Anda di halaman 1dari 3

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

1|Page

PPG PRAJABATAN GELOMBANG 1 TAHUN 2023


SEL.07.2-T1-6. Koneksi Antar Materi
Nama : MUSPIROH
Mata Kuliah : Pembelajaran Berdiferensiasi
Dosen Pengampu : Suriswo, M.Pd
Program : Bimbingan dan Konseling
Koneksi Antar Materi Topik 1

1. Pengetahuan baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari topik ini?
Jawaban:
Sebelum memperlajari pembelajaran berdiferensiasi mindset saya pada satu kelas
menggunakan model serta metode yang sama, melakukan refleksi dengan berorientasi pada
hasil belajar siswa berupa nilai secara akademik. Setelah saya memahami materi pembelajaran
berdiferensiasi, saya memahami ternyata semua anak tidak bisa kita kategorikan sama dan kita
perbaiki setelah melihat nilai mereka. Pembelajaran berdiferensiasi yang saya fahami bisa
memberikan pandangan baru untuk bisa menerapkannya pada saat proses belajar.
Saya mengetahui keunikan dan keberagaman kebutuhan peserta didik di dalam kelas,
sementara jika menerapkan satu tujuan kurikulum saja, maka kemungkinan kebutuhan anak
didik yang lain masih belum bisa tertampung. Oleh karena itu, perlu adanya kurikulum yang
mampu mengakomodasi semua kebutuhan anak didik dan kurikulum merdeka belajar dengan
pembelajaran paradigma baru memungkinkan pembelajaran berdiferensiasi bisa
mengakomodasi semua kebutuhan siswa sesuai dengan kemampuan serta minat mereka.
2. Bagaimana pengetahuan baru tersebut berkontribusi terhadap pemahaman tentang
implementasi pembelajaran berdiferensiasi?
Jawaban:
Implementasi pembelajaran berdiferensiasi dengan layanan BK (Bimbingan dan
Konseling) dapat membantu memenuhi kebutuhan belajar yang beragam di antara siswa.
Berikut langkah-langkah yang dapat Anda pertimbangkan:
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

2|Page
Pembelajaran berdiferensiasi dapat memberikan kontribusi positif dalam layanan BK
(Bimbingan dan Konseling) dengan cara berikut:
1. Mengidentifikasi Kebutuhan Siswa: Melalui pendekatan berdiferensiasi, guru dapat lebih
efektif dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar individu siswa. Ini dapat membantu
tenaga BK dalam merencanakan intervensi yang lebih tepat untuk siswa yang mengalami
kesulitan akademik atau sosial-emosional.
2. Penyesuaian Dukungan: Dalam konteks layanan BK, penyesuaian dukungan adalah kunci.
Pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan guru untuk mengadaptasi pendekatan
pembelajaran untuk siswa dengan kebutuhan khusus, dan hal ini juga berlaku dalam upaya
konseling dan dukungan emosional.
3. Mendukung Kemandirian Siswa: Pembelajaran berdiferensiasi mendorong siswa untuk
mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran mereka. Ini juga dapat membantu siswa
menjadi lebih mandiri dalam mengatasi masalah pribadi atau akademik, yang merupakan
tujuan penting dalam layanan BK.
4. Mengatasi Masalah Kecemasan dan Motivasi: Siswa dengan kebutuhan emosional sering
kali menghadapi masalah kecemasan atau motivasi. Pendekatan berdiferensiasi dapat
membantu guru dan tenaga BK mengidentifikasi penyebab utama masalah ini dan
memberikan intervensi yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut.
5. Memfasilitasi Kolaborasi: Kolaborasi antara guru dan tenaga BK menjadi lebih efektif
ketika mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan siswa.
Pembelajaran berdiferensiasi menciptakan lingkungan di mana guru dan tenaga BK dapat
bekerja sama untuk merencanakan dan mengimplementasikan solusi yang lebih efektif.
6. Meningkatkan Keterlibatan Siswa: Ketika siswa merasa pendekatan pembelajaran
disesuaikan dengan kebutuhan mereka, mereka cenderung lebih terlibat dalam proses
pembelajaran. Ini juga berlaku dalam layanan BK, di mana siswa yang merasa didengar dan
dipahami akan lebih terbuka untuk berpartisipasi dalam sesi konseling.
7. Mengukur Kemajuan: Pendekatan berdiferensiasi memungkinkan guru dan tenaga BK
untuk mengukur kemajuan siswa secara lebih akurat, karena mereka dapat memantau
perkembangan individu secara lebih rinci.
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

3|Page
Pembelajaran berdiferensiasi dan layanan BK bekerja secara sinergis untuk
menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan mendukung perkembangan holistik
siswa. Dengan menggabungkan pendekatan ini, sekolah dapat lebih efektif dalam
memenuhi kebutuhan beragam siswa dan membantu mereka mencapai potensi mereka
secara maksimal. Penting untuk memahami bahwa setiap siswa unik, dan pendekatan
berdiferensiasi harus disesuaikan dengan kebutuhan individual mereka. Kolaborasi antara
guru dan tenaga BK akan membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif
dan mendukung perkembangan seluruh siswa.

Anda mungkin juga menyukai