Anda di halaman 1dari 10

Nama Perguruan Tinggi

Logo PT Nama Fakultas


Nama Jurusan/Prodi
Rencana Pembelajaran Semester
MATA KULIAH KODE RUMPUN BOBOT (SKS) SEMESTER TANGGAL PENYUSUNAN
MK
Filosofi Pendidikan PPG-01 3 MK Inti 1 .
Indonesia
Dosen Pengembang RPS Koordinator RMK KA. Prodi

OTORISASI Ttd
Ttd Ttd

Sikap S1. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa; menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, nilai-nilai
kemanusiaan, dan etika profesi; meningkatkan mutu kehidupan masyarakat, patriotis,
toleran, multikulturalis, kolaboratif, peduli lingkungan, disiplin, bertanggung jawab,
mandiri, dan berjiwa wirausaha
Pengetahuan P1. Menguasai dan menerapkan teori dan konsep untuk menyusun alur belajar berdasarkan
tingkat kompleksitas bidang ilmu yang terkait
P2. Memiliki pengetahuan untuk memetakan tingkat penguasaan peserta didik dengan
mempertimbangkan proses belajar, kebutuhan, tahap perkembangan, dan latar belakang
peserta didik untuk kepentingan pembelajaran
P3. Memahami strategi perencanaan tujuan belajar, indikator dan strategi pencapaian sesuai
Capaian Pembelajaran (CP) dengan tahap perkembangan murid, kurikulum, dan profil pelajar Pancasila
P4. Memahami pengetahuan tentang teknik evaluasi pembelajaran sesuai dengan
perkembangan peserta didik, kurikulum dan lingkungan belajar

Keterampilan KU1. Bekerja sebagai guru secara profesional


Umum KU2. Membuat keputusan secara independen dalam menjalankan pekerjaan sebagai guru
berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif
KU3. Mengomunikasikan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang bermanfaat bagi
pengembangan profesi guru dan kewirausahaan, yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat terutama komunitas guru
KU4. Evaluasi secara kritis terhadap kinerja dan keputusan sendiri atau sejawat
KU5. Memimpin tim kerja dalam memecahkan permasalahan pendidikan dan peningkatan
mutu sumber daya untuk pengembangan organisasi
KU6. Membangun jejaring dan berkolaborasi dengan sejawat, profesi lain, dan pemangku
kepentingan

Keterampilan KK1. Mengembangkan pengetahuan profesional dalam pembelajaran berpusat pada peserta
Khusus didik dan mewujudkan profil pelajar Pancasila secara akomodatif, adaptif dan progresif
terhadap perkembangan zaman
KK2. Mengembangkan lingkungan belajar yang aman dan nyaman serta memfasilitasi peserta
didik belajar dengan melibatkan orang tua dan masyarakat
KK3. Menunjukkan praktik pembelajaran profesional yang terdiri dari merancang,
melaksanakan, melakukan asesmen, dan melakukan refleksi untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran secara berkelanjutan
KK4. Mengembangkan kemampuan profesional yang berkelanjutan dan menerapkan
keterampilan kepemimpinan dalam mengembangkan profesinya

Capaian Pembelajaran 1. Mahasiswa memiliki pemahaman kritis dan reflektif tentang dasar-dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD),
Mata Kuliah 2. Mahasiswa memiliki keterampilan mengelola pembelajaran yang berpihak pada murid pada konteks lokal kelas dan
sekolah agar terwujudnya sekolah sebagai pusat pengembangan karakter,
3. Mahasiswa memiliki sikap reflektif-kritis dalam menerapkan pembelajaran yang berpihak pada murid sesuai dengan
Filosofi Pendidikan Nasional dan Pancasila

Materi 1. Sejarah Gerakan Budi Utomo, R. A. Kartini, dan Ki Hadjar Dewantara


Pembelajaran/Pokok 2. Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Bahasan 3. Tahapan Perkembangan Anak (Wiraga, Wiraga-Wirama, Wirama)
4. Filsafat Manusia
5. Pendidikan dan Kebudyaan
6. Pedagogik Kritis KHD
7. Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia
8. Profil Pelajar Pancasila
9. Profil Pendidikan Abad XXI
Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan mahasiswa dalam memaknai dan menghayati dasar-dasar
Pendidikan Ki Hajar Dewantara (KHD) sebagai sebuah filosofi pengembangan Pendidikan Nasional. Mata kuliah ini melatih
mahasiswa untuk secara reflektif, kritis dan kolaboratif menelaah pemikiran-pemikiran KHD dan bagaimana strateginya
dalam mewujudkan Pendidikan yang berpihak pada anak sesuai dengan keberagaman konteks sosial budaya dan nilai-
nilai luhur Indonesia. Proses perkuliahan dilakukan dengan menekankan dialog kritis sehingga mahasiswa menjadi lebih
reflektif dan tajam dalam mengkritisi praktik baik-praktik baik Pendidikan yang berpihak pada murid.
Strategi Pembelajaran Strategi penilaian yang dilakukan selama proses perkuliahan meliputi: 1) mahasiswa menjawab secara singkat pertanyaan-
pertanyaan reflektif kritis pada setiap pertemuan dan dikumpulkan sebelum materi perkuliahan diberikan dan jurnal refleksi
setelah perkuliahan (bobot 20%); 2) secara individu, mahasiswa membuat proyek kolaboratif dengan sekolah mitra pilihan
mahasiswa tentang “Pendidikan yang Berpihak pada Murid” (project based, atau case based dengan durasi yang disepakati
selama proses perkuliahan) (bobot 50%); 3) keterlibatan aktif mahasiswa dalam setiap dialog yang difasilitasi oleh dosen
dalam setiap pertemuan (bobot 10%); 4) presentasi kelompok pada akhir perkuliahan tentang “Strategi mewujudkan
Pendidikan yang Berpihak pada Murid dan Pendidikan Nasional Indonesia” (bobot 20%)

100’ Tatap Muka Terjadwal


120’ Tugas Terstruktur (diskusi kelompok)
120’ Tugas Mandiri (Jurnal Reflektif Mingguan)

Catatan:
1. Pertanyaan-pertanyaan harus mendaratkan Filosofis pada konteks konkret di kelas
2. Bagaimana proses penilaian Tugas Individu (menjawab pertanyaan sebelum kuliah dan Jurnal Refleksi mingguan
setelah perkuliahan)
Proporsi Penilaian
Proporsi Penilaian per Kategori *)

No Kategori Proporsi

1 Jawab reflektif kritis sebelum perkuliahan dan jurnal refleksi setelah kuliah 20%

2 Proyek Individu 50%

3 Partisipasi Aktif dalam Dialog 10%

4 Presentasi Kelompok di Akhir Semester 20%

Total 100%

Daftar Pustaka 1. Dewantara, Ki Hadjar. 2013. Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Taman Siswa.
2. Mangunwijaya, Y. B. 2020. Sekolah Merdeka - Pendidikan Pemerdekaan. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.
3. Guru, Yayasan Cahaya. 2019. Cahaya Bineka Taman Bangsa. Jakarta: Yayasan Cahaya Guru.
4. Tilaar, H.A.R. 2010. Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta.
5. —. 2011. Pedagogik Kritis. Jakarta: Rineka Cipta.
6. —. 2007. Mengindonesia - Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
7. Wahono, Francis. 2021. Pendidikan Yang Memerdekakan. Yogyakarta: Yayasan Cindelaras Paritrana.
8. Sastrapratedja, M. 2013. Pendidikan Sebagai Humanisasi. Jakarta: Pusat Kajian Filsafat dan Pancasila.
9. —. 2013. Lima Gagasan Yang Dapat Mengubah Indonesia. Jakarta: Pusat Kajian Filsafat dan Pancasila.
10. Latif, Yudi. 2020. Pendidikan Yang Berkebudayaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
11. Soewito, Irna H.N Hadi. 2019. Soewardi Soerjaningrat dalam Pengasingan. Jakarta: PT. Gramedia.
12. Siswa, Taman. n.d. Membudayakan Pancasila Melalui Pendidikan. Yogyakarta: Panitia Pelaksana Temukarya
Nasional Taman Siswa.
13. Raharjo, Toto. 2018. Sekolah Biasa Saja. Yogyakarta: INSISTPress.
14. Leahy, Louis. 2001. Siapakah Manusia? Yogyakarta: Kanisius.
15. Sudiardja, A. 2006. Karya Lengkap Driyarkara. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
16. Dewantara, Ki Hadjar. 2009. Menuju Manusia Merdeka. Yogyakarta: Leutika.

RENCANA PEMBELAJARAN
Metode
Kemampuan Akhir Bahan Kajian (Materi Kriteria Penilaian & Bobot
Pertemuan Pembelajaran/Pengalaman Waktu
yang diharapkan Ajar) Indikator Nilai
Pembelajaran
Minggu 1 Mahasiswa membuat 1. Pertanyaan pemantik ● Menonton video “Peran sebagai 1 x 100’ ● Tulisan reflektif
(Mulai dari tulisan refleksi diri bagi mahasiswa Guru” (Video Microlearning) & Mahasiswa tentang
Diri) mengenai alasan untuk merefleksikan video “Mendidik Menyeluruh” alasan menjadi Guru
menjadi guru; kembali alasan (video Microlearning) sebagai dan pemahaman
utama mereka pengantar Mahasiswa menulis mahasiswa tentang
Mahasiswa membuat menjadi Guru, tulisan refleksi diri alasan sosok Ki Hadjar
tulisan reflektif 2. Pertanyaan pemantik menjadi guru dan pemahaman Dewantara dan
tentang pemikiran bagi mahasiswa mahasiswa terhadap sosok Ki pemikirannya;
mereka terhadap tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara dan ● Komitmen Diri
sosok Ki Hadjar Hadjar Dewantara pemikirannya; mahasiswa dengan
Dewantara dan tentang Pendidikan, ● Mahasiswa menulis “Komitmen model Lingkaran Emas
pemikirannya; 3. Pertanyaan pemantik Diri” dengan menggunakan (Golden Circle)
bagi mahasiswa model Lingkaran Emas (Golden
Mahasiswa menulis “Komitmen Circle) tentang Mengapa
menuliskan komitmen Diri” akan capaian mempelajari MK Filosofi
diri dengan pembelajaran MK Pendidikan Nasional?
menggunakan Model Filosofi Pendidikan Bagaimana strategi
Lingkaran Emas Nasional bagi dirinya mempelajari MK Filosofi
(Golden Circle) Pendidikan Nasiona? Apa
tentang Langkah konkrit mempraktekan
‘Mengapa,Bagaiman Filosofi Pendidikan Nasional
a,Apa’ dari MK dalam pembelajaran? – Tulisan
Filosofi Pendidikan ini menjadi komitmen diri
Nasional mahasiswa selama mempelajari
MK Filosofi Pendidikan
Nasional dan akan direfleksikan
Kembali di akhir perkuliahan
(minggu 16)

Minggu 2 Mahasiswa 1. Video perjalanan ● Menonton video dan 1 x 100’ ● Argumentasi kritis
(Eksplorasi memberikan Pendidikan Nasional mendiskusikan perkembangan mahasiswa tentang
Konsep) argumen kritis dan Indonesia sebelum pendidikan Indonesia; Pendidikan Zaman
reflektif tentang Kemerdekaan (lihat ● Dosen memaparkan materi Kolonial yang: 1)
perjalanan arsip Nasional dan tentang perjuangan pergerakan dikhususkan kepada
Pendidikan di video Modul 1.1 Budi Utomo, RA Kartini, orang Eropa; 2)
Indonesia sebelum PPGP) Gerakan Kebudayaan KHD; dikhususkan pada
kemerdekaan (zaman 2. Materi tentang ● Dosen memfasilitasi diskusi dan keterampilan baca-tulis-
kolonial), sesudah Pergerakan Pemuda dialog mahasiswa tentang hitung untuk dijadikan
kemerdekaan dan Indonesia di Belanda pergerakan pemuda Indonesia pegawai; 3)
Pendidikan Abad ke- (Budi Utomo), dan dampaknya terhadap dikhususkan pada kaum
21 3. Materi tentang Kemerdekaan dan Pendidikan bangsawan;
Pergerakan R.A Bangsa Indonesia; ● Argumentasi kritis
Kartini mahasiswa tentang: 1)
4. Materi tentang inisiasi pergerakan Budi
Gerakan Utomo melalui
Kebudayaan oleh Ki perjuangan politik untuk
Hadjar Dewantara mendapatkan
(KHD) di Belanda, ‘kemerdekaan’; R.A.
Kartini untuk
mendapatkan hak
Pendidikan seperti laki-
laki; Gerakan
Kebudayaan KHD untuk
memperkenalkan Hindia
Belanda (Indonesia)
kepada Rakyat Belanda
● Argumentasi kritis
mahasiswa tentang
Gerakan Budi Utomo,
perjuangan R.A. Kartini,
Gerakan Kebudayaan
KHD terhadap
perkembangan
Pendidikan sebelum
Kemerdekaan.

Minggu 3-4 Mahasiswa 1. Tulisan KDH tentang: ● Membaca mandiri 3 tulisan 2 x 100’ ● Argumentasi kritis
(Eksplorasi memberikan 1) Dasar-Dasar KHD; mahasiswa tentang
Konsep) argumen kritis dan Pendidikan; 2) ● Dialog antara mahasiswa dan Tujuan Pendidikan dan
reflektif tentang Metode Montessori, mahasiswa, mahasiswa dan Peran Pendidik dalam
esensi Pendidikan Frobel dan Taman dosen (diharapkan melalui “menuntun segala
berdasarkan dasar- Anak; 3) Pidato dialog ini, mahasiswa sepakat kekuatan kodrat anak
dasar pemikiran Honoris Causa KHD poin-poin penting dari pemikiran untuk mencapai
filosofis pendidikan di UGM tahun 1956 KHD tentang Pendidikan); keselamatan dan
KHD ● Dosen memberikan refleksi kebahagiaan sebagai
penguatan terhadap manusia dan anggota
pemahaman mahasiswa masyarakat”
dengan membahas latar ● Argumentasi kritis
belakang pemikiran filosofi mahasiswa tentang:
Pendidikan KHD (mengacu ke Metode Maria
Filsafat Barat dan Filsafat Montessori, Fredrick
Timur); Kontekstualisasi filosofi Frobel, Taman Siswa
pendidikan KHD sesuai dalam menuntun
kebudayaan Jawa dan kekuatan kodrat anak
kontekstualisasi keberagaman (Merdeka dan Bermain)
budaya Indonesia – Dosen ● Argumentasi kritis
dapat mengacu kepada MK mahasiswa tentang
Pendidikan Daerah Khusus dan kekuatan konteks Sosio
MK Sosio Kultural dalam Kultural Indonesia yang
Pendidikan) Beragam dalam
● Mahasiswa menuntun anak
mengkontekstualkan pemikiran mencapai kekuatan
KHD dengan mengacu pada kodratnya sebagai
manusia dan anggota
MK Pendidikan Daerah Khusus masyarakat (contoh:
dan MK Sosio Kultural dengan Jabar Masagi, Tri Hita
mendesain Strategi Karana)
mewujudkan Filosofi Pendidikan
KHD pada konteks Pendidikan
Indonesia di Abad ke-21
Minggu 5 Mahasiswa menelaah Materi perkembangan ● Dosen memaparkan 3 Windu 1 x 100’ ● Argumentasi kritis
(Eksplorasi tahapan anak dari KHD (Wiraga, Tahapan Perkembangan Anak mahasiswa tahapan
Konsep) perkembangan anak Wiraga-Wirama, KHD dan mengaitkan dengan perkembangan anak
KHD dengan Wirama) – mengadopsi tahapan perkembangan anak KHD dalam konteks
membandingkan pemikir tahapan dari Jean Piaget, Albert budaya (Jawa):
dengan para ahli perkembangan anak Bandura, Erick Erickson mengapa olahraga dan
perkembangan anak seperti, Jean Piaget, ● Dosen memfasilitasi dialog kritis panca indra menjadi titik
seperti Jean Piaget, Albert Bandura, Erick mahasiswa tentang 3 Windu awal menuntun anak
Albert Bandura, Erick Erickson; Tahapan Perkembangan Anak (wiraga)? Bagaimana
Erickson; KHD dan mengaitkan dengan wiraga, wiraga-wirama,
tahapan perkembangan anak wirama dilatih dalam
dari Jean Piaget, Albert proses Pendidikan
Bandura, Erick Erickson anak?

