Materi
pembelajaran
berdiferensiasi
Ibrohim Fathurrosi
PPG Prajabatan Gel. 1 2024
Universitas Widya Dharma
Klaten
Diferensiasi
PengertIAN
Carol Ann Tomlinson telah menyoroti
pentingnya diferensiasi sebagai upaya
untuk menyediakan pembelajaran yang
relevan dan bermakna bagi setiap siswa.
Dalam pendekatannya, diferensiasi
dianggap sebagai kunci untuk menciptakan
lingkungan pembelajaran inklusif.
Pengetahuan
Baru
Pengetahuan baru setelah mempelajari topik ini yaitu bahwa
dalam pembelajaran terdapat prinsip diferensiasi yang harus
diperhatikan oleh pendidik. Peserta didik memiliki minat, bakat,
keunikan, dan kebutuhan belajarnya masing-masing. Pendidik
sebaiknya membuat rancangan pembelajaran yang
mengakomodasi berbagai hal tersebut. Pembelajaran
berdiferensiasi memiliki 4 aspek penting sebagai berikut.
Konten/ISI pROSES
lINGKUNGAN
Produk
BELAJAR
Aspek
Konten
Aspek konten dalam pembelajaran mencakup materi atau
isi pelajaran yang disampaikan kepada siswa. Ini
melibatkan fokus pada informasi, konsep, dan
keterampilan yang ingin dicapai oleh siswa dalam
kurikulum atau mata pelajaran tertentu.
Menggunakan Menyediakan
kontrak belajar berbagai sistem
yang mendukung.
Aspek
PROSES
Proses pada bagian ini adalah kegiatan yang dilakukan
siswa di kelas. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan
yang bermakna bagi siswa sebagai pengalaman belajarnya
di kelas, bukan kegiatan yang tidak berkorelasi dengan apa
yang sedang dipelajarinya.
Guru merancang produk apa yang akan dikerjakan oleh siswa sesuai dengan
pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan yang harus ditunjukkan oleh
mereka. Guru juga perlu menentukan kriteria penilaian dalam rubrik sehingga
siswa tahu apa yang akan dinilai dan bagaimana kualitas yang diharapkan dari
setiap aspek yang harus dipenuhi mereka. Guru juga perlu menjelaskan
bagaimana siswa dapat mempresentasikan produknya sehingga siswa lain juga
dapat melihat produk yang dibuat. Produk yang akan dikerjakan oleh siswa
tentu saja harus berdiferensiasi sesuai dengan kesiapan, minat, dan profil
belajar siswa.
Aspek
LINGKUNGAN BELAJAR
Lingkungan belajar meliputi susunan kelas secara
personal, sosial, dan fisik. Lingkungan belajar juga harus
disesuaikan dengan kesiapan siswa dalam belajar, minat
mereka, dan profil belajar mereka agar mereka memiliki
motivasi yang tinggi dalam belajar.
Misalnya guru dapat menyiapkan beberapa susunan tempat duduk siswa yang
ditempelkan di papan pengumuman kelas sesuai dengan kesiapan belajar,
minat, dan gaya belajar mereka. Jadi siswa dapat duduk di kelompok besar atau
kecil yang berbeda-beda, dapat juga bekerja secara individual, maupun
berpasang-pasangan. Pengelompokkan juga dapat dibuat berdasarkan minat
siswa yang sejenis, maupun tingkat kesiapan yang berbeda-beda maupun yang
sama tergantung tujuan pembelajarannya.
Pada dasarnya, guru perlu menciptakan suasana dan lingkungan belajar yang
menyenangkan bagi siswa sehingga merasa aman, nyaman, dan tenang dalam
belajar karena kebutuhan mereka terpenuhi.
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
TEORI KONSTRUKTIVISME VYGOTSKY
Pembelajaran berdiferensiasi dengan teori
konstruktivisme Vygotsky menekankan pada konsep
bahwa pembelajaran terjadi melalui interaksi sosial dan
kerjasama. Dalam konteks diferensiasi, pendekatan ini
menitikberatkan pada pemahaman bahwa setiap siswa
memiliki kebutuhan dan tingkat kesiapan belajar yang
berbeda.
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
TEORI KONSTRUKTIVISME VYGOTSKY
Vygotsky menyatakan bahwa siswa dapat belajar lebih
baik melalui kolaborasi dengan sesama siswa dan melalui
bimbingan dari orang dewasa atau guru. Dalam
diferensiasi, guru dapat menggunakan pendekatan ini
dengan menyediakan dukungan tambahan, bantuan, atau
panduan yang sesuai dengan tingkat pemahaman siswa.
Ini bisa melibatkan penggunaan berbagai sumber daya,
strategi pembelajaran, atau metode evaluasi yang
disesuaikan dengan kebutuhan individual siswa.
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
TEORI KONSTRUKTIVISME VYGOTSKY
Pembelajaran berbasis konstruktivisme Vygotsky dapat
melibatkan aktivitas kelompok, diskusi, atau proyek
kolaboratif yang memungkinkan siswa belajar satu sama
lain. Guru memiliki peran sebagai fasilitator dan pemandu
untuk memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan
bimbingan yang sesuai dengan tingkat perkembangan
kognitif mereka. Dengan memahami perbedaan individual
siswa, guru dapat menciptakan pengalaman pembelajaran
yang lebih efektif dan relevan bagi setiap siswa.
KONEKSI DENGAN MATA KULIAH LAIN