Anda di halaman 1dari 2

Kasus:

a. Tania, 7 Tahun, memiliki kemampuan rendah dan keinginan yang rendah untuk sukses.

Dari kasus ini kita bisa melihat bahwa Tania bermasalah dengan motivasi internal
dalam belajar dan meningkatkan kemampuan diri. Jika bisa kita tarik sebab akibat dari
masalah ini, kita perlu menentukan apakah Tania memiliki kemampuan rendah karena
tidak ada motivasi internal untuk sukses sehingga Tania malas belajar dan
berkemampuan rendah, atau tania memiliki mptivasi internal yang rendah untuk sukses
karena berkemampuan yang rendah? Jika sudah ditemukan jawabannya, maka kita
sebagai guru akan menghilangkan penyebab dari akibat atau kasus yang dialami oleh
Tania.

Jika penyebabnya adalah malas belajar atau berkemampuan yang kurang adalah
penyebab tania berkeinginan rendah untuk sukses, maka kita sebagai guru akan
memotivasi tania bahwa kesuksesan adalah hak setiap orang yang mau berusaha. Bukan
hanya milik orang pandai tetapi miliki orang mau berusaha. Di usia Tania yang sekarang,
Tania masih memilki banyak waktu untuk meningkatkan kecerdasan dan kemampuan
diri untuk mengembalikan keinginanya untuk sukses.

b. Samuel, 10 Tahun yang bekerja keras untuk menjaga harga dirinya pada tingkat tinggi
tetapi memiliki rasa takut akan gagal yang kuat.
Pada kasus ini langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan memberi
pemahaman kepada Samuel bahwa kegagalan bukanlah hal yang harus ditakutkan. Guru
harus bisa menjelaskan bahwa rasa takut akan kegagalan itu wajar saja namun tidak
boleh menjadi sesuatu yang bisa merusak semangat atau motivasi peserta didik. Guru
harus meyakinkan peserta didik untuk merubah rasa takut itu menjadi motivasi untuk
melakukan sesuatu sebaik mungkin. Namun apabila kita sudah berusaha sebaik mungkin
tapi tetap mendapatkan kegagalan, maka hal itu bisa dijadikan sebagai pembelajaran agar
hal tersebut tidak terulang lagi di masa yang akan datang. Hal yang terpenting adalah
memberi pemahaman bahwa kegagalan adalah hal biasa yang bisa dijadikan
pembelajaran dan tidak boleh terpuruk hanya dengan mendapatkan kegagalan.

c. Sandra, 13 tahun, yang tenang di kelas dan meremehkan keterampilan mereka.

Untuk kasus Sandra, saya sebagai guru akan melakukan beberapa hal sebagai berikut

 Bertanya kepada Sandra tentang apa yang membuatnya lebih banyak diam dan alasan
mengapa dia meremehkan teman-temannnya sendiri
 Memberikan pembelaran yang lebih banyak Interaksi, misalnya kerja bentuk kelompok
 Memberikan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan oleh seluruh siswa.
 Memberikan wawasan tentang pentingnya bekerja sama dalam kelompok, saling
menghargai adanya perbedaan dan memberikan apresiasi terhadap sesama teman.

d. Robert, 16 tahun, yang menunjukkan sedikit minat di sekolah dan saat ini tinggal bersama
dengan bibinya (Anda sudah tidak dapat menghubungi orangtuanya)

Untuk kasus Robert, hal yang akan saya lakukan adalah : Pertama, saya akan
mengaplikasikan teori pembelajaran secara Behaviorism, adapun langkah yang akan saya
lakukan sebagai berikut:
 Memberikan stimulus positif kepada Robert secara berulang-ulang sehingga hal tersebut
akan menumbuhkan minat belajar Robert.
 Memberikan motivasi kepada Robert dalam prose pembelajaran
 Melakukan kunjungan ketempat tinggal Robert

Yang kedua saya juga akan mengimplementasikan teori pembelajaran Konstruktivisme:

 Memberikan motivasi kepada Robert secara terus menerus


 Bekerjasama dengan keluarga/wali Robert untuk sama-sama menyemangati Robert dan
memberikan motivasi yang membangun.
 Sebagai guru mengajak wali kelas dan guru BK untuk terus melihat dan mengontrol
perkembanggan Robert.

Anda mungkin juga menyukai