Anda di halaman 1dari 6

PROJEK KEPEMIMPIMAN

Tugas 3.1: Tahapan Proses Inquiry Phase/ Fase Inkuiri

Oleh:

1. Fadia Talia Salsabila Hervi (2301720022)


2. Farida Mayangsari (2301720012)
3. Fathurochman (2301720023)
4. Fitra Ayuningtyas Hidayatullah (2301720009)
5. Jauharotun Nafisah (2301720003)
6. Karinina Elsaka Asmara (2301720024)
7. Lukman Hakim (2301720007)
8. Maela Nazilatul Fitri (2301720010)

PEKERJAAN SOSIAL PPG PRAJABATAN UNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2024
“SALERAK (SABUN LERAK) SEBAGAI ALTERNATIF
SABUN RAMAH LINGKUNGAN DAN EKONOMIS”

TAHAPAN FASE INQUIRY (INQUIRY FASE)


No. Tahapan Keterangan
1. Tuning In (Menyetel) Dewasa ini, permasalahan lingkungan menjadi
sorotan salah satunya di Indonesia karena masalah
pencemaran udara, pencemaran air dan yang
paling fenomenal adalah masalah sampah.
Beberapa produk seperti sabun mandi dan sabun
cuci menggunakan deterjen yang memiliki
dampak negatif terhadap lingkungan sekitar.
Sebab, sabun dan deterjen yang banyak
masyarakat gunakan saat ini umumnya dibuat dari
minyak bumi dan bahan yang mengandung
minyak atau lemak, baik nabati maupun hewani.
Deterjen yang terbuat dari kedua bahan baku
tersebut dapat dikategorikan sebagai produk yang
tidak berkelanjutan. Selain itu, salah satu bahan
utama yang terkandung di dalam sabun, sampo,
deterjendan produk pembersih lainnya yang sering
digunakan yaitu sodium lauryl sulfat (SLS). Zat ini
dapat terakumulasi pada tubuh organisme perairan
dan dapat mengganggu proses reproduksi
organisme perairan. Tidak hanya merusak
ekosistem, bahan surfaktan pada sabun juga kerap
kali berpengaruh buruk pada penggunanya seperti
membuat iritasi, rasa panas di tangan dan bahkan
membuat warna pakaian menjadi cepat pudar.

Dengan semakin meningkatnya permasalahan


lingkungan tersebut, pemerintah, lembaga, dan
stakeholder lainnya telah banyak melakukan upaya
seperti kampanye gaya hidup ramah lingkungan
(eco-friendly) atau biasa dikenal dengan go green.
Upaya ini telah mendorong banyak usaha rumah
tangga (homemade product) untuk menciptakan
produk-produk ramah lingkungan contohnya
sabun. Buah lerak dapat dijadikan alternatif
sebagai bahan pokok dalam pembuatan deterjen
atau sabun karena didalamnya memiliki
kandungan yang sama dengan deterjen tetapi lebih
ramah lingkungan. Kemampuan saponin dalam
lerak menjadi dasar dalam menggunakan lerak
sebagai sabun alami, terbukti dari lerak yang telah
banyak dimanfaatkan oleh orang Jawa sebagai
pencuci batik dan perhiasan emas

2. Finding Out (Mencari tahu) Pada tahapan selanjutnya yaitu melakukan


observasi, wawancara, dan simulasi. Kegiatan
observasi dan wawancara terkait sasaran produk
dari sabun lerak yaitu bertempat di panti asuhan
harapan mulia, dalam kegiatan ini kami
berkoordinasi dengan salah satu pengurus yayasan
untuk menanyakan terkait keresahan terhadap isu
pencemaran sampah dan limbah sabun. Disamping
itu kami juga memaparkan produk sabun lerak dan
mengajak bekerja sama untuk mengadakan
penyuluhan sekaligus pembuatan sabun lerak
dengan anak-anak dari panti asuhan harapan
mulia.

Sebelum melakukan penyuluhan, kami terlebih


dahulu melakukan simulasi pembuatan sabun
lerak. Proses pembuatannya cukup mudah namun
membutuhkan waktu yang cukup lama. Proses
pembuatan sabun lerak dapat dijelaskan sebagai
berikut :
- Buah lerak direndam selama 2 hari dengan
takaran 1 liter air digunakan untuk 15-20
buah lerak, ini bertujuan agar buah lerak
mengeluarkan busa lebih banyak dan
buahnya lebih lembek.
- Buah lerak yang sudah di rendam
kemudian di rebus sekitar 30 menit dengan
api sedang.
- Opsional bisa ditambahkan jeruk nipis,
jeruk lemon, dan sereh agar bau lerak
tersamarkan.
- Setelah itu, saring hasil rebusan dan tuang
kedalam wadah, lalu dinginkan.
- Diperbolehkan menambahkan essensial oil
kedalam hasil rebusan buah lerak yang
sudah di saring.
- Sabun lerak siap dipakai.
3. Sorting Out (Memilah) Tujuan spesifik diadakannya proyek mengenai
pembuatan sabun lerak yaitu sebagai solusi alternatif
sabun ramah lingkungan, dengan semakin
meningkatnya permasalahan lingkungan seperti
pencemaran sampah dan limbah sehingga
meningkatkan risiko pada rusaknya ekosistem perairan.
Upaya pembuatan sabun lerak ini telah mendorong
banyak usaha rumah tangga (homemade product)
untuk menciptakan produk-produk ramah
lingkungan. Melalui projek kepemimpinan ini,
anak-anak panti asuhan harapan mulia diharapkan
memiliki kesadaran akan pentingnya
permasalahan pencemaran sampah dan limbah,
serta turut berperan sebagai agen peduli
lingkungan dengan cara beralih pada sabun ramah
lingkungan.
4. Going Further (Melangkah lebih jauh)

