Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nurfatima Mulianti

NIM : 229022485595

Kelas : 002

KONEKSI ANTAR MATERI

Pada Topik 1 kami belajar tentang pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara dimana pemikiran
beliau tenyata adalah awal mula sejarah pendidikan Indonesia dimulai dan dengan adanya
Kurikulum paradigma baru adalah suatu bentuk ingin merealisasikan pemikiran-pemikiran Ki
Hajar Dewantara yang belum diimplementasikan pada kurikulum sebelumnya. Pada topik 1 kami
juga belajar mengenai pendidikan. Indonesia dari zaman kolonial hingga sekarang dimana disitu
kami dapat mengetahui bahwa pendidikan di Indonesia tidak berdiri dengan sendiri dan instan,
didalamnya terdapat perjuangan-perjuangan luar biasa dari beberapa pihak terutama Ki Hajar
Dewantara sehingga kami sebagai manyarakat Indonesia menjadi lebih menghormati adanya
pendidikan Indonesia. Ki Hajar Dewantara juga menyajarkan pentingnya sistem Tri Pusat
pendidikan yang satu sama lain saling berkaitan yaitu pendidikan dalam keluarga, sekolah dan
masyarakat. Ketiga hal ini sangat berpengaruh dalam membentuk watak dan kepribadian anak.
Dalam mendidik anak harus diberi tuntunan dan dorongan agar tumbuh dan berkembang atas
dasar kodratnya sendiri.

Pada topik 2 kami belajar lebih dalam mengenai pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara
dengan makna yang lebih dalam daripada apa yang sudah dijealaskan pada Topik 1. Disini kami
belajar mengenai buah dari pemikiran Ki Hajar Dewantara berupa: budi pekerti, penjelasan
sistem among, pendidikan keindonesiaan dan kodrat alam & zaman.

1. Budi pekerti Jika kita meninjau kembali pendidikan di Indonesia tidak hanya
mengedepankan aspek kecerdasaan peserta didik namun juga aspek karakter dan social.
Berdasarkan hal tersebut budi pekerti merupakan perpaduan antara cipta (cognitive),
karsa (afeksi) sehingga menciptakan sebuah karya (prsikomotor). Hal tersebut erat
kaitannya dengan konsep Trilogi KHD.
2. System among Kita lihat dari kata “among” yang berarti menuntun. Hal tersebut dapat
diartikan bahwa seorang pendidik harus mampu membimbing peserta didik agar mereka
dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia sesuai dengan kodratnya. Dalam sistem
among, anak-anak harus dibiasakan untuk mendisiplin diri untuk mencari dan belajar
sendiri. Ki Hadjar Dewantara di samping ilmu yang umum, kesenian merupakan bagian
yang penting dalam kurikulum pendidikan.
3. Pendidikan keindonesiaan Pendidikan di Indonesia tidak hanya berfokus pada daya
intelektualitas peserta didik saja, namun juga nilai budaya. Nilai-nilai pada diri mereka
dan menciptakan sikap profil pelajar Pancasila sesuai dengan filosofi pendidikan dari Ki
Hadjar Dewantara.
4. Kodrat alam dan zaman’ Implementasi pendidikan di Indonesia sering mengalami
dinamika perubahan yang berkelanjutan. Jadi, seoramh pendidik baiknya memberikan
pengajaran kepada peserta didik disesuaikan dengan perkembangan lingkungan dan
zamannya.

Pada topik 3 kami mempelajari manusia Indonesia berarti identitas manusia yang menghayati
niali-nilai kemanusiaan khas Indonesia. Kemanusiaan Indonesia meliputi nilai, jiwa, hasrat,
martabat, sosialitas, relasionalitas, genitas, dialogalitas, tradisi. Tiga hal hakiki nilai kemanusiaan
khas Indonesia yaitu kebhinekaan, pancasila, dan religiositas. Bhineka Tunggal Ika adalah
payung untuk hidup berdampingan bersama-sama memperkokoh nasionalisme Indonesia. Dalam
kebhinekaan ada tiga wujud budaya menurut Koentjaraningrat yaitu ide, gagasan, nilai atau
norma. Kedua yaitu aktivitas atau pola tindakan sebagai sistem sosial. Terakhir yaitu benda
bernilai atau artifact. Ini juga memiliki tujuh unsur penting budaya yaitu; bahasa, kesenian,
organisasi sosial, sistem religi, teknologi, mata pencaharian, ilmu pengetahuan. Hal hakiki yang
kedua yaitu pancasila sebagai identitas bangsa dan manusia Indonesia. Pancasila juga sebagai
djiwa bangsa Indonesia atau bisa juga intisari nilai-nilai jiwa dan semangat menjunjung nilai
gotong royong. Hal ketiga yaitu religiositas. Religiositas diartikan sebagi inti dan daya agama.
Karakteristik peserta didik meliputi etnik, kultural, status social, minat, perkembangan kognitif,
kemampuan awal, gaya belajar, motivasi, perkembangan emosi, perkembangan sosial,
perkembangan moral dan spiritual, serta perkembangan motoric. Setelah melihat karakteristik
peserta didik materi pembelajaran juga diajarkan sesuai dengan tingkat perkembangan usia
peserta didik.

Hubungan pada topik 1, 2 dan 3 yaitu pada topik satu membahas tentang perjalanan pendidikan
Indonesia yang mengawali untuk pemikiran Ki Hajar Dewantara terkait pendidikan. Ki Hajar
Dewantara merupakan bapak pendidikan Indonesia yang mengedepankan sistem among, kodrat
alam dan zaman, budi pekerti. Dalam hal ini mengidentifikasi bahwa kurikulum merdeka
mengimplementasi pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa pembelajaran haruslah student center.
Dengan hal itu pendidik haruslah mengetahui karakteristik peserta didik tiap individu.

Anda mungkin juga menyukai