Anda di halaman 1dari 5

Format Refleksi Pengalaman Belajar Setiap Mata kuliah (LK 2)

Indikator Pertanyaan Identifikasi Diri

Nama mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen I

Reviu pengalaman 1. Pengalaman belajar apa yang berguna dan menarik?


belajar Pengalaman belajar yang berguna dan menarik dari materi Prinsip
pengajaran dan asesmen I yaitu prinsip Understanding by Design dalam
perencanaan pembelajaran dan asesmen, Asesmen sebagai alat untuk
mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil
belajar peserta didik, Telaah kesesuaian pembelajaran dan asesmen
sesuai dengan pendekatan Teaching at The Right Level, Rancangan
pembelajara dan asesmen menggunakan pendekatan Culturally
Responsive Teaching.
a) Prinsip UbD
Prinsip UbD rancangan pembelajaran akan berfokus pada tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai, kemudian menentukan alat untuk
mengukur ketercapaian pembelajaran, lalu menyusun langkah atau
cara mengajarkannya. Itulah mengapa prinsip ini disebut juga sebagai
“perancangan mundur” atau “backward design”.
b) Asesmen
Seorang guru memerlukan informasi untuk mengetahui apakah
kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelasnya sudah sesuai atau
belum. Informasi tersebut dapat diperoleh dengan mengukur
kemampuan siswa. Alat ukur tersebut disebut sebagai asesmen.
Asesmen merupakan aktivitas untuk mengetahui kebutuhan belajar
siswa, memantau perkembangan siswa serta memperoleh alat bukti
atau dasar pertimbangan tentang ketercapaian tujuan pembelajaran.
Macam-Macam Asesmen:
1. Asesmen awal : Asesmen diagnostik dilakukan sebelum guru
menyusun kegiatan pembelajaran. Dengan asesmen ini, guru akan
mencoba mencari tahu mengenai kompetensi, kekuatan, hingga
kelemahan dari siswa sebelum menyusun rancangan pembelajaran
dan asesmen.
2. Asesmen formatif: Asesmen formatif dapat dilakukan saat
pembelajaran dan dijadikan sebagai dasar dalam melakukan refleksi
terhadap keseluruhan proses belajar
3. Asesmen sumatif: Asesmen sumatif dilakukan pada akhir proses
pembelajaran, dapat dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan
pembelajaran sesuai pertimbangan guru. Asesmen sumatif menjadi
bagian dari perhitungan penilaian di akhir bab, akhir semester, atau
akhir tahun.
c) Teaching at The Right Level (TaRL)
Pada pendekatan TaRL, strategi pembelajaran akan dirancang sesuai
dengan tingkat capaian peserta didik yang berbeda-beda dalam satu
kelas. Pembelajaran ini dilakukan dengan memberikan materi
pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan tingkat capaian peserta
didik. Tujuan dari diferensiasi ini adalah agar setiap anak dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan dan menghilangkan
kesenjangan pemahaman di dalam kelas. Berikut adalah contoh
diferensiasi pembelajaran yang dapat dilakukan:
1) Diferensiasi konten
2) Diferesiasi proses, dan
3) Diferensiasi produk.
d) Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT)
Pendekatan CRT menjadi suatu cara untuk membekali guru dalam
mengajar peserta didik di lingkungan yang berlatar belakang budaya
yang berbedabeda serta meningkatkan pemahaman dan keterampilan
peserta didik. langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan CRT
yaitu sebagai berikut.
1. Identitas diri peserta didik
2. Pemahaman budaya
3. Kolaborasi
4. Berfikir kritis
5. Konstruksi transformasi

2. Pengalaman belajar apa yang berguna tetapi kurang menarik?


Pengalaman belajar yang berguna tetapi kurang menarik yaitu Prinsip
Undertanding by Design, dimana prinsip ini tidak memiliki keterkaitan
langsung dengan bentuk asesmen justru lebih mengarah pada pola
berikir dan hal tersebut belum tentu diterapkan oleh guru dalam
penyusunan administrasi perangkat pembelajaran.

3. Pengalaman belajar apa yang menarik tapi kurang berguna?


Pemahaman teoritis tentang penerapan TaRl, Pada pendekatan
TaRL, strategi pembelajaran akan dirancang sesuai dengan tingkat
capaian peserta didik yang berbeda-beda dalam satu kelas.
Pembelajaran ini dilakukan dengan memberikan materi pembelajaran
yang bervariasi sesuai dengan tingkat capaian peserta didik. Pada
realitanya peserta didik di Indonesia dikelompokkan berdasarkan usia
bukan berdasarkan tingkat capaian pembelajaran. Hal tersebut menjadi
kurang berguna.

4. Pengalaman belajar apa yang tidak menarik dan tidak berguna dalam
konteks sebagai calon guru?
Pengalaman belajar yang tidak menarik dan tidak berguna dalam
konteks sebagai guru yaitu materi yang sangat teoritis dan tidak memiliki
kaitan langsung dengan praktik mengajar dapat terasa kurang menarik
dan kurang berguna bagi calon guru. Misalnya, pembahasan yang terlalu
mendalam tentang prinsip UbD yang tidak langsung relevan dengan
strategi pengajaran yang dapat diterapkan di kelas. Selain itu, materi
tidak mencerminkan tantangan dan realitas pendidikan kontemporer.
Seperti teknologi pendidikan, inklusi, atau beragam kebutuhan siswa.
Menurut saya mungkin tidak memberikan persiapan yang memadai bagi
calon guru untuk menghadapi tantangan di lapangan.

Refleksi pengalaman 1. Apa yang telah terjadi?


belajar Dalam mata kuliah Prinsip pengajaran dan asesmen 1 telah dibahas
berbagai materi terkait jenis-jenis asesmen yang dapat diterapakn di
kelas, pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan dikelas salah
satunya CRT (pendekatan berbasis budaya), dan juga strategi
pembelajaran dengan menggunakan TaRl (sesuai dengan tingkatan atau
level). Dari berbagai macam materi tersebut saya sebagai calon pendidik
profesional sangat terbantu dengan adanya pemahaman materi yang
cuku luas ditambah dengan pengalaman di lapangan menjadikan saya
untuk berusaha mewujudkan asesmen yang berpihak pada peserta didik.

2. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?


Pengalaman belajar yang terjadi dalam diskusi tersebut dapat terjadi
karena diskusi mencakup berbagai topik yang relevan dengan prinsip
pengajaran dan asesmen. Mulai dari berbagai jenis asesmen, prinsip
pendekatan dalam pengajaran salah satunya CRT, dan juga startegi
pembelajaran TaRl.

Analisis artefak 1. Artefak-artefak pembelajaran mana yang dapat saya jadikan bukti
pembelajaran dukung hasil refleksi pengalaman belajar?
2. Mengapa artefak ini yang saya pilih?
Artefak ini saya pilih karena menjadi bagian yang mengena selama
perkuliahan maupun ppl, dimana saya dapat menyerap ilmu terkkait
menerapakan pembelajaran berdiferensiasi, dalam perkuliahan dibekali
terkait jenis diferensiasi ada konten, proses, dan produk. Selama PPL
saya mempraktikan pembelajaran berdiferensiasi produk, hal tersebut
sebagai salah satu bukti asesmen yang menyesuaikan dengan gaya
belajar peserta didik.

3. Bagian mana dari artefak ini yang mendukung hasil refleksi saya?
Bagian dari artefak yang mendukung hasil refleksi saya dapat dilihat
melalui rancangan pembelajaran berdiferensiasi yang memuat bukti
nyata asesmen yang sesuai dengan gaya belajar peserta didik.

Rumusan hasil refleksi Apabila saya mengajar atau membahas topik ini, dengan
berupa pembelajaran mempertimbangkan prinsip pembelajaran bermakna yang berpusat
bermakna kepada siswa, perubahan apa yang akan saya lakukan?

Jika saya mengajar atau membahas topik-topik terkait pendidikan dengan


mempertimbangkan prinsip pembelajaran bermakna yang berpusat kepada
siswa, perubahan yang akan saya lakukan yaitu:
1) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran dengan mendorong diskusi, pertanyaan, dan kolaborasi.
Memfokuskan pada pertanyaan terbuka untuk memicu pemikiran kritis dan
refleksi.
2) Menerapkan asesmen yang memerdekakan peserta didik artinya sesuai
dengan gaya belajar dan juga kemampuan yang dimilikinya.
3) Menyajikan materi dengan cara yang memperlihatkan relevansinya
dengan kehidupan sehari-hari atau tantangan yang dihadapi siswa.
Mendorong siswa untuk menemukan solusi untuk masalah-masalah nyata
yang mereka identifikasi dalam konteks pendidikan.
4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengekspresikan
pemahaman mereka melalui berbagai media seperti presentasi, atau
pembuatan video. Ini memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi materi
dengan cara yang lebih kreatif dan personal.
5) Memberikan umpan balik terhadap kinerja siswa secara teratur dan
berkelanjutan. Baik secara individual maupun dalam kelompok. Mendorong
siswa untuk terus meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka
melalui refleksi dan tindakan perbaikan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip
pembelajaran bermakna yang berpusat kepada siswa, saya dapat
menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih relevan, menarik, dan
bermakna bagi siswa. Serta membantu mereka mengembangkan
pemahaman yang mendalam dan keterampilan yang diperlukan untuk
suskses dalam pendidikan dan kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai