Apa yang dimaksud dengan pembelajaran diferensiasi? Seperti yang diketahui, ada
berbagai macam model pembelajaran di abad ke-21 ini. Salah satunya adalah
kebutuhan belajar setiap siswa. Pembelajaran ini dianggap menjadi salah satu
Nah, seperti apa bentuk pembelajaran berdiferensiasi ini? Bagaimana cara menerapkan
pembelajaran diferensiasi di kelas? Yuk, kita kupas satu per satu mengenai
adalah siswa yang berada dalam satu kelas memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
pembelajaran diferensiasi.
kebutuhan belajar setiap siswa. Pembelajaran ini digagas oleh Carol Tomlinson,
materi pelajaran sesuai dengan kemampuannya, apa yang disukai, dan kebutuhan
masing-masing. Dengan begitu, siswa tidak merasa frustasi dan gagal dalam
pengalaman belajarnya.
Pembelajaran ini bisa menjadi salah satu pilihan guru saat memilih model pembelajaran
yang akan digunakan. Terlebih, pembelajaran diferensiasi ini dianggap cocok dengan
memfokuskan diri pada siapa yang mengajar, di mana mengajar, dan bagaimana
mengajar.
2. Theroux (2004)
Pembelajaran diferensiasi adalah pembelajaran yang menciptakan berbagai alur.
hari.
diferensiasi daripada kuantitas tugas yang diberikan. Jadi, bukan berarti siswa yang
sudah selesai mengerjakan tugasnya, akan diberikan lagi tugas tambahan yang sama,
tapi siswa tersebut akan diberikan tugas lain yang berbeda agar dapat menambah
keterampilannya.
mengetahui kondisi dan tingkat pemahaman siswa pada setiap pembelajaran. Nantinya,
hasil asesmen ini akan menjadi umpan balik untuk guru agar dapat menyesuaikan
dalam konten, proses pembelajaran, produk yang dihasilkan, dan juga lingkungan
belajar.
Dalam pembelajaran diferensiasi, ada empat unsur yang dapat disesuaikan dengan
tingkat kesiapan siswa dalam mempelajari materi, minat, dan gaya belajar mereka,
yaitu konten (apa yang dipelajari), proses (bagaimana mempelajarinya), produk (apa
pengetahuan awal mereka terhadap materi yang akan diajarkan sehingga guru perlu
Dengan kata lain, guru akan lebih banyak mengatur waktu, ruang, dan kegiatan yang
akan dilakukan siswa selama pembelajaran daripada hanya menjelaskan materi saja.
klasikal. Hal ini bisa dilihat dari penerapannya di dalam kelas di mana guru memberikan
kesempatan pada siswa untuk belajar bersama-sama secara klasikal, tapi bisa juga
7. Bersifat hidup
Bersifat hidup artinya adanya kolaborasi terus-menerus antara guru dengan siswa,
termasuk dalam hal menyusun tujuan kelas maupun individu. Guru mengawasi
Baca Juga: Macam-Macam Strategi Pembelajaran serta Contoh Penerapan & Cara
Menentukannya
1. Lingkungan belajar
Dalam hal ini, lingkungan belajar meliputi lingkungan fisik sekolah dan kelas di mana
menjadi tempat siswa menghabiskan waktunya dalam belajar di sekolah. Prinsip ini
belajar di kelas.
Misalnya, dengan menata ruang kelas dengan nyaman, kursi dan meja belajar siswa
Maksudnya, kurikulum harus mampu membuat siswa memahami materi yang diajarkan
secara tepat, bukan pada seberapa banyak siswa yang dapat menghafal materi yang
Selain itu, di dalam kurikulum juga tergambar dengan jelas keterlibatan siswa dalam
pembelajaran melalui tugas-tugas yang diberikan dan asesmen yang dikerjakan oleh
Artinya, tidak ada satupun siswa yang tertinggal atau berhenti dalam pengajaran. Jika
ada siswa yang memiliki kemampuan lebih, guru harus dapat menantang mereka untuk
Sebaliknya, jika ada siswa yang memiliki kemampuan yang kurang, guru harus
3. Asesmen berkelanjutan
Dalam pembelajaran diferensiasi, ada beberapa asesmen yang dilakukan oleh guru. Di
awal Asesmen pertama yang dilakukan oleh guru adalah asesmen di awal sebelum
Asesmen ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi
pelajaran yang akan dipelajari sekaligus mengukur sejauh mana kesiapan siswa
Kemudian, guru akan melakukan asesmen kedua, yaitu asesmen formatif yang
bertujuan untuk mengetahui apakah masih ada materi yang belum jelas atau sulit
dipahami siswa, mengetahui apakah ada masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa
Asesmen formatif ini dilakukan bukan untuk memberikan nilai dalam bentuk angka,
seperti nilai ulangan, tapi lebih berupa penilaian kualitatif, yaitu dengan memberikan
apakah ada yang perlu dibantu dalam mengerjakan tugasnya, atau adakah siswa yang
hasil belajar di akhir mempelajari suatu materi pembelajaran. Misalnya, meminta siswa
membuat suatu produk tertentu berupa video, poster, blog, puisi, dan lain-lain.
memahami isi pelajaran. Setelah mengetahui hal tersebut, guru dapat memberikan
memimpin siswanya agar dapat mengikuti pembelajaran dalam kondisi dan situasi yang
Sementara rutinitas di kelas mengacu pada keterampilan guru dalam mengelola dan
pembagian dan format penyampaian konten. Dalam hal ini, konten adalah materi
pengetahuan, konsep, dan keterampilan yang perlu dipelajari oleh siswa berdasarkan
kurikulum.
2. Pembelajaran diferensiasi proses
Diferensiasi proses adalah strategi dalam membedakan proses yang harus dijalani
setiap siswa yang memungkinkan mereka untuk berlatih dan memahami isi konten.
siswa, hasil belajar, penerapan, dan pengembangan hal-hal yang telah dipelajarinya.
Mengenali karakteristik siswa, mulai dari sifat, minat, hingga gaya belajarnya.
Mengenali karakteristik siswa ini dapat dilakukan dengan metode observasi selama
kegiatan belajar berlangsung dan asesmen diagnosis melalui wawancara atau angket.
Setelah mengetahui karakteristik siswa, guru dapat membagi mereka ke dalam
beberapa kelompok berdasarkan minat atau gaya belajarnya.
Langkah berikutnya adalah memilih topik pembelajaran dengan memperhatikan
keberagaman siswa dalam hal motivasi, minat, dan harapan belajarnya.
Berikan siswa pilihan terkait tugas yang akan dikerjakan, metode pembelajaran, dan
media pembelajaran yang akan digunakan.
Guru melakukan asesmen di awal pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana siswa
memahami materi pelajaran yang akan dipelajari sekaligus mengukur kesiapan siswa
terhadap tujuan pembelajaran. Asesmen juga dilakukan selama kegiatan pembelajaran
berlangsung dan di akhir pembelajaran, guru melakukan evaluasi dengan meminta
siswa membuat suatu produk tertentu.
Melakukan evaluasi dan refleksi dari penerapan pembelajaran diferensiasi di kelas.
pelajaran Matematika.
Pak Yudi adalah seorang guru Matematika. Saat ini, pelajaran Matematika yang
diajarkan oleh beliau memasuki materi tentang Geometri dan ingin menerapkan
Maka, langkah pertama yang dilakukan oleh Pak Yudi adalah membagi siswa ke dalam
5 kelompok yang terdiri dari 6 siswa per kelompoknya. Pembagian kelompok ini
Sebelum mulai menjelaskan materi, Pak Yudi melakukan asesmen terlebih dahulu
Kemudian, Pak Yudi memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih media dan
metode pembelajaran yang akan digunakan. Namun, sebelumnya Pak Yudi sudah
menentukan terlebih dahulu beberapa jenis media dan metode pembelajaran yang akan
Selama pembelajaran berlangsung, Pak Yudi tetap melakukan penilaian dengan cara
Nah, ternyata berdasarkan hasil pengamatan tersebut, Pak Yudi menemukan ada siswa
A yang kesulitan dalam memahami materi sehingga beliau meminta teman satu
kelompoknya yang sudah memahami materi tersebut untuk mengajari siswa A yang
kesulitan.
Sementara untuk siswa yang sudah menguasai materi pelajaran, Pak Yudi meminta
mereka.
Tak hanya itu saja, Pak Yudi juga meminta siswa untuk membuat sebuah desain
Setelah pembelajaran berakhir, Pak Yudi melakukan evaluasi dan refleksi dari
penerapan pembelajaran diferensiasi ini. Dari kegiatan evaluasi dan refleksi ini