Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen
yang Efektif
Disusun oleh:
NIM 2216815
SEKOLAH PASCASARJANA
BANDUNG
2023
A. Observasi lapangan terhadap proses pembelajaran saat PPL
Saya melakukan observasi pada peserta didik SMA Negeri 10 Bandung yaitu tempat di
mana saya melakukan PPL PPG. Terdapat dua kurikulum yang diterapkan di sekolah ini, yaitu
kurikulum merdeka dan kurikulum 2013. Kelas 10 menggunakan kurikulum merdeka dan kelas
11 & 12 menggunakan kurikulum 2013. Proses pembelajaran dilakukan dengan berpusat
kepada peserta didik sesuai dengan penerapan konsep Profil Pelajar Pancasila. Ketika di proses
pembelajaran berlangsung, peserta didik sangat aktif untuk memberikan pendapat dan memberi
tanggapan. Dalam hal ini berarti siswa diberikan kebebasan untuk terus mengeksplor
pengetahuannya yang akan meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Selain melakukan
metode ceramah dan tanya jawab. Guru juga menerapkan model Cooperative Based Learning
atau pembentukan kelompok sesuai materi yang telah ditetapkan oleh guru dan hasil diskusinya
akan dipresentasikan di depan kelas.
Selama proses observasi yang saya perhatikan adalah guru memiliki kemampuan untuk
memberikan reinforcement (penguatan) kepada peserta didik berupa respon verbal maupun
nonverbal dengan prinsip kehangatan, keantusiasan, kebermaknaan, dan menghindari
penggunaan respon yang negatif ketika peserta didik aktif memberikan tanggapan maupun
pertanyaan selama pembelajaran di kelas sehingga peserta didik menjadi lebih semangat dan
termotivasi dalam belajar. Pada awal pembelajaran, guru memberikan tes diagnostik berupa
pre-test melalui salah satu web pembelajaran yang menarik yang bertujuan untuk memetakan
kemampuan peserta didik. Hasilnya yaitu terdapat keberagaman nilai dan kemampuan dari
setiap peserta didik, nantinya guru akan memberikan bimbingan intensif kepada peserta didik
yang memiliki pengetahuan dan keterampilan lebih rendah agar tidak tertinggal dengan peserta
didik lain agar pembelajaran dapat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Selain itu, untuk meningkatkan daya kolaborasi dan semangat peserta didik, diadakan sebuah
model pembelajaran yaitu project based learning yang projeknya disepakati oleh setiap kelas
dan dilakukan setiap pekan di hari jumat.
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong-royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsive, dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pegaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta enerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
4.2 Melakukan penelitian sederhana yang 4.2.1 Menyajikan hasil diskusi mengenai suatu
berorientasi pada pemecahan masalah bentuk integrasi sosial di lingkungan sekitar
berkaitan dengan permasalahan sosial dengan menggunakan pengetahuan
dan konflik yang terjadi di masyarakat sosiologis.
sekitar
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery based learning dan pendekatan saintifik
yang menuntun peserta didik untuk menggali informasi mengenai pengertian integrasi sosial, bentuk-
bentuk integrasi sosial, dan proses integrasi sosial sebagai upaya pemecahan masalah konflik dan
kekerasan yang terjadi di masyarakat sehingga mampu memposisikan diri dalam hidup bermasyarakat yang
aman dan tentram serta terbebas dari konflik dengan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Menguraikan pengertian dari integrasi sosial sebagai salah satu upaya pemecahan konflik sosial
di masyarakat dengan tepat.
Menjelaskan terbentuknya integrasi sosial berdasarkan pengetahuan sosiologi dengan benar.
Membedakan bentuk-bentuk integrasi sosial dengan tepat.
Menelaah bentuk-bentuk integrasi sosial yang ada di lingkungan sekitar dengan baik.
Mempresentasikan dengan percaya diri contoh kasus integrasi sosial yang ada di masyarakat
dengan cara berdiskusi dengan bertanggung jawab.
D. Materi Pembelajaran
Pengertian Integrasi sosial.
Bentuk-bentuk integrasi sosial.
E. Metode Pembelajaran
1) Pendekatan : Saintifik
2) Model : Discovery Based Learning
3) Metode : Ceramah, Diskusi Kelompok (Think Pair Share), Tanya Jawab
G. Sumber Belajar
a. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Sosiologi 3 untuk SMA/MA Kelas XI Peminatan Ilmu-Ilmu
Sosial/Janu Murdiyatmoko, Citra Handayani; Dian Handayani dan Yogie Nugraha Aryasetya
(ed.). Jil.3.- Bandung: Grafindo Media Pratama, 2018.
b. Sumber-sumber lain yang relevan.
c. Pengalaman peserta didik dan guru
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu : 3x45 menit (1x pertemuan)
Pertemuan : Ke-1
Alokasi
Kegiatan Pendahuluan
Waktu
Alokasi
Kegiatan Inti
Waktu
Stimulation/Pemberian Mengamati
Rangsangan: Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan 150
pada topik: Menit
Pengertian integrasi sosial
Bentuk integrasi sosial
Peserta didik menyimak video yang berkaitan dengan integrasi sosial
sebagai upaya pemecahan konflik yang ditampilan oleh guru
Problem Menanya
Statement/Identifikasi
Masalah Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya kepada
guru dan menyampaikan pendapatnya terkait video yang
tertera.
Guru memverifikasi jawaban dan pendapat peserta didik
yang kemudian menjelaskan gambaran materi secara
singkat.
Guru membagi peserta didik ke dalam 4 kelompok melalui
metode Think Pair Share.
Setelah semua kelompok memperoleh topiknya masing-
masing, peserta didik diminta untuk mengisi LKPD tersebut
dan guru berperan sebagai pemberi arahan.
Data
Mengumpulkan informasi
Collection/Pengumpula Peserta didik diperbolehkan untuk menggunakan referensi seperti
n Data membaca buku teks, buku referensi lain, dan akses internet untuk
memperoleh informasi mengenai pengertian dan bentuk integrasi
sosial.
Data
Mengasosiasi
Processing/Pengolahan
Data
Setelah mendapatkan jawaban masing-masing, peserta
didik dipersilahkan untuk melakukan diskusi dengan
anggota kelompoknya klarifikasi, dan menyimpulkan
pendapat dari sumber-sumber yang telah diperoleh.
Hasil dari diskusi tersebut akan dipresentasikan di depan
kelas(berupa poster digital)
Verification/Pembuktia
n
Mengkomunikasikan
Perwakilan dari kelompok menyampaikan hasil diskusi dan
kelompok yang lain menanggapi.
Guru menilai kemampuan peserta didik berkomunikasi
lisan
Generalization/Menarik Kesimpulan
Peserta didik difasilitasi oleh guru untuk memberikan
tanggapannya terkait presentasi materi di hari ini
Peserta didik diperkenankan untuk mengevaluasi hasil
presentasi dan diskusi.
Perwakilan peserta didik untuk mengungkapkan manfaat
memahami integrasi sosial sebagai upaya pemecahan
konflik sosial di masyarakat.
Catatan:
Selama pembelajaran berlangsung, guru akan mengamati sikap peserta didik dalam pembelajaran yang
meliputi sikap: bekerja sama, jujur, tanggung jawab, dan disiplin.
Alokasi
Kegiatan Penutup
Waktu
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• K : Kritis
• TJ : Tanggung Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta
didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian
tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian
diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang
akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya
disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut serta
1 50
mengusulkan ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap
2 anggota mendapatkan kesempatan 50
untuk berbicara. 250 62,50 C
Saya ikut serta dalam membuat
3 kesimpulan hasil diskusi 50
kelompok.
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
b. Pengetahuan
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan/Presentasi
Skala Jumlah Skor Kode
No Aspek yang Dinilai
25 50 75 100 Skor Sikap Nilai
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur
c. Keterampilan
Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Petunjuk :
Bawalah buku paket Sosiologi Kurikulum 2013 yang relevan! Jawablah dengan berdiskusi antar sesama anggota
kelompokmu! Gunakan hasil pengamatan kalian untuk menjawab soal yang ada di lembar diskusi kelompok ini
Pertanyaan:
1. Jelaskan pengertian integrasi sosial menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkof serta buatlah
kesimpulan mengenai pengertian integrasi sosial menurut kelompok anda!
2. Jelaskan dan bandingkan bentuk-bentuk integrasi sosial!
3. Berilah contoh nyata di kehidupan sehari-hari dari integrasi normatif!
4. Mengapa integrasi sosial sangat sulit terjadi dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia?
Kunci Jawaban:
1. Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkof, syarat terwujudnya integrasi sosial adalah sebagai
berikut:
1) Anggota-anggota masyarakat merasa berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan di antara
mereka.
2) Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma dan
nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman dalam hal-hal yang dilarang
menurut kebudayaan
3) Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama, tidak mudah berubah, dan dijadikan
secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat
2. Proses interaksi merupakan proses paling awal untuk membangun suatu kerja sama dengan ditandai
adanya kecenderungan-kecenderungan positif yang dapat melahirkan aktivitas bersama sedangkan kerja
sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama
dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri
untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut
3. Contoh integrasi normatif
- Masyarakat yang disatukan dengan semboyan negara Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika
- Masyarakat Jawa, Madura, dan Dayak yang hidup berdampingan di Kalimantan
4. Karena dalam heterogenitas terdapat banyak perbedaan sikap, perilaku, dan terutama adalah nilai
kebudayaan yang bisa saja bertentangan antara satu dengan yang lainnya. Banyaknya perbedaan bagi
masing-masing penganut kebudayaan sehingga dapat menyebabkan konflik, tetapi hal ini dapat
diminimalisir dengan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi
RUBRIK PENILAIAN TUGAS POSTER
2 Isi Isi sesuai dengan tema, Salah satu dari kriteria isi Isi tidak sesuai dengan
padat dan memberikan yang baik terpenuhi, tema, miskin informasi,
kejelasan informasi, serta sementara salah satu tidak jelas keterbacaannya
jelas keterbacaanya kriteria tidak terpenuhi
3 Bahasa Bahasa baik dan benar Salah satu dari kriteria Menggunakan bahasa
atau sesuai dengan bahasa yang baik yang berbelat-belit, tidak
PUEBI, komprehensif, terpenuhi, sementara salah komprehensif, dan sulit
serta mudah dipahami satu kriteria tidak untuk dipahami
terpenuhi
4 Design Perpaduan warna cerah, Salah satu dari kriteria Warna tidak mencolok,
bentuk huruf mudah design yang baik huruf sulit dibaca, dan
terbaca, dan disusun terpenuhi, sementara salah pusat perhatian tidak
dengan pesan yang ingin satu kriteria tidak menunjukan design yang
disampaikan menjadi terpenuhi baik.
pusat perrhatian.
5 Gambar Gambar sesuai dengan Salah satu dari kriteria Gambar tidak sesuai
tema, gambar bermakna gambar yang baik dengan tema, gambar
sebagai penyampaian terpenuhi, sementara salah tidak bermakna sebagai
pesan, dan orisinil. satu kriteria tidak penyampaian pesan, dan
terpenuhi tidak orisinil atau abstrak
NILAI TUGAS POSTER
XI-IPS 1
No. Nama Peserta Didik SKOR UNTUK Jumlah Nilai Predikat Ket
KRITERIA NOMOR....... Skor
1 2 3 4 5
1
2
3 3 3 3 3 3 15 100 A Sangat Baik
4
5 3 3 3 3 3 15 100 A Sangat Baik
6
7 3 3 3 2 3 14 93 A Sangat Baik
8 3 3 3 3 3 15 100 A Sangat Baik
9
10 1 2 3 3 3 12 80 B Baik
11 2 3 2 2 3 12 80 B Baik
PREDIKAT