Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rini Trinovita

Nim : 23109661

UJIAN TENGAH SEMESTER

PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN PEMBELAJARAN

1. Rancangan pembelajaran dapat disusun menggunakan prinsip Understanding by Design


(UbD) atau biasa disebut dengan backward design. Jelaskan bagaimana cara merancang
pembelajaran dengan prinsip ini!

Understanding by Design (UbD) adalah suatu pendekatan dalam merancang pembelajaran yang
berfokus pada tujuan pembelajaran. Pendekatan ini menekankan pada pemahaman konseptual
yang mendalam dan penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Berikut adalah langkah-
langkah dalam merancang pembelajaran menggunakan prinsip UbD menurut saya setelah
mengikuti mata kuliah ini dan referensi dari pembelajaran lain, maka dapat saya jelaskan yaitu
rancangan pembelajaran dengan prinsip ini yaitu :

 Menentukan tujuan pembelajaran:

Tujuan pembelajaran harus disusun berdasarkan karakteristik peserta didik dan lingkungan
sekolah masing-masing. Tujuan pembelajaran harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan
berorientasi pada peserta didik.

 Menentukan bukti penilaian:

Rancang instrumen penilaian yang relevan untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran.
Asesmen harus mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

 Rancang kegiatan pembelajaran:

Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan mendukung proses
pemahaman yang mendalam. Kegiatan pembelajaran harus dirancang untuk memfasilitasi
pencapaian tujuan pembelajaran.

 Dalam merancang pembelajaran menggunakan prinsip UbD, guru harus memulai dari
hasil akhir yang diinginkan, kemudian merancang kegiatan pembelajaran dan asesmen
yang sesuai. Tujuan dari UbD adalah untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik
dalam pembelajaran dan memastikan bahwa pembelajaran berfokus pada pemahaman
konseptual yang mendalam dan penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi
2. Dalam merancang pembelajaran menggunakan prinsip UbD guru harus merencanakan tujuan
pembelajaran, asesmen, dan kegiatan pembelajaran. Jelaskan hubungan ketiga komponen
tersebut, lalu kemukakan pendapatmu jika salah satu komponen tidak termuat dalam
perencanaan pembelajaran.

Dalam merancang pembelajaran menggunakan prinsip UbD, hubungan antara tujuan


pembelajaran, asesmen, dan kegiatan pembelajaran sangat erat. Langkah-langkahnya dimulai
dengan menentukan tujuan pembelajaran, kemudian merancang asesmen yang sesuai untuk
mengukur pencapaian tujuan tersebut, dan terakhir merancang kegiatan pembelajaran yang
mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendekatan UbD yang
menekankan perancangan mundur, di mana proses perencanaan dimulai dari hasil akhir yang
diinginkan, yaitu tujuan pembelajaran, dan kemudian diikuti dengan asesmen dan kegiatan
pembelajaran yang mendukung pencapaian tujuan tersebut. Dengan demikian, ketiga komponen
tersebut saling terkait dan mendukung keseluruhan proses pembelajaran.

Dapat disimpulkan bahwa ketiga komponen tersebut saling berkaitan, jika salah satu komponen
tidak termuat dalam perencanaan pembelajaran maka sudah tidak sesuai dengan prinsip UbD.
Dalam rancangan pembelajaran tidak adanya tujuan pembelajaran maka guru tidak dapat
mengajar di kelas karena aspek mengajar ataupun rancangan pembelajaran sudah pasti memiliki
tujuan, apa yang hendak diajarkan kepada peserta didik jika guru saja tidak memiliki tujuan
pembelajaran. Begitu juga dengan langkah langkah pembelajaran, jika tidak adanya langkah
langkah pembelajaran maka tidak ada pula yang namanya penilaian atau asesmen pembelajaran.

3. Mengapa merancang pembelajaran dianjurkan menggunakan prinsip UbD? Jelaskan kelebihan


prinsip ini dibandingkan dengan cara merancang pembelajaran seperti biasanya!

Karena prinsip UbD memiliki tahapan yang sesuai dengan prinsip pembelajaran. Tahapan pada
prinsip UbD yaitu menentukan tujuan – menentukan asesmen – menentukan kegiatan
pembelajaran, dimana ketiga tahapan tersebut saling keterkaitan satu dengan yang lain. Prinsip
UbD ini terarah dan terorganisir sehingga memudahkan bagi guru dalam merancang suatu
pembelajaran. Prinsip UbD diawali dengan tujuan pembelajaran, tujuan pembelajaran ini sudah
pasti merujuk kepaa peserta didik pada saat pembelajaran. Kemudian menentukan asesmen
dimana seorang guru dapat menilai kemampuan dan keaktifan peserta didik dengan adanya
asesmen ini, setelah mengetahui asesmen peserta didik maka guru dapat menentukan kegiatan
pembelajaran yang berihak kepada peserta didik.

kelebihan prinsip UbD ini dibandingkan dengan cara merancang pembelajaran seperti biasanya
yaitu Fokus pada pemahaman yang mendalam. UbD mendorong pemahaman yang lebih
mendalam pada siswa, menekankan pemahaman konsep inti dan prinsip daripada sekadar
menghafal fakta. Mendorong pembelajaran berbasis pertanyaan: UbD mendorong penggunaan
pertanyaan dalam pembelajaran, yang digunakan untuk membimbing pembelajaran siswa dan
merangsang pemikiran kritis.
Keselarasan antara tujuan, asesmen, dan kegiatan pembelajaran: Dalam UbD, ketiga komponen
ini saling terkait dan sejalan, memungkinkan guru untuk mengukur kemajuan siswa dengan lebih
efektif dan merencanakan pembelajaran yang lebih terarah. Fleksibilitas dalam perencanaan dan
pengajaran: Pendekatan UbD menyediakan kerangka kerja yang fleksibel, memungkinkan guru
untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks kelas, serta
menyesuaikan strategi pengajaran untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal.

Dengan demikian, prinsip UbD dapat membantu mengembangkan pemahaman yang lebih
mendalam, mempromosikan pemikiran kritis, dan memungkinkan evaluasi yang akurat terhadap
pencapaian tujuan pembelajaran oleh peserta didik.

4. Jelaskan perbedaan asesmen awal, asesmen formatif, dan asesmen sumatif serta berikan
masing-masing 1 contoh!

 Asesmen awal:
Asesmen awal dilakukan pada awal pembelajaran untuk mengetahui kemampuan awal
siswa dalam suatu mata pelajaran. Contoh: pertanyaan pemantik untuk peserta didik
sebelum memulai pembelajaran. Asesmen awal yang pernah saya terapkan di kelas pada
pelajaran teks hikayat seperti : “ Apakah di daerah kalian ada cerita turun temurun sampai
saat ini?” Apakah cerita tersebut nyata?”
 Asesmen formatif:
Asesmen formatif dilakukan selama proses pembelajaran untuk memantau dan
memperbaiki proses pembelajaran, serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran.
Contoh: Tes harian, tugas, dan kuis yang diberikan selama pembelajaran. Pada proses
pembelajaran saya menanyakan kepada siswa “ Apa perbedaan teks cerita hikayat dengan
cerpen?” Apakah kedua prosa tersebut sama atau tidak ?”
 Asesmen sumatif:
Asesmen sumatif dilakukan pada akhir pembelajaran untuk menilai pencapaian tujuan
sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan/atau kelulusan dari satuan pendidikan.
Contoh: Ujian akhir semester, ujian nasional.Di ahir pembelajaran saya memberikan
metode T.I.P (Tahu, Ingin, Pelajari)
“Apa yang kalian ketahui sebelum pembelajaran ini?”
“Apa yang kalian ingin ketahui setelah pembelajaran ini?”
“Apa yang akan kalian pelajari selain pembelajaran ini?”

5. Asesmen bertujuan untuk memonitor perkembangan peserta didik. Jelaskan maksud dari
pernyataan tersebut!

Asesmen bertujuan untuk memonitor perkembangan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan
pembelajaran dan untuk memperbaiki proses pembelajaran jika diperlukan. Asesmen awal
dilakukan pada awal pembelajaran untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam suatu mata
pelajaran. Asesmen formatif dilakukan selama proses pembelajaran untuk memantau dan
memperbaiki proses pembelajaran serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran.
Sedangkan asesmen sumatif dilakukan pada akhir pembelajaran untuk menilai pencapaian tujuan
sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan/atau kelulusan dari satuan pendidikan. Dengan
melakukan asesmen secara berkala, dengan begitu guru dapat memantau perkembangan peserta
didik dan memberikan bantuan atau perbaikan jika diperlukan, sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik secara keseluruhan.

Seperti yang sudah dijelaskan di awal bahwa asesmen ini memiliki tujuan yang saling
keterkaitan antara satu dengan yang lainnya, sehingga guru akan lebih mudah melihat
perkembangan dari peserta didiknya.

Anda mungkin juga menyukai