Anda di halaman 1dari 3

Name : Ani Purnama Sari

Class : Bahasa 2

Aksi Nyata - Pancasila bagi Saya

Mahasiswa membuat sebuah tulisan reflektif dalam bentuk artikel atau jurnal untuk menguatkan
pemahaman tentang Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan
Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan
Abad ke-21 dengan mengacu pada panduan berikut:

1. Mahasiswa mengobservasi secara kritis apa tantangan menghayati Pancasila sebagai Entitas
dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan
yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21.

Pancasila sebagai entitas bangsa Indonesia memiliki makna bahwa Pancasila adalah sesuatu
gagasan yang berbeda dengan gagasan lain karena merupakan gagasan dan pemikiran yang
dikemukakan oleh bangsa Indonesia yang tentunya sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia memiliki makna bahwa sila-sila yang terkandung di
Pancasila merupakan ciri khas yang hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia dan dalam penerapan di
kehidupan sehari-hari, sila-sila tersebut saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan.

Meskipun zaman telah berkembang pesat yaitu memasuki abad ke-21, penerapan Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari harus terus dilakukan. Hal ini dilakukan agar bangsa Indonesia tetap berada
pada kaidahnya dan tidak kehilangan jati dirinya di tengah perkembangan zaman yang begitu pesat
ini. Salah satu contoh penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu penerapan Pancasila
dalam sektor pendidikan yang saat ini diwujudkan dengan Profil Pelajar Pancasila. Namun, dalam
menerapkan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam
pendidikan abad ke-21 tidak lah mudah, terdapat berbagai tantangan diantaranya yaitu:

(1) Keterlibatan peran orang tua dalam pendidikan kurang maksimal


Dalam mencapai keberhasilan pendidikan, peran guru sebagai pendidik tidak lah cukup.
Namun, harus ada peran serta orang tua dalam prosesnya. Kebanyakan orang tua saat ini
kurang peduli terhadap pendidikan anaknya khususnya pada aspek afektif. Para orang tua
hanya peduli pada aspek kognitif saya, sehingga terkadang sikap peserta didik saat ini kurang
baik meskipun aspek kognitif baik. Hal ini berlaku untuk aksi nyata dalam penerapan Profil
Pelajar Pancasila bahwa penerapan Profil Pelajar Pancasila tidak cukup hanya diterapkan di
sekolah saja, namun perlunya bantuan orang tua dalam membiasakan perilaku Profil Pelajar
Pancasila di rumah.
(2) Kurang tersedia jumlah guru yang memiliki motivasi, semangat dan pengetahuan dalam
menerapkan karakter Profil Pelajar Pancasila.
Fakta di lapangan, masih banyak guru-guru yang belum memiliki motivasi, semangat dan
pengetahuan dalam penerapan karakter Profil Pelajar Pancasila. Guru-guru tersebut cenderung
masih nyaman dan betah dengan perangkat pembelajaran kurikulum sebelumnya dan sebagian
kecil menganggap kurikulum merdeka yang memuat Profil Pelajar Pancasila kurang praktis
dan menambah beban kerja guru khususnya dalam merancang perangkat pembelajaran yang
memuat penerapan karakter Pelajar Profil Pancasila.
(3) Adanya akses informasi yang sangat luas dan tidak terbatas
Pada abad ke-21 yang telah berkembang pesat dalam hal teknologi dimana akses informasi
sangat luas dan tidak terbatas dalam artian semua orang dari segala umur bisa mengakses
informasi tersebut jika memiliki perangkat elektronik/gawai yang menyebabkan banyak anak
muda saat ini kurang memiliki tata krama dan sopan santun dalam berperilaku. Oleh karena
itu, ketika membiasakan peserta didik untuk bersikap sesuai dengan karakter Profil Pelajar
Pancasila, hendaknya guru berkerja sama dengan orang tua dalam memberikan arahan dan
batasan dalam mengakses informasi khususnya dari dunia digital.
2. Mahasiswa menuliskan secara kritis bagaimana Pancasila sebagai Entitas dan Identitas
Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak
pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 di ekosistem sekolah (kelas).
a. Perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik
dalam Pendidikan Abad ke-21 di ekosistem sekolah (kelas) dapat dilakukan dengan kegiatan-
kegiatan berikut, yaitu:
Pada elemen Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia
dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:
 Membiasakan peserta didik untuk melakukan kegiatan ibadah berdasarkan agama-
agamanya masing-masing. Misalnya peserta didik untuk yang beragama Islam mengaji
Al-Qur’an setiap pagi sebelum memulai pembelajaran di kelas.
 Membiasakan peserta didik untuk melakukan doa sebelum dan sesudah memulai
aktivitas belajar.
 Menumbuhkan karakter berperilaku baik terhadap sesama dapat dilakukan dengan
pembiasaan dari mulai hal yang sederhana seperti selalu menyapa saat bertemu guru
ataupun teman.
 Menanamkan nilai-nilai baik kepada peserta didik seperti menghormati teman atau guru
yang berbeda agama dan menunjukkan sikap toleransi kepada semua warga sekolah.
b. Pada elemen Berkebinekaan Global dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:
 Melaksanakan pembelajaran di kelas yang bermuatan lokal dan seni budaya sesuai
daerah sekolah masing-masing agar siswa mengenal identitas budaya daerah
masingmasing.
 Guru melaksanakan pembelajaran yang mengandung unsur-unsur kearifan lokal pada
mata pelajaran lain seperti pada sains menjadi etnosains.
 Melaksanakan peringatan hari besar Nasional seperti memakai baju adat saat Hari
Peringatan Sumpah Pemuda.
c. Pada elemen Bergotong Royong dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:
 Melakukan pembelajaran dengan metode diskusi yang akan melatih kerja sama dan
semangat gotong royong peserta didik.
 Melakukan kegiatan bersih sekolah secara bersama-sama misalnya pada kegiatan Kamis
bersih, para siswa diajak untuk bergotong royong dalam membersihkan lingkungan
sekolah.
d. Pada elemen Mandiri dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:
 Memberikan peserta didik tugas mandiri
 Memberikan peserta didik wadah mengasah kemandirian seperti dalam OSIS, MPK dan
ekstrakurikuler lainnya.
e. Pada elemen Bernalar Kritis dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:
 Guru dapat melaksanakan pembelajaran yang mengasah kemampuan berpikir kritis siswa
seperti pembelajaran Project Based Learning, Guided Inquiry Learning dan lain
sebagainya.
 Guru dapat memberikan tugas yang mengasah kemampuan berpikir kritis siswa seperti
meminta pendapat siswa terkait kasus/kejadian nyata yang berhubungan dengan materi
yang diajarkan.
f. Pada elemen kreatif dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:
 Guru dapat melaksanakan pembelajaran yang mengasah kemampuan berpikir kreatif
siswa seperti pembelajaran Project Based Learning, Guided Inquiry Learning dan lain
sebagainya.
 Guru dapat memberikan tugas yang mengasah kemampuan berpikir kreatif siswa seperti
meminta siswa untuk membuat infografis terkait tugas mereka.

Anda mungkin juga menyukai