Anda di halaman 1dari 25

Koneksi Antar Materi

Modul 2.1
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Rosmawati, S.Pd
CGP Angkatan 9
KAB. LEBAK
Tujuan Pembelajaran Khusus :

CGP dapat membuat sintesa pemahaman dengan


mengkoneksikan semua materi yang telah dipelajari
sebelumnya untuk menjelaskan pemahamannya
tentang pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana
mengimplementasikannya.
Koneksi Antar materi

Filosofi Pendidikan menurut


Ki Hadjar Dewantara

Nilai dan Peran Guru


Budaya Positif
Penggerak

Visi Guru
Budaya Positif
Penggerak
Pertanyaan Pemantik

1. Apakah saya mengubah pemikiran saya sebagai akibat


dari apa telah saya pelajari?
2. Bagaimana perubahan pemikiran tersebut berkontribusi
terhadap pemahaman saya tentang implementasi
pembelajaran berdiferensiasi?
3. Bagaimana saya tetap dapat bersikap positif walaupun
banyak tantangan dalam penerapan pembelajaran
berdiferensiasi ini?
Apakah saya mengubah pemikiran saya sebagai akibat
dari apa telah saya pelajari?

“menyadari bahwa pembelajaran yang saya lakukan di


kelas selama ini kurang memperhatikan kebutuhan
murid yang beragam. Saya cenderung menggunakan
metode belajar yang sama untuk semua murid, baik
dari segi konten, proses, maupun produknya.
Dengan demikian saya akan melakukan perubahan
pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran
berdiferensiasi yang berpusat kepada murid dan
berdasarkan atas kebutuhan murid
Bagaimana perubahan pemikiran tersebut
berkontribusi terhadap pemahaman saya tentang
implementasi pembelajaran berdiferensiasi?

“mendapatkan informasi ataupun gambaran bahwa


pembelajaran berdiferensiasi merupakan
pembelajaran yang berdasarkan atas kebutuhan
murid. Selanjutnya saya akan menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi, sesuai dengan materi
yang saya pelajari saat ini
Bagaimana saya tetap dapat bersikap positif walaupun
banyak tantangan dalam penerapan pembelajaran
berdiferensiasi ini?

1. Tetap bersemangat belajar


2. berbagi pengalaman dengan teman sejawat
3. membentuk komunitas
4. Mencoba mengimplementasikan pembelajaran
berdiferensiasi meskipun belum sempurna, terus
mengevaluasi dan memperbaiki proses
pembelajaran yang sudah diterapkan
Kesimpulan

Pembelajaran berdiferensiasi adalah


pembelajaran yang mengakomodir
kebutuhan belajar murid.
Guru memfasilitasi murid sesuai dengan
kebutuhannya, karena setiap murid
mempunyai karakteristik yang berbeda-
beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan
yang sama. Dalam menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi guru perlu
memikirkan tindakan yang masuk akal
(common sense).
Karakteristik Pembelajaran Berdiferensiasi

 lingkungan belajar mengundang murid untuk belajar


 kurikulum memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas
 penilaian berkelanjutan
 guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar murid
 manajemen kelas efektif
Contoh kelas yang menerapkan pembelajaran
berdiferensiasi

proses pembelajaran guru menggunakan beragam cara agar murid


mendapatkan pembelajaran bermakna, guru juga memberikan beragam
kegiatan yang masuk akal sehingga murid dapat mengerti dan memiliki
informasi atau ide, serta guru memberikan beragam pilihan di mana murid
dapat mendemonstrasikan apa yang mereka pelajari sesuai minatnya.
Untuk dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, hal
yang harus dilakukan oleh guru antara lain:

 Melakukan pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan tiga aspek,


yaitu: kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid (bisa
dilakukan melalui wawancara, observasi, atau survey
menggunakan angket, dll).
 Merencanakan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil
pemetaan (memberikan berbagai pilihan baik dari strategi, materi,
maupun cara belajar).
 Mengevaluasi dan refleksi pembelajaran yang sudah berlangsung
STRATEGI PENERAPAN PEMBELAJARAN
DIFERENSIASI

konten Proses

Produk
Let's travel! Lingkungan Belajar
Diferensiasi Konten

Strategi diferensiasi konten mengacu pada strategi guru


dalam membedakan proses pembagian dan format
penyampaian konten. Berhubungan dengan apa yang
diajarkan pada murid dengan mempertimbangkan
pemetaan kebutuhan belajar murid baik itu dalam aspek
kesiapan belajar, aspek minat murid dan aspek profil belajar
murid atau kombinasi dari ketiganya
Diferensiasi Proses
Dalam kegiatan ini guru perlu memahami apakah murid akan
belajar secara berkelompok atau mandiri. Guru menetapkan
jumlah bantuan yang akan diberikan pada murid-murid.
Siapa sajakah murid yang membutuhkan bantuan dan siapa
sajakah murid yang membutuhkan pertanyaan pemandu yang
selanjutnya dapat belajar secara mandiri. Semua hal tersebut
harus dipertimbangkan dalam skenario pembelajaran yang
akan dirancang.
Diferensiasi Produk

Produk adalah hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus


ditunjukan pada guru. Produk adalah sesuatu yang ada
wujudnya bisa berbentuk karangan, tulisan, hasil tes,
pertunjukan, presentasi, pidato, rekaman, diagram, dan
sebagainya.
Yang paling penting produk ini harus mencerminkan
pemahaman murid yang berhubungan dengan tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
Diferensiasi Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar meliputi susunan kelas secara


personal, sosial, dan fisik. Lingkungan belajar juga
harus disesuaikan dengan kesiapan siswa dalam
belajar, minat mereka, dan profil belajar mereka agar
mereka memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar.
guru perlu menciptakan suasana dan lingkungan
belajar yang menyenangkan bagi siswa sehingga
merasa aman, nyaman, dan tenang dalam belajar
karena kebutuhan mereka terpenuhi.
“Jelaskan bagaimana pembelajaran
berdiferensiasi dapat memenuhi
kebutuhan belajar murid dan
membantu mencapai hasil belajar yang
optimal. .”
Penerapan pembelajaran berdiferensiasi akan memberikan dampak
bagi sekolah, kelas, dan terutama kepada murid. Setiap murid
memiliki karakteristik yang berbeda-beda, tidak semua murid bisa
kita beri perlakuan yang sama.
Dampak dari kelas yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi
antara lain; setiap orang merasa disambut dengan baik, murid
dengan berbagai karakteristik merasa dihargai, merasa aman, ada
harapan bagi pertumbuhan, guru mengajar untuk mencapai
kesuksesan, ada keadilan dalam bentuk nyata, guru dan murid
berkolaborasi, kebutuhan belajar murid terfasilitasi dan terlayani
dengan baik. Dari beberapa dampak tersebut diharapkan akan
tercapai hasil belajar yang optimal.
“Jelaskan pula bagaimana Anda melihat
kaitan antara materi dalam modul ini
dengan modul lain di Program
Pendidikan Guru Penggerak.”
Kaitan dengan Modul 1.1 Filosofis Pendidikan Nasional KHD yang mengatakan bahwa
pendidikan harus menuntun anak untuk mencapai kodrat dan setiap anak memiliki
keunikannya sendiri serta berkembang sesuai dengan potensi dan minatnya masing-
masing. Guru bertindak sebagai pamong agar anak tidak kehilangan arah dan
mencapai kebahagiaan serta keselamatan setinggi-tingginya. Pembelajaran
berdiferensiasi ini sangat mendukung upaya guru dalam usaha memenuhi kebutuhan
belajar murid yang beragam dan dalam prosesnya selalu berorientasi pada
keberpihakan kepada murid.
Kaitan dengan Modul 1.2 Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak, yaitu pembelajaran
berdiferensiasi dapat mewujudkan Merdeka Belajar apabila guru penggerak telah
memiliki nilai guru penggerak dan menerapkan peran guru penggerak. Nilai guru
penggerak yaitu; mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, berpihak pada murid. Dan
peran guru penggerak yaitu; menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan
komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru,
dan mewujudkan kepemimpinan murid
Kaitan dengan Modul 1.3 Visi Guru Penggerak, yaitu seorang guru penggerak
tentunya memiliki visi untuk mewujudkan merdeka belajar yang sesuai profil
pelajar Pancasila, dengan melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada
murid yang selaras dengan pembelajaran berdiferensiasi menyesuaikan
kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan belajar, minat dan profil belajar
murid. Untuk menciptakan pembelajaran berdiferensiasi guru penggerak harus
mampu berkolaborasi dan mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki oleh sekolah
sehingga mampu mendukung terwujudnya visi dan mendukung perkembangan
murid berdasarkan pemetaan kebutuhan murid.
Kaitan dengan Modul 1.4 Budaya Positif, yaitu pembelajaran berdiferensiasi
akan dapat dilakukan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan,
jika didukung dengan lingkungan yang menerapkan budaya positif di
sekolah. Guru memiliki peran penting dalam membentuk atmosfer
lingkungan yang positif. Lingkungan yang positif akan terwujud karena
adanya budaya positif yang lahir dari disiplin internal dalam komunitas
belajar.
“Hanya ada satu bukti dari kemampuan — tindakan.”
(Marie Ebner-Eschenbach)
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai