhan). Yang
disembuhkan atau yang dibetulkan adalah beberapa hambatan (gangguan) kepribadian
yang berkaitan dengan kesulitan belajar sehingga dapat timbal balik dalam arti
perbaikan belajar juga perbaikan pribadi dan sebaliknya. 1[1]

B.     Pentingnya pengajaran perbaikan dan hubungannya dengan proses belajar


mengajar.
Dalam kegiatan proses belajar mengajar maka diperlukan adanya pengajaran
perbaikan ini merupakan pelengkap dari proses pengajaran secara keseluruhan. Karena
itu, pengajaran perbaikan ini perlu dikuasai setidak-tidaknya dikenal oleh guru bidang

1
studi dan petugas bimbingan yang menyeuluh. Dengan demikian pengajaran perbaikan
ini perlu dapat dilihat dari beberapa segi:
1.        Siswa
kenyataan yang terjadi disekolah-sekolah bahwa setiap peserta didik dalam
proses belajar mengajar mempunyai hasil yang berbeda-beda. Dalam proses belajar
mengajar selalu dijumpai adanya anak yang berbakat, kemampuan tinggi, ada yang
kurang berbakat, ada yang cepat, ada yang lambat di samping latar belakang mereka
yang berupa pengalaman berbeda-beda. Atas dasar ini perlu ada pelayanan yang bersifat
individual dalam proses belajar mengajar yang menyangkut masalahan bahasa, metode,
alat evaluasi dan sebagainya. Ada beberapa perbedan individual yang menjadi dasar
perhatian antara lain sebagai berikut:
a.       Perbedaan kecerdasan (inteligensi)
b.      Perbedaan hasil belajar (achievement)
c.       Perbedaan bakat (aptitude)
d.      Perbedaan sikap (attitude)
e.       Perbedaan kebiasaan (habbit)
f.       Perbedaan pengetahuan (knowledge)
g.      Perbedaan kepribadian (personality)
h.      Perbedaan kebutuhan (ned)
i.        Perbedaan cita-cita (ideal)
j.        Perebedaan minat (phisically)
k.      Perbedaan lingkungan (environment)
Atas dasar perbedaan individual ini guru dalam proses belajar mengajar harus
menggunakan berbagai pendekatan dengan menggunakan suatu anggapan: bila siswa
mendapat kesempatan belajar sesuai dengan pribadinya dapat diharapkan mencapai
prestasi belajar yang optimal sesuai dengan kemampuannya.Untuk membantu setiap
pribadi dalam mencapai prestasi yang optimal digunakan pendekatan pengajar
perbaikan (remedial teching).
2.        Guru
Guru dalam proses belajar mengajar mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai
instruktur, konselor, petugas psikologis, sebagi media, sebagai sumber, dan sebagainya.
Dalam fungsinya yang ganda ini guru harus bertanggung jawab atas tercapainya
tujuan pengajaran khususnya peningkatan prestasi belajar.
Dalam rangka ini pengajaran perbaikan merupakan peluang yang besar bagi
setiap siswa untuk mencapai prestasi belajar secara optimal.
3.        Proses Pendidikan
Dalam proses pendidikan, bimbingan dan penyuluhan merupakan kelengkapan
dari keseluruhan proses atau pelaksanaan program. Untuk melaksanakan pelayanan
bimbingan sebaik-baiknya dalam proses belajar mengajar diperlukan pelayanan khusus
(salah satu bentuk pelayanan BP yaitu pengajaran perbaikan (remedia teaching).
Dengan demikian perlunya/pentingnya pengajaran perbaikan atau remedial
teaching itu dapat dilihat dari berbagai segi yaitu atas dasar pertimbangan:
a.       pedagogis
b.      psikologis
c.       didaktis
d.      metodis
e.       moral, dan lain-lain.2[2]
Kurikulum yang terdapat disekolah-sekolah dewasa ini metode dan sistem
penyampaiannya dipergunakan pendekatan dengan Prosedur Pengembangan Sistem
Instruksional (PPSI).
Pendekatan ini dianggap merupakan salah satu sistem yang efesien dan efektif
untuk mencapai tujuan yang optimal dengan melalui satuan pelajaran.
Rumusan dan tujuan yang jelas memudahkan menyusun dan mengembangkan
bahan pengajaran, alat pengajaran serta rencana dan pelaksanaan proses kegiatan belajar
mengajar. Secara garis besar proses kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan PSSI
itu sebagai berikut:
1.      Rencana mengajar yang meliputi:
a.       Perumusan TIK atau tujuan khusus pengajaran
b.      Penyusunan alat evaluasi
c.       Penentuan materi pengajaran
d.      Penentuan kegiatan belajar mengajar
2.      Melaksanakan pengajaran dengan satuan pelajaran dengan kerangka:

2
a.       Bidang pengajaran
b.      Mata pelajaran-sub bidang pengajaran.
c.       Satuan bahasan
d.      Kelas/tingkat
e.       Waktu.
3.      Evaluasi yang merupakan umpan balik dalam kegiatan belajar mengajar:
a.       Bagi guru bila TIK bisa tercapai dipergunakan untuk merevisi program.
b.      Bagi Siswa bila TIK tidak tecapai diadakan remedial atau pengajaran perbaikan.
4.      Melaksanakan Pengajaran dan evaluasi
5.      Umpan Balik
a.       Revisi program
b.      Remedial
Dengan melihat kerangka dasar kegiatan-kegiatan program belajar mengajar
dengan pendekatan PPSI tersebut maka pengajaran perbaikan atau remedial teaching
memegang peranan, khususnya dalam rangka mencapai hasil belajar yang optimal
(belajar tuntas).3[3]

C.    Sifat-sifat khusus pengajaran perbaikan dengan masalahnya.


Kekuasaan pengajaran perbaikan disesuaikan dengan karakteristik kesulitan
belajar yang diderita siswa. Tekanannya pada usaha perbaikan atau membetulkan
keseluruhan proses belajar mengajar menyangkut masalah cara belajar, metode belajar,
materi, alat, lingkungan yang turut serta mempengaruhi proses belajar mengajar.
Kesulitan pelajaran membuat siswa menahan diri atau mengalami downshift, bagi
sebagian siswa, berdiri atau di tunjuk untuk berbicara atau menjawab pertanyaan
merupakan suatu resiko pribadi yang besar dan pengalaman yang sulit. Resiko pribadi
yang besar dengan kewajiban menguasai pelajaran yang sulit, maka siswa tidak akan
punya kesempatan untuk meraih sukses.4[4]

4
Sehubungan dengan masalah ini maka perlu dipahami oleh para pendidik atau
petugas bimbingan, setidak-tidaknya mengetahui prinsip-prinsip masalah masalahnya
yang menyangkut:
a.       Cara belajar Siswa
b.      Kondisi belajar
c.       Srategi pengajarn
d.      Hubungan guru dengan siswa.
e.       Pengelolaan kelas.
f.       Bidang studi.5[5]

D.    Macam-macam Pendekatan Pengajaran Perbaikan


Macam – macam pendekatan pengajaran perbaikan :
1.      Pendekatan yang bersifat kuratif
Pendekatan ini diadakan mengingat ada seseorang atau sejumlah siswa, bahkan
mungkin seluruh anggota kelompok belajar tidak mampu menyelesaikan program
secara sempurna sesuai dengan criteria keberhasilan dalam proses belajar mengajar.
Sehingga membutuhkan pendekatan pengulangan, pengayaan atau pengukuhan dan
pencepatan. Meliputi:
a.       Individual yang mengalami kesulitan terbatas
b.      Kelompok atau sejumlah siswa dalam bidang studi tertentu mempunyai jenis atau sifat
kesalahan atau kesulitan yang sama.

2.      Pendekatan bersifat preventif


Pendekatan ini ditunjukkan kepada siswa yang berdasarkan informasi di prediksikan
akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan suatu program studi tertentu yang akan
di tempuhnya.jadi sasaran utama pendekatan preventif adalah berusaha semaksimal
mungkin agar hambatan-hambatan yang di prediksi dapat di reduksi semaksimal
mungkin sehingga siswa yang bersangkutan diharapkan dapat mencapai prestasi dan
kemampuan penyesuaian sesuai dengan kriteria keberhasilan yang telah di tetapkan.
3.      Pendekatan yang bersifat pengembangan .

5
Merupakan upaya yang dilakukan guru selama proses belajar mengajar berlangsung.
Sasaran utama pendekatan ini adalah agar siswa dapat mengatasi hambatan-hambatan
yang mungkin dialami selama proses belajar mengajar berlangsung.
4.      Metode dalam pengajaran perbaikan (remedial)
Metode yang di gunakan dalam pengajaran perbaikan yaitu metode yang di laksanakan
dalam keseluruhan kegiatan bimbingan belajar mulai dari tingkat identifikasi kasus
sampai dengan tindak lanjut. Metode yang di gunakan yaitu:
a.       Tanya jawab
Tanya jawab memungkinkan terbinanya hubungan baik antara guru dan siswa,
meningkatkan motivasi belajar siswa, menumbuhkan rasa percaya diri siswa dan
sebagainya.

b.      Diskusi
Metode ini di gunakan dengan memanfaatkan interaksi antar individu dalam kelompok
untuk memperbaiki kesulitan belajar yang di alami oleh sekelompok siswa.
c.       Tugas
Metode ini digunakan untuk mengenal kasus dan pemberian bantuan kepada siswa yang
mengalami kesulitan belajar. Siswa diharapkan dapat lebih memahami dirinya, dapat
memperdalam materi yang telah di pelajari dan dapat memperbaiki cara-cara belajar
yang pernah dialami.
d.      Kerja kelompok
Interaksi diantara anggota kelompok dengan harapan terjadi perbaikan pada diri siswa
yang mengalami kesulitan belajar.
e.       Tutor
Adalah siswa sebaya yang ditugaskan untuk membantu temannya yang mengalami
kesulitan belajar.
f.       Pengajaran individual
Pengajaran individual adalah interaksi antara guru-siswa secara individual dalam proses
belajar mengajar.6[6]

6
E.     Prosedur pelaksanaan pengajaran perbaikan.
Dalam hal menyusun prosedur/ program pelaksanaan pengajaran perbaikan
(remedial teaching). Sebelumnya pendidik/guru perlu menetapkan hal-hal sebagai
berikut:
1)      Tujuan Pengajarn remedial;
2)      Materi pengajaran remedial;
3)      Metode Pengajarn remedial;
4)      Alokasi waktu;
5)      Tehnik evaluasi pengajarn remedial.7[7]
Usaha-usaha untuk menentukan karakteristik kasus serta tundakan pemecahannya harus
di fikirkan, yaitu sebagai berikut :
a.       Jika kasusnya ringan makan tindakan yang di tentukan adalah remedial teaching
b.      Jika masalahnya berat maka sebelum di berikan remedial teaching harus diberi
terlebih dahulu layanam konseling yaitu untuk mengatasi hambatan-hambatan
emosional yang mempengaruhi cara belajarnya.

BAB III
PENUTUP

7
A.   Kesimpulan
Remedial Teaching atau pengajaran perbaikan adalah suatu bentuk pengajaran
yang bersifat menyembuhkan, membetulkan atau membenarkan. Dengan kata lain
pengajaran perbaikan disebut juga pengajaran yang membuat peserta didik menjadi
baik. Kekuasaan pengajaran perbaikan disesuaikan dengan karakteristik kesulitan
belajar yang diderita siswa. Tekanannya pada usaha perbaikan atau membetulkan
keseluruhan proses belajar mengajar menyangkut masalah cara belajat, metode belajar,
materi, alat, lingkungan yang turut serta mempengaruhi proses belajar mengajar.
Dalam hal menyusun prosedur/ program pelaksanaan pengajaran perbaikan
(remedial teaching). Sebelumnya pendidik/guru perlu menetapkan hal-hal sebagai
berikut:
1). Tujuan Pengajarn remedial;
2). Materi pengajaran remedial;
3). Metode Pengajarn remedial;
4). Alokasi waktu;
5). Tehnik evaluasi pengajarn remedial

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2004
Bobbi Deporter,dkk. Quantum Teaching. Bandung: Mizan Pustaka, 2004
MuhibbinSyah, Psikologi Belajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005
http://falazuardika.blogspot.co.id/2012/09/pengajaran-perbaikan remedial
teaching.html, di akses pada tanggal 20 April 2016

Anda mungkin juga menyukai