Latar Belakang
Seorang guru profesional telah mengikuti beberapa pelatihan yang berkaitan dengan
keterampilan dasar mengajar. Dalam keterampilan dasar mengajar tersebut ada 8
keterampilan yang dapat digunakan guru selama proses belajar mengajar yaitu;
keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan
variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran,
ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas,
ketrampilan mengajar kelompok kecil (Wongkar, 2011).
Keterampilan mengajar bagi seorang guru adalah sangat penting kalau ia ingin menjadi
seorang guru yang profesional, jadi disamping dia harus menguasai substansi bidang
studi yang diampu, keterampilan dasar mengajar juga adalah merupakan keterampilan
penunjang untuk keberhasilan dia dalam proses belajar mengajar (Wongkar, 2011).
Salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang guru adalah ketrampilan
mengajar kelompok kecil. Dalam kelompok kecil akan terjadi hubungan interpersonal
yang sehat dan akrab antara guru-siswa, maupun antara siswa dan siswa (Wongkar,
2011).
Keterampilan dasar mengajar kelompok kecil adalah salah satu cara yang dapat dilakukan
untuk memfasilitasi sistem pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa baik secara klasikal
maupun individu. Oleh karena itu keterampilan ini harus dilatih dan dikembangkan,
sehingga para calon guru maupun guru dapat memiliki banyak pilihan untuk dapat
melayani siswa dalam melakukan proses pembelajaran.
Dalam hal ini kami berusaha menjelaskan pembahasan tentang keterampilan mengajar
kelompok kecil. Hal ini dimaksudkan agar para guru dapat bekerja dengan professional
sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
A. Pengertian Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil
Keterampilan adalah keterampilan standar yang harus dimiliki oleh setiap individu yang
berprofesi sebagai tenaga pendidik atau pola kegiatan yang bertujuan, dan memerlukan skill
dan koordinasi informasi yang dipelajari.
Mengajar adalah membimbing suatu kegiatan siswa dalam proses belajar, yang
merupakan pengaturan dan mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga dapat
mendorong dan menumbuhkan siswa melakukan kegiatan belajar dengan baik
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar
antara 3 – 8 orang untuk kelompok kecil. Pengajaran kelompok kecil
memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya
hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa (Muhidin, 2011).
B. Peranan Guru
Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan, maka guru berperan sebagai:
Guru adalah salah satu sumber informasi bagi siswa. Informasi yang disampaikan
guru dapat berupa informasi mengenai langkah-langkah pelaksanaan tugas, mauun
informasi lain yang diperlukan siswa untuk mengajar kelompok kecil dan
perorangan. Selain informasi dari guru, siswa juga dapat menggali sumber
informasi dari berbagai sumber, seperti buku teks, majalah, surat kabar, televisa,
radio, dan sebagainya.
Agar siswa mau belajar, maka guru memberikan dorongan (motivasi) kepada
siswa. Sebagai motivator , guru harus menciptakan kondisi kelas yang merangsang
siswa untuk melakukan kegiatan belajar dalam kelompok kecil dan perorangan
Guru juga bertugas menyediakan pelajaran yang akan dipelajari siswa dalam
pengajaran kelompok kecil maupun perorangan. Berbagi sumber yang diperlukan
siswa dalam proses belajar mengajar tersebut perlu disediakan agar proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, guru harus memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepada siswa
sehingga dapat mengaktualisasikan kemampuan-kemapuan yang mereka miliki
untuk menyelesaikan tugas atau masalah yang mereka hadapi.
Guru sebagai peserta kegiatan mempunyai hak dan kewajiban yang sama seperti
siswa berarti guru ikut menyumbangkan pendapatnya untuk memecahkan masalah
atau mencari kesepakatan bersama seperti halnya para siswa.
C. Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi Agar Pengajaran Kelompok Kecil dan
Perorangan Dapat Terwujud
Pada dasarnya, siswa mempunyai karakteristik yang sangat berbeda satu dengan
lainnya. Untuk melayani perbedaan ini, diperlukan variasi pengorganisasian
kegiatan klasikal, kelompok kecil, dan perorangan.Pengajaran kelompok kecil dan
perorangan hanya mungkin terwujud jika terpenuhi syarat-syarat berikut.
1. Ada hubungan yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan antar siswa.
2. Siswa belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara, dan minat sendiri.
3. Siswa mendapat bantuan sesuai dengan kebutuhannya.
4. Siswa dilibatkan dalam perencanaan belajar.
5. Guru dapat memainkan berbagai peran (Adikara, 2008).
D. Pola Penggunaan Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan Dalam
Kelas
Ada empat pola pengorganisasian yang bervariasi dalam melaksanakan pengajaran
kelompok kecil dan perorangan, antara lain.
Dalam pola ini kegiatan belajar mengajar di kelas dimulai dengan pertemun klasikal
(kelas besar) untuk memberikan infomasi umum yang diperlukan siswa untuk
mengikuti kegiatan belajar mengajar. Informasi yang diberikan kepada siswa
antara lain:
Dalam pola ini, pertama, siswa mengikuti penjelasan secara klasikal mengenai
pokok-pokok bahasan yang akan dipelajari, tugas-tugas yang akan dikerjakan,
serta langkah-langkah melaksanakan tugas tersebut. Kedua, siswa diminta untuk
bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru. Kemudian, siswa diminta melaporkan hasil-hasil yang
diperoleh dari pengetahuan dalam kelompok kecil dalam kelas (laporan secara
klasikal).
Dalam pola ini pertemuan diawali dangan penjelasan umum mengenai materi
pelajaran yang akan dipelajari, serta tugas-tugas yang akan dikerjakan siswa.
Setelah mengikuti penjelasan umum, siswa langsung mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan guru secara perorangan, kemudian siswa diminta bergabung dalam
kelompok kecil untuk membahas hasil yang telah diperoleh dari bekerja secara
perorangan untuk di diskusikan bersama dalam kelompok kecil. Setelah itu, siswa
diminta untuk melaporkan hasil yang diperoleh dalam kegiatan kelompok kecil
kepada seluruh siswa dalm kelas.
Proses belajar mengajar dimulai dengan pemberian penjelasan umum kepada siswa
mengenai materi yang akan dipelajari, serta tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh
siswa. Setelah itu, siswa diminta bekerja secara perorangan untuk melaksanakan
tugas yang diberikan oleh guru. Kemudian siswa diminta melaporkannya di kelas
(secara klasikal).
Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan, maka guru berperan sebagai:
1. Ada hubungan yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan antar siswa.
2. Siswa belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara, dan minat sendiri.
3. Siswa mendapat bentuan sesuai dengan kebutuhannya.
4. Siswa dilibatkandalam perencanaan belajar.
5. Guru dapat memainkan berbagai peran.
Ada empat pola pengorganisasian yang bervariasi dalam melaksanakan pengajaran
kelompok kecil dan perorangan, antara lain:
Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, guru perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
B. Saran
Sebagai calon guru seharusnya mahasiswa menguasai keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perorangan. Hal ini dimaksudkan agar para guru dapat bekerja
dengan professional sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Adikara,Irvin. 2008. Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan.(online),
(http://irvinadikara.blogspot.com/2008/02/mengajar-kelompok-kecil-dan-
perorangan.html,diakses 20 Agustus 2011)
Ali Muhidin,Sambas. 2011. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan
Perorangan,(online), (http://pgsd-unlambjb.tk/keterampilan-mengajar-kelompok-
kecil-dan-perorangan-dalam-pkr/,diakses 20 Agustus 2011)
Cyndi Wongkar,Livia. 2011. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil,(online),
(http://www.mirat.cc.cc/2009/08/keterampilan-mengajar-kelompok-
kecil.html,diakses 20 Agustus 2011)
Djoeulie,Adie. 2010. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil,(oline),
(http://joe11penjasorkes.blogspot.com/2010/04/keterampilan-mengajar-
kelompok-kecil.html,diakses 20 Agustus 2011)
Sofa. 2010. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan,(online),
(http://massofa.wordpress.com/2010/01/25/keterampilan-mengajar-kelompok-
kecil-dan-perorangan/,diakses 20 Agustus 2011)