Anda di halaman 1dari 10

Perancang dan Pengembangan Kurikulum

Topik 4 – Demonstrasi Konstektual

Kelompok 2:
1. Dwi Berliana Putri ( 2398011443 )
2. Dyah Ayu Sagita Putri ( 2398011394 )
3. Dwi Putra Oktavani ( 2398011537 )
4. Edo Ardiangga Dwi Saputra ( 2398011479 )
5. Elfrida Tiara Santi ( 2398011464 )
6. Heni Astuti ( 2398011596 )

Link Video Pembahasan


https://drive.google.com/file/d/1mR-
rAHwkM2XoW1qm1GDE5vUEzK6FFGav/view?usp=drive_link

PEMBAHASAN
KEMAMPUAN INTERPRETASI

Kemampuan Interpretasi yaitu kemampuan dalam memahami ide atau informasi dan kemudian
informasi tersebut mampu diubah ke dalam bentuk lain seperti grafik, diagram ataupun gambar.
Ada 5 aspek di dalam kemampuan interpretasi yaitu: Bermakna, Berbagai wawasan, Signifikan,
Ilustratif, dan Membuat jelas. Berikut penjelasan dari masing- masing keampuan :
1. Bermakna dalam KBBI bermakna mempunyai arti penting. Siswa memiliki kemampuan
interpretasi apabila penafsiran atau terjemahan yang dibuat siswa memiliki arti penting
dan sesuai dengan apa yang diajarkan.

Rubrik Penilaian Bermakna

Sangat Baik Baik Cukup Kurang


Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat
menyampaikan menyampaikan, menyampaikan, menyampaikan,
menguraikan menguraikan, menguraikan, menguraikan
menerangkan serta menerangkan, serta menerangkan, serta menerangkan, serta
menyimpulkan terkait menyimpulkan terkait menyimpulkan terkait menyimpulkan terkait
suatu materi dengan suatu materi dengan suatu materi dengan suatu materi namun
jelas tepat jelas tepat penting jelas namun tidak tidak jelas, tidak tepat
namun belum tepat. serta tidak sesuai
sempurna. denganapa yang telah
diajarkan
2. Berbagai wawasan menurut KBBI wawasan berarti memiliki cara pandang terhadap
sesuatu dari berbagai aspek. Penilaian kriteria wawasan bisa dilihat dari interpretasi,
pandang, atau bentuk penafsiran yang dilakukan oleh siswa sudah mencakup berbagai
materi terkait sesuai dengan masalah atau soal yang diberikan.

Rubrik Penilaian Berbagai Wawasan

Sangat Baik Baik Cukup Kurang

Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat Siswa tiak dapa


mengaitkan beberapa menyelesaikan menyelesaikan menyeleaikan
materi atau konten persoalan yang persoalan yang persoalan yang
tertentu untuk diberikan secara diberikan secara diberikan dan
menjawab pesoalan kurang tepat kurang tepat namun enyeleaikan persoalan
yang diberikan secara meskipun telah beum mengaitkan tanpa mengaitkan
tepat. mengaitkan dengan dengan konten atau dengan materi atau
materi atau konten materi seharusnya. konten yang
yang seharusnya. seharusnya.

3. Signifikan merupakan bahasa serapan dari bahasa Inggris yaitu significant. Menurut
KBBI signifikan berarti peating atau berarti Siswa memiliki kemampuan interpretasi
apabila penafsiran atau Terjemahan yang dibuat siswa memiliki arti penting dan sesuai
dengan apa yang diajarkan.

Rubrik Penilaian Signifikan

Sangat Baik Baik Cukup Kurang

Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat


memberikan memberikan memberikan memberikan
pandangan yang pandangan yang pandangan yang pandangan yang
berarti dan relevan berarti dan relevan berarti dan relevan berarti dan relevan
terkait dengan materi terkait dengan materi terkait dengan materi terkait dengan materi
atau topik yang atau topik yang atau topik yang atau opik yang
dipelajari secara jelas dipelajari namun dipelajari secara jelas dipelajari secara tapi
dan tepat. belum sesuai dengan namun tidak tepat. tidak jelas dan tidak
yang diharapkan. tepat.
4. Ilustratif dalam KBBI artinya bersifat ilustrasi dan menerangkan (menjelaskan dan
menghias). Siswa dikatakan memiliki kemampuan interpretasi ketika siswa mampu
menerangkan menggambarkan serta menjelaskan solusi dari suatu persoalan dengan jelas
dan tepat.

Rubrik Penilaian Ilustratif

Sangat Baik Baik Cukup Kurang

Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat


menggambarkan atau menggambarkan atau menggambarkan atau menggambarkan atau
mengilustrasikan serta mengilustrasikan serta mengilustrasikan serta mengilustrasikan serta
menerangkan terkait menerangkan terkait menerangkan terkait menerangkan terkait
suatu materi dengan suatu materi dengan suatu materi dengan suatu materi namun

jelas dan tepat serta jelas namun belum jelas namun tidak tidak jelas dan tidak
sesuai dengan materi sesuai dengan apa tepat tepat.
yang telah diajarkan. yang diharapkan dan
belum sesuai dengan
apa yang telah
diajarkan

5. . Membuat jelas siswa dikatakan memiliki kemampuan interpretasi ketika siswa mampu
menerangkan, menjelaskan, menguraikan secara terang menafsirkan serta mengartikan
suatu persoalan dengan tepat.

Rubrik Penilaian Membuat Jelas

Sangat Baik Baik Cukup Kurang


Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat
menafsirkan, menafsirkan menafsirkan, menafsirkan,
menunjukkan, menunjukkan, menunjukkan terkait menunjukkan,
membuktikan terkait membuktikan terkait penyelesaian dari membuktikan terkait
penyelesaian dari penyelesaian dari suatu persoalan yang penyelesaian dari
suatu persoalan yang suatu persoalan yang diberikan namun suatu persoalan yang
diberikan dengan jelas diberikan dengan jelas kurang jelas dan diberikan namun tidak
dan sistematis. namun kurang kurang sistematis. jelas dan tidak
sistematis dan tepat. sistematis.
REVIEW JURNAL 1

Tanggal Judul Analisis Kemampuan Interpretasi Peseta Didik SMP


Pada Materi Perbandingan

2 Nov Jurnal Journal of Educational Review and Research


2023 Volume & Volume 5 No. 1 Juli 2022
Halaman Halaman 1-9

Tahun 2022
Penulis Desi Iryani & Ahmad Yani T
Reviewer Dwi Berliana Putri
Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan
interpretasi peserta didik dalam menyelesaikan masalah
pada materi perbandingan di SMP Negeri 3 Satu Atap
Embaloh Hilir masih lemah. Dalam penelitian ini,
terdapat 12 peserta didik kelas VII yang menjadi subjek
penelitian. Peserta didik diberikan 1 butir soal uraian
untuk diselesaikan secara mandiri, dan hasilnya
dianalisis untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
peserta didik dalam menyelesaikan masalah
perbandingan. Hasil analisis kemudian dimasukkan ke
dalam penilaian untuk mendapatkan hasil dari
pengetesan terhadap interpretasi peserta didik .Dalam
tahap persiapan penelitian, dilakukan beberapa kegiatan
seperti membuat outline penelitian, menyusun desain
penelitian, menyusun instrumen penelitian berupa kisi-
kisi soal tes, dan melakukan validasi isi terhadap
instrumen penelitian. Selain itu, juga dilakukan tahap
pelaksanaan penelitian yang meliputi memberikan tes
kemampuan berpikir kreatif kepada subjek,
menganalisis hasil tes, dan melakukan wawancara
kepada beberapa peserta didik. Terakhir, dilakukan
pembuatan laporan penelitian yang mencakup deskripsi
hasil pengolahan data dan kesimpulan sebagai jawaban
dari masalah dalam penelitian. Dari hasil tes dan
wawancara, ditemukan bahwa peserta didik dengan
kemampuan tinggi (YL) mampu memahami masalah,
menentukan rencana penyelesaian, dan menyelesaikan
rencana penyelesaian dengan benar. Namun, YL kurang
cenderung untuk memeriksa kembali jawaban yang
diberikan dan tidak terbiasa menulis kesimpulan .
Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar
peneliti lain dapat menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi kemampuan interpretasi peserta didik
dalam pembelajaran matematika, terutama pada materi
perbanding

REVIEW JURNAL 2

Tanggal Judul Kemampuan Membaca dan Interpretasi Grafik dan Data


: Studi Kasus Pada Siswa Kelas 8 SMPN

2 Nov Jurnal Sciantiae Educatia


2023 Volume Volume 5 No. 2
Tahun 2015
Penulis Iing Mustain
Reviewer Dwi Putra Oktavani
Pembahasan asil penelitian ini menunjukkan bahwa banyak siswa
masih mengalami kesulitan dalam membaca dan
menginterpretasi grafik dan data. Dalam penelitian ini,
digunakan metode pendekatan naturalistik dengan
menggunakan tes diagnosa Test Of Graphing in Science
(TOGS) dan Web Inquiry Science Environment (WISE)
versi 4 sebagai instrumen penelitian. Penelitian
dilakukan selama 3 kali pertemuan untuk masing-
masing kelas 8D dan 8E, dengan total 29 siswa di kelas
8D dan 30 siswa di kelas 8E. Penyajian grafik, diagram,
tabel data, simbol, peta, dan model merupakan bentuk
visualisasi konsep ke format atau model lain yang
banyak digunakan dalam buku pelajaran, artikel, jurnal,
dan majalah ilmiah. Penyajian ini membawa informasi,
mengorganisasi data, menunjukkan pola hubungan, dan
mengkomunikasikan pengetahuan ilmiah. Namun,
banyak siswa yang masih memiliki kesulitan dalam
menggunakan, menafsirkan, dan memahami grafik dan
data. Kemampuan interpretasi grafik dan data dalam
bidang sains dan pembelajaran sains sangat penting bagi
siswa. Namun, banyak siswa yang masih kesulitan
dalam hal ini. Oleh karena itu, pengembangan
kecakapan siswa dalam interpretasi grafik dan data
perlu diperhatikan dalam pembelajaran matematika dan
sains. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa banyak
siswa masih mengalami kesulitan dalam membaca dan
menginterpretasi grafik dan data. Kemampuan ini
penting terutama dalam melakukan percobaan fisika, di
mana siswa harus mampu menyajikan bentuk grafik
dari data yang diperoleh. Oleh karena itu, perlu adanya
upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
memahami grafik dan data .
REVIEW JURNAL 3

Tanggal Judul Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran


Sejarah

2 Nov Jurnal Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran


2023 Volume & Volume 9 No. 3
Halaman Halaman 141-149

Tahun 2022
Penulis Sumarhono, Muhammad Basri, Istiqomah, Aprilia
Triastina

Reviewer Heni Astuti


Pembahasan Interpretasi peserta didik dari jurnal tersebut adalah
bahwa kemampuan berpikir kritis siswa dalam mata
pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono
mencapai tingkat yang baik. Hal ini terlihat dari
ketercapaian indikator analisis, evaluasi, inferensi, dan
eksplanasi yang mencapai kategori baik hingga sangat
baik . Peserta didik menyadari bahwa mereka mampu
menganalisis peristiwa sejarah, mengevaluasi informasi,
membuat inferensi, dan menjelaskan hubungan antara
peristiwa masa lalu dengan masa kini. Peserta didik
juga menyadari bahwa kemampuan berpikir kritis
sangat penting dalam mempelajari sejarah, karena
mereka harus mampu menganalisis fakta-fakta sejarah,
menghubungkannya dengan konteks sosial, dan
mengambil kesimpulan yang logis. Mereka juga
menyadari bahwa pembelajaran sejarah tidak hanya
tentang menghafal fakta-fakta, tetapi juga tentang
memahami konteks sosial dan mengaitkannya dengan
isu-isu yang terjadi saat ini. Peserta didik mengapresiasi
penggunaan strategi kooperatif dengan metode diskusi
dalam pembelajaran sejarah, karena metode ini
memungkinkan mereka untuk berpartisipasi aktif,
berbagi pendapat, dan berdiskusi dengan teman sekelas.
Namun, mereka juga menyadari bahwa masih ada ruang
untuk meningkatkan partisipasi aktif dalam diskusi dan
kemampuan berpikir kritis mereka. Dalam keseluruhan,
peserta didik menyadari pentingnya kemampuan
berpikir kritis dalam pembelajaran sejarah dan
mengakui bahwa mereka telah mencapai tingkat yang
baik dalam kemampuan tersebut. Namun, mereka juga
menyadari bahwa masih ada ruang untuk peningkatan
dan pengembangan lebih lanjut dalam kemampuan
berpikir kritis mereka .

REVIEW JURNAL
JURNAL 4
Tanggal Judul Peningkatan Kemampuan Interprestasi Grafik Melalui
Pendekatan Multi-Representasi Pada Materi Gerak
Lurus
2 November Jurnal Seminar Nasional II USM 2017
2023
Volume & Halaman Vol. 1, Oktober 2017, 114-118
Tahun 2017
Penulis Hasbullah dan Lina Nazriana
Reviewer Dyah Ayu Sagita Putri
Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh
kesimpulan bahwa kemampuan siswa pada sub materi
pokok di dapatkan hasil pada materi GLB berada pada
gain 0,41 pada katagori sedang dan GLBB pada gain
0,36 pada katagori sedang. Oleh karena itu
pembelajaran dengan pendekatan multi-representasi
dapat membantu siswa dalam meningkatkan
kemampuan inter- prestasi grafik pada materi gerak
lurus. Kemampuan interprestasi grafik dengan
menggunakan pendekatan multi-representasi dengan
jelas diperoleh hasil meningkat berada pada katagori
sedang sehingga pembelajaran dengan pendekatan
multirepresentasi memiliki pengaruh terhadap
kemampuan interprestasi grafik dalam indikator
pemahaman secara mendalam. Sesuai dengan pendapat
Ainswort (1999) bahwa salah satu fungsi multi-
representasi yaitu untuk membangun pemahaman siswa
yang lebih dalam.

JURNAL 5

Tanggal Judul Analisis Kemampuan Interpretasi Data Siswa Data


Siswa dalam Belajar Materi Belajar Materi Usaha dan
Energi
2 November Jurnal Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan
2023
Volume & Halaman Vol. 7 No. 2 April - Juni 2021
Tahun 2021
Penulis Ida Wahyuni ,Heni Dilla Pramadanti
Reviewer Edo Ardiangga Dwi S
Pembahasan Jurnal penelitian ini mengacu pada representasi verbal,
matematis dan diagram/gambar. Setiap representasi
dijelaskan dengan rinci bagaimana hasil yang didapat
melalui jawaban siswa. Dalam menginterpretasikan
data jurnal ini dapat diketahui dari setiap kategori
persentase keterampilan multirepresentasi. Pada jurnal
terdapat beberapa soal yang dijelaskan bagaimana hasil
jawaban siswa dalam representasi. Dalam jurnal
terdapat siswa dapat merepresentasi dalam bentuk
verbal, matematis, dan diagram/gambar. Dalam ketiga
representasi siswa cendrung lebih mudah memberikan
jawaban dalam bentuk matematis. Penelitian yang
dilaksanakan pada jurnal yaitu tentang identifikasi
pemahaman konsep dan kemampuan multirepresentasi
siswa pada materi usaha dan energi. Representasi yang
digunakan pada jurnal ini yaitu representasi verbal,
representasi matematis, dan representasi
diagram/gambar. Tiap jenis representasi
dikelompokkan lagi menjadi empat kategori yaitu
missing, inadequate, need some improvement, dan
adequate Kemampuan representasi grafik
membutuhkan pengetahuan tambahan dari disiplin ilmu
matematis dan dapat digunakan untuk disiplin ilmu
lainnya. Mendeteksi kesalahan-kesalahan dalam
membaca, menginterpretasi dan mengkomunikasikan
hubungan antar variabel dalam bentuk grafik dan
mengkonstruksi grafik perlu dilakukan untuk
meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Jurnal 6

Tanggal Judul Kemampuan Berpikir Krisis Siswa SMP Pada Materi


Pencemaran Lingkungan Dengan Model Pembelajaran
Picture adnd picture
2 November Jurnal Pensa E-jurnal.
2023
Volume & Halaman . Volume 06 Nomor 02
Tahun 2018
Penulis Ita Wulandari, Dr. Tarzan Purnomo,M.Si, An Nuril
Maulida F.,S.Pd, M.Pd
Reviewer Elfrida Tiara Santi
Pembahasan Kemampuan berpikir kritis yang diteliti dalam
penelitian ini diadaptasi darioindikator kemampuan
berpikir kritis yang terdapat pada CCTST (California
Critical Thinking Skills Tests, 2013) yang meliputi
kemampuan interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi,
eksplanasi, deduksi dan induksi. Kemampuan berpikir
kritis ini dianalisis berdasarkan hasil pretest dan posttest
siswa kelas VII B dari SMPN 30 Surabaya. Soal tes
tersebut terdiri dari 6 soal uraian dimana tiap soal
mewakili tiap indikator kemampuan berpikir kritis yang
diteliti. Soal ini harus dianalisis siswa untuk
menemukan jawaban dari setiap permasalahan yang
disajikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Aygozel
(2016) bahwapinstrumen tes yang digunakan untuk
mengukur kemampuan kberpikirmkritis siswa biasanya
mengharuskan siswa untuk membaca dan mengevaluasi
pernyataan yang mengukur aspek kemampuan berpikir
kritis yang berbeda. Dengan teknik pengukuran tersebut
kemampuan berpikir kritis siswa dapat ditentukan.
Menurut Pitalokasari (2012), untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa, guru harus
menggunakan metode pembelajaran yangmenekankan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai