Anda di halaman 1dari 18

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Self Learning
KELOMPOK 4
Anggota Kelompok
“Here are the students of the 2023 PPG Prajabatan
Year Wave 1 class 2, group 4."

IZZA FIFI ERMA AZKA HERMA


Pengembangan Ide
Materi yang akan dibahas di Self-Learning

Bagaimana defenisi strategi pembelajaran mandiri?

Bagaimana defenisi strategi pembelajaran mandiri?


Apa saja ciri-ciri strategi pembelajaran mandiri?

Apa saja metode strategi pembelajaran mandiri?

Bagaimana langkah-langkah strategi pembelajaran mandiri?

Apa saja keunggulan+kelemahan strategi pembelajaran mandiri?


Self Learning
Self learning adalah kemampuan siswa untuk belajar secara mandiri, tanpa
bantuan dari guru atau orang lain.
Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk belajar sesuai dengan kecepatan dan gaya belajarnya masing-
masing. Siswa diberikan pilihan-pilihan dalam hal materi pembelajaran,
metode pengajaran, dan penilaian.
Self learning dapat diimplementasikan dalam pembelajaran berdiferensiasi
melalui berbagai cara, antara lain:
Memberikan pilihan materi pembelajaran. Guru dapat memberikan
pilihan materi pembelajaran kepada siswa, baik dalam hal tingkat
kesulitan, kedalaman materi, maupun topik yang dipelajari.
Memberikan pilihan metode pengajaran. Guru dapat memberikan
pilihan metode pengajaran kepada siswa, baik dalam hal gaya belajar,
media pembelajaran, maupun aktivitas pembelajaran.
Memberikan pilihan penilaian. Guru dapat memberikan pilihan
penilaian kepada siswa, baik dalam hal format penilaian, kriteria
penilaian, maupun bobot penilaian.
macam-macam self learning

Self paced learning Independent learning

Self paced learning adalah pembelajaran Independent learning adalah


yang dilakukan dengan kecepatan yang pembelajaran yang dilakukan secara
ditentukan oleh siswa sendiri. Siswa mandiri oleh siswa tanpa bantuan dari
dapat memilih untuk menyelesaikan guru atau orang lain. Siswa dapat
tugas atau materi pembelajaran dalam memilih untuk mempelajari materi
waktu yang berbeda-beda. pembelajaran secara mandiri dengan
menggunakan berbagai sumber belajar.
macam-macam self learning

Project-based learning Problem-based learning

Project-based learning adalah Problem-based learning adalah


pembelajaran yang dilakukan dengan pembelajaran yang dilakukan dengan
menyelesaikan proyek yang diberikan memecahkan masalah yang diberikan
oleh guru. Siswa dapat memilih proyek oleh guru. Siswa dapat memilih masalah
yang sesuai dengan minat dan yang sesuai dengan tingkat kesulitannya.
kemampuannya.
.
macam-macam self learning

Virtual learning

Virtual learning adalah pembelajaran


yang dilakukan secara daring atau
online. Siswa dapat belajar dari mana
saja dan kapan saja.
Ciri-ciri strategi pembelajaran mandiri
Kemandirian Pemecahan masalah

Strategi pembelajaran mandiri memberikan Pembelajaran mandiri mendorong peserta didik


kesempatan kepada peserta didik untuk mengambil untuk mengembangkan kemampuan dalam
inisiatif dalam belajar. Mereka menjadi aktif dalam memecahkan masalah. Mereka diajak untuk
menentukan tujuan, sumber belajar, dan evaluasi berpikir kritis, menganalisis informasi, dan mencari
hasil belajar. solusi secara mandiri.

Kooperatif Fleksibilitas

Meskipun pembelajaran mandiri menekankan Pembelajaran mandiri memberikan fleksibilitas


kemandirian, namun strategi ini juga mendorong kepada peserta didik dalam memilih waktu, tempat,
kerja sama dan kolaborasi antara peserta didik. dan metode belajar yang sesuai dengan gaya belajar
Mereka dapat saling berbagi pengetahuan, mereka. Mereka dapat belajar secara mandiri sesuai
pengalaman, dan ide-ide dalam proses belajar. dengan preferensi dan kebutuhan masing-masing.
Ciri-ciri strategi pembelajaran mandiri
Pengembangan keterampilan Evaluasi diri
Strategi pembelajaran mandiri bertujuan untuk Pembelajaran mandiri mendorong peserta didik
mengembangkan keterampilan belajar seumur untuk melakukan evaluasi diri terhadap kemajuan
hidup. Peserta didik diajak untuk mengembangkan belajar mereka. Mereka diajak untuk
kemampuan seperti pemecahan masalah, berpikir mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka
kritis, berkomunikasi, dan mengelola waktu dengan sendiri, serta mengembangkan strategi perbaikan
efektif. untuk mencapai tujuan belajar.

Motivasi intrinsik Penggunaan teknologi

Pembelajaran mandiri mendorong motivasi intrinsik Pembelajaran mandiri sering melibatkan penggunaan
peserta didik, yaitu motivasi yang berasal dari teknologi sebagai alat bantu dalam proses belajar. Peserta
dalam diri mereka sendiri. Mereka belajar karena didik dapat mengakses sumber belajar secara online,
merasa tertarik dan memiliki minat terhadap materi berkomunikasi dengan sesama peserta didik atau pengajar
pembelajaran, bukan semata-mata karena tekanan melalui platform digital, dan menggunakan aplikasi atau
eksternal. perangkat lunak pembelajaran.
Ciri-ciri strategi pembelajaran
mandiri
Peningkatan tanggung jawab Peningkatan pemahaman diri

Pembelajaran mandiri memberikan tanggung jawab Pembelajaran mandiri mendorong peserta didik
kepada peserta didik untuk mengatur dan untuk lebih memahami diri mereka sendiri sebagai
mengelola proses belajar mereka sendiri. Mereka pembelajar. Mereka diajak untuk mengenali gaya
menjadi lebih bertanggung jawab terhadap belajar, preferensi belajar, dan strategi belajar yang
kemajuan belajar dan pencapaian tujuan belajar efektif bagi mereka.
mereka.
Metode Strategi Pembelajaran Mandiri
Untuk dapat menerapkan strategi pembelajaran mandiri, dapat dilakukan menggunakan
metode-metode seperti:

Small Group
Simulation
Discussion

Metode diskusi dapat digunakan ketika akan Simulasi adalah model yang membawa situasi yang
menggali ide, menyimpulkann poin penting, mirip dengan sesungguhnya ke dalam kelas.
mengakses tingkat kemampuan dan pengetahuan Permainan smulasi ini dapat mengubah cara
siswa, dan dapat juga untuk menyelesaikan masalah pandang (mindset) siswa dengan cara
mempraktekkan kemampuan umum (dalam
komunikasi verbal dan nonverbal), mengembangkan
kemampuan menyelesaikan masalah,
mengembangkan kemampuan empati,dsb.
Discovery Self Directed Cooperative
Learning (DL) Learning (SDL) Learning (CL)

SDL adalah proses belajar yang


dilakukan oleh siswa sendiri yang
merencanakan, melaksanakan dan
menilai sendiri terhadap pengalaman
belajar yang telah dijalani. Peran
pengajar hanya bertindak sebagai
fasilitator, yang memberi arahan,
bimbingan. Manfaat dari metode ini
adalah menyadarkan siswa, bahwa CL merupakan metode belajar
belajar adalah tanggung jawab berkelompok yang dirancang oleh
pengajar untuk memecahkan suatu
mereka sendiri.
masalah/kasus atau mengerjakan
DL adalah metode belajar yang suatu tugas. Kelompok ini terdiri dari
beberapa orang siswa yang memiliki
difokuskan pada pemanfaatan
kemampuan akademik yang beragam.
informasi yang tersedia, baik CL bermanfaat untuk membantu
yang diberikan pengajar maupun menumbuhkan dan mengasah
yang dicari sendiri oleh siswa kebiasaan belajar aktif pada diri siswa,
untuk membangun pengetahuan rasa tanggung jawab individu dan
kelompok siswa, kemampuan dan
secara mandiri. keterampilan bekerjasama antar siswa
Collaborative Learning (CbL) Contextual Instruction (CI)

CI adalah konsep belajar yang membantu pengajar


mengaitkan isi mata pelajaran dengan situasi nyata
dalam kehidupan sehari-hari dan memotivasi siswa
untuk membuat keterhubungan antara pengetahuan
dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
sebagai anggota masyarakat, pelaku kerja
professional atau manajerial, entrepreneur, maupun
investor.

CbL adalah metode belajar yang menitikberatkan pada kerja


sama antar siswa yang didasarkan pada kesepakatan
bersama yang dibangun sendiri oleh anggota kelompok.
Masalah/tugas/kasus memang berasal dari pengajar dan
bersifat open ended, tetapi pembentukan kelompok yang
didasarkan pada minat, prosedur kerja kelompok, penentuan
waktu dan tempat diskusi/kerja kelompok, sampai dengan
bagaimana hasil diskusi/kerja kelompok ingin di nilai oleh
pengajar, semuanya ditentukan melalui konsensus bersama
antar anggota kelompok.
Problem-Based
Project-Based Learning (PjBL)
Learning/Inquiry (PBL/I)
PBL/I adalah belajar dengan memanfaatkan
masalah, dimana siswa harus melakukan
pencarian/penggalian informasi (inquiry) untuk
dapat memecahkan masalah tersebut

PjBL adalah metode belajar yang sistematis, yang melibatkan


siswa dalam belajar pengetahuan dan ketrampilan melalui
proses pencarian/penggalian/inquiry yang panjang dan
terstruktur terhadap pertanyaan yang otentik dan kompleks
serta tugas dan produk yang dirancang dengan sangat hati-
hati.
Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Mandiri
Sedangkan dalam proses pembelajaran mandiri ini ada beberapa langkahlangkah yang
akan dilakukan oleh pembelajar baik satu orang atau kelompok yaitu:

Identifikasi tujuan pembelajaran apa yang ingin di capai


Menetapkan Tujuan
Pembelajar menetapkan langkah-langkah untuk mencapai tujuan
Membuat Rencana mereka.
Peserta didik harus menyadari keahlian akademik yang harus
Mengikuti Rencana dan
dikembangkan dan kecakapan yang diperoleh dalam proses belajar
Mengukur Kemajuan Diri
mandiri serta mengevaluasi seberapa baik rencana mereka berjalan.
Peserta didik mendapatkan hasil akhir yang tampak maupun yang
Membuahkan Hasil Akhir
tidak tampak.

Menunjukkan Kecakapan Dalam penilaian autentik, peserta didik menunjukkan pemahaman


melalui tugas atau proyek yang relevan dengan kehidupan sehari-hari
Melalui Penilaian Autentik atau bidang studi mereka.
Keunggulan Strategi Pembelajaran Mandiri
(Self Learning)
1.Memberikan kesempatan, baik kepada peserta didik yang lamban maupun yang
cepat, untuk menyelesaikan pelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing
dalam kondisi belajar yang cocok.

2. Membentuk peserta didik yang mandiri dan bertanggung jawab.

3. Siswa mendapatkan kepuasan belajar melalui tugas-tugas yang diselesaikan.

4. Mencapai tujuan akhir dan pendidikan yaitu peserta didik dapat menjadi guru bagi dirinya
sendiri.

5. Siswa memiliki rasa percaya diri dan tanggung jawab dengan menerapkan strategi
pembelajaran mandiri
Kelemahan Strategi Pembelajaran Mandiri
(Self Learning)
1. Apa yang didapat dalam pembelajaran mandiri masih belum tentu benar, maka perlu
melakukan pertanyaan atau diskusi.

2. Kurangnya disiplin diri, ditambah lagi dengan kemalasan, menyebabkan keterlambatan


penyelesaian tugas oleh beberapa peserta didik.

3. Strategi ini belum bisa diterapkan kepada peserta didik yang belum dewasa, karena
dia belum bisa belajar secara mandiri (masih memerlukan bimbingan).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai