Anda di halaman 1dari 3

Filosofi Pendidikan Indonesia

Aksi Nyata Topik 4

Nama: Zahara Suciani Putri


NIM: 7000122574
1. Mahasiswa mengobservasi secara kritis apa tantangan menghayati Pancasila sebagai Entitas
dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan
yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21?
Jawab:
Pancasila, sebagai nilai inti bagi Indonesia, menandakan keunikan dan asal-usulnya dari
pemikiran masyarakat setempat, sesuai dengan identitasnya. Sebagai lambang nasional,
Pancasila mencerminkan karakteristik khas yang mencirikan Indonesia, di mana setiap aspek
saling terkait dan tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun dihadapkan pada
dinamika zaman di abad ke-21, implementasi Pancasila tetap menjadi kunci untuk menjaga
keseimbangan dan keaslian bangsa Indonesia. Dengan demikian, nilai-nilai ini memainkan
peran sentral dalam membentuk fondasi dan keberlanjutan identitas nasional di tengah
perubahan zaman yang terus berlangsung.
Salah satu implementasi Pancasila yang mencolok terjadi di sektor pendidikan melalui Profil
Pelajar Pancasila, tetapi di abad ke-21, implementasinya dihadapkan pada sejumlah
tantangan. Pertama, keterlibatan orang tua dalam pendidikan belum mencapai tingkat
optimal, terutama dalam kesadaran terhadap aspek afektif. Integrasi Profil Pelajar Pancasila
ke dalam lingkungan rumah menjadi krusial untuk memastikan penerapan nilai-nilai
tersebut secara menyeluruh.
Tantangan lainnya melibatkan kurangnya jumlah guru yang memiliki motivasi, semangat,
dan pemahaman untuk mengimplementasikan karakter Profil Pelajar Pancasila. Beberapa
guru masih enggan meninggalkan kurikulum sebelumnya dan menganggap Profil Pelajar
Pancasila sebagai suatu yang kurang praktis, menambah beban kerja mereka. Disamping itu,
akses bebas informasi di era teknologi ini menimbulkan masalah tata krama dan sopan
santun, terutama pada generasi muda. Untuk mengatasi tantangan tersebut, kerjasama
antara guru dan orang tua menjadi sangat penting. Orang tua perlu berperan aktif dalam
menanamkan perilaku Profil Pelajar Pancasila di lingkungan rumah. Sebagai tambahan, guru
harus memberikan panduan dan batasan kepada siswa dalam menggunakan informasi digital
agar tetap menjaga tata krama dan sopan santun.

2. Mahasiwa menuliskan secara kritis bagaimana Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa
Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada
Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 di ekosistem sekolah (kelas).
Jawab :
Pancasila sebagai dasar dan identitas bangsa Indonesia memegang peranan penting dalam
membentuk karakter dan kepribadian masyarakat. Pendidikan Pancasila di sekolah memiliki
tujuan untuk menyelaraskan nilai-nilai Pancasila dengan perkembangan zaman, termasuk
dalam konteks pendidikan abad ke-21.

• Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia:


Dasar Negara: Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima sila, yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan,
dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Identitas Bangsa: Pancasila menjadi landasan identitas bangsa Indonesia yang beragam.
Nilai-nilai Pancasila mencerminkan semangat kebhinekaan, toleransi, dan gotong royong.

Perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik
dalam Pendidikan Abad ke-21 di ekosistem sekolah (kelas) dapat dilakukan dengan kegiatan-
kegiatan berikut, yaitu:
a. Pada elemen Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia
dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:
• Membiasakan peserta didik untuk melakukan kegiatan ibadah berdasarkan agama-
agamanya masing-masing. Misalnya peserta didik untuk yang beragama Islam mengaji
Al-Qur’an pada pembiasaan pagi minimal seminggu sekali.
• Membiasakan peserta didik untuk melakukan doa sebelum dan sesudah memulai
aktivitas belajar.

b. Pada elemen Berkebinekaan Global dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:
• Melaksanakan pembelajaran di kelas yang bermuatan lokal dan seni budaya sesuai
daerah sekolah masing-masing agar siswa mengenal identitas budaya daerah masing-
masing memalui Projek P5.
• Melaksanakan pawai budaya pada penutupan kegiatan Proyek P5 bertema kearifan
local, seperti memakai baju adat saat pawaai.
c. Pada elemen Bergotong Royong dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu :
• Melakukan pembelajaran dengan metode diskusi yang akan melatih kerja sama dan
semangat gotong royong peserta didik.
• Melakukan kegiatan bersih sekolah secara bersama-sama misalnya pada kegiatan
Kamis bersih, para siswa diajak untuk bergotong royong dalam membersihkan
lingkungan sekolah.
d. Pada elemen Mandiri dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:
• Memberikan peserta didik tugas mandiri pada pembelajara dikelas
e. Pada elemen Bernalar Kritis dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:
• Guru dapat melaksanakan pembelajaran yang mengasah kemampuan berpikir kritis
siswa seperti pembelajaran Project Based Learning.
• Guru dapat memberikan tugas yang mengasah kemampuan berpikir kritis siswa
seperti meminta pendapat siswa terkait kasus/kejadian nyata yang berhubungan
dengan materi yang diajarkan.
f. Pada elemen kreatif dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:
• Guru dapat melaksanakan pembelajaran yang mengasah kemampuan berpikir kreatif
siswa seperti pembelajaran Project Based Learning

Anda mungkin juga menyukai