Anda di halaman 1dari 4

Apa Itu Pembelajaran Berdiferensiasi?

Salah satu cara untuk menemukan solusi masalah pembelajaran adalah


dengan melakukan pemetaan kebutuhan siswa yang bisa dilakukan
dengan pembelajaran berdiferensiasi.

Dalam buku Road to Guru Penggerak (2021) dijelaskan kalau


pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian kegiatan pembelajaran
yang dibuat berdasarkan kebutuhan siswa dan bertujuan untuk
membantu siswa sukses dalam belajar.

Pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan siswa untuk memilih apa


mereka ingin pelajari, bagaimana cara belajar, dan produk belajar apa
yang ingin dihasilkan. Tapi, tentu saja ada batasan-batasan yang harus
diperhatikan. Di sinilah tugas guru untuk memberi arahan berdasarkan
kurikulum yang berlaku.

4 Prinsip Pembelajaran Berdiferensiasi

Keputusan yang diambil dalam pembelajaran berdiferensiasi didasarkan


pada kelima prinsipnya yang bertujuan untuk menjawab kebutuhan
belajar siswa yang beragam.

Lingkungan Belajar

Tidak hanya keadaan fisik seperti keadaan cuaca atau susunan meja di
kelas, kondisi emosional juga mempengaruhi proses pembelajaran. 

Menurut penelitian yang dilakukan beberapa ahli dalam


buku Assessment and Student Success in a Differentiated
Classroom (2013), hubungan emosional antara guru dan siswa bisa
memperkuat pertumbuhan akademik siswa. Hubungan ini membuat
siswa percaya bahwa kita adalah seseorang yang bisa diandalkan untuk
mencapai kesuksesan.

Kurikulum yang Berkualitas


Kurikulum yang baik paling tidak harus mempunyai 3 atribut mendasar,
yaitu bertujuan jelas tentang apa yang harus diketahui, dipahami, dan
dilakukan siswa; menghasilkan pemahaman siswa tentang pentingnya
manfaat dari materi yang dipelajari; serta melibatkan siswa dalam
proses belajar.

Jadi, kurikulum yang berkualitas tidak hanya berisi tentang apa yang
akan kita ajarkan tapi lebih fokus pada apa yang harus dipelajari dan
diinginkan siswa.

Penilaian yang Menunjukkan Hasil Belajar

Supaya pembelajaran berdiferensiasi berjalan efektif, kita perlu


mengetahui sampai mana tingkat pemahaman siswa saat memulai
pelajaran, dan sejauh mana pemahaman baru bisa mereka terima.
Dengan kata lain, penilaian atau asesmen menjadi petunjuk untuk
merencanakan kegiatan pembelajaran berdiferensiasi.

Instruksi yang Menjawab Kebutuhan Siswa

Jika kurikulum mengacu pada apa yang harus kita ajarkan atau apa yang
harus siswa pelajari, instruksi atau pengajaran di sini fokus pada
bagaimana kita mengajar atau bagaimana siswa menerima
pengetahuan.

Instruksi menjadi inti dari pembelajaran berdiferensiasi karena tujuan


akhir dari pembelajaran ini adalah memastikan bahwa setiap siswa
mempunyai pengalaman belajar yang terbaik, sebagai cara untuk
memaksimalkan pertumbuhan pengetahuan mereka.

Tapi selain prinsip, ada hal lain yang harus kita perhatikan saat
melakukan pembelajaran berdiferensiasi, yaitu komponen-
komponennya. Yuk kita lihat, apa saja sih komponen pembelajaran
berdiferensiasi.

Baca Juga: Kemampuan Bahasa Inggris Guru sebagai Bekal Mengajar di


Era Digital

Komponen Pembelajaran Berdiferensiasi dan Contohnya


Pembelajaran berdiferensiasi terjadi ketika kita sebagai guru
merencanakan pelajaran yang sesuai dengan konten yang akan dibahas,
proses atau produk yang digunakan sesuai dengan keinginan siswa,
serta mereka bisa menerima pembelajaran yang dibutuhkan untuk
berkembang dan berhasil.

kelima komponen di atas bisa dibedakan dan disesuaikan dengan


kondisi setiap siswa untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka
yang berbeda-beda, meliputi kesiapan, minat, dan profil atau preferensi
siswa dalam belajar.

Apa itu Pembelajaran Berdiferensiasi?


Pembelajaran Berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan murid
yang berbeda-beda. Guru pada hakikatnya perlu melakukan pembelajaran berdiferensiasi
mengingat betapa heterogennya siswa yang ada di kelas. Strategi Pembelajaran berdiferensiasi
yang dapat diterapkan oleh guru antara lain Diferensiasi berdasarkan :

1. Konten
2. Proses
3. Produk.
1. Diferensiasi Konten : Berkaiatan dengan apa yang diajarkan pada murid dengan
mempertimbangkan pemetaan kebutuhan belajar murid baik itu dalam aspek kesiapan
belajar, aspek minat murid dan aspek profil belajar murid atau kombinasi dari ketiganya.
2. Diferensiasi Proses : Berkaitan dengan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) yang
dilaksanakan oleh Guru. Dalam proses ini guru perlu memahami apakah murid akan
belajar secara berkelompok atau mandiri.
3. Diferensiasi Produk :  Berkaitan dengan Produk yang akan di hasilkan oelh siswa.
Produk yang dimaksud di sini merupakan hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus
ditunjukan pada guru. Produk adalah sesuatu yang ada wujudnya bisa berbentuk
karangan, tulisan, hasil tes, pertunjukan, presentasi, pidato, rekaman, diagram, dan
sebagainya. Yang paling penting produk ini harus mencerminkan pemahaman murid
yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Kebutuhan Belajar Siswa
Berdasarkan Minatnya, Kebutuhan belajar siswa dapat digolongkan menjadi :

 Kebutuhan Belajar Berdasarkan Minat Siswa


 Berdasarkan Kesiapan Belajar (Readiness) Siswa
 Berdasarkan Profil Belajar Siswa

Diagram Frayer Untuk Pembelajaran Berdiferensiasi


 Definisinya : Pembelajaran yang dirancang berdasarkan minat,  Profil Belajar dan kesiapan
belajar siswa
 Ciri – Ciri : Memiliki Pendekatan yang berbeda antara murid yang satu dengan lainnya
berdasarkan Minat, Profil Belajar dan Kesiapan Belajar, Memiliki Proses yang berbeda dan
Menghasilkan Produk yang berbeda
 Contoh : Pembelajaran yang menghasilkan Produk yang berbeda sesuai dengan pendekatan
Minat dan Gaya Belajar Murid serta Murid dibagi atas beberapa kelompok berdasarkan
kebutuhan belajarnya.
 Bukan Contoh : Pembelajaran yang sama untuk semua murid tanpa memperhatikan
kebutuhan belajar murid dan Pembelajaran yang tidak memperhatikan proses yang berbeda
dan tergantung kepada kebutuhan belajar murid
Kesimpulan
Pembelajaran berdiferensiasi (differentiated instruction) merupakan sebuah proses untuk
pengajaran yang efektif dengan memberikan beragam cara untuk memahami informasi baru
untuk semua siswa dalam komunitas ruang kelasnya. Pembelajaran ini dilakukan dengan
beraneka ragam, termasuk cara untuk :
 Mendapatkan konten;
 Mengolah, membangun, atau menalar gagasan; dan
 Mengembangkan produk pembelajaran dan ukuran penilaian.
Tujuan dari pembelajaran berdiferensisasi ini adalah agar siswa di dalam suatu ruang kelas
yang memiliki latar belakang kemampuan beragam bisa belajar dengan efektif.
Proses mendiferensiasikan pelajaran dilakukan untuk menjawab kebutuhan, gaya, atau minat
belajar dari masing-masing siswa.
Dalam menerapkan pembelajaran Berdiferensiasi, Guru hendaknya mampu menyajikan
pembelaajran yang sesuai dengan kebutuhan Siswa. Namun, setiap orang yang terlibat harus
mengambil tanggung jawab masing-masing. Guru dan murid harus bekerja sama untuk
kesuksesan bersama dan tercapainya tujuan belajar yang sudah ditentukan sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai