masing-masing peserta perlu mengkaji keilmuan aspek pemahaman ini dengan membandingkan
dengan berbagai buku, artikel, makalah, jurnal, prosiding, dll dengan tatacara sebagai berikut.
Understanding by Design (UbD) adalah sebuah kerangka yang digunakan untuk membantu guru
dalam mendesain proses belajarmengajar. Dengan mempelajari UbD, Calon guru dapat belajar
mendesain pemelajaran yang fokus pada tujuan-tujuan esensial, menarik bagi siswa, mendorong
proses belajar yang bermakna.
Kegiatan pembelajaran berbasis UbD yang dibuat haruslah memenuhi panduan WHERETO.
WHERETO merupakan akronim yang dibuat untuk membantu merancang kegiatan dan
pengalamanan pembelajaran berbasis UbD yang efektif, yang berfokus pada pemahaman siswa
yang mendalam. Berikut adalah maksud dari WHERETO tersebut:
W (Where, Why) – Guru memastikan siswa memahami tujuan dan target yang mau dicapai,
siswa harus paham betul apa yang sedang dipelajari dan manfaat dari pembelajaran tersebut
H (Hook & Hold) – Guru menarik perhatian dan antusiasme siswa di awal pembelajaran agar
siswa memiliki motivasi dalam belajar
E (Explore, Enable Dan Equip) – Guru memberi kelengkapan dengan pengalaman, alat,
pengetahuan, dan pengetahuan yang diperlukan peserta didik untuk memenuhi tujuan kinerja.
R (Rethink, Reflect, Revise) – Guru memberikan kesempatan kepada murid untuk memikir
kembali merefleksikan dan memperabiki pengalaman belajar
T (To Be Tailored) – Guru bisa menyesuiakan pembelajaran yang melayani kebutuhan dan
karakteristik peserta didik
O (To Be Organized) – Guru memaksimalkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran,
agar pemahaman peserta didik bisa optimal dan pembelajran dapat lebih efektif.
Penggunaan metode WHERETO pada kegiatan rencana pembelajaran, menunjukkan bahwa salah
satu kekhasan pokok dari pembelajaran dengan pendekatan Understanding by Design adalah
pembelajaran dapat mengacu pada pemahaman pokok dari materi. Dengan demikian
pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga siswa dapat mencapai pemahaman yang
lebih tinggi
Pembelajaran where and why, peserta didik memahami kemana dan tujuan pembelajaran serta
mengapa. Ini dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan pemantik.
3. Guru menyampaikan hal-hal yang menjadi fokus penilaian berdasarkan 6 aspek pemahaman
dalam UbD.
Konsep "enable and equip" menyoroti pentingnya memberdayakan siswa dengan keterampilan,
pengetahuan, dan sumber daya yang mereka butuhkan untuk sukses dalam pembelajaran. Dalam
penelitian oleh Hattie (2009), ia mengungkapkan bahwa guru yang efektif adalah mereka yang
mampu memberdayakan siswa untuk mengembangkan keterampilan belajar yang mandiri. Hattie
menyatakan, "Teachers need to enable rather than control learning; students need to develop the
skills of learning rather than the ability to remember and repeat content." Dengan demikian,
melalui pemberdayaan dan penyediaan sumber daya yang relevan, siswa dapat menjadi
pembelajar yang mandiri dan berhasil dalam mencapai tujuan pembelajaran mereka.
Maka, bagi calon guru pemelajaran mengenai UbD mengembangkan pengetahuan, keterampulan,
dan pandangan baru. Calon guru mengembangkan beberapa pengetahuan baru yakni memaknai
(1) Tujuan UbD, (2) makna UbD, (3) enam bukti pemahaman, dan (4) tahap-tahap merancang
UbD. Calon guru mengembangkan keterampilan baru yakni: (1) membuat tujuan pemelajaran
yang jelas dan terukur, (2) membuat asesmen yang sesuai tujuan pemelajaran, dan (3)
menggunakan kerangka UbD untuk merancang pemelajaran. Selain itu calon guru juga
mengembangkan pandangan baru yakni: (1) melihat pemelajaran secara lebih holistik dan
pentingnya berfokus pada gagasan-gagasan besar, (2) melihat pentingnya fokus pada tujuan
pemelajaran dan bukan aktivitas pembelajaran semata.
Referensi:
Dhitta Puti Sarasvati Ramli, Deshinta Puspa Ayu Dwi Argaswari,. “Praktik Mengajar
Understanding by Design (UbD) bagi Calon Guru Pendidikan Matematika di Universitas
Sampoerna, Jakarta”. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 5 Nomor 3 Juni 2023 Halaman
1492 – 1504.(2023)