Anda di halaman 1dari 2

Nama : Prasetya Iqbal Musti Wicaksana

NIM : 2398011575

KONEKSI ANTAR MATERI T5

Mahasiswa membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci dengan mengaitkan pemahaman dari
Topik V dengan Topik I, Topik II, Topik III dan Topik IV. Sejauh mana topik tentang pendidikan
yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta didik dalam pendidikan abad ke-21
dapat diimplementasikan pada pendidikan nasional dan sekolah mitra mahasiswa secara khusus.

Koneksi Topik V dengan Topik I


Topik 1 memelajari bagaimana menghargai perjuangan untuk pendidikan Indonesia dari masa
penjajah hingga kemerdekaan. Hal tersebut tampak dari perbedaan pendidikan saat ini dan zaman
dahulu, pendidikan dahulu hanya berlaku untuk para bangsawan dan anak dari priyai. Pendidikan
dahulu merupakan pendidikan yang membelenggu peserta didik salah satunya yakni, peserta didik
tidak memiliki kebebasan dalam belajar karena pada zaman dahulu pendidikan hanya mengajarkan
untuk tiga kelas yaitu, calistung (membaca, menulis, dan berhitung) untuk mendidik orang-orang
yang akan membantu perdagangan para penjajah. Saat ini pendidikan sudah seharusnya
memerdekakan peserta didik dengan memberikan kebebasan untuk mengatur dirinya sendiri,
bertumbuh, dan berkembang menurut kodratnya secara lahiriah dan batiniah. Pendidikan yang
memerdekakan adalah pendidikan yang memperhatikan kebutuhan, minat, dan potensi peserta
didik.
Koneksi Topik V dengan Topik II
Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan dan pengajaran merupakan bentuk usaha untuk segala
penetingan hidup manusia baik dalam hidup masyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti
seluas-luasnya. Memerdekakan peserta didik juga perlu sesuai dengan kodrat alam dan kodrat
zamannya sendiri, artinya cara belajar dan interaksi peserta didik abad 21 tentu berbeda dengan
peserta didik pertengahan dan akhir abad-20.
Koneksi Topik V dengan Topik III
Pancasila merupakan intisari yang merangkum nilai-nilai, jiwa dan semangat yang ada pada
manusia Indonesia yang selalu menjunjung tinggi nilai gotong royong. Pancasila sebagai identitas,
entitas, dan manusia bangsa Indonesia yang memiliki lima dasar, yakni ketuhanan yang maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Dalam pendikan yang memerdekakan peserta didik juga tidak terlepas dari nilai-nilai
luhur Pancasila sebagai proses untuk melestarikan keragaman, menemukan nilai-nilai yang
menyatukan keragaman, dna melawan segala bentuk kesenjangan. Nilai-nilai yang ada dalam
Pancasila dapat menjadi pondasi pendidikan yang memerdekakan peserta didik dengan cara
pendidik membantu peserta didik untuk menanamkan nilai-nilai tersebut ke dalam jati diri peserta
didik guna menjadi manusia yang bahagia dan sejahtera setingg-tingginya.
Koneksi Topik V dengan Topik IV
Entitas dan identitas Pancasila memiliki ciri khas sendiri yaitu, sebagai bentuk keragaman nilai
yang terkandung pada tiap silanya. Identitas yang dimiliki oleh bangsa Indonesia salah satunya
Pancasila, sebagai bentuk pembeda bangsa Indonesia dengan bangsa lainnya. Pancasila tidak
hanya sebagai identitas semata saja, namun juga sebagai pedoman bangsa Indonesia dengan
berfleksi dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dalam pendidikan yang
memerdekakan peserta didik terwujud dalam pendidikan yang memiliki profil pelajar Pancasila
merupakn karakter yang diharapkan ada pada diri peserta didik dengan memberikan kebebasan
kepada peserta didik untuk menjadi dirinya sendiri dalam proses belajar di kelas tanpa
menyisihkan nilai-nilai Pancasila yang ada sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan memenuhi enam dimensi profil pelajar Pancasila, yakni: 1)
Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak muliah, 2) Berbhinekaan global,
3) Bergotong royong, 4) Bernalar Kritis, 5) Kreatif.

Anda mungkin juga menyukai