Anda di halaman 1dari 3

KONEKSI ANTAR MATERI

MATA KULIAH PEMBELAJARAN DIFERENSIASI

NAMA : ISYEH NURUL HANDAYANI

NPM : 2253A12725

KELAS PGSD A/ UPGRIS

Pertanyaan pemantik:

1. Pengetahuan baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari


topik ini?
2. Bagaimana pengetahuan baru tersebut berkontribusi terhadap
pemahaman tentang implementasi pembelajaran
berdiferensiasi?

Setelah Anda memahami materi yang ada, melakukan diskusi dan presentasi, juga menanyakan
hal-hal yang mungkin Anda masih belum mengerti, kini Anda diberi tantangan lanjut. Pada
tantangan ini Anda diminta untuk mengkoneksikan materi yang telah dipelajari pada topik ini
dengan mencari benang merah dengan matakuliah lain, atau mungkin dengan dunia realitas
yang dihadapi.

Silahkan tuangkan ide Anda dalam berbagai bentuk sekreatif mungkin pada kolom yang telah
disediakan.

Pengetahuan baru yang telah saya dapatkan adalah perlunya pembelajaran diferensiasi,
karena sejatinya setiap individu itu berbeda satu dengan yang lainnya. Begitu juga setiap
siswa di kelas pasti berbeda antara satu dengan yang lainnya. Begitu banyak kebutuhan siswa
yang harus dipenuhi. Tanpa disadari, guru setiap harinya menghadapi murid dengan berbagai
keragaman yang banyak sekali macamnya. Guru selalu dihadapkan berbagai tantangan dalam
mengajar dan kerap kali harus melakukan dan memutuskan sesuatu hal dalam satu waktu.
Keterampilan yang luar biasa ini banyak yang tidak disadari oleh para guru, karena begitu
naturalnya hal ini terjadi di kelas dan guru menghadapi tantangan tersebut menjadi hal yang
biasa baginya. Berbagai usaha dilakukan oleh para guru, tentunya tujuannya adalah untuk
memastikan bahwa setiap peserta didik sukses dalam proses pembelajarannya. Urie
Bronfenbrenner merupakan ahli yang mengemukakan teori sistem mengenai ekologi yang
menjelaskan perkembangan individu dalam interaksinya dengan lingkungan di luar dirinya
yang terus-menerus mempengaruhi segala aspek perkembangan (Hayes dkk, 2017). Teori
sistem ekologi merupakan pandangan sosiokultural Bronfenbrenner tentang perkembangan
yang terdiri dari lima sistem lingkungan. Mulai dari pengaruh interaksi langsung pada individu
hingga pengaruh kebudayaan yang berbasis luas. Kelima sistem ekologi tersebut adalah
mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem, dan kronosistem. Menurut Tomlinson
(2001) Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses
pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik sebagai individu.
Atau bisa dikatakan juga bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang
memberi keleluasaan dan mampu mengakomodir kebutuhan peserta didik untuk
meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar
peserta didik yang berbeda-beda. Menurut Tomlinson (2001): pembelajaran berdiferensiasi
memiliki empat ciri, yaitu:

1. Pembelajaran berfokus pada konsep dan prinsip pokok. Harus berfokus pada
kompetensi dasar pembelajaran.
2. Evaluasi kesiapan dan perkembangan belajar peserta didik diakomodasi ke dalam
kurikulum; Di sini perlu adanya pemetaan kebutuhan peserta didik kemudian
dimasukan kedalam strategi pembelajaran.
3. Pengelompokan peserta didik dilakukan secara fleksibel; misalnya, bisa secara
mandiri, berkelompok berdasarkan tingkat kecerdasan, berkelompok berdasarkan
modalitas belajar, dll.
4. Siswa secara aktif bereksplorasi dibawah bimbingan dan arahan guru. Pembelajaran
berdiferensiasi ini berpusat kepada siswa.

Menurut Tomlinson (2001), ada tiga cara untuk memetakan kebutuhan belajar peserta
didik, yaitu:

1. kesiapan belajar peserta didik (readiness);


2. minat peserta didik; dan
3. profil belajar peserta didik.
Tentunya pengetahuan baru dari materi kali ini sangat bermanfaat bagi saya sebagai guru dalam
menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik saya. Yang mana
profil, minat, kemampuan siswa bisa saya jadikan acuan akan merancang pembelajaran yang
seperti apa sehingga siswa nyaman dan bisa belajar dengan baik untuk mencapai tujuan belajar.

Hal yang ingin saya tanyakan adalah

1. Apakah saat pembelajaran treatmen yang dilakukan memperhatikan semua ragam


gaya belajar? padahal jikalau kita menerapkan pembelajaran yang demikian, kita juga
tidak memerdekan diri kita dengan banyak tugas dan justru menjadikan siswa terpeta-
petakan dengan perilaku yang berbeda.
2. Mengapa pembelajaran berdeferensiasi berpedoman pada ke empat teori tersebut?
mengapa tidak dengan teori lainnya saja? Bagaimana kita mengetahui asal-usul
terciptanya berdiferensiasi dan siapakah yang menemukannya?
3. Apa saja indikator yang bisa dijadikan acuan berhasil tidaknya pembelajaran
diferensiasi?

Anda mungkin juga menyukai