Anda di halaman 1dari 8

Diskusi Kelompok Terarah (FGD)

Tentang pemahaman kurikulum merdeka yang mencakup :

1. Struktur kurikulum
2. Asesmen
3. Pembelajaran berdiferensiasi

Struktur Kurikulum Merdeka SMP


Struktur Kurikulum Merdeka SMP atau MTs telah diatur oleh SK Mendikbudristek No.
56 Tahun 2022 tentang pedoman penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan
pembelajaran.

SK Menteri No. 56 Tahun 2022 mengatur struktur kurikulum mulai dari jenjang PAUD,
pendidikan dasar dan menengah, SLB, dan kurikulum kesetaraan (paket A, B, dan C).

Pada tulisan ini akan mengkaji sistematika penulisan struktur kurikulum di jenjang
SMP/MTs.

Walaupun jenjang SMP atau MTs hanya ada 1 fase yaitu Fase D. Tapi struktur
kurikulum atau beban belajar nya terbagi menjadi 2 struktur yaitu:

 Kelas 7 dan 8
 Kelas 9

Struktur Kurikulum Merdeka di SMP/ MTs terbagi menjadi 2 kegiatan utama, yaitu:

Pembelajaran Intrakurikuler

Kegiatan pembelajaran intrakurikuler di setiap mata pelajaran mengacu pada


capaian pembelajaran. CP diatur oleh SK Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan
Asesmen Pendidikan (BSKAP) No. 57 Tahun 2022.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.(5P)


Profil Pelajar Pancasila terdiri dari 5 dimensi yaitu

1|Page
 Dimensi Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
Berakhlak MuliaAkhlak Beragama
 Berkebinekaan Global
 Gotong Royong
 Mandiri
 Bernalar
 Kreatif

Asesmen
Asesmen yang dilakukan antara lain :

Asesmen formatif: Tes lisan Tes tertulis Observasi Portofolio

Asesmen sumatif: Ujian akhir semester Ujian akhir tahun Proyek

Asesmen dalam Kurikulum Merdeka dapat dilakukan dengan berbagai cara,

disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks pembelajaran.

Pembelajaran berdiferensiasi
Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu metode atau upaya yang dilakukan


oleh guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran dengan tujuan memenuhi
kebutuhan dan harapan peserta didik secara khusus. Dengan kata lain pembelajaran
berdiferensiasi memberikan ruang belajar yang lebih fleksibel dan memungkinkan
peserta didik untuk menyesuaikan dengan kebutuhannya masing-masing termasuk
kesiapan minat dan gaya belajar.

Pembelajaran berdiferensiasi juga memberikan ruang yang lebih luas untuk


mendemonstrasikan apa yang telah mereka pahami sehingga secara tidak langsung
dapat mendorong kreativitas peserta didik. Selain mendorong kreativitas,
pembelajaran berdiferensiasi dapat membantu meningkatkan hasil belajar peserta
didik karena adanya pengelompokan berdasarkan kemampuan dan kebutuhan,
konten yang variatif, dan melakukan pendekatan secara individu.

Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah pembelajaran yang bersifat individual,

2|Page
melainkan pembelajaran dimana kelebihan dan kebutuhan siswa dapat diakomodasi
melalui strategi belajar yang independen.

Konsep Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kelas

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan serangkaian keputusan masuk akal


(common sense) yang dibuat oleh guru untuk memenuhi kebutuhan peserta didik.
Keputusan dibuat berkaitan dengan:

1. Cara menciptakan lingkungan belajar yang “mengajak” peserta didik agar dapat
belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar. Kemudian memastikan
peserta didik mengetahui bahwasanya mereka memiliki seseorang yang
mendukung sepanjang proses pembelajaran berlangsung.
2. Capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi
peserta didik. Peserta didik juga harus memahami tujuan pembelajaran.
3. Asesmen yang berkelanjutan. Guru menjadikan hasil penilaian formatif sebagai
dasar untuk mengetahui kemampuan peserta didik. Kemudian analisis hasil
asesmen dijadikan sebagai pertimbangan untuk treatment selanjutnya.
4. Menyikapi kebutuhan peserta didik dan menyesuaikan dengan tuntutan kurikulum.
Misalnya, peserta didik memerlukan sumber belajar dan proses yang berbeda.
5. Pengelolaan kelas yang efektif dan efisien. Meskipun peserta didik diberikan
kebebasan untuk melaksanakan aktivitas pembelajaran yang berbeda, namun
seluruh kegiatan pembelajaran harus direncanakan dengan jelas sehingga
pembelajaran dapat terlaksana dengan efektif dan efisien.

Pembelajaran berdiferensiasi dapat diterapkan pada seluruh mata pelajaran dan


topik pembelajaran. Penerapan pembelajaran berdiferensiasi bukan hanya berfokus
pada produk yang dihasilkan, namun juga pada berfokus pada proses, konten, dan
lingkungan belajar.

4 jenis pembelajaran berdiferensiasi

Pembelajaran berdiferensiasi terdiri dari 4 jenis yaitu diferensiasi konten, diferensiasi


proses, diferensiasi produk dan diferensiasi lingkungan belajar.

3|Page
1. Diferensiasi Konten

Pada aspek diferensiasi konten, guru dapat memodifikasi materi pembelajaran


berdasarkan gaya belajar peserta didik. Misalnya dalam bentuk video pembelajaran
(audio-visual), gambar (visual), podcast (auditory), praktikum (kinestetik).

2. Diferensiasi Proses

Dalam aspek diferensiasi proses, guru memberikan kebebasan kepada peserta didik
untuk melakukan kegiatan pembelajaran dengan variasi sesuai dengan karakteristik
mereka. Dalam hal ini, guru harus merencanakan kegiatan yang terstruktur.
Tujuannya, meskipun kegiatan yang dilakukan peserta didik berbeda namun dapat
terlaksana dengan kondusif, efektif dan efisien. Misalnya, variasi yang ditawarkan
kegiatan praktikum dan bermain peran.

3. Diferensiasi Produk

Dalam aspek diferensiasi produk, guru memberikan kebebasan pada peserta didik
untuk memilih bentuk pengumpulan tugas sesuai minat masing-masing. Namun,
guru harus memiliki rubrik penilaian yang jelas sehingga dapat menilai dengan
objektif meskipun produk yang dihasilkan berbeda. Contohnya yaitu video pendek,
maket, infografis, podcast, dll.

4. Diferensiasi Lingkungan Belajar

Diferensiasi lingkungan belajar meliputi susunan secara personal, sosial, dan fisik.
Penerapan diferensiasi lingkungan belajar juga harus disesuaikan dengan kesiapan
siswa dalam belajar, minat mereka, dan profil belajar mereka agar mereka memiliki
motivasi yang tinggi dalam belajar. Lingkungan belajar dalam hal ini tidak hanya
terbatas pada lingkungan sekolah saja, namun juga lingkungan tempat tinggal
peserta didik yang dapat dijadikan sebagai objek pembelajaran. Misalnya,
mengamati pencemaran yang terjadi di daerah masing-masing.

4|Page
1. Topi Putih

Pemahaman kurikulum merdeka di SMP Negeri 16 Bogor terutama pembelajaran


berdiferensiasi adalah suatu metode atau upaya yang dilakukan oleh guru untuk
menyesuaikan proses pembelajaran dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan

5|Page
harapan peserta didik secara khusus. Dengan kata lain pembelajaran berdiferensiasi
memberikan ruang belajar yang lebih fleksibel dan memungkinkan peserta didik
untuk menyesuaikan dengan kebutuhannya masing-masing termasuk kesiapan
minat dan gaya belajar.

Tetapi terkadang melalukan pembelajaran berdiferensiasi dalam kelas, tidak


sepenuhnya memenuhi kebutuhan dan harapan peserta didik, dikarenakan dalam
satu kelas memiliki beranekaragam kebutuhan peserta didik.

2. Topi Merah

Masalah yang dirasakan ketika melakukan pembelajaran berdiferensiasi di kelas


adalah Pada aspek diferensiasi konten, untuk memodifikasi materi pembelajaran
berdasarkan gaya belajar peserta didik. Misalnya dalam bentuk video pembelajaran
(audio-visual), gambar (visual), podcast (auditory), praktikum (kinestetik) untuk satu
materi pembelajaran agak sulit.

Sehingga mungkin tidak memenuhi keseluruhan kebutuhan peserta


didik.dikarenakan setiap peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda.

3. Topi Hitam

Masalah yang bisa terjadi dalam penggunaan pembelajaran berdiferensiasi


 Tekanan tinggi dalam implementasi pembelajaran berdiferensiasi, yang
melibatkan banyak proses, mulai dari pra-penilaian hingga penilaian
berkelanjutan, perencanaan konten hingga proses pengajaran, dan lain-lain.
 Biaya tinggi, karena sekolah harus memiliki akses ke berbagai sumber
daya dan bahan ajar untuk mendukung pembelajaran setiap siswanya.
 Kendala dan tantangan dalam penerapan strategi pembelajaran
berdiferensiasi, terutama saat ini masih dalam masa peralihan ke
pengenalan kurikulum yang baru.

4. Topi Kuning

6|Page
Manfaat Pembelajaran Berdiferensiasi

Manfaat pembelajaran berdiferensiasi mencakup tiga hal berikut:

1. Pertumbuhan yang Merata untuk Semua Siswa

Manfaat pembelajaran berdiferensiasi yang pertama adalah untuk mendukung


pertumbuhan dan perkembangan yang merata bagi semua siswa. Oleh karena itu,
setiap guru diharapkan mampu memotivasi dan mendukung siswa untuk mencapai
potensi belajar yang maksimal secara individual.

2. Pembelajaran yang Menyenangkan

Manfaat pembelajaran berdiferensiasi yang kedua adalah untuk menciptakan


pembelajaran yang menyenangkan bagi para siswa. Dengan mengadopsi beragam
strategi atau metode pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa, maka
pembelajaran tersebut tentunya akan terasa lebih menyenangkan dan lebih mudah
untuk diterima para siswa.

3. Pembelajaran yang Dipersonalisasi

Manfaat pembelajaran berdiferensiasi yang ketiga adalah untuk menciptakan


pembelajaran yang dipersonalisasi. Artinya, pembelajaran akan berpusat dan
terfokus pada kebutuhan masing-masing siswa di mana guru mengembangkan
materi pelajaran berdasarkan pengetahuan, preferensi belajar, dan minat mereka.

5. Topi Hijau

Untuk mengatasi kendala-kendala ini, penting bagi guru untuk memiliki


pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan belajar siswa dan
mengembangkan strategi yang efektif dalam merancang,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi pembelajaran yang berbeda.
Kita dapat Kolaborasi dengan rekan guru lain atau teman sebaya serta
memanfaatkan sumber daya tambahan, juga dapat membantu mengatasi
kendala-kendala tersebut.

7|Page
Guru harus mendukung siswa sesuai dengan kebutuhan mereka,
karena setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda dan tidak dapat
diperlakukan secara seragam.
Dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi, guru harus
mempertimbangkan langkah-langkah yang bermakna yang akan diambil
selanjutnya.
Pembelajaran berdiferensiasi bukan berarti memberikan perlakuan
atau kegiatan yang sama kepada setiap siswa, atau memisahkan siswa yang
pandai dan yang tidak pandai secara terpisah.

6. Topi Biru

Untuk dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, hal


yang harus dilakukan oleh guru antara lain:

1. Melakukan pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan tiga aspek, yaitu:


kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid. Pemetaan bisa
dilakukan melalui wawancara, observasi, atau survey menggunakan
angket, dan lain-lain.
2. Merencanakan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil pemetaan
(memberikan berbagai pilihan baik dari strategi, materi, maupun cara
belajar).
3. Mengevaluasi dan refleksi pembelajaran yang sudah berlangsung.

8|Page

Anda mungkin juga menyukai