Tahap Kegiatan Projek


Tahap 1 Koordinasi dengan pihak mitra dan pengurusan izin
Pada tahap ini para mahasiswa menghubungi pihak panti untuk meminta izin melakukan
kerjasama pembuatan projek kepemimpinan yang kami usulkan. Kami menjelaskan tentang
program yang kami maksud dan berkoordinasi terkait waktupelaksanaan projek.

Tahap 2 Persiapan materi dan kegiatan pelatihan


Pada tahap ini kami menyusun materi yang akan disampaikan kepada anak-anak panti. Seperti
penjelasan tentang buah lerak, manfaat, dan tujuan pembuatan projek kami. Selain menyiapkan
materi kami juga mempersiapkan apa saja alat dan bahan yang akan digunakan ketika
pembuatan produk sabun lerak. Dalam perencanaan ini tentu saja perencanaan anggaran tidak
luput untuk dibahas. Selanjutnya kami juga membahas terkait mekanisme kegiatan atau
rundown acara yang akan dilaksanakan.
Tahap 3 Sosialisasi projek yang akan dibuat kepada anak-anak panti.
Pada tahap ini kami akan menjelaskan terlebih dahulu kepadaanak-anak panti tentang lerak dan
bagaimana cara membuat sabun lerak
Tahap 4 Praktik pembuatan produk projek bersama anak-anak panti Tahap ini kami
mendampingi anak-anak panti untuk melakukan praktik membuat sabun lerak yang sudah kita
jelaskan.
Tahap 5 Refleksi dan evaluasi projek
Pada tahap ini kami melakukan refleksi dan evaluasi mengenai kegiatan yang sudah kita
lakukan hari ini agar mengetahui apa saja kekurangan kita.
Tahap 6 Penyusunan laporan
Setelah melakukan kegiatan projek kami, selanjutnya yang harus dilakukan adalah menyusun
laporan akhir sebagai penilaian akhir mata kuliah juga.
Alur kegiatan yang akan kita rencanakan melalui proyek ini yaitu :
1. Rencana Jadwal Pelaksanaan
Waktu Kegiatan Peserta Penanggung
Jawab
08.00-09.00 Kedatangan Panitia Seluruh
Fathurochman
penyelenggara
08.30-09.00 Persiapan panitia Seluruh Semua
penyelenggara penyelenggara
09.00-09.15 Pengkondisian Penyelenggara Jauha
dan peserta
09.15-09.30 Pembukaan Penyelenggara,
dosen, pengurus
Elsa dan mayang
panti, dan
peserta
09.30-09.45 Sambutan Penyelenggara,
a. Ketua Acara peserta
Lukman Hakim
b. Dosen
c. Ketua Panti
09.45-10.15 Penyampaian materi Penyelenggara
Maela
dan peserta
10.15-10.25 Penyelenggara
Game Elsa dan Mayang
dan peserta
11.25-11.25 Penyelenggara
Praktik pembuatan sabun Fitra
dan peserta
11.25-11.30 Penyelenggara
Penutup Talia
dan peserta
11.30-11.40 Pemberian hadiah + foto Penyelenggara Seluruh
bersama dan peserta Penyelenggara

2. Rencana Anggaran Dana Pemasukan


Keterangan Jumlah Banyak Total
Iuran Penyelenggara Rp 83.000 8 Orang Rp 664.000

3. Rencana Anggaran Dana Pengeluaran


No Nama Barang Jumlah Harga Total
1. Konsumsi
a. Snack peserta 27 Buah Rp 10.000 : Rp 270.000

b. Snack panitia 8 Buah Rp 10.000 : RP 80.000

c. Snack tamu 5 Buah Rp 10.000 : Rp 50.000


d. Minum 1 Dus Rp 25.000 : Rp 25.000
2. Perlengkapan pembuatan sabun
a. Lerak 1 Kg Rp 30.900 : Rp 30.900
b. Botol 31 Buah Rp 1.470 : Rp 45.600
c. Essential Oil 4 Buah Rp 6.500 : Rp 26.000
d. Corong 4 Buah Rp 5.000 : Rp 20.000
e. Garam 1 Buah Rp 2.500 : Rp 2.500
f. Kompor 1 Buah Rp 50.000 : Rp 50.000
3. Hadiah 3 Buah Rp 10.000 : Rp 30.000
4. MMT 2 Meter Rp 17.000 : Rp 34.000
Jumlah : Rp 664.00

Anda mungkin juga menyukai