Anda di halaman 1dari 7

PROYEK KEPEMIMPINAN I

UTS (Ujian Tengah Semester)


JANUARTI
F4421221004

MENUMBUHKAN KREATIFITAS PESERTA DIDIK TERHADAP


LINGKUNGAN MALALUI PROGRAM GOES TO ECO PRINTING DI
RUMAH PINTAR PUNGGUR CERDAS.

Peduli terhadap lingkungan merupakan upaya perlindungan dan pengelolaan


lingkungan hidup, untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup, serta
mendukung pembangunan berkelanjutan. Menanamkan kesadaran kepedulian
terhadap lingkungan yang dapat di manfaatkan menjadi karya yang di peroleh
melalui kegiatan pendidikan non formal rumah pintar punggur, sebagai wadah yang
dapat menampung kreatifitas anak-anak di lingkungannya untuk berfikir kritis dan
bertindak. Pendidkan adalah proses yang dialami setiap orang mulai dari masa anak-
anak samapai menjadi dewasa. Pendidikan merupakan proses seumur hidup, yang
berlangsung di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Pendidikan non formal rumah pintar punggur cerdas ini sebagai wadah
dimana anak-anak mulai dari tingkat SD hingga SMP beraktifitas sebagai tempat
kedua belajar setelah sekolah formal, yang berperan juga dalam membentuk sikap,
karakter, kreatifitas, dan perilaku peserta didik. Peduli terhadap lingkungan dan
dapat membuat kreasi adalah salah satu nilai kreatifitas yang di harapkan terbentuk
pada diri setiap anak dalam proses pendidikan. Hal ini mulai di terapkan pada
kegiatan pembelajaran di sekoalh non formal ini dalam pembelajaran kreatifitas
anak dalam pendidikan lingkungan hidup nya juga. Pendidikan lingkungan hidup
mengemabangkan keterampilan, sikap serta motivasi manusia untuk mengerti serta
manusia untuk mengerti serta menghargai dengan sesamanya dan dengan
lingkungan hidupnya. Lingkungan yang memiliki karya terjadi apabila dapat di
manfaatkan sebaik mungkin sehingga menimbulkan kratifitas, harga jual yang
tinggi (wirausaha) sehingga dapat menguntungkan siapa saja yang tinggall di
lingkungan tersebut. Permasalahan yang di hadapi yaitu Terdapat tantangan dan
kekuatan dalam yayasan Rumah Punggur Pintar Cerdas.
Yaitu belum memiliki minat kewirausahaan, Perbedaan tingkat dan jenjang
sekolah , Keberanakeragaman karakteristik anak, Rendahnya minat peserta didik
untuk belajar, Adanya perbedaan jam pulang sekolah mempengaruhi jadwal,
Kurangnya sarana prasarana yang tersedia., Kurangnya media pembelajaran yang
tersedia, dan orang tua peserta didik berasal dari tingkat ekonomi menengah ke
bawah. Sehingga ini lah mengapa perlu adanya proyek goes to eco printing salah
satunya untuk menumbuhkan kreatifitas anak, menumbuhkan rasa kebersamaan dan
pengetahuan yang sama walaupun berbeda jenjang pendidikan, dan yang paling
penting menumbuhkan kewirausahaan dalam diri sehingga ini sabagi pemacu untuk
anak dapat memanfaatkan apa yang ada di lingkungannya.
Penyampaian goes to eco printing ini salah satu upaya yang dapat di lakukan
untuk menigkat kesadaran anak bahwa lingkungannya memiliki hal yang unnik dan
dapat di jadikan sebagai sumber pendapatan selain itu juga dapat meminalisir dapak
negative dari penaykah gunaan lahan yang terjadi. Jika ini dapat terwujud kratifitas
ini di sekolah non formal inimenjadi pembelajaran yang berkelanjutan dan dapat
bekerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti pemerintah daerah pkm pemerintah
desa dan lain sebaginya. Dan ini dapat menjadi salah satu jembatan untuk
pendidikan ini bisa berkarya dengan cara yang berbeda dan unik sehingga akan
menumbuhkan motifasi anak-anak di punggur untuk bergabung dan bersama-sama
belajar. Berdasarkan latar bealkang pentingnya menumbuhkan rasa kepedulian dan
kreatifitas peserta didik terhadap lingkungan maka kami merencanakan prakarsa
dengan judul Menumbuhkan Kreatifitas peserta didik terhadap lingkungan malalui
program Goes To Eco Printing di Rumah Pintar Punggur Cerdas.
A. Alasan Melaksanakan Program.
Memanfaatkan lingkungan sangat lah penting di mana sekarang sangat banyak
sekali hal-hal yang berharga jual namun tidak memiliki kepedulian oleh orang-
orang karena dianggap biasa dan tidak tau cara mengolahnya sehingga tidak
banyak dari orang-orang merasa hal itu tidak penting dan malas melakukan
kreatifitas yang sebenarnya memiliki daya jual yang bisa menjadi karya yang
indah dan berharga tinggi. Ternyata kebisaan menggap hal yang ada di
lingkungan hidup tidak dapat di manfaatkan mendarah dagging oelh sebab itu
tidak heran bahwa Indonesia menjadi negara konsumtif menajdi negara yang
lebih banyak menerima hasil karaya orang luar dan tidak percaya diri dengan
apa yang di buatnya. Hal ini tentunya menajdi masalah serius bagi bangsa
indoneisa jika generasi muda tidak memiliki kreatifitas dan tidak memiliki rasa
kewirausahaan. Bagaimana indonesia bisa maju jika peserta anak yang
merupakan calon pemimpin masa depan tidak meiliki kreatifitas yang tinggi dan
tidak peduli dengan lingkungan sekelilinganya. Sosialisasi serta pembuatan eco
printing ini dapat menanamkan budaya sayang lingkungan, cinta terhdap alam,
serta pengolahan alam secara bijak.
B. Deskripsi Tahapan BAGJA

Eco Printing atau tinta organik adalah salah satu teknik dalam ranah eco-dyeing
(pewarnaan alami) pada kain dengan menggunakan tanaman sebagai bahan
pewarna dan pencetak. Teknik ini merupakan penggabungan antara pembuatan
pola/pattern langsung berbarengan dengan pewarnaannya. Semua potensi
bersumber dari alami (daun, batang, dan akar) tanaman menjadi elemen desain
dari gagasan ini (botanical style). Kegiatan ecoprint ini mudah dilakukan dan
dapat dilakukan dimana saja. karena dapat memanfaatkan tanaman yang ada di
pekarangan rumah atau lingkungan sekitar dengan mengambil bagian daun atau
bunga, kemudian siapkan media cetak seperti kertas, kain, kulit, atau bahkan
tumbler logam.
Secara garis besar terdapat tiga macam Teknik yang bisa dipakai untuk
menciptakan motif kain yang menarik, antara lain :

1. Teknik pounding yaitu memukulkan daun atau bunga ke atas kain


menggunakan palu;
2. Teknik streaming yang dilakukan dengan menata daun atau bunga pada
selembar lain, menggulungnya di sekeliling batang kayu kemudian
dikukus; dan
3. Memfermentasi daun dan bunga untuk mengekstrak pigmen warna yang
ada di dalam tanaman.

Dari berbagai teknik yang diterapkan dalam Eco Printing, pada prinsipnya
terdapat banyak sekali manfaat yang bisa di dapatkan. Beberapa manfaat praktis
dari teknik Eco Printing diantaranya adalah: Eco Printing dapat dijadikan
sebagai salah satu alternative cara untuk mengurangi kerusakan lingkungan dan
ekosistem akibat limbah kimia pabrik tekstil. Hal ini karena, media yang dipakai
dalam ecoprint tidak terbatas pada kain saja, namun sebagai benda yang mampu
menyerap warna alami dari dedaunan dan bunga-bunga bisa dipakai, kemudian,
dibandingkan dengan kain polos atau yang bercorak dengan teknik digital
produk kain yang dihasilkan dengan teknik Eco Printing jauh lebih eksklusif.
Selanjutnya, karena belum digeluti banyak orang Eco Printing justru menjadi
peluang bisnis yang menjanjikan karena kompetitor jadinya masih sedikit.
Selanjutnya, modal yang dikeluarkan untuk membuat produk ecoprinting tidak
begitu banyak, sedangkan pewarnanya tinggal ambil dari alam. Selanjutnya,
selain desainnya tampak eksklusif, produk-produk ecoprinting juga lebih
terkesan good looking dan Nampak berkelas. Terakhir, inovasi desain di bidang
Eco Printing sangatlah fleksibel, bisa terus meningkatkan kualitas produk
dengan mengembangkan tekniknya terus-menerus.
Adapun tujuan dari kegiatan pengenalan ecoprint bagi peserta didik adalah
memberikan pengetahuan tentang ecoprint dan keterampilan bagi peserta didik
dalam memanfaatkan potensi lokal melalui bahan alam atau tanaman yang ada
disekitar sekolah.

Perubahan prakarsa yang saya pilih adalah tentang BAGJA mengembangkan


pembelajaran yang menyenangkan dan dapat mengaktifkan kreativitas peserta
didik di rumah punggur pintar. BAGJA, Kata ini sebenarnya merupakan
akronim dari Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana,
dan Atur eksekusi. Kelima langkah utama BAGJA diimplementasikan dalam
proses inkuiri apresiatif. Inkuiri apresiatif merupakan sebuah filosofi, suatu
landasan berpikir berfokus pada upaya kolaboratif menemukan hal positif dalam
diri seseorang, suatu organisasi dan dunia di sekitarnya baik pada masa lalu,
masa kini maupun masa depan. Berikut 5 langkah BAGJA untuk mewujudkan
visi "Mewujudkan peserta didik yang memiliki jiwa kepemimpinan, peduli
lingkungan, berpikir kritis, aktif, kreatif, dan berguna bagi bangsa sesuai dengan
profil pelajar Pancasila”:

Berikut 5 langkah BAGJA untuk mewujudkan visi di rumah punggur pintar :

1. Buat Pertanyaan (Define) : Hal apa saja yang membuat peserta didik
peduli terhadap lingkungan sekitar?

Secara kolaboratif bersama peserta didik melakukan diskusi dan tanya


jawab secara klasikal. peserta didik diminta untuk menuliskan jawaban
pada sticky note dan menempelkannya pada papan tulis.

2. Ambil Pelajaran (Discover) : Hal positif apa saja yang ada pada diri dan
lingkungan peserta didik yang dapat menumbuhkan sikap peduli terhadap
lingkungan sekitar?
Secara kolaboratif bersama peserta didik merefleksikan hal positif pada
diri dan lingkungan peserta didik yang dapat menumbuhkan sikap peduli
terhadap lingkungan sekitar. Hasil refleksi kemudian ditulis pada sticky
note dan menempelkannya pada papan tulis.

3. Gali Mimpi (Dream) : Apa yang ingin diraih di masa depan dengan
memiliki sikap peduli terhadap lingkungan?

Secara kolaboratif bersama peserta didik merefleksikan hal positif yang


akan terjadi di masa depan dengan memiliki sikap peduli terhadap
lingkungan. Hasil refleksi kemudian ditulis pada sticky note dan
menempelkannya pada papan tulis.

4. Jabarkan Rencana (Design) : Apa langkah-langkah yang perlu


dilakukan peserta didik untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan
sekitar?

Secara kolaboratif bersama peserta didik merumuskan langkah-langkah


yang perlu dilakukan peserta didik untuk menumbuhkan sikap peduli
lingkungan. Hasil rumusan kemudian ditulis pada sticky note dan
menempelkannya pada papan tulis.

5. Atur Eksekusi : Bagaimana dapat terlaksana kegiatan yang dapat


menumbuhkan sikap peduli lingkungan?

 Kapan pelaksanaannya?
 Siapa yang terlibat?
 Siapa yang memonitor?
 Apa saja indikator keberhasilannya?
 Bagaimana evaluasinya?
Secara kolaboratif bersama peserta didik memetakan pihak-pihak yang
akan terlibat membantu upaya menumbuhkan sikap peduli terhadap
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai