Nama Mata Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di SD
kuliah Review Pengalaman belajar yang saya dapatkan selama menempuh mata kuliah pengalam an Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di SD yaitu saya belajar mempelajari bahwa perencanaan pembelajaran sangatlah penting. Dalam membuat perencanaan pembelajaran seorang guru harus memperhatikan konsep-konsep pembelajaran dan asesmen yang efektif. Karena pembelajaran dan asesmen merupakan dua aktivitas yang saling berkaitan.
Secara garis besar, Sufyadi, dkk (2021) menguraikan bahwa
perencanaan pembelajaran dan asesmen perlu dilakukan oleh guru melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: 1) Menganalisis capaian pembelajaran (CP) untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran, 2) Merencanakan dan melaksanakan asesmen diagnostik, 3) Mengembangkan modul ajar, 4) Menyesuaikan proses pembelajaran dengan tahap capaian dan karakteristik peserta didik, 5) Merencanakan, melaksanakan, dan mengolah asesmen formatif dan sumatif. 6) Melaporkan hasil belajar, 7) Mengevaluasi pembelajaran dan asesmen.
Ternyata idealnya perencanaan pembelajaran itu dapat dilakukan
dengan observasi kemampuan awal peserta didik menggunakan asesmen diagnostik untuk mengetahui kelemahan, kekuatan, kondisi awal terkait karakteristik peserta didik, kemudian barulah merancang pembelajaran dengan menyiapkan perangkat pembelajaran berupa RPP/Modul ajar, bahan ajar, media, LKPD dan asesmen yang digunakan berdasarkan karakteristik peserta didik yang telah diamati. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu upaya yang bisa dibuat oleh guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas dengan kebutuhan belajar setiap peserta didik yang juga dapat menciptakan lingkungan kelas yang aman, nyaman, dan berpihak pada ekosistem pembelajaran. Sehingga, setelah melaksanakan pembelajaran, kemudian barulah melakukan refleksi atau rencana tindak lanjut terhadap pelaksanaan pembelajaran.
Yang penting juga diketahui, dalam melaksanakan pembelajaran dan
asesmen yang efektif harus sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran. Seperti: 1) mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik; 2) dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat, 3) proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik, 4) pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai mitra, dan 5) pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan. Sedangkan untuk prinsip asesmen yang efektif, yang perlu diperhatikan: 1) Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya; 2) Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran; 3) Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai selanjutnya; 4) Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut; dan 5) Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Dengan demikian, saya dapat menyimpulkan beberapa prinsip pembelajaran dan asesmen yang efektif tersebut dapat dijadikan sebagai acuan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif di kelas, sekolah mitra mahasiswa seperti pengalaman belajar yang telah kami lakukan. Kami secara kolaborasi diminta untuk merancang perangkat pembelajaran berdasarkan prinsip pembelajaran dan asesmen, kemudian menerapkan rancangan tersebut, hingga ke tahap laporan praktik pembelajaran dan refleksi. Sehingga, prinsip pembelajaran merupakan langkah awal untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat digunakan. Sedangkan prinsip asesmen menjadi sangat penting juga karena tanpa adanya perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut maka strategi pembelajaran yang dirancang tersebut tidak akan berjalan efektif tanpa terus melakukan umpan balik dan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Refleksi Pengalaman belajar yang saya pilih dan saya anggap penting pada Mata pengalam Kuliah tersebut tentang lingkungan kelas yang aman, nyaman, dan an belajar yang dipilih berpihak pada ekosistem pembelajaran. Mengapa hal tersebut menjadi penting bagi saya? Karena dalam menciptakan ingkungan kelas yang aman, nyaman dan berpihak pada ekosistem pembelajaran merupakan tugas dan tanggung jawab setiap warga sekolah. Selain itu hal ini juga tidak hanya mengenai ruang kelas namun kurikulum, guru, manajemen sekolah, dan peserta didik dikatakan sebagai community learning. Pada parakteknya guru dan peserta didik berkolaborasi untuk pertumbuhan dan kesuksesan bersama demi terwujudnya lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan berpihak pada ekosistem pembelajaran. Bagaimanakah langkah-langkah yang dapat diambil dan dilakukan oleh peserta didik, guru, dan setiap warga sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan berpihak pada ekosistem pembelajaran. Lingkungan kelas yang aman, nyaman dan berpihak pada ekosistem pembelajaran merupakan salah satu lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran berdiferensiasi. Seorang guru harus mampu menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan berpihak pada ekosistem pembelajaran agar peserta didik berhasil dalam belajar dengan segala keragamannya. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar peserta didik. Guru memfasilitasi peserta didik sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap peserta didik mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak dapat diberi perlakuan yang sama. Pada pengimplementasiannya, hal tersebut juga menjadi penting. Mengapa? karena dapat memberikan kesadaran bagi saya sebagai calon pendidik bahwa saya terkadang dalam mengajar kurang bisa mengelola kelas dengan baik, jarang membuat kesepakatan kelas, kurang menyediakan media pembelajaran yang dapat memfasilitasi peserta didik belajar, metode pembelajaran yang bersifat konvensional, bahkan proses pembelajaran yang masih berpusat kepada guru sehingga belum berpihak kepada peserta didik. Tetapi, dengan adanya pengalaman belajar tersebut saya sangat yakin bisa membantu saya dalam menyesuaikan kebutuhan peserta didik untuk meningkatkan kualitas pendidikan nantinya dengan menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan berpihak pada ekosistem pembelajaran. Adapun cara saya dalam mempelajari topik-topik tersebut, saya tidak hanya mempelajari teori-teorinya, dan berdiskusi bersama rekan lainnya. Namun, secara umum rangkaian proses pembelajaran untuk memahami topik-topik tersebut bisa dengan secara mandiri mencari litelatur sebagai bahan bacaan, kemudian belajar membuat rancangan pembelajaran berdasarkan prinsip pembelajaran dan asesmen yang efektif, melaksanakan rancangan yang sudah dibuat, kemudian melaporkan hasil praktik pembelajaran dan melakukan refleksi terhadap praktik pembelajaran tersebut. Sehingga banyak sekali pemahaman ilmu yang saya dapatkan. Analisis artefak Hasil refleksi berdasarkan pengalaman belajar tentu membutuhkan pembelajaran artefak pembelajaran yang bisa mendukung atau memperkuat hasil refleksi tersebut. Sehingga, berikut akan ditampilkan salah satu link artefak pembelajaran yang mendukung hasil refleksi pengalaman belajar tersebut. Pembelaj aran Menurut saya, pengalaman belajar yang paling bermakna yaitu ketika bermakna (good saya merancang lingkungan yang aman, nyaman, dan berpihak pada practices) ekosistem pembelajaran karena pengalaman tersebut secara langsung para mahasiswa diminta untuk menuangkan ide-ide yang kreatifnya agar mendapatkan gambaran nantinya sebagai calon pendidik harus mengetahui apa yang mesti menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Sehingga pengalaman tersebut menjadi tantangan bagi saya bahwa menjadi guru tidaklah mudah hanya sekedar mengajar saja, namun penting juga memperhatikan lingkungan tempat anak agar dapat tumbuh dan sukses di masa depan. Saya juga menyadari selama praktik mengajar saya tidak memperhatikan aman dan nyamannya peserta didik dalam belajar karena saya bersikap tidak membuat kesepakatan/aturan yang tegas ketika ada yang makan di dalam kelas, membuang sampah sembarangan, fasilitas ruangan yang kurang mendukung, dan saya tidak memikirkan apakah peserta didik nyaman dengan tingkah/cara saya mengajar sehingga saya mengajar hanya sekedar mengajar. Dengan demikian, ke depannya saya akan melakukan dan memperbaiki cara saya mengajar agar terciptanya lingkungan kelas yang kondusif dengan cara membuat aturan/kesepakatan kelas, menyediakan ruang yang layak misal ruang kelas yang menumbuhkan keceriaan, sejuk dipandang, membangun komunikasi yang baik dengan peserta didik dan berusaha untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi sehingga juga harapannya dapat memberikan saya sebagai individu dan sebagai guru nantinya membawa perubahan dalam memperbaiki kualitas pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran.