Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fitri Hariyati

NIM : 1406022594
Kelas : PGSD/ 02

AKSI NYATA TOPIK 3


FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

A. Mahasiswa mengobservasi secara kritis tanda dan simbol yang ada di ekosistem
sekolah dan proses pembelajaran tentang penghargaan dan penghayatan terhadap
kebhinekatunggalikaan.
Identitas manusia Indonesia ditunjukkan dari banyaknya keberagaman suku, RAS,
agama dan kebudayaan. Manusia memiliki identitas dalam dirinya tumbuh seiring
berjalannya aktivitas di kehidupan masyarakat. Masyarakat Indoesia juga diarahkan untuk
membudayakan gotong royong, saling tolong menolong, ramah, santun, toleran, dan
peduli terhadap sesama dalam keberagaman yang ada. Dengan menggali nilai- nilai luhur
yang sudah dihidupi masyarakat di kepulauan nusantara. Soekarno menjadikan pancasila
sebagai identitas bangsa Indonesia dan sekaligus Identitas manusia Indonesia. Karena
nilai- nilai luhur identitas manusian Indonesia bersumber dari kebudayaan yang menjadi
dasar dan dapat dimaknai sebagai identitas/ jati diri suatu bangsa yang harus
dikembangkan lewat pendidikan nasional agar tercipt generasi muda yang berkarakter dan
berbudi pekerti yang baik.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SDN 02 Ngaliyan, terdapat adanya
penerapan terhadap kebhinekaan. Dimana warga SDN 02 Ngaliyan baik guru maupun
peserta didik terdapat perbedaan suku maupun agama. Hal ini mengakibatkan adanya
perbedaan sifat dan sudut pandang berdasarkan interaksi dengan lingkungan sosial budaya
warga sekolah SDN 02 Ngaliyan. Berdasarkan observasi di SDN 02 Ngaliyan telah tercipta
adanya penghargaan dan penghayatan kebhinekaan.
B. Mahasiswa menuliskan secara kritis bagaimana penghayatan nilai-nilai Pancasila
yang ada di sekolah menguatkan identitas manusia Indonesia.
Dari hasil kegiatan PPL 1, Saya teah melaksanakan observasi dan asistensi mengajar
di SDN 02 Ngaliyan. Identitas Manusia Indonesia di sekolah terlihat dari keragaman
budayanya, bahasa, agama, etnik, suku dan kearifan lokal yang beragam. Implementasi
Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia terlihat dari kegiatan berikut:
1. Sila Pertama: “Ketuhan Yang Maha Esa”
Kegiatan yang dilaksanakan:
• Berdoan sebelum dan sesudah belajar di kelas.
• Menghormati dan menghargai teman yang berbeda agama dengan kita.
• Tidak mengganggu teman dari agama lain yang sedang beribadah.
• Saling mengingatkan untuk melakukan kewajiban agama kepada teman yang
lainnya.
• Dalam setiap pembelajaran selalu diajarkan untuk bersyukur atas segala nikmat
dan ciptaan yang telah dijadikan Tuhan.
2. Sila Kedua : “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”
Kegiatan yang dilaksanakan:
• Sopan santun terhadap guru.
• Menghargai semua teman sebagai individu yang memiliki hak asasi manusia.
• Mendengarkan nasihat guru.
• Mentaati tata tertib di sekolah.
• Menolong saat ada warga sekolah yang mengalami kesusahan.
• Peduli terhadap teman yang sedang sakit.
3. Sila Ketiga : “Persatuan Indonesia”
Kegiatan yang dilaksanakan:
• Tidak membeda- bedakan teman dari manapun asalnya.
• Menghargai setiap budaya dan ciri khas dari masing masing daerah.
• Tidak bersikap rasisme.
• Bersatu padu dan bekerja sama dengan teman teman di sekolah.
• Tidak menimbulkan keributan antar warga sekolah.
4. Sila Keempat : “ Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan”
Kegiatan yang dilaksanakan:
• Menghargai hasil musyawarah kelas atau kelompok.
• Mau mendengarkan pendapat guru, teman kelas, atau kelompok belajar.
• Menerima kritikan dari teman- teman kelompok.
• Menyelesaikan masalah di kelas atau sekolah melalui musyawarah.
• Bekerja sama mempertanggungjawabkan hasil musyawarah bersama.
• Ikut serta dalam pemilihan ketua kelas dan perangkat lainnya.
5. Sila Kelima : “Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia”
Kegiatan yang dilaksanakan:
• Tidak membeda- bedakan teman
• Bersikap adil dengan semua teman di sekolah.
• Menghormati hak masing masing teman di kelas.

Ketika saya menjadi seorang pendidik nantinya, saya akan menanamkan nilai nilai
Pancasila kepada seluruh peserta didik sebagai perwujudan Profil Pelajar Pancasila.
Adapun prinsip saya dalam mendidik peserta didik, saya tertarik untuk menerapka
pernyataan Ki Hajar Dewantara yaitu “Among dan Pamong”: Menitikberatkan tugas
pengajar untuk memberikan fasilitas, motivasi, inspirasi dan kondisi peserta didik untuk
belajar sesuai keinginan dan kemampuan mereka belajar secara individual atau
kemerdekaan belajar siswa.
Saya akan meneladani sosok Ki Hajar Dewantara dalam menerapkan Pendidikan di
dalam kelas, saya akan menjadi motivator kepada peserta didik untuk menjunjung masa
depan yang baik bagi mereka dan jangan sampai memarahi peserta didik namun kkta
sebagai seorang pendidik harus bisa menjadi seorang teman dan memotivasi siswa untuk
memiliki minat belajar yang baik. Saya juga akan memberikan kebebaan kepada peserta
didik untuk melakukan sesuatu dengan cara dan mencari pengetahuan dengan sebebas-
bebasnya, dan guru sebagai seorang pendidik cukup memberikan tuntunan dan arahan
yang sesuai dengan kodrat yang di dimiliki oleh peserta didik. Dengan pendidikan karakter
pancasila. Saya berharap agar anak didik saya kelak menjadi manusia yang berguna bagi
bangsa ini dengan tetap memiliki karakter pancasila yang melekat pada diri mereka

Anda mungkin juga menyukai