Anda di halaman 1dari 9

TOPIK 4

AKSI NYATA

FILOSOFI PENDIDIKAN
INDONESIA

PANCASILA
BAGI SAYA
ADEBI FITRIANI SIMAMORA, S.PD

PPG PRAJABATAN 2023


PGSD B
UNIVERSITAS RIAU
1. Mahasiswa mengobservasi secara kritis apa
tantangan menghayati Pancasila sebagai Entitas
dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan
Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang
Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad
ke-21.
Tantangan dalam menghayati pancasila
sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia
dan perwujudan P3 pada pendidikan yang
berpihak kepada peserta didik di abad 21
adalah :
1. Sulitnya mewujudkan pelajar Indonesia
yang long life education dikarenakan
rendahnya motivasi dan minat belajar serta
literasi pelajar Indonesia. Hal itu
berpengaruh juga kepada daya saing di
kancah nasional dan internasional
2. Banyaknya orang tua yang menyerahkan
sepenuhnya pendidikan anaknya kepada
guru di sekolah saja, tanpa mau
menciptakan keterlibatan dan kolaborasi
orang tua, guru, dan masyarakat. Hal
tersebut berdampak kepada pelajar
Indonesia yang tidak mampu
memanfaatkan kemajuan teknologi secara
maksimal sehingga banyak pelajar
Indonesia malah terdampak hal negatif dari
teknologi tersebut, seperti pergaulan bebas,
meniru budaya barat, malas belajar, daya
nalarnya tidak berkembang tergerusnya
akhlak dan moral karena terpengaruh
konten media sosial yang tidak difilter
dengan baik. Hal ini tentu tidak sesuai
dengan profil pelajar pancasila elemen
berakhlak mulia, mandiri, kreatif.
Lanjutan..
3. Masih banyak guru yang tidak memiliki
motivasi untuk melakukan perubahan. Mereka
hanya terpokus melakukan pembelajaran
dengan alakadarnya, tidak memperhatikan
dan tidak peka terhadap keragaman potensi
peserta didiknya, sehingga peserta didiknya
tidak mampu mencapai potensi terbaiknya
dan mengembangkan minat bakatnya.
Sehingga pembelajaran yang berpusat
kepada peserta didik pada abad 21 sulit untuk
diwujudkan. Hal tersebut tentu tidak sejalan
dengan misi profil pelajar pancasila.

4. Terjadinya pergerusan kepribadian bangsa


Indonesia di beberapa tempat dalam hal
semangat gotong royong, dikarenakan
mereka dimudahkan oleh kemajuan teknologi
sehingga merasa tidak membutuhkan orang
lain dalam kehdiupannya. Hal tersebut
mengakibatkan sulitnya mengimplementasi
profil pelajar pancasila kepada peserta didik.

5. Di daerah-daerah tertentu seperti pelosok


desa, pembelajaran belum ditunjang dengan
penggunaan teknologi yang memadai,
sehingga tidak mendukung konsep kodrat
alam dan zaman yang diusung oleh Ki Hajar
Dewantara untuk mewujudkan pelajar
Indonesia yang sesuai dengan nilai pancasila.
Ki Hajar Dewantara mengatakan didiklah anak
sesuai dengan zamannya agar mereka tidak
ketinggalan zaman dan mampu bersaing
dengan dunia serta kemajuan zaman.
Lanjutan..
6. Sulitnya mengintegrasikan kebudayaan
dalam pembelajaran karena daya tarik
peserta didik cenderung relatif rendah
terhadap kebudayaan Indonesia dikarenakan
lebih banyak pelajar yang lebih mencintai
budaya luar seperti K-POP dan sebagainya,
sehingga hal tersebut menjadi tantangan guru
untuk mewujudkan profil pelajar pancasila
elemen berkebhinekaan global.

7. Masih sering dijumpai kasus pembullyan


dan saling mengejek antar sesama peserta
didik, baik di lingkungan sekolah, maupun
masyarakat

8. Kurangnya semangat untuk belajar


sepanjang hayat yang berfungsi sebagai
akses untuk memahami falsafah pancasila
sebagai ideologi negara sekaligus dasar untuk
melaksanakan pendidikan dan pengajaran
yang relevan dengan perkembangan zaman.
2. MAHASISWA MENULISKAN SECARA KRITIS
BAGAIMANA PANCASILA SEBAGAI ENTITAS DAN
IDENTITAS BANGSA INDONESIA DAN PERWUJUDAN
PROFIL PELAJAR PANCASILA PADA PENDIDIKAN
YANG BERPIHAK PADA PESERTA DIDIK DALAM
PENDIDIKAN ABAD KE-21 DI EKOSISTEM SEKOLAH
(KELAS).

Pancasila sebagai entitas bangsa Indonesia telah memiliki


ciri khas tersendiri yakni adanya keberagaman nilai yang
terkandung didalamnya. Pancasila sebagai identitas
nasional merupakan ciri khas yang hanya dimilikibangsa
Indonesia yang membedakan dengan bangsa lain, oleh
karena itu Pancasila harusdilestarikan.
Hal yang dapat dilakukan guru untuk mewujudkan
pancasila sebagai entitas dan identitas untuk mewujudkan
pendidikan yang berpihak kepada peserta didik adalah
dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif yang
mengandung keenam elemen profil pelajar pancasila yaitu
beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa,
Berkebhinkeaan global, gotong royong, mandiri, kreatif, dan
bernalar kritis.
BERIMAN DAN BERTAKWA KEPADA
TUHAN YME DAN BERAKHLAK MULIA
Diwujudkan dalam hubungan baik antara
manusia dengan Tuhan dan manusia dengan
manusia, serta manusia dengan alam serta
makhluk hidup lainnya yang tercermin dalam
kegiatan pembiasaan membaca doa sebelum
dan sesudah memulai pembelajaran, melakukan
pembinaan iman dan takwa setiap hari jumat,
menanamkan karakter baik peserta didik
sepertoi toleransi anatar sesama, menerapkan
5s (senyum, sapa, sopan, salam, santun, saling
menghormati dan menghargai. Hubungan
dengan alam dapat diimplementsikan dengan
senantiasa merawat tanaman-tanaman yang
ada disekolah, menjaga kebersihan lingkungan
sekolah dan kelas, tidak merusakatanaman dan
lain sebagainya.
GOTONG ROYONG
Dapat diimplementasikan dengan memberikan
kegiatan berdiskusi pada saat pembelajaran
berlangsung, membuat piket kelas,membiasakan
kegiatan jum;at bersih dengan melakukan
kebersihah bersama dilingkungan sekolah. Hal ini
nantinya akan menumbuhkan jiwa rasa semangat
dan bekerjasama pada pesertadidik.

MANDIRI
Dapat diimplementasikan dengan membiasakan
anak untuk mengerjakan tugasnya sendiridengan
baik dengan tidak mencontekpekerjaan temannya,
menerapkan kedisplinan dan tanggungjawab
seperi memberikan kepercayaan sebagai anggota
pengurus kelas melalui struktur organisasi, memberi
kepercayaan melalui piket kelas atau bisa juga
memberi kepercayaan dengan memberikan tugas
pekerjaan rumah. Supaya hal ini dapat terwujud
dengan baik maka guru perlu memberikan
kepercayaan pada pesertadidik serta memberikan
motivasi dan semangatuntuk mengatakan bahwa
peserta didiktersebut pasti bisa.
BERNALAR KRITIS
Dalam pembelajaran dapat diimplementasikan
dengan memberikan pembelajaran menggunakan
model pembelajaran yang berbasis masalah,
memberi kesempatan peserta didik untuk
mengambil keputusan serta membiasakan
pesertadidik untuk meningkatkan

KREATIF
Dapat diimplementasikan dengan membiasakan
anak untuk mengerjakan tugasnya sendiri tanpa
mencontek, memberi ruang untuk mereka
berekspresi dan berkarya sesuai minat dan bakat.

BERKEBHINEKAAN GLOBAL
Diimplementasikan dengan mengenalkan berbagai
budaya lokal pada peserta didik melalui
pendalaman budaya dan identitas budaya seperti
dengan memberikan pemahaman pada siswa
untuk menggunakan bahasa lokal saat dirumah
dan menggunakan bahasa Indonesia saat
disekolah, meskipun adakalanya guru juga perlu
membiasakan bahsa lokal yang sopan pada siswa.
Thank
You!

ADEBI FITRIANI SIMAMORA, S.PD

Anda mungkin juga menyukai