1. Terwujudnya Pendidikan maju di Jawa Barat guna membentuk SDM yang berkarakter,
cerdas, mandiri, menguasai IPTEK dan berbasis budaya Jawa Barat. Untuk itu sekolah
harus Menyusun perencanaan pembelajaran yang dituangkan dalam KOSP.
2. Penyusunan KOSP Berdasarkan Perencanaan Berbasis Data (PBD) yang mengacu
pada Raport Pendidikan, melalui proses Identifikasi, Refeleksi, dan Benahi (IRB),
yang kemudian dituangkan dalam RKAS.
3. Kurikulum merdeka merupakan suatu konsep baru dalam dunia pendidikan yang
memiliki tujuan untuk memberikan peserta didik dan tenaga pendidik kebebasan untuk
memilih materi dan metode pembelajaran.
4. Tujuan pendidikan yang ingin dicapai adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang
ada pada peserta didik, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun anggota masyarakat.
5. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajarnya. Sehingga,
pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
6. Kurikulum Merdeka dirancang sebagai bagian dari upaya Kemendikbudristek untuk
mengatasi krisis dan permasalahan belajar yang telah lama kita hadapi, dan menjadi
semakin parah karena pandemic.
7. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang dibutuhkan peserta didik,
kita sebagai pendidik tidak boleh menyamakan peserta didik dalam proses
pembelajaran.
1. Sekolah yang memakai Kurikulum Merdeka secara mandiri bisa memilih tiga opsi
lagi, diantaranya Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi.
2. Kurikulum yang diterapkan pada tahun ajar 2023/2024 di SMA Negeri I Darangdan
adalah kurikulum merdeka mandiri berubah.
3. Mandiri Berubah artinya sudah memanfaatkan sepenuhnya platform Merdeka
Mengajar yang disiapkan oleh Kemendikbudristