Anda di halaman 1dari 9

KONSEP DASAR BIMBINGAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL

(REMEDIAL TEACHING)

A. Pengertian Bimbingan Belajar


Para ahli mendefinisikan layanan bimbingan itu dengan cara yang bervariasi, namun
selalu menunjukkan kepada hakikat, tujuan, dan prosedur yang serupa, yang secara ringkasnya
dapat dikemukakan sebagai berikut (Makmun, 2016, hlm. 277).
1. Layanan bimbingan (guidance services) merupakan bantuan yang diberikan kepada
individu
2. Layanan bimbingan bertujuan agar yang bersangkutan dapat mencapai taraf
perkembangan dan kebahagian secara optimal.
3. Dengan layanan bimbingan, kita dapat menjalani proses pengenalan, pemahaman,
penerimaan, pengarahan, perwujudan,serta penyesuaian diri, baik terhadap dirinya sendiri
maupun terhadap lingkungannya.
Tidak setiap siswa memiliki kemampuan untuk mengatasi persoalan yang terkait dengan
belajar. Seringkali kemampuan itu mesti difasilitasi oleh guru dan guru pembimbing untuk dapat
direalisasikan. Walaupun mungkin seorang siswa memiliki potensi yang baik, namun yang
bersangkutan kurang punya kemampuan untuk mengembangkannya, sudah barang tentu hasil
belajarnya kurang baik. Di sisi lain menunjukan bahwa kehadiran orang lain dalam hal ini para
guru dan guru pembimbing menjadi amat penting untuk membantu mengembangkan potensi
siswa dan dalam menghadapi masalah-masalah yang berkait dengan belajar. Guru dan guru
pembimbing memiliki kesempatan yang luas untuk secara bersama dengan siswanya
mengembangkan berbagai kemampuan potensial yang diharapkan menunjang kegiatan
belajarnya (Suherman, 2010, hlm. 9).
Dengan demikian, bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian bantuan dari
guru/guru pembimbing kepada siswa dengan cara mengembangkan suasana belajar yang
kondusif dan menumbuhkan kemampuan agar siswa terhindar dari dan atau dapat mengatasi
kesulitan belajar yang mungkin dihadapinya sehingga mencapai hasil belajar yang optimal. Hal
ini mengandung arti bahwa para guru/guru pembimbing berupaya untuk memfasilitasi agar siswa
dapat mengatasi kesulitan belajarnya dan sampai ada tujuan yang diharapkan.
B. Fungsi Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Fungsi Pencegahan (Preventive Function)
Bimbingan belajar berupaya untuk mencegah atau mereduksi kemungkinan timbulnya
masalah. Contoh yang dapat dilakukan dalam pengajaran diantaranya: pemberian
informasi tentang silabus, tugas, ujian, dan sistem penilaian yang dilakukan, menciptakan
iklim belajar yang memungkinkan penilaian yang dilakukan, menciptakan iklim belajar
yang memungkinkan peserta didik merasa betah diruang belajar, meningkatkan
pemahaman guru terhadap karakteristik siswa, pemberian informasi tentang cara-cara
belajar dan pemberian informasi tentang fungsi dan peranan siswa serta orientasi
terhadap lingkungan.
2. Fungsi Penyaluran (Distributive Function)
Fungsi penyaluran berarti menyediakan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan
bakat dan minat sehingga mencapai hasil belajar yang sesuai dengan kemampuannya,
contohnya: membantu dalam menyusun program studi termasuk kegiatan pemilihan
program yang tepat dalam kegiatan ekstrakurikuler, dsb.
3. Fungsi Penyesuaian (Adjustive Function)
Salah satu faktor penentu keberhasilan siswa dalam studinya adalah faktor kemampuan
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Guru pembimbing berupaya membantu
siswa menyerasikan program pengajaran dengan kondisi obyektif mereka agar dapat
menyesuaikan diri, memahami diri dengan tuntutan program pengajaran yang sedang
dijalaninya. Atas dasar tersebut penyesuaian memiliki sasaran:
a. Membantu siswa agar dapat menyesuaikan diri terhadap tuntutan program pendidikan.
b. Membantu siswa menyerasikan program-program yang dikembangkan dengan
tuntutan pengajaran.
4. Fungsi Perbaikan (Remedial Function)
Kenyataan di sekolah menunjukan bahwa sering ditemukan siswa yang mengalami
kesulitan belajar. Dalam hal ini betapa pentingnya fungsi perbaikan dalam kegiatan
pengajaran. Tugas para guru/guru pembimbing adalah upaya untuk memahami kesulitan
belajar, mengetahui faktor penyebab, dan bersama siswa menggali solusinya. Salah satu
contoh, fungsi perbaikan dalam bimbingan belajar adalah pengajaran remedial (remedial
teaching).
5. Fungsi Pemeliharaan (Maintencance and Development Function)
Belajar dipandang positif harus tetap dipertahankan, atau bahkan harus ditingkatkan agar
tidak mengalami kesulitan lagi, contohnya adalah mengoreksi dan memberi informasi
tentang cara-cara belajar kepada siswa.

C. Manfaat Bimbingan Belajar


1. Manfaat Bagi Siswa
a. Tersedianya kondisi belajar yang nyaman dan kondusif yang memungkinkan siswa
dapat mengembangkan kemampuan potensinya secara optimal.
b. Terperhatikannya karakteristik pribadi siswa secara utuh yang akan menjadi dasar
bagi yang bersangkutan untuk menempatkan dirinya ada posisi yang tepat.
c. Dapat mereduksi dan mengatasi kemungkinan terjadinya kesulitan belajar yang pada
gilirannya dapat meningkatkan keberhasilan belajar.
2. Manfaat Bagi Guru/Guru Pembimbing
a. Membantu untuk lebih mampu menyesuaikan materi pembelajaran, bahkan program
pembelajaran dengan keadaan siswa secara perorangan maupun kelompok.
b. Memudahkan guru pembimbing dalam memahami karakteristik siswanya sebagai
dasar untuk membantu pengembangan potensi mereka bahkan sampai pada posisi
penentuan bantuan kepada mereka.

D. Jenis Layanan Bimbingan Dalam Kaitannya dengan PBM


Jika ditinjau dari kerangka pola PBM secara keseluruhan, maka jenis-jenis layanan
bimbingan belajar, antara lain (Makmun, 2016, hlm. 283) :
1. Pengumpulan informasi mengenai diri siswa, khususnya mengenai entering behaviornya
(disposisi segi-segi kognitif, afektif, serta psikomotornya) melalui pre testing, mengenai
kelemahan-kelemahan pola-pola sambutan belajar (response set and readiness), melalui
questioning dan observasi selama berlangsungnya proses interaksi belajar mengajar dan
mengenai tingkat penguasaan atau prestasi belajarnya melalui postesting (inventory
services).
2. Memberikan informasi tentang berbagai kemungkinan jenis program dan kegiatan yang
sesuai dengan karakteristik siswa yang bersangkutan (information services).
3. Menempatkan siswa dengan kelompok belajar atau memberikan program dan bahan,
serta kegiatan yang sesuai dengan karakteristik siswa yang bersangkutan (placement
services)
4. Mengidentifikasikan siswa yang diduga mengalami kesulitan atau hambatan dalam
belajar, memberikan bantuan segera, melakukan diagnosis lebih lanjut dsb. (konseling
services).
5. Membuat rekomendasi tentang kemungkinan-kemungkinan usaha selanjutnya dengan
membuat rekomendasi kepada petugas bimbingan (konselor) atau guru bidang studi lain
(khusus) atau ahli lain.
6. Melakukan remedial teaching atau enrichment kalau guru yang bersangkutan memang
mempunyai keahlian dalam bidang studi yang dimaksud.

E. Prosedur dan Strategi Layanan Bimbingan Belajar


Suatu layanan bimbingan belajar, pada umumnya memiliki beberapa tahap dalam
kegiatannya, antara lain (Makmun, 2016, hlm. 284) :
1. Identifikasi Kasus
Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasi siswa yang memerlukan bimbingan. Ada
kalanya siswa datang langsung pada guru pembimbing untuk diberi bimbingan mengenai
suatu permasalahan dalam belajar yang sedang dihadapinnya. Namun, ada kalanya pula,
siswa enggan untuk mendatangi guru pembimbingnya dikarenakan beberapa alasan.
Maka, diperlukan suatu upaya lebih dari guru pembimbing untuk dapat memberikan
bimbingan pada siswa yang benar-benar membutuhkan bimbingan, namun enggan
dilakukan oleh guru pembimbing dalam memberikan bimbingan motivasi kepada siswa
tersebut, antara lain:
a. Call them approach
Langkah untuk memanggil setiap siswa yang ada dan melakukan wawancara face to
face, maka akan diperoleh siswa yang perlu dibimbing.
b. Manitan good relations
Langkah ini dikenal juga sebagai open door policy, yang mana diciptakan berbagai
cara tidak langsung untuk memperkenalkan berbagai jenis layanan yang akan
diberikan guru pembimbing untuk membantu siswanya yang tidak hanya terbatas
pada hubungan belajar-mengajar dikelas saja.
c. Developing a desire for conseling
Langkah ini dilakukan jika siswa tidak menyadari akan masalah belajar yang
dialaminya, maka dilakukan cara berikut :
(1) Mengadministrasikan tes intelegensi, bakat, minat, pretest atau post test dsb.
(2) Megadakan orientasi studi yang dibicarakan dan memperkenalkan karakteristik
perbedaan individual serta implikasinya bagi cara belajar-mengajar.
(3) Mengadakan diskusi tentang suatu masalah tentang kesulitan belajar.
d. Lakukan analisis terhadap prestasi belajar siswa mengenai beberapa siswa yang
menunjukan kelainan-kelainan tertentu.
e. Lakukan analisis sosiometris dengan memilih teman dekat diantar sesama siswa.

2. Identikasi Masalah
Langkah ini dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh setiap
siswa. Dalam konteks PBM, permasalahannya dapat dialokasi dan dibatasi dengan
ditanjau dari tujuan proses belajar-mengajar:
a. Secara subtansial material, hendaknya dialokasi pada bidang studi mana saja.
b. Secara struktural-fungsional, permasalahan itu mungkin dapat dialokasikan pada
salah satu jenis dan tingkat kategori belajar proses-proses mental adri 8 kategori
belajar menurur Gagne.
c. Secara behavioral, permasalahan mungkin terletak pada salah satu jenis dan tingkat
perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor.
d. Mungkin terletak pada salah satu atau beberapa aspek kepribadian siswa.

3. Diagnosis
Dalam konteks PBM, kemungkinan faktor penyebab permasalahan yaitu terletak pada:
a. Raw input
b. Instrumental input
c. Empiromental input
d. Tujuan pendidikan
Cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh informasi yang relevan dengan
kemungkinan faktor penyebab permasalahan diatas antara lain:
a. Untuk mendeteksi Raw input, perlu diadakan tes psikologi, skala penilaian sikap,
wawancara bimbingan dengan yang bersangkutan, inventory, dsb.
b. Untuk mendeteksi instrumental input, perlu dilakukan review terhadap komponen-
komponen sistem intruksional yang bersangkutan dengan diadakan wawancara dan
studi dokumenter.
c. Untuk mendeteksi enviromental input, perlu dilakukan observas dengan analisis
anekdotal rekors, kunjungan rumah, wawancara dengan yang bersangkutan.
d. Untuk mndeteksi tujuan-tujuan pendidikan, perlu dilakukan analisis rasional,
wawancara, dan studi dokumenter.

4. Mengadakan Prognosis
Langkah ini dilakukan setelah beberapa langkah sebelumnya telah dilakukan, dan
memberikan hasil. Selanjutnya, dapat diperkirakan tentang cara mana yang mungkin
dilakukan. Proses pengambilan keputusan pada tahap ini tidak dialakukan secara tergesa-
gesa, dan sebaiknya melalui serangkaian konverensi kasus.

5. Melakukan tindakan remedial atau membuat referral (rujukan)


Jika jenis permasalahan yang dihadapi berhubungan dengan lingkungan belajar-mengajar
dan guru masih sanggup mengatasi, maka perlu dilakukan tindakan remedial. Namun, jika
permasalahannya sudah menyangkut aspek lain yang lebih luas lagi, maka seorang guru
perlu melakukan referral pada ahli yang kompeten di bidangnya.

6. Evaluasi dan Follow Up


Langkah apapun yang telah di tempuh oleh seorang guru, langkah evaluasi atas usaha
pemecahan masalah tersebut seyogyanya dilakukan.

F. Langkah-Langkah Bimbingan Belajar


Langkah-langkah bimbingan belajar yang dapat dilaksanakan oleh para guru/ guru
pembimbing adalah sebagai berikut :
a. Pengumpulan informasi tentang diri siswa
b. Pemberian informasi
c. Penempatan
d. Identifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan dalam belajar
e. Memperkirakan faktor penyebab kesulitan (diagnosa)
f. Memperkirakan cara pemecahan (prognosis)
g. Melakukan remedial atau bantuan (treatment)
h. Evaluasi dan tindak lanjut

Tabel 1
Perwujudan Langkah-Langkah Bimbingan Belajar

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
BIMBINGAN BELAJAR
1. Pengumpulan data siswa a. Mengetahui aspek psikologis siswa
b. Mengetahui prestasi belajar siswa
c. Mengetahi minat, motivasi belajar, sikap,
kebiasaan belajar.
d. Mengetahui kesehatan siswa
e. Mengetahui kepribasian siswa
f. Mengetahui sosialisasi siswa
g. Mengetahui lingkungan keluarga siswa.
2. Pemberian Informasi a. Cara-cara belajar yang baik
b. Sumber belajar yang dapat dimanfaatkan
c. Program pengajaran yang akan diikuti
d. Keunggulan dan kelemahan siswa
e. Kode etik
f. Lingkungan pendidikan dan pekerjaan
g. Masa depan
3. Penempatan a. Penempatan dalam kelompok belajar
b. Penempatan yang didasarkan pada
kemampuan dan pengelompokan siswa
c. Penempatan dan pengelompokan siswa
dalam kawasan kesulitan materi tertentu
dalam pelajaran
d. Penempatan dan pengelompokan siswa
berdasarkan jenjang kair/golongan
4. Identifikasi siswa yang diduga mengalami a. Memperhatikan tingkah laku siswa
kesulitan belajar sewaktubdalam kegiatan PBM
 Konsentrasi belajar
 Minat belajar
 Pengerjaan tugas-tugas
 Kehadiran
 Partisiapasi
 Ketekunan dalam belajar
 Pemahaman terhadap pokok
 bahasan
b. Menganalisis siswa yang prestasinya di
bawah rata-rata kelompok maupun
pencapaian target kurikulum
c. Menganalisis pekerjaan siswa untuk
mengetahui kelemahan belajar dan hasil
pemeriksaan wali diinformasikan kepada
mereka
5. Identifikasi Masalah Menentukan jenis dan karakteristik kesulitan
belajar siswa pada mata kuliah mana atau
pada bagian materi mana?

6. Memperkirakan Faktor Penyebab a. Menetapkan faktor penyebab kesulitan


belajar
b. Menyimpulkan faktor yang paling
dominan.
7. Melakukan Remedial atau Rujukan a. Menetapkan layanan bantuan
 Dilakukan sendiri
 Dialihtangankan
b. Penanganan
 Langsung ditangani sendiri
 Rujukan dengan ahli
c. Menangani kelemahan-kelemahan yang
berkenaan dengan penguasaan materi
pelajaran (remedial)
8. Melakukan Konseling a. Memotivasi dan tujuan belajar, dan
latihan
b. Sikap dan kebiasaan belajar
c. Kegiatan dan disiplin belajar serta
berlatih secara efektif, efisien, dan
produktif
d. Penguasaan materi pelajaran dan
latihan/keterampilan
e. Keterampilan teknis belajar
f. Pengenalan dan pemanfaatan kondisi
fisik, sosial, dan budaya di sekolah dan
lingkungan sekitar
9. Evaluasi dan Tindak Lanjut a. Mengetahui keberhasilan bimbingan
belajar
b. Mengamati perilaku siswa di dalam/luar
kelas untuk mengetahui perubahan yang
terjadi
c. Bila belum terjadi perubahan, para guru
mengkaji ulang setiap langkah yang telah
dilakukan
d. Bila terjadi perubahan (positif)
tingkatkan lagi bimbingannya, bila ada
keganjilan lakukan tengokan balik
terhadap semua komponen.
e. Hasil konseling

Anda mungkin juga menyukai