Anda di halaman 1dari 15

UTS (UJIAN TENGAH SEMESTER)

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
KERAGAMAN SISWA DAN PEMENUHAN
TARGET KURIKULUM

Your paragraph
DDD text

OLEH :Dina Astina


NIM : 06284882326413
Dosen Pengampu : Dra. Hasmalena, M. PD
KERAGAMAN SISWA DAN PEMENUHAN
TARGET KURIKULUM
A. PENDAHULUAN
Peserta didik merupakan salah satu komponen pendidikan yang
tidak bisa ditinggalkan, karena tanpa adanya peserta didik tidak
akan mungkin proses pembelajaran dapat berjalan. Peserta didik
merupakan komponen yang manusiawi yang menempati posisi
sentral dalam proses belajar-mengajar. Didalam proses belajar
mengajar,peserta didik merupakanpihak yang ingin meraih cita-
cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara
optimal. Peserta didik juga merupakan sumber utama dan
terpenting dalam proses pendidikan. Dalam proses pendidikan,
peserta didik merupakan subjek sekaligus objek pendidikan.
Dikatakan sebagai subjek karena mereka berperan sebagai
pelaku utama dalam proses pembelajaran, sedangkan dikatakan
objek karena merekamenjadi sasaran didik untuk ditumbuh
kembangkan oleh pendidik (Kamaliah, 2021). Dalam proses
pendidikan, peserta didik merupakan subjek sekaligus objek
pendidikan. Dikatakan sebagai subjek karena mereka berperan
sebagai pelaku utama dalam proses pembelajaran, sedangkan
dikatakan objek karena sasaran didik untuk merekamenjadi
ditumbuhkembangkan oleh pendidik
KERAGAMAN SISWA DAN PEMENUHAN
TARGET KURIKULUM
A. PENDAHULUAN

BPS mencatat, ada 44,19 juta murid di Indonesia pada tahun


ajaran 2022/2023. Peserta didik juga merupakan individuyang
memiliki banyakkelebihan dan keterbatasan. Kelebihan dan
keterbatasan yang dimiliki oleh peserta didik menimbulkan
adanya keragaman antara setiap peserta didik. Keragaman
tersebut merupakanpotensi atau kekuatanyang dapat
dikembangkan melalui proses pendidikan. Keberagaman adalah
sebuah kondisi yang memuat bermacam-macam perbedaan yang
dimiliki oleh setiap individu ditengah kehidupan bermasyarakat,
begitu juga dengan peserta didik. Setiap peserta didik memiliki
keragaman yang berbeda-beda dengan yang lainnya, mulai dari
perbedaan individu dari segi psikis maupun fisik.
Perbedaan individu dari segi psikis yaitu dari segi intelektual,
emosi, sosial dan moral. Keragaman ini muncul sesuai dengan
periode perkembangan yang dilaluimanusia yang dipengaruhi oleh
faktor kematangan (maturity), faktor kesiapan (readiness),
irama dan tempo perkembangan yang dilalui seseorang dan
intervensi faktor lingkungan. Selain itu, faktor
genetik/keturunan, minat peserta didik dan profil belajar
pesertadidik juga merupakanfaktor yang dapat memunculkan
keragaman/perbedaan individu. Profil belajar peserta didik
terkait dengan banyak faktor seperti bahasa, budaya,
kesehatan dan keadaan keluarga dankekhususan lainnya. Profil
belajar pesertadidik merupakan pendekatan yang disukai
pesertadidik untuk belajar, yang dipengaruhi oleh gaya berpikir,
kecerdasan, budaya, latar belakang jenis kelamin dan lain-lain.
KERAGAMAN SISWA DAN PEMENUHAN
TARGET KURIKULUM
A. PENDAHULUAN

Salah satu permasalahan yang timbul adalah perbedaan latar


belakang peserta didik. Ada peserta didik yang memiliki latar
belakang yang berasal dari keluarga mampu sehingga dia dapat
tumbuh dan berkembang dengan sarana dan prasrana fasilitas
yang memadai serta dia mampu untuk memanfaatkannya
dengan baik, karena ada juga peserta didik yang berasal dari
keluarga mampu namun tidak dapat memanfaatkan fasilitas
yang diperolehnya dengan baik sehingga pertumbuhan dan
perkembangan yang dialaminya menjadi lambat.Adapula peserta
didik yang berasal dari keluarga kurang mampu sehingga
semuanya serba terbatas. Namun karena keterbatasan ini,
banyak yang menjadi pemicu peserta didik untuk bangkit
melawan keterbatasannya sehingga banyak peserta didik yang
sukses walaupun berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Sehingga, sebagai guru harus mampu menanamkan prinsip bahwa
keterbatasan yang dimiliki bukan menjadi penghalang untuk
maju.
Guru harus terlebih dahulu mengetahui latar belakang peserta
didiknya untuk dapat memahami keberagaman yang ada dalam
kelasnya. Hal ini bertujuan agar dapat membantu guru dalam
menentukan pembelajaran yang tepat tanpa membuat peserta
didiknya merasa terasingkan karena berbeda latar belakangnya
dengan teman lainnya. Berbeda dari segi fisik mudah untuk
diamati perbedaan individuseperti tinggi badan, raut
wajah,proporsi tubuh yang dalam ini dipengaruhi olehfaktor
keturunan. Namun tidak dipungkiri faktor lingkungan juga
berpengaruh pada perbedaan individu dari segi aspek fisik.
KERAGAMAN SISWA DAN PEMENUHAN
TARGET KURIKULUM
A. PENDAHULUAN

Salah satu permasalahan yang kerap timbul dari perbedaan


individu dari segi aspek fisik adalah bullying. Bullying sampai
sekarang masih saja menjadi permasalahan yang belum dapat
dipecahkan. Salah satu langkah awal guru untuk mencegah
bullying dikelasnya adalah menanamkan rasa kebersamaan,
mengeratkan indahnya perbedaan dalampertemanan. Guru
harusmerangkul semua peserta didik untuk saling menghormati
satu sama lain dan mengajarkan cara bertutur kata dan
bersikap yang sopan. Ada 3 Kekerasan saat ini yang
menimbulkan permasalahan terhadap generasi sekarang yang
sudah banyak teresolir akibat lingkungan luar dan lingkungan
sekolah atau teman bermain.
DRUGS (Penggunaan obat terlarang)

Jumlah penggunaan obat terlarang meningkat pada tahun 2022


menjadi 1.350 kasus, dengan jumlah tersangka sebanyak 1.748
orang dan barang bukti sebanyak 12,4 ton. Tahun 2023 sejak
Januari hingga bulan Juli, diketahui sudah ada 1.125 kasus
narkoba dengan jumlah sebanyak 1.625 orang
KERAGAMAN SISWA DAN PEMENUHAN
TARGET KURIKULUM
A. PENDAHULUAN

BULLYING

Berdasarkan data Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) yong


dihimpun dari Republika, terdapat 16 kosus perundungan yang
terjadi di lingkungan sekolah pada periode Januari hingga
Agustus 2013. Adapun kasus petuntungan di lingkungan sekolah
paling banyak terjadi di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dengan proporsi 25% dari total kasut
Kemudian perundungan juga terjan di lingkungan Sekelah
Menengah Akhir (SMA) dan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK),
yang sema-sama mendapatkan persentase sebesar 18.79%
KEKERASAN SEKSUAL

Kementerian Pemberdaya an Perempuan dan Perlindungan


Anak (PPPA) mencatat, 25.050 sebanyak perempuan menjadi
korban kekerasan di Indonesia sepanjang 2022. Jumlah tersebut
meningkat 15,2% tahun dari sebelumnya sebanyak 21.753 kasus
KERAGAMAN SISWA DAN PEMENUHAN
TARGET KURIKULUM
A. PENDAHULUAN
Salah satu solusi yang diterapkan pada permasalahan yang marak
dilakukan oleh peserta didik disekolah. Penerapan kurikulum
merdeka yang di hubungan pada pembelajaran diferensiasi dengan
strategi pengajaran yang sangat efektif dan inovatif sesaui
dengan kebutuhan peserta didik Penerapan pertama adalah
Auditori adalah gaya belajaryang menekankan terhadap proses
pendengaran. Peserta didik auditori akan lebih mudah menerima
materi pelajaran dengan cara mendengarkan, lebih menyukai
berdiskusi daripada membaca bahan bacaan, lebih senang
mendengarkan guru, cerita dan lagu-lagu dan mereka menikmati
variasi seperti refleksi suara dan intonasi. Pembelajaran dikelas
yang dapat mengakomodasi peserta didik yang auditori adalah
dengan metode ceramah, diskusidan tanya jawab. Visual adalah
gaya belajaryang menyukai proses penglihatan. Peserta didik
visual belajar dari apa yang dia lihat dan mereka baca. Mereka
menyukai ilustrasi gambar dan diagram-diagram. Grafis yang
terorganisir adalah alat yang bergunauntuk membangun makna
visual bagi peserta didik visual. Pembelajaran dikelas yang dapat
mengakomodasi peserta didik yang visual yaitudengan
menggunakan metode membaca suatu teks lalu membuat kalimat
atau membuat dialog percakapan. Kinestetik adalah gaya belajar
yang menggunakan gerak, artinya peserta didik kinestetik belajar
dengan menggunakan gerak, keterlibatan secara fisik dalam
melakukan aktivitas pembelajaran yang bermakna dan relevan
dalam kehidupan manusia. Pembelajaran di kelas yang dapat
mengakomodasi peserta didik yang kinestetik yaitu dengan
menggunakan metode eksperimen atau anak disuruh maju untuk
mempraktikkan dialogpercakapan
KERAGAMAN SISWA DAN PEMENUHAN
TARGET KURIKULUM
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan
proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar
peserta didik sebagai individu, dengan kata lain pembelajaran
berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang berpusat kepada
peserta didik.. Pembelajaran berdiferensiasi juga merupakan
pembelajaran yang memberi keleluasaan dan mampu
mengakomodir kebutuhan peserta didik untuk meningkatkan
potensi dirinya sesuai dengan kesiapanbelajar, minat dan profil
belajar pesertadidik yang berbeda-beda. Pembelajaran
berdiferensiasi merupakan serangkaian keputusan masuk akal
yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepadakebutuhan peserta
didik.Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang
terkait dengan :
1. Menciptakan lingkungan belajar
2. Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan
secara jelas
3. Penilaian berkelanjutan
4. Guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar peserta
didiknya 5. Manajemen kelas yang efektif
Menurut Suwartiningsih (2021), pembelajaran diferensiasi
menggunakan berbagai pendekatan (multi approach) dalam
konten, proses dan produk. Dalam kelas berdiferensiasi, guru akan
memperhatikan 3 elemen pentingdalam pembelajaran
berdiferensiasi di kelas yaitu (1) Content (input) yaitu mengenai
apa yang peserta didik pelajari, (2) Proses yaitu bagaimana
pesertadidik akan mendapatkan informasi dan membuatide
mengenai hal yang dipelajarinya, dan (3) Product (output) yaitu
bagaimana peserta didik akan mendemonstrasikan apa yang
sudahmereka pelajari.
KERAGAMAN SISWA DAN PEMENUHAN
TARGET KURIKULUM
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Konten berhubungan dengan apa yang akan peserta didik ketahui,


pahami dan apa yang akan dipelajari. Dalam hal ini, guru akan
memodifikasi cara agar setiap peserta didik mempelajari suatu
topik pembelajaran. Misalnya, guru akan mengajarkan penjas yang
tujuan objektifnya adalah peserta didik dapat menguasi materi
pada keterampilan gerak.
Proses merupakan cara peseta didikmendapatkan informasi atau
bagaimana dia belajar. Dalam arti lain, aktivitas pesertadidik
dalam mendapatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan
berdasarkan konten yang akan dipelajari
Produk Diferensiasi pada produk berupa variasi hasil dari tugas
pembelajaran, atau variasi untuk penilaian hasil belajar peserta
didik. Tugas dan penilaian untuk masingmasing peserta didik dibuat
beragam namun masih tetap mengacu pada tujuan pembelajaran
yang sama.
Lingkungan belajar merupakan salah satu hal yang penting untuk
diperhatikan berkaitan dengan keberlangsungan suatu proses
pembelajaran dalam kelas. Berkaitan dengan hal ini, apa yang
dimaksud dengan lingkungan belajar adalah suatu kondisi,
pengaruh, serta rangsangan yang berasal dari luar, yang memberi
pengaruh pada peserta didik, dimana hal- hal tersebut juga
meliputi beberapa hal seperti pengaruh fisik, sosial dan intelektual
(Suprayogi, 2022).
KERAGAMAN SISWA DAN PEMENUHAN
TARGET KURIKULUM
KURIKULUM MERDEKA

Pendidikan memiliki tujuan untuk melahirkan generasi yang


cerdas dan memiliki karakter yang berbudi luhur. Tidak hanya
itu, pendidikan juga mendorong perubahan menuju hal yang lebih
baik dari generasike generasi.. Melaluipendidikan, diharapkan
dapat melahirkan hal-hal inovatif, kreatif serta mencetak
generasi yang mampu membawa perubahan dan mampu
memberikan dampak bagidirinya dan orang-orang di sekitarnya.
Salah satu yang menjadi tokoh penting dalam pendidikan adalah
guru yang merupakan tokoh utama dalam menyampaikan
materikepada peserta didik, sehingga guru dituntut untuk
menguasai materi pelajaran. Namun pemerintah mengeluarkan
kebijakan baru yaitu "Merdeka Belajar". Merdeka belajar
merupakan sebuah gagasan yang membebaskan para guru dan
peserta didik dalam menentukan sistem pembelajaran. Tujuan
dari merdeka belajar adalah menciptakan pendidikan yang
menyenangkan bagi peserta didik dan guru karena selama ini
pendidikan lebih menekankan kepada aspek pengetahuan
daripada aspek keterampilan.
Menurut Ainia (2020), merdeka belajar merupakansuatu konsep
yang memberikan kebebasan untuk berpikir dan kebebasan
untuk berinovasi.. Esensi utama kemerdekaan berpikiryaitu
berada pada pendidik. Tanpa terjadi pada pendidik, maka tidak
mungkin terjadi kepada peserta didik.. Selama ini, peserta didik
belajar didalam kelas. Namun ditahun mendatang. peserta didik
mungkin dapat belajardi luar kelas atau outing class sehingga
pesertadidik dapat berdiskusi dengan guru, tidak sekedar
mendengarkan ceramah guru namun memotivasi.
KERAGAMAN SISWA DAN PEMENUHAN
TARGET KURIKULUM
KURIKULUM MERDEKA

Merdeka belajar merupakansuatu langkah yang tepat untuk


mencapai pendidikan yang ideal yang sesuai dengan kondisi
pendidikan dewasa kini dengan tujuan untuk mempersiapkan
generasi yang tanggung. cerdas, kreatif, dan memiliki karakter.
Merdeka belajar memberikan kebebasan kepada peserta didik
dan guru untuk mengembangkan bakat dan keterampilan yang
ada dalam diri mereka dan juga merdekabelajar termasuk
salahsatu strategi dalam pengembangan pendidikan karakter
sehingga peserta didik diharapkan dapat mencapai pendidikan
yang ideall dan sesuai dengan nilai-nilai yang ada menjadi
tanggung jawab dan memiliki kesadaran bersama. Menciptkan
generasi emas yang memiliki pemikiran HOTS, MOST dan
mengurangin generasi LOTS
KERAGAMAN SISWA DAN PEMENUHAN
TARGET KURIKULUM
PEMBAHASAN
Keragaman peserta didik yang beragamdapat dilihat berdasarkan
karakteristik peserta didik menyebabkan kebutuhan belajar yang
berbeda- beda dari setiap peserta didiknya. Setiap pesertadidik memiliki
latarbelakang yang berbeda-beda, begitu juga dengan profil belajar yang
dimiliki setiap peserta didik. Profil belajar peserta didik terdiri dari
pendekatan belajar yang disukai peserta didik, gaya berpikir peserta didik,
kecerdasan peserta didik, budaya, jenis kelamin serta gaya belajar dari
peserta didiknya. Begitu juga dengan gaya belajar peserta didik yang
berbeda-beda. Ada peserta didik yang gaya belajarnya visual, dan ada juga
yang gaya belajarnya auditori serta ada juga yang gaya belajarnya
kinestetik.
Berdasarkan hal tersebut, guru harus terlebih dahulu mengetahui
latar belakang dan profil belajar peserta didiknya untuk memahami
keberagaman yang ada dengan tujuan untuk dapat menyusun
pembelajaran yang tepat dan yang sesuai dengan karakteristik
peserta didiknya Guru dapat melakukan asesmen diagnostik untuk
mengetahui kemampuanawal peserta didik. Asesmen diagnostik
adalah bentuk penilaian yang dilakukan oleh guru dimana guru
mengevaluasi kekuatan, kelemahan, pengetahuan dan keterampilan
pesertadidik sebelum memulai pembelajaran, guru merancang
asesmen formatif dan sumatif untuk dapat memonitor hasil
pembelajaran, berupa hasil presentasi dan ujian tengah semester dan
ujian akhir. Merdeka belajar ini dapat diimplementasikan ke dalam
pembelajaran berdiferensiasi mengingat setiap peserta didik memiliki
karakteristik dan profil belajar yang berbeda-beda. Pembelajaran
berdiferensiasi merupakan usaha untuk menyesuaikan proses
pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar peseta didik
sebagai individu. Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran
yang berpusat kepada peserta didik sehingga mampu meningkatkan
potensi dan kemampuannya.
KERAGAMAN SISWA DAN PEMENUHAN
TARGET KURIKULUM
PEMBAHASAN
Pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan proses, guru dapat
menyesuaikan prosesbelajar untuk masing-masing peserta didik.
Jika peserta didik dengan kemampuankognitif rendah dan sedang
maka mereka membutuhkan proses belajar denganteknik
scaffolding. Mereka membutuhkan perhatianlebih untuk
dapatmemahami suatu materi. Jika peserta didik dengan
kemampuan kognitif tinggi maka mereka mampu belajarsecara
mandiri. Prosesbelajar yang mereka lalui akan berbeda dengan
peserta didik dengan kemampuan rendah dan sedang.
Pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan produk, misalnya guru
dapat menyesuaikan produk atau hasil belajar yang ingin
dicapaidari peserta didik dengan gaya belajar peserta didik
tersebut. Jika terdapat peserta didik yang gaya belajarnya visual,
maka guru dapat memberikan tugas bagi peserta didik untuk
membuat suatu karya berupa poster atau brosur. Jika terdapat
peserta didik yang gaya belajarnya auditori, maka guru dapat
memberikan tugas kepada pesertadidiknya untuk
membuatpodcast atau video pembelajaran. Dan jika
terdapatpeserta didik yang gaya belajarnya kinestetik, maka
guru dapat memberikan tugas kepada pesertadidiknya untuk
membuatpementasan atau drama. Tugas-tugas yang diberikan
oleh guru dapat disesuaikan dengan gaya belajar yang dimiliki
untuk menghasilkan produk belajar yang berbeda, namun dari
produk belajar tersebut diharapkan dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang sama.. Jadi, peserta didik secara bersama-
sama mampu untuk mencapaitujuan pembelajaran
walaupunproduk hasil belajar yang merekabuat berbeda.
KERAGAMAN SISWA DAN PEMENUHAN
TARGET KURIKULUM
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa peserta didik memilikikeragaman yang
berbeda-beda. Karakteristik dan kemampuan/potensi yang
dimiliki peserta didik berbeda satu dengan yang lainnya...
Untuk mengakomodasi perbedaan tersebut, maka
pemerintah mengeluarkan kebijakan baru yaitu kurikulum
merdekabelajar. Dimana kurikulumtersebut memberikan
kebebasankepada peserta didik dan guru dalam
menyusundan merancang pembelajaran agar pembelajaran
yang berlangsung di kelas menjadi menyenangkan. Untuk
mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar tersebut,
maka guru dapat membuat pembelajaran yang
berdiferensiasi yang dapat memenuhi kebutuhan belajar
peserta didik yang berbeda-beda. Dengan adanya
pembelajaran berdiferensiasi ini, diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan dan potensipeserta didik yang
berbeda-beda. Namun, bukan berarti setiappeserta didik
memilikipembelajaran yang berbeda-beda. Guru harus
mampu untuk mengakomodasi pembelajaran yang
berdiferensiasi yang disesuaikan dengan karakteristik
peserta didiknya.
KERAGAMAN SISWA DAN PEMENUHAN
TARGET KURIKULUM
DAFTAR PUSTAKA
Ainia, Dela Khoirul.2020. Merdeka Belajardalam
Pandangan Ki Hadjar Dewantaradan Relevansi bagi
Pengembangan Pendidikan Karakter. Jurnal Filsafat
Indonesia. Vol. 3(3): 95- 101.
Kamaliah. 2021. HakikatPeserta Didik. Educational Journal:
General and Specific Research. Vol. 1(1): 49-55. Siswoyo,
Dwi. 2013. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarya Press.
Suwartiningsih. 2021. Penerapan Pembelajaran
Berdiferensiasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
pada Mata Pelajaran IPA Pokok BahasanTanah dan
Keberlangsungan Kehidupan di Kelas IX-B Semester Genap
SMPN 4 Monta Tahun Pelajaran 2020/2021. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI). Vol. 1 (2):
80 - 94.

Anda mungkin juga menyukai