UNIVERSITAS HAMZANWADI
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmatNYA sehingga kami
dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari seluruh komponen yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN................................................................................................2
BAB 3 PENUTUP.....................................................................................................6
A. Kesimpulan....................................................................................................6
BAB 3 PENUTUP.....................................................................................................7
ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui kiprah TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
dalam pembangunan agama islam tanah air.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
Pada masa penjajahan Jepang ini, TGKH Muhammad Zainuddin
Abdul Madjid juga memulai pendidikan bagi kaum perempuan, yakni dengan
berdirinya Madrasah Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah (NBDI), tahun 1943.
Pendirian Madrasah NBDI ini sebagai penyemurnaan dan pengembangan
visi TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dalam aspek keadilan bagi
setiap orang. Khususnya soal masih belum setaranya kesempatan laki-laki
dan perempuan untuk ikut dalam berbagai hal, termasuk soal akses
pendidikan, dan pendirian madrasah inilah jawabannya. Pengawasan yang
2
semakin longgar dari otoritas Jepang juga menjadi peluang bagi TGKH
Muhammad Zainuddin Abdul Madjid untuk mendirikan madrasah NBDI.
3
bersama yang dituangkan dalam piagam persetujuan RIS dan RI sepakat
membentuk negara kesatuan berdasarkan proklamasi kemerdekaan 17
Agustus 1945. Untuk menyusun konstitusi negara kesatuan, dibentuklah
panitia gabungan RIS-RI. Pada tanggal 14 Agustus 1950, Parlemen RI dan
Senat RIS mengesahkan Rancangan UUD Negara Kesatuan menjadi
Undang Undang Dasar Sementara Tahun 1950 (UUDS 1950). Presiden
Soekarno membacakan piagam terbentuknya NKRI dan dinyatakan mulai
berlaku pada tanggal 17 Agustus 1950, sekaligus pembubaran RIS.
Pada fase ini, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid terus aktif
dalam perjuangan politik kebangsaan, salah satunya dengan bergabung
dengan Partai Masyumi, menduduki posisi sebagai Ketua Dewan Syuro
untuk wilayah Provinsi Sunda Kecil, posisi Ketua dijabat rekan
seperjuangannya, yakni Saleh Sungkar. Gabungan kedua tokoh yang dikenal
sebagai dwi-tunggal ini menempatkan Partai Masyumi sebagai kekuatan
politik terkemuka, dan menempatkan Saleh Sungkar sebagai Ketua
Parleman Lombok.
Risalah al-Tauhid
Sullam al-Hija Syarah Safinah al-Naja
Nahdlah al-Zainiah
At Tuhfah al-Amfenaniyah
Al Fawakih al-Nahdliyah
Mi'raj al-Shibyan ila Sama'i Ilm al-Bayan
Al-Nafahat ‘ala al-Taqrirah al-Saniyah
Nail al-Anfal
Hizib Nahdlatul Wathan
Hizib Nahdlatul Banat
Tariqat Hizib Nahdlatul Wathan
Shalawat Nahdlatain
Shalawat Nahdlatul Wathan
4
Shalawat Miftah Bab Rahmah Allah
Shalawat al-Mab'uts Rahmah li al-‘Alamin
Perjuangan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid merupakan
sumbangan luar biasa, dimulai dari Pesantren al-Mujahidin, di sebuah
Musholla yang akhirnya menjadi cikap bakal ribuan madrasah hingga pelosok
nusantara, organisasi massa Islam skala nasional, hingga perjuangan politik
kebangsaan skala nasional, yang secara akumulatif memberikan kontribusi
besar bagi kemajuan negara dan bangsa.
5
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perjuangan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
merupakan sumbangan luar biasa, dimulai dari Pesantren al-Mujahidin, di
sebuah Musholla yang akhirnya menjadi cikap bakal ribuan madrasah
hingga pelosok nusantara, organisasi massa Islam skala nasional, hingga
perjuangan politik kebangsaan skala nasional, yang secara akumulatif
memberikan kontribusi besar bagi kemajuan negara dan bangsa.