Anda di halaman 1dari 6

EKSISTENSI KORPRI

MEMEGANG KUNCI KEMAJUAN NEGARA

Korps Pegawai Republik Indonesia, atau disingkat Korpri, adalah


organisasi di Indonesia yang anggotanya terdiri dari Pegawai Negeri Sipil,
pegawai BUMN, BUMD serta anak perusahaan, dan perangkat
Pemerintah Desa. Meski demikian, Korpri seringkali dikaitkan dengan
Pegawai Negeri Sipil. Kedudukan dan kegiatan Korpri tak terlepas dari
kedinasan.

Korpri yang didirikan pada tanggal 29 November 1971 berdasarkan


Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 1971, yang merupakan wadah
untuk menghimpun seluruh Pegawai Republik Indonesia. Selama Orde
Baru, Korpri dijadikan alat kekuasaan untuk melindungi pemerintah yang
berkuasa waktu itu. Namun sejak era reformasi, Korpri berubah menjadi
organisasi yang netral, tidak berpihak terhadap partai politik tertentu.

KORPRI saat ini telah berusia 43 tahun, maka telah banyak


organisasi ini menjalankan tugas-tugas dan berkontribusi untuk
melaksanakan tugas sebagai aparatur negara melalui reformasi birokrasi
dan mempunyai andil dalam pembangunan terhadap pelayanan
masyarakat.

Dengan semakin meningkatnya mutu pendidikan, maka anggota


Korpri yang merupakan pegawai negeri sipil di semua jajaran kedinasan
mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan pelayanan
terhadap masyarakat.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara menjelaskan bahwa pegawai ASN terdiri atas: Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
mermpunyai fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,
dan perekat serta pemersatu bangsa. Maka dengan demikian Korpri
mempunyai tugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas, dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Anggota Korpri yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN)


berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan
tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari pratik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Jabatan ASN sesuai dengan dengan pasal 13 UU No. 5 Tahun


2014 adalah jabatan adminsitrasi, jabatan fungsional, dan jabatan
pimpinan tinggi. Ketentuan lebih lanjut dari jabatan-jabatan tersebut di
atas diatur dengan peraturan pemerintah. Salah satu jabatan fungsional
dalam ASN adalah guru. Guru yang telah diangkat sebagai Pegawai
Negeri Sipil adalah anggota Korpri. Dalam hal ini guru sebagai ASN dan
sekaligus sebagai anggota Korpri menjalankan salah satu fungsi yaitu
melaksanakan kebijakan dan pelayanan publik yang profesioanal dalam
bidang pendidikan.

Pelayanan pendidikan merupakan sub sistem pelayanan


masyarakat. Pada era globalisasi, pendidikan merupakan salah satu
sarana terpenting dalam menyediakan sumber daya manusia yang
berkualitas untuk membawa perubahan yang berarti bagi bangsa dan
negara. Mencermati pelayanan pendidikan, utamanya pelayanan
pendidikan untuk siswa.

Upaya pemerintah kabupaten Cilacap dalam hal ini program


“Bangga Mbangun Desa” yang memprioritaskan pilar pendidikan menjadi
pilar pertama dan utama merupakan kebijakan yang sangat tepat.
Perumusan kebijakan ini melibatkan berbagai pihak. Kebijakan pendidikan
Kabupaten Cilacap adalah memperluas akses pendidikan dasar,
meningkatkan kesempatan memperoleh pendidikan bagi kelompok kurang
mampu dan rawan putus sekolah, pengadaan dan pendistribusian alat
pendidikan, buku paket, dan buku perpustakaan, rehabilitasi dan
pengembangan sarana dan para sarana sekolah, peningkatan dana
alokasi pendidikan, peningkatan pemberian bantuan beasiswa bagi
keluarga miskin dan rawan putus sekolah. Pelayanan pendidikan untuk
keluarga pra sejahtera adalah menikmati pemerataan akses pendidikan,
siswa pra sejahtera mendapatkan beasiswa dari pemerintah yaitu BSM,
GNOTA dan dana BOS, serta siswa dari keluarga pra sejahtera mendapat
bantuan pakaian seragam sekolah.

Upaya meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan antara lain


menaikkan akses pendidikan dengan cara penuntasan wajib belajar 9
tahun dan merintis wajib belajar 12 tahun, berusaha menaikkan dana
alokasi pendidikan Kabupaten Cilacap melalui APBD, menaikan jumlah
penerima beasiswa untuk siswa pra sejahtera, mewujudkan adanya BOS
buku.

Faktor pendukung adanya kerja sama yang baik lintas sektoral


yaitu antara pemerintah atau Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Cilacap, sekolah, LSM, dan masyarakat. Salah satu faktor
pendukung kerja sama lintas sektoral pada sekolah adalah peran guru
yang merupakan anggota Korpri.

Eksistensi Korpri dalam hal ini adalah guru yang bekerja sama
dengan steakholder yang ada dalam pelayanan publik dapat melakukan
upaya percepatan penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun di
Kabupaten Cilacap. Guru juga dituntut untuk secara kreatif
mengembangkan berbagai solusi untuk menjangkau anak didik seluas-
luasnya melalui program pendidikan kesetaraan atau pendidikan alternatif
lain apabila tidak dimungkingkan anak dilayani dengan jalur pendidikan
sekolah melalui Program Paket B, Pesantren, SMP Terbuka, dan lain-lain.
Peran lain adalah guru secara secara proaktif mengembangkan berbagai
program yang berorientasi pada pencapaian target-target yang terukur di
masa depan (futuristic orientation) serta dapat menemukenali faktor-faktor
keberhasilan dari program tersebut untuk kemudian disosialisasikan
kepada masyarakat agar terjadi proses sinergi sebagai gerakan Bangga
Mbangun Desa yang mempercepat program tersebut.

Korpri sebagai bagian dari Aparatur Sipil Negara telah


memanfaatkan setiap momentum yang ada. Apa yang sudah dilakukan di
masa lalu sudah dijadikan pelajaran berharga untuk membangun masa
depan yang lebih baik. Pengalaman masa lalu kiranya dijadikan cermin
untuk secara jujur mengakui segenap kelebihan dan kekurangannya.
Semua prestasi penuntasan Wajib Belajar yang dicapai olah Kabupaten
Cilacap pada masa Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi,
merupakan salah satu mata rantai proses perjalanan pembangunan
pendidikan di Kabupeten Cilacap. Karenanya, guru sebagai bagian dari
Korpri bertekad meneruskan prestasi yang telah dicapai di era masa lalu
dan menempatkan sebagai pondasi masa depan.

Tekad Korpri pada saat ini adalah program Wajib Belajar 9 Tahun
dapat dinyatakan tuntas, dan selanjutnya rintisan Wajib Belajar 12 Tahun
dapat berjalan dengan baik dan lancar tanpa kendala. Sebagai guru dan
anggota Korpri saatnya pula menyingsingkan lengan baju dengan penuh
keyakinan bahwa kita dapat memasuki pintu gerbang negara Indonesia
yang maju dengan berbekal tuntasnya Wajib Belajar 9 Tahuh dan rintisan
Wajib Belajar 12 Tahun. Setiap anggota Korpri ikut memegang kunci
kemajuan negera kita. Kunci kemajuan negara ditentukan oleh
keunggulan sumber daya manusia itu sendiri. Sumber daya manusia yang
unggul tentu merupakan hasil dari pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan
merupakan kunci kemajuan negara. Ini adalah salah satu bukti eksistensi
Korpri dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang
pendidikan.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap : EKO SUCIPTO

NIP : 19720521 200501 1 008

Jabatan : Guru

Pangkat dan golongan ruang : Pengatur Tingkat I / II d

Tempat, tanggal lahir : Cilacap, 21 Mei 1972

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat Kantor : SD Negeri Sampang 01

Jalan Dulang Mas No. 56 Sampang

Rumah : Sampang Rt. 01 Rw. 07

Kecamatan Sampang

Judul artikel : EKSISTENSI KORPRI MEMEGANG

KUNCI KEMAJUAN NEGARA

Anda mungkin juga menyukai