Januarti
F.Sri Dewi Wulandari
Indra Gunawan
Nurul Azmisyah
Rany Riandhani Putri
Proyek Kepemimpinan I
01.04.1-T2-6 Koneksi Antar Materi
1. Gambar 1
Suasana pada kurikulum merdeka penerapan pembelajaran berpusat pada peserta didik
yang bertujuan untuk meningkatkan berbagai aspek baik pengetahuan, keterampilan dna
sikap pada peserta didik. Guru berperan sebagai fasilitator untuk menciptakan suasana
belajar yang menyenagkan. Kurikulum merdeka ini mngacu pada profil pelajar Pancasila.
Pandangan: implementasi kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran
intrakuliluler yang beragam. Dalam kurikulum ini juga peserta didik memiliki waktu yang
banyak unutk mendalami konsep dna memperkuat kompetensi. Dimana tiap pembelajaran
yang ada di sekolah dapat di pilih oleh peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya.
Pada kurikulum inin guru dapat mengajar sesuai dengan tahap pencapaian dan
perkembangan peserta didik. Kurikulum merdeka belajar dapat lebih relevan dari interaktif
karena pelajar akan lebih berkaitan dengan hal-hal yang sedang terjadi dan dapat dijadikan
bahan diskusi selama proses pembelajaran.
Gambar 2
Suasana: Terlihat pada gambar 2 siswa aktif dan antusias di dalam kelas. Hal ini dapat
terlihat pada gambar dimana ketiga siswa mengakat tangan dengan ekspresi wajah yang
gembira dan sangat berantusias menjawab. Gamabran bahwa ada timbal balik dan
keaktifan peserta didik di dalam gambar tersebut.
Pandangan: Suasana kelas yang menyenagkan dapat terjadi apabila guru menerapkan
sistem belaajr yang berpusat pada peserta didik. Selain itu, bila guru menghubungkan
pengetahuan dengan kehidupan relevan akan menumbuhkan rasa ingin tau peserta didik.
Telaah gambar 1 dan gambar 2
Salah satu ciri kahs dari kurikulum merdeka yaitu pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik yang bertujuan untuk meningkatkan potensi peserta didik. Dengan demikian di
harapkan dapat menciptakan suasana belaajr yang menyenangkan, efektif dan efisien,
beserta mengacu pada profil pelajar Pancasila seperti pada gambar 2.
Strategi pemetaan tantangan dan kekuatan dalam Rumah Pintar Punggur Cerdas dengan tingkatan
TK, SD, dan SMP.
TANTANGAN KEKUATAN
Terdapat tantangan yang dihadapi Terdapat kelebihan Rumah Pintar Punggur
Rumah Pintar Punggur Cerdas yaitu: Cerdas yaitu:
1. Banyaknya pesaing dengan 1. Letaknya strategis (dekat dengan
lembaga bimbel lainnya, sekolah)
2. Ada beberapa sekolah yang 2. Rumah Pintar Punggur Cerdas memiliki
mengadakan bimbingan tiga program unggulan. Rumah Belajar
belajar tersendiri ini melakukan bimbingan belajar untuk
3. Adanya jadwal yang berbeda tiap anak TK, SD dan SMP. Program kedua,
anak ,karena dalam 1 tingkatan adanya ruang baca yang difokuskan
memiliki sekolah yang berbeda, untuk membudayakan literasi.
4. Kurangnya pengajaran dari orang 3. Kegiatannya berupa bimbingan belajar,
tua khusus pada anak tingkat perpustakaan masyarakat, dan Tahfidz
TK,SD,SMP karena orang tua Qur’an.
mereka sibuk 4. Biaya terjangkau karena menerapkan
biaya sukarela.
bekerja
5. Pengajar adalah relawan yang berasal
5. Perbedaan karateristik peserta
dari desa tempatan.
didik, dan
6. 6. Metode pengajaran yang
6. Tempat Rumah Pintar Punggur
menarik dan menyesuaikan
Cerdas belum memadai dalam
karakter peserta didik.
mendukung pembelajaran peserta
7. Penggunaan berbagai media dalam
didik.
mendukung pembelajaran peserta didik.
7. Tidak memiliki ruang kelas
permanen.
• Visi Kelompok “Mewujudkan peserta didik yang memiliki jiwa kepemimpinan, peduli
lingkungan, berpikir kritis, aktif, kreatif, dan berguna bagi bangsa sesuai dengan profil pelajar
Pancasila”.
• Paradigma inkuiri apresiatif. Untuk mencapai visi diperlukan upaya dan dengan proses
perubahan dengan cara menggunakan paradigma inkuiri apresiatif. Paradigma inkuiri apresiatif
ini dapat membantu kita untuk menggali nilai-nilai positif yang dapat diterapkan sesuai dengan
visi sekolah/ komunitas khususnya pada Rumah Pintar Punggur Cerdas, dengan mencapai visi
menuju kepada murid merdeka. Pendekatan paradigma Inkuiri Apresiatif sejatinya adalah
menggali potensi dibidang pengetahuan, keterampilan dan karakteristik setiap anak sesuai
dengan kodratnya masing masing seperti di Rumah Pintar Punggur Cerdas dengan memiliki
tingkatan dari TK, SD, dan SMP
• Metode perubahan BAGJA - 5D Inkuiri Apresiatif.
Sebagai salah satu metode perubahan dan mencoba menerapkannya melalui tahapan dalam
Inkuiri Apresiatif yang disebut dengan BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali
Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur Eksekusi). Maka peran penting guru dalam mewujudkan
peserta didik dengan visi yang ingin dicapai untuk Rumah Pintar Punggur Cerdas, yaitu:
a) Menerapkan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik, misalnya untuk anak TK
kami memberikan suatu permainan dengan menyesuaikan pembelajar mereka, begitu juga
pada anak tingkat SD dan SMP, dan memeratakan materi, meskipun pelajaran disekolah
sedikit berbeda akan tetapi sama dalam urutannya.
b) Menggali potensi diri pada peserta didik dalam jenjang TK, SD, dan SMP.,misalnya
mengembangkan bakat, cara belajar , atau yang lainnya sesuai dengan potensi yang
dimiliki peserta didik.
c) Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan bermakna, dengan cara dalam bimbel
biasanya dalam 1 pertemuan 90 menit, 1 jam untuk pelajaran 30 menit untuk bermain yang
masih dalam lingkungan materi.
d) Menumbuhkan motivasi intrinsik peserta didik. Menumbuhkan sikap peduli lingkungan
melalui kegiatan yang memanfaatkan sumber daya alam sekitar.
Dengan cara ini sangat efektif untuk menumbuhkan karakter saling menghargai dan
menghormati kerja sama, kejujuran dan komunikasi serta berfikir kritis, peduli lingkungan
setiap peserta didik. Pembelajaran BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi,
Jabarkan Rencana, Atur Eksekusi) ini salah satu solusi dari dampak learning loss yang terjadi
dan membuat perubahan yang menuju kearah baik.