Minggu 6 Mahasiswa Materi tentang Kodrat ● Dosen memaparkan materi 1 x 100’ ● Kemerdekaan/kebebasa
(Eksplorasi memahami kodrat Manusia dan Kodrat tentang Kodrat Manusia n (kehendak bebas)
Konsep) manusia dalam Anak (bisa dilihat dari ● Dosen memfasilitasi dialog kritis sebagai kodrat manusia,
mewujudkan Filsafat Barat dan mahasiswa tentang kodrat ● Bermain sebagai kodrat
Pendidikan yang Filsafat Timur tentang manusia dan tahapan anak sejak ia berada di
berpihak pada murid Kodrat Manusia) perkembangan anak dalam kandungan Ibunya,
dan memerdekakan memahami kodrat anak
murid
Minggu 7-8 Mahasiswa menelaah 1. Materi Sistem Among ● Dosen memaparkan Sistem 2 x 100’ ● Argumen kritis
(Eksplorasi Sistem Among dalam KHD Among sebagai bentuk mahasiswa terhadap
Konsep) menuntun kekuatan 2. Pendidikan Kritis pemaknaan sosio-kultural KHD Sistem Among sebagai
kodrat anak KHD terkait Pendidikan sebagai kontekstualisasi sosio-
(Pendidikan anak) ‘tuntunan’ (educare – latin, to kultural dalam
lead out) dengan ‘menuntun’ (educare-to
menghubungkan dengan lead out),
konteks Pendidikan Socrates- ● Argumen kritis
Plato-Aristoteles mahasiswa terhadap
● Dosen memaparkan Pendidikan Sistem Among sebagai
Kritis KHD dengan konteks sebuah penguatan
Pendidikan Indonesia dengan paradigma berpikir guru
keberagaman Sosio-Kultural dalam menuntun
(bisa dikaitkan dengan MK kekuatan kodrat anak;
Sosio-Kultural) ● Argumentasi kritis
● Dosen memfasilitasi dialog kritis mahasiswa tentang
mahasiswa tentang: 1) Sistem pemikiran Pendidikan
Among sebagai sebuah Kritis KHD – Pendidikan
kekuatan sosio-kultural dalam yang memuliakan anak;
Pendidikan; 2)Pendidikan Kritis Pendidikan yang
KHD pada Pendidikan berpihak pada anak
Indonesia saat ini dengan melihat
kekuatan sosio-kultural
sebagai daya lenting
‘menuntun’ anak.

Minggu 9-10 Mahasiswa Pendidikan dan ● Dosen memaparkan 2 x 100’ ● Analisis kritis
(Elaborasi menganalisa relasi Kebudayaan – Entitas keterkaitan antara Pendidikan mahasiswa tentang
Pemahaman) Pendidikan dan dan Identitas Bangsa dan Kebudayaan. KHD ‘pendidikan sebagai
Kebudayaan Indonesia mengatakan “Pendidikan benih-benih kebudayaan
adalah benih-benih dan peradaban bangsa’
Kebudayaan”; ● Analisis kritis
● Dosen memaparkan mahasiswa tentang
keberagaman Indonesia Entitas dan Identitas
sebagai perekat Entitas dan Bangsa dalam konteks
Identitas Bangsa Indonesia; kekinian dan Pendidikan
● Dosen memfasilitasi dialog Abad XXI
kritis mahasiswa tentang
Pendidikan dan Kebudayaan
Minggu 11 Mahasiswa menelaah 1. Pancasila sebagai ● Dosen menjelaskan 1 x 100’ ● Analisis kritis
(Elaborasi nilai-nilai Pancasila Identitas Bangsa Pancasila sebagai ‘Cara mahasiswa tentang
Pemahaman) sebagai Entitas dan 2. Pendidikan sebagai Hidup – Way of Life’ Bangsa nilai-nilai Pancasila dan
Identitas Bangsa Proses Humanisasi Indonesia; relevansinya terhadap
Indonesia ● Dosen menjelaskan Pendidikan sebagai
Pendidikan Pancasila sebagai proses humanisasi
Proses Menjadi Manusia
Indonesia Seutuhnya (menjadi manusia
(Humanisasi); Indonesia seutuhnya)
● Dosen memfasilitasi dialog
kritis mahasiswa tentang
Pendidikan Pancasila sebagai
Proses Humanisasi
Minggu 12-13 Mahasiswa menelaah 1. Profil Pelajar ● Dosen menjelaskan Profil 2 x 100’ ● Analisis kritis
(Elaborasi Profil Pelajar Pancasila Pelajar Pancasila dan Profil mahasiswa tentang
Pemahaman) Pancasila dan 2. Profil Pelajar Pelajar Pendidikan Abad ke- ‘Profil Pelajar Pancasila’
Perwujudannya pada Pendidikan Abad ke- 21 dan Filosofi Pendidikan
Pendidikan yang 21 ● Mahasiswa Profil Pelajar Nasional
Berpihak pada Murid Pancasila dan ● Analisis kritis
dalam Pendidikan Perwujudannya pada mahasiswa tentang
Abad ke-21 Pendidikan yang Berpihak ‘Profil Pelajar Pancasila’
pada Anak dalam Pendidikan dan Pendidikan Abad
Abad ke-21 dalam bentuk XXI
Diskusi dan Dialog ● Analisis kritis
mahasiswa tentang
perwujudan Pendidikan
yang Berpihak Pada
Murid dalam Tantangan
Pendidikan Abad XXI

Minggu 14-15 Mahasiswa menelaah Praktik Baik Pendidikan ● Dosen menjelaskan tentang 2 x 100’ ● Analisis kritis
(Demonstrasi Praktik Baik sekolah- yang Berpihak pada Praktik Baik Pendidikan yang mahasiswa terhadap
Kontekstual) sekolah yang Anak di: Berpihak pada Anak di Praktik Baik Pendidikan
menerapkan Filosofi 1. SALAM (Sanggar beberapa sekolah dan yang Berpihak pada
KHD Anak Alam – komunitas Pendidikan di Anak di:
Yogyakarta) Indonesia ▪ SALAM (Sanggar
2. Sekolah Kembang – ● Mahasiswa menelaah Praktik Anak Alam –
Jakarta Baik Pendidikan yang Yogyakarta)
3. SDN 01 Bongan, Berpihak pada Anak dalam ▪ Sekolah Kembang
Kutai Barat, Pendidikan Abad ke-21 dalam – Jakarta
4. SMK Multikultural bentuk Diskusi dan Dialog ▪ SDN 01 Bongan,
Bakti Karya Parigi – Kutai Barat
Pangandaran
5. Komunitas Belajar ▪ SMK Multikultural
Quryah Thayyibah - Bakti Karya Parigi –
Salatiga Pangandaran
▪ Komunitas Belajar
Quryah Thayyibah -
Salatiga

● Strategi mewujudkan
Pendidikan yang
Berpihak pada Murid
dan Pendidikan
Nasional Indonesia
Minggu 16 Mahasiswa Presentasi kelompok - ● Mahasiswa 1 x 100’ Presentasi Strategi 20%
(Demonstrasi mempresentasikan Strategi mewujudkan mempresentasikan strategi mewujudkan Pendidikan
Kontekstual) strategi mewujudkan “Pendidikan yang mewujudkan “Pendidikan yang Berpihak pada Murid
“Pendidikan yang Berpihak pada Anak” yang Berpihak pada Anak” dan Pendidikan Nasional
Berpihak pada Anak” dan mendapatkan umpan Indonesia
balik dari Mahasiswa dan
Dosen

Anda mungkin juga menyukai