Anda di halaman 1dari 3

Topik 3

Elaborasi Pemahaman
Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya
Nama : Elis Nurul Huda
NPM : 039223337
Kelas : Guru Kelas A

1. Bagaimana sebuah asesmen dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran?


Jawaban:
Asesmen dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran dengan memantau
perkembangan pemahaman dan keterampilan peserta didik melalui 3 jenis asesmen
pembelajaran. Asesmen yang dimaksud yaitu asesmen sebagai proses pembelajaran
(assessment as learning), asesmen untuk proses pemelajaran (assessment for learning), dan
asesmen pada akhir proses pembelajaran (assessment of learning) (Kemendikudristek,
2022).
1) Asesmen sebagai proses pembelajaran (assessment as learning) berguna untuk
merefleksi proses pembelajaran yang mengacu pada tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan, sekaligus sebagai asesmen formatif. Peserta didik diberikan pengalaman
untuk menilai diri sendiri juga temannya. Dari hasil asesmen tersebut dapat terlihat
ketercapaian tujuan pembelajaran. Sehingga, asesmen ini berfungsi sebagai umpan
balik untuk memperbaiki proses pembelajaran dan startegi pembelajaran, mendiagnosis
pemahaman peserta didik terhadap materi. Segala kegiatan tersebut harus mengacu
pada tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
2) Asesmen untuk proses pembelajaran (assessment for learning) dapat dilakukan
asesmen formatif dan asesmen sumatif, dari hasil asesmen tersebut dapat mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran dari hasil belajar peserta didik, serta dapat melihat
kelebihan dan kekurangan belajar peserta didik. Sehingga dapat dijadikan umpan balik
bagi guru untuk memperbaiki strategi pembelajaran.
3) Asesmen pada akhir proses pembelajaran (assessment of learning) berfungsi sebagai
alat ukur ketercapaian hasil belajar melalui nilai capaian berdasarkan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Dapat dilakukan asesmen formatif dan asesmen
sumatif yang dilakukan pada akhir semester untuk mendapatkan data yang lebih akurat.
Jadi, untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran dapat melihat perkembangan
peserta didik melalui asesmen. Oleh karena itu, sebagai guru penting untuk merancang
asesmen yang benar-benar dapat menggali informasi mengenai peserta didik, dan
mengukur tingkat ketercapaian belajar peserta didik, sehingga dapat mengetahui
ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Sumber:
Kemendikbudristek. (2022). Buku Panduan Pembelajaran dan Asesmen terbitan
Kemendikbudristek. Dapat diakses dari: https://ditsmp.kemdikbud.go.id/pantau-
perkembangan-peserta-didik-melalui-3-jenis-asesmen-pembelajaran/.

2. Bagaimana sebuah asesmen dapat memberi ruang pada peserta didik untuk
memberikan umpan balik pada proses pembelajaran?
Jawaban:
Asesmen dapat memberi ruang pada peserta didik untuk memberikan umpan balik pada
proses pembelajaran melalui asesmen portofolio. Asesmen portofolio merupakan suatu
kumpulan yang sistematik, karya dari peserta didik yang dianalisis untuk menunjukkan
kemajuan peserta didik dari waktu ke waktu ditinjau dari tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Contoh karya yang dimasukkan ke dalam portofolio, yaitu tulisan, catatan
harian bacaan, gambar-gambar, rakaman audio dan video, komentar peserta didik, guru atas
kemajuan belajar yang dilakukan oleh peserta didik. Dalam asesmen portofolio, peserta
didik dapat terlibat untuk memilih contoh-contoh karya mereka sendiri untuk menujukkan
perkembangan pelajar dari waktu ke waktu.

3. Bagaimana jika asesmen yang telah diterapkan dalam proses pembelajaran belum
dapat memenuhi tujuan pembelajaran?
Jawaban:
Jika asesmen yang telah diterapkan dalam proses pembelajaran belum dapat memenuhi
tujuan pembelajaran, maka akan dilakukan perancangan ulang asesmen dengan strategi
lain. Terdapat beberapa langkah untuk melakukan perancangan ulang asesmen, sebgaai
berikut:
1) Mengevaluasi tujuan pembelajaran dengan memastikan tujuan pembelajaran telah jelas
dan dapat diukur ketercapainnya, serta disesuaikan dengan topik materi dengan
memperhatikan ABCD (Audiens, Behavior, Condition, Degree).
2) Meninjau kembali desain asesmen yang digunakan sebelumnya, dengan
mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan desain asesmen tersebut.
3) Melakukan rancangan ulang dalam menyusun asesmen, dengan memperhatikan
intruksi asesmen yang jelas dan objektif agar dapat dipahami peserta didik, dan
menggunakan pertanyaan atau tugas dalam asesmen sesuai dengan konten yang telah
diajarkan dan dapat mengukur pemahaman sesuai tujuan pembelajaran. Menggunakan
beragam metode asesmen, seperti tugas proyek, presentasi, atau diskusi kelompok,
untuk menilai ketercapaian tujuan pembelajaran dari berbagai informasi.
4) Peserta didik diberikan kesempatan untuk memberikan umpan balik terhadap asesmen
yang dilakukan.
5) Menentukan kriteria keberhasilan asesmen berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
6) Lakukan refleksi dan evaluasi secara terus menerus untuk melihat kesesuaian antara
tujuan pembelajaran dengan asesmen yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai