Anda di halaman 1dari 3

ELABORASI PEMAHAMAN – TOPIK 3

PEMAHAMAN PESERTA DIDIK DAN PEMBELAJARANNYA

Nama : Kiran Nirmala Achfasarty

NIM : 2398011121

Pertanyaan Pemantik
1. Bagaimana sebuah asesmen dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran?
Jawab:
Sebuah asesmen dapat dirancang untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran dengan berbagai cara, tergantung pada jenis tujuan pembelajaran
yang ingin diukur. Berikut adalah beberapa strategi umum yang dapat
digunakan dalam proses asesmen untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran:
a. Ujian Tulis atau Objektif:
• Menggunakan pertanyaan pilihan ganda, pertanyaan singkat, atau isian
singkat untuk mengukur pemahaman konsep dan fakta.
• Cocok untuk mengukur tujuan pembelajaran yang bersifat kognitif.
b. Proyek atau Tugas Praktis:
• Memberikan tugas atau proyek yang memerlukan aplikasi konsep atau
keterampilan yang dipelajari.
• Cocok untuk mengukur kemampuan praktis dan keterampilan berpikir
tingkat tinggi.
c. Portofolio:
• Mengumpulkan dan menilai sampel karya siswa dari waktu ke waktu.
• Cocok untuk mengukur perkembangan dan pencapaian jangka panjang,
serta kemampuan berpikir reflektif.
d. Presentasi atau Diskusi:
• Meminta siswa untuk menyampaikan informasi atau argumen secara
lisan.
• Cocok untuk mengukur keterampilan berbicara, berpikir kritis, dan
kemampuan berkomunikasi.
e. Evaluasi Peer:
• Membiarkan siswa menilai pekerjaan sesama mereka berdasarkan
kriteria tertentu.
• Cocok untuk mengembangkan kemampuan analisis dan evaluasi.
f. Tes Kinerja:
• Menyusun situasi atau skenario tertentu yang mensimulasikan kondisi
nyata.
• Cocok untuk mengukur kemampuan praktis dan keterampilan tindakan.
g. Rubrik Penilaian:
• Membuat rubrik yang jelas dan terstruktur untuk menilai kinerja siswa
berdasarkan kriteria tertentu.
• Cocok untuk memberikan umpan balik yang spesifik dan membantu
siswa memahami harapan.
h. Ujian Formatif:
• Menggunakan asesmen sepanjang pembelajaran untuk melacak
kemajuan siswa dan memberikan umpan balik yang dapat digunakan
untuk perbaikan lebih lanjut.
• Cocok untuk mendukung pembelajaran berkelanjutan.
Penting untuk memilih atau merancang asesmen yang sesuai dengan jenis
tujuan pembelajaran yang ingin diukur. Menggabungkan berbagai metode
asesmen dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang ketercapaian
siswa. Selain itu, memberikan umpan balik konstruktif kepada siswa dapat
membantu mereka memahami kekuatan dan area yang perlu diperbaiki dalam
pembelajaran mereka.
2. Bagaimana sebuah asesmen dapat memberi ruang pada peserta didik untuk
memberikan umpan balik pada proses pembelajaran?
Jawab:
Memberikan ruang kepada peserta didik untuk memberikan umpan balik
pada proses pembelajaran adalah langkah penting dalam membangun
pengalaman pembelajaran yang lebih responsif dan efektif. Berikut adalah
beberapa strategi yang dapat digunakan untuk memastikan asesmen
memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk memberikan umpan balik:
a. Rubrik Transparan,
b. Self-Assessment,
c. Umpan Balik Formatif,
d. Kuesioner Evaluasi Pembelajaran,
e. Wawancara Reflektif,
f. Diskusi Kelas,
g. Sistem Umpan Balik Anonim:
h. Peta Konsep,
i. Survei Pembelajaran:
Penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan mendorong
umpan balik konstruktif. Peserta didik perlu merasa bahwa pendapat dan
pandangan mereka dihargai dan dapat digunakan untuk meningkatkan proses
pembelajaran. Dengan memberikan ruang untuk umpan balik, guru dapat
membangun hubungan yang kuat antara siswa dan proses pembelajaran.
3. Bagaimana jika asesmen yang telah diterapkan dalam proses pembelajaran
belum dapat memenuhi tujuan pembelajaran?
Jawab:
Jika sebuah asesmen yang telah diterapkan dalam proses pembelajaran tidak
memenuhi tujuan pembelajaran, penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh
terhadap desain asesmen dan strategi pembelajaran. Beberapa langkah yang
dapat diambil untuk mengatasi situasi tersebut antara lain adalah analisis
asesmen, melakukan refleksi bersama, memperbarui rubrik, merevisi materi
pembelajaran, menggunakan berbagai metode asesmen, menyesuaikan strategi
pengajaran, berkolaborasi dengan peserta didik.
Perlu dipahami bahwa pembelajaran adalah proses dinamis, dan perubahan
mungkin diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Fleksibilitas, refleksi,
dan responsivitas terhadap kebutuhan siswa adalah kunci dalam memastikan
asesmen dan pembelajaran yang efektif.

Anda mungkin juga menyukai