Anda di halaman 1dari 8

SEMINAR PENDIDIKAN

JURNAL REFLEKSI MATA KULIAH


PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN YANG EFEKTIF I

Dosen Pembimbing Seminar: Dr. Habibuddin, M.Pd

Nama : Hirwanto Arisandi


Kelas : PGSD 02

PROGRAM PROFESI GURU (PPG) PRAJABATAN I

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS HAMZANWADI

2022/2023

Nama Mata Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di SD


kuliah
Review Pengalaman belajar yang saya dapatkan selama menempuh mata kuliah
pengalam an
Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di SD yaitu saya
belajar
mempelajari bahwa perencanaan pembelajaran sangatlah penting.
Dalam membuat perencanaan pembelajaran seorang guru harus
memperhatikan konsep-konsep pembelajaran dan asesmen yang efektif.
Karena pembelajaran dan asesmen merupakan dua aktivitas yang saling
berkaitan.

Secara garis besar, Sufyadi, dkk (2021) menguraikan bahwa


perencanaan pembelajaran dan asesmen perlu dilakukan oleh guru
melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: 1) Menganalisis capaian
pembelajaran (CP) untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur
tujuan pembelajaran, 2) Merencanakan dan melaksanakan asesmen
diagnostik, 3) Mengembangkan modul ajar, 4) Menyesuaikan proses
pembelajaran dengan tahap capaian dan karakteristik peserta didik, 5)
Merencanakan, melaksanakan, dan mengolah asesmen formatif dan
sumatif. 6) Melaporkan hasil belajar, 7) Mengevaluasi pembelajaran
dan asesmen.

Ternyata idealnya perencanaan pembelajaran itu dapat dilakukan


dengan observasi kemampuan awal peserta didik menggunakan
asesmen diagnostik untuk mengetahui kelemahan, kekuatan, kondisi
awal terkait karakteristik peserta didik, kemudian barulah merancang
pembelajaran dengan menyiapkan perangkat pembelajaran berupa
RPP/Modul ajar, bahan ajar, media, LKPD dan asesmen yang
digunakan berdasarkan karakteristik peserta didik yang telah diamati.
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu upaya yang bisa
dibuat oleh guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas
dengan kebutuhan belajar setiap peserta didik yang juga dapat
menciptakan lingkungan kelas yang aman, nyaman, dan berpihak pada
ekosistem pembelajaran. Sehingga, setelah melaksanakan
pembelajaran, kemudian barulah melakukan refleksi atau rencana
tindak lanjut terhadap pelaksanaan pembelajaran.

Yang penting juga diketahui, dalam melaksanakan pembelajaran dan


asesmen yang efektif harus sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran.
Seperti: 1) mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat
pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta
mencerminkan karakteristik; 2) dilaksanakan untuk membangun
kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat, 3) proses
pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter
peserta didik secara holistik, 4) pembelajaran yang relevan, yaitu
pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan dan budaya
peserta didik, serta melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai mitra,
dan 5) pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
Sedangkan untuk prinsip asesmen yang efektif, yang perlu diperhatikan:
1) Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran,
fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai
umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat
memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya;
2) Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen
tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu
pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran; 3)
Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya
(reliable) sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang
sesuai selanjutnya; 4) Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta
didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang
bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi
tindak lanjut; dan
5) Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.
Dengan demikian, saya dapat menyimpulkan beberapa prinsip
pembelajaran dan asesmen yang efektif tersebut dapat dijadikan sebagai
acuan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif di
kelas, sekolah mitra mahasiswa seperti pengalaman belajar yang telah
kami lakukan. Kami secara kolaborasi diminta untuk merancang
perangkat pembelajaran berdasarkan prinsip pembelajaran dan
asesmen, kemudian menerapkan rancangan tersebut, hingga ke tahap
laporan praktik pembelajaran dan refleksi. Sehingga, prinsip
pembelajaran merupakan langkah awal untuk menentukan strategi
pembelajaran yang tepat digunakan. Sedangkan prinsip asesmen
menjadi sangat penting juga karena tanpa adanya perencanaan,
pelaksanaan, dan tindak lanjut maka strategi pembelajaran yang
dirancang tersebut tidak akan berjalan efektif tanpa terus melakukan
umpan balik dan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
Refleksi Pengalaman belajar yang saya pilih dan saya anggap penting pada Mata
pengalam
Kuliah tersebut tentang lingkungan kelas yang aman, nyaman, dan
an belajar
yang dipilih berpihak pada ekosistem pembelajaran. Mengapa hal tersebut menjadi
penting bagi saya? Karena dalam menciptakan ingkungan kelas yang
aman, nyaman dan berpihak pada ekosistem pembelajaran merupakan
tugas dan tanggung jawab setiap warga sekolah. Selain itu hal ini juga
tidak hanya mengenai ruang kelas namun kurikulum, guru, manajemen
sekolah, dan peserta didik dikatakan sebagai community learning. Pada
parakteknya guru dan peserta didik berkolaborasi untuk pertumbuhan
dan kesuksesan bersama demi terwujudnya lingkungan belajar yang
aman, nyaman, dan berpihak pada ekosistem pembelajaran.
Bagaimanakah langkah-langkah yang dapat diambil dan dilakukan oleh
peserta didik, guru, dan setiap warga sekolah untuk menciptakan
lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan berpihak pada ekosistem
pembelajaran.
Lingkungan kelas yang aman, nyaman dan berpihak pada ekosistem
pembelajaran merupakan salah satu lingkungan belajar yang
mendukung pembelajaran berdiferensiasi. Seorang guru harus mampu
menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan berpihak pada
ekosistem pembelajaran agar peserta didik berhasil dalam belajar
dengan segala keragamannya. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan
pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar peserta didik.
Guru memfasilitasi peserta didik sesuai dengan kebutuhannya, karena
setiap peserta didik mempunyai karakteristik yang berbeda-beda,
sehingga tidak dapat diberi perlakuan yang sama.
Pada pengimplementasiannya, hal tersebut juga menjadi penting.
Mengapa? karena dapat memberikan kesadaran bagi saya sebagai calon
pendidik bahwa saya terkadang dalam mengajar kurang bisa mengelola
kelas dengan baik, jarang membuat kesepakatan kelas, kurang
menyediakan media pembelajaran yang dapat memfasilitasi peserta
didik belajar, metode pembelajaran yang bersifat konvensional, bahkan
proses pembelajaran yang masih berpusat kepada guru sehingga belum
berpihak kepada peserta didik. Tetapi, dengan adanya pengalaman
belajar tersebut saya sangat yakin bisa membantu saya dalam
menyesuaikan kebutuhan peserta didik untuk meningkatkan kualitas
pendidikan nantinya dengan menciptakan lingkungan yang aman,
nyaman, dan berpihak pada ekosistem pembelajaran.
Adapun cara saya dalam mempelajari topik-topik tersebut, saya tidak
hanya mempelajari teori-teorinya, dan berdiskusi bersama rekan
lainnya. Namun, secara umum rangkaian proses pembelajaran untuk
memahami topik-topik tersebut bisa dengan secara mandiri mencari
litelatur sebagai bahan bacaan, kemudian belajar membuat rancangan
pembelajaran berdasarkan prinsip pembelajaran dan asesmen yang
efektif, melaksanakan rancangan yang sudah dibuat, kemudian
melaporkan hasil praktik pembelajaran dan melakukan refleksi
terhadap praktik pembelajaran tersebut. Sehingga banyak sekali
pemahaman ilmu yang saya dapatkan.
Analisis artefak Hasil refleksi berdasarkan pengalaman belajar tentu membutuhkan
pembelajaran
artefak pembelajaran yang bisa mendukung atau memperkuat hasil
refleksi tersebut. Sehingga, berikut akan ditampilkan salah satu link
artefak pembelajaran yang mendukung hasil refleksi pengalaman
belajar tersebut.
Pembelaj aran Menurut saya, pengalaman belajar yang paling bermakna yaitu ketika
bermakna (good saya merancang lingkungan yang aman, nyaman, dan berpihak pada
practices) ekosistem pembelajaran karena pengalaman tersebut secara langsung
para mahasiswa diminta untuk menuangkan ide-ide yang kreatifnya agar
mendapatkan gambaran nantinya sebagai calon pendidik harus
mengetahui apa yang mesti menjadi tugas dan tanggungjawabnya.
Sehingga pengalaman tersebut menjadi tantangan bagi saya bahwa
menjadi guru tidaklah mudah hanya sekedar mengajar saja, namun
penting juga memperhatikan lingkungan tempat anak agar dapat tumbuh
dan sukses di masa depan. Saya juga menyadari selama praktik mengajar
saya tidak memperhatikan aman dan nyamannya peserta didik dalam
belajar karena saya bersikap tidak membuat kesepakatan/aturan yang
tegas ketika ada yang makan di dalam kelas, membuang sampah
sembarangan, fasilitas ruangan yang kurang mendukung, dan saya tidak
memikirkan apakah peserta didik nyaman dengan tingkah/cara saya
mengajar sehingga saya mengajar hanya sekedar mengajar. Dengan
demikian, ke depannya saya akan melakukan dan memperbaiki cara saya
mengajar agar terciptanya lingkungan kelas yang kondusif dengan cara
membuat aturan/kesepakatan kelas, menyediakan ruang yang layak
misal ruang kelas yang menumbuhkan keceriaan, sejuk dipandang,
membangun komunikasi yang baik dengan peserta didik dan berusaha
untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi sehingga juga
harapannya dapat memberikan saya sebagai individu dan sebagai guru
nantinya membawa perubahan dalam memperbaiki kualitas
pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai