Anda di halaman 1dari 3

Nama :

1. Ronal Widianto
2. Renanda Kevin Selviana
3. Rahma Ningtyas Syiam P.G.
4. Pungki Septia Famuji
5. Ryus Ahmad Haikal

Prodi : PPG - Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan (E)


Mapel : Pembelajaran Sosial Emosional

T4.4a Ruang Kolaborasi (LK 4.3)

Diskusi Kondisi/Kasus :
1. Dalam satu kelas, setiap peserta didik memiliki gaya belajar tertentu.
Bagaimana Anda menyikapi hal tersebut, dan bagaimana Anda
mengakomodasi kebutuhan mereka?

Jawab:
Sebagai guru olahraga, hal pertama adalah melakukan profiling yang bertujuan
mengelompokkan gaya belajar peerta didik. Pada materi praktik, untuk
mengakomodasi kebutuhan peserta didik yang beragam maka saya berikan semua
gaya belajar, jadi tidak hanya menjelaskan, peserta didik juga mendengarkan dan
mempraktikkan. Ketika pada materi teori, profilling inilah nanti yang akan
digunakan. Sedangkan cara saya mengakomodasikan kebutuhan mereka yaitu
dengan menggunakan pembelajaran berdiferensiasi dengan berpedoman pada hasil
profiling yang sudah dilakukan yaitu :
a. Mengenali gaya belajar peserta didik agar dapat menyesuaikan metode dan
strategi pembelajaran yang paling cocok untuk peserta didik
b. Menggunakan berbagai macam metode pembelajaran seperti diskusi, certamah,
presentasi, praktik, atau simulasi untuk menjangkau setiap peserta didik dengan
berbagai gaya belajar.
c. Memberikan bahan pembelajaran yang beragam seperti buku, artikel, video, atau
audio, untuk membantu peserta didik memahami materi secara lebih baik dan
meningkatkan daya ingat mereka
d. Memberikan umpan balik yang jelas dan spesifik tentang kinerja peserta didik
yangbertujuan untuk memperbaiki kinerja mereka di masa yang akan datang
2. Apa fungsi lingkungan sekolah dalam mendukung perkembangan peserta didik?
Berikan Contoh!
Jawab:
Fungsi lingkungan sekolah dalam mendukung perkembangan peserta didik yaitu :
1. Interaksi Sosial
Lingkungan sekolah mampu memfasilitasi interaksi sosial antar peserta didik.
Contohnya menyediakan ruang kelas, kantin, area duduk yang nyaman untuk
mendukung pembelajaran
2. Pembelajaran Interaktif
Memfasilitasi pembelajaran interaktif yang mana peserta didik dapat terlibat aktif dalam
proses pembelajaran. Contohnya: Sekolah menyediakan fasilitas pembelajaranseperti LCD,
proyektor, dan perangkat lunak
3. Aman Nyaman
Membuat lingkungan belajar yang aman dan nyaman. Contohnya terdapat kipas angin atau
AC agar ruangan kelas nyaman. Terdapat pula kunci dan gembok untuk setiap ruangan agar
barang-barang yang ada di dalamnya aman.
4. Memotivasi Anak untuk Belajar
Meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar dan meraih prestasi. Contohnya sekolah
memberikan penghargaan bagi peserta didik yang meraih prestasi akademik maupun non
akademik.

Kasus yang bisa dibahas :


Anda dapat menonton film berjudul “HICHKI” yaitu kisah seorang guru yang memiliki Tourette
syndrome. Guru tersebut diminta menjadi wali di kelas yang tidak ada guru lain yang
sanggup mengajar karena perilaku peserta didiknya.
Pertanyaan :
1. Berdasarkan film tersebut, bagaimana lingkungan dapat mempengaruhi individu?

Jawab: Menurut saya, lingkungan dapat menjadi faktof yang sangat berpengaruh pada peserta
didik. Lingkungan yang baik, positif akan memberikan dampak yang positif pula kepada
peserta didik. Namun sebaliknya, lingkungan yang tidak mendukung/negatif juga akan
memberikan dampak buruk kepada peserta didik. Sebagai contoh dalam film Hickhi terdapat
guru yang memiliki Tourette syndrom yaitu gangguan yang membuat penderitanya
melakukan tic, yaitu gerakan atau ucapan yang berulang di luar kendali. Guru tersebut
mengajar siswa kelas 9F yang terkenal dengan siswa bandel, nakal, bodoh, dan miskin.
Tetapi asumsi itu justru kurang tepat, mereka adalah anak yang berpotensi, kritis dan kompak.
Penyebab mereka berbuat ulah di sekolah adalah karena mereka mendapat diskriminasi dari
kelas lain dan juga guru-guru di sekolah tersebut. Selain itu mereka menyalurkan kecerdasan
mereka dalam hal-hal yang kurang tepat seperti berbuat usil, onar, dan membuat strategi yang
negatif. Setelah mereka mendapat wali kelas yang tepat, akhirnya mereka bisa bangkit untuk
membuktikan potensi mereka dan bisa memenangkan penghargaan.

2. Bagaimana guru dengan keterbatasannya dapat merangkul peserta didik?


Jawab: Keterbatasan Ibu Naina yang memiliki Tourette syndrom tidak mematahkan
semangatnya untuk mengajar dan mendidik. Ibu Naina berusaha untuk profesional dalam
bekerja. Beberapa hal yang dilakukan Ibu Naina yaitu memperkenalkan diri dan menyampaikan
keterbatasan syndromnya. Ibu Naina memiliki manajemen sosial emosional yang baik. Ibu
Naina benar-benar mempersiapkan dan menerima segala konsekuensi yang terjadi. Berikut
beberapa hal yang dilakukan oleh Ibu Naina untuk merangkul peserta didik:
a. Memahami karakteristik siswa,
b. Melakukan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik,
c. Menerapkan strategi pembelajaran yang menyenangkan seperti outclass,
d. Menerapkan kemampuan sosial emosional khususnya self awareness dan self
management,
e. Membuat pembelajaran yang bermakna,
f. Menghadapi masalah dengan tenang dan tidak marah,
g. Memotivasi siswa sehingga membuat siswa berpikir kritis dan dapat melakukan
refleksi.
3. Hal apa yang dimiliki guru tersebut sehingga bisa merubah suasana kelas menjadi
menyenangkan?
Jawab: Sikap yang dimiliki guru tersebut sehingga bisa merubah suasana kelas adalah
hal-hal positif dan tidak mudah patah semangatnya untuk mengajar dan mendidik. Ibu Naina
berusaha untuk profesional dalam bekerja.
4. Apakah Anda bisa menjadi guru yang demikian?
Jawab:
Sebagai seorang guru, sikap yang saya tunjukkan seperti guru kelas 9F yang baru dimana saya
selalu mencoba mengenal keberagaman peserta didik. Dengan mengenal keberagaman peserta
didik maka saya dapat mengarahkan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Anda mungkin juga menyukai