Anda di halaman 1dari 2

Name : Ani Purnama Sari

Class : Bahasa 2

Koneksi Antar Materi - Pancasila dan Profil Pelajar


Pancasila dari Perspektif lain
Pada topik 1 menjelaskan tentang konsep pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara, yaitu menjadi
tauladan (ing ngarsa sung tulada), membimbing dengan baik, memberikan stimulus stimulus positif
sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa (ing madya mangun karsa), dan mengamati, mengikuti,
mengarahkan serta mendorong peserta didik dalam menginplementasikan apa yang dipelajari (tut wuri
handayani). Pembelajaran Ki Hadjar Dewantara diberikan disesuai dengan usia dan tingkat
perkembangan anak. Hal tersebut Relevan dengan pendidikan saat ini sebab pendidikan saat ini
melakukan langkah-langkah penguatan materi yang terdapat didalam kurikulum dengan cara
meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi peserta didik, mempertahankan materi
yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Pada topik 2 membahas proses pembelajaran cerminan pemikiran K.H. Dewantara daya upaya untuk
memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran dan tubuh anak, dalam rangka kesempurnaan hidup dan
keselarasan dengan dunianya. Berikut proses pembelajaran yang diharapkan terjadi pada manusia yaitu:

▪ Pertama, manusia Indonesia yang berbudi pekerti adalah yang memiliki kekuatan batin dan
berkarakter. Artinya, pendidikan diarahkan untuk berpendirian teguh untuk berpihak pada nilai-
nilai kebenaran.
▪ Kedua, manusia di Indonesia yang maju pikirannya adalah yang cerdas kognisi dan kecerdasannya
itu membebaskan dirinya dari kebodohan dan pembodohan dalam berbagai jenis dan bentuknya.
▪ Ketiga, manusia di Indonesia yang mengalami kemajuan pada tataran fisik atau tubuh adalah yang
tidak semata sehat secara jasmani, namun mampu mengendalikan dorongan-doroangan tuntutan
tubuh dampaknya adalah mencerdaskan kognisi seseorang sehingga ia terbebaskan dari belenggu
“kebodohan”.

Pada Topik 3 membahas tentang identitas manusia Indonesia menjadi sebuah pemahaman yang
berkesinambungan dalam proses belajar. Pendidikan di Indonesia pada saat ini mengacu pada profile
pelajar pancasila. upaya mewujudkannya membutuhkan berkembangnya secara bersamaan yaitu :

▪ Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
▪ Berkebinekaan global.
▪ Bergotong royong.
▪ Mandiri.
▪ Bernalar kritis.
▪ Kreatif.
Dapat di simpulkan bahwa keterkaitan antara topik 1, 2, dan 3 dengan Pancasila dan Profil Pelajar
Pancasila adalah para pendidik harus tetap terbuka namun tetap waspada terhadap perubahan-perubahan
yang terjadi, tidak hanya meniru, harus diselaraskan lebih dahulu dan selalu menjadi mempertimbangan
bahwa Indonesia juga memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
KHD menerapkan pandangan humanistic dengan mengacu pada sistem among, Sebagai guru membantu
siswa untuk menemukan, mengembangkan, mencoba mempraktikkan kemampuan-kemampuan yang
mereka miliki dan membiarkan siswa belajar dari pengalamannya sendiri. Perpaduan antara gerak
pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan budi pekerti perpaduan antara
Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya (psikomotor), mengacu pada konsep
pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara, yaitu menjadi tauladan (ing ngarsa sung tulada),
membimbing dengan baik, memberikan stimulus-stimulus positif sesuai dengan kebutuhan dan minat
siswa (ing madya mangun karsa) dan mengamati, mengikuti, mengarahkan serta mendorong peserta
didik dalam menginplementasikan apa yang dipelajari (tut wuri handayani). Hal tersebut harus mengacu
pada profile pelajar pancasila yaitu : Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak
mulia, Berkebinekaan global, Bergotong royong, Mandiri, Bernalar kritis, dan kreatif, Semua hal di atas
di adopsi dan diselaraskan dengan nilai-nilai luhur dan identitas bangsa sesuai dengan social budaya
yang ada di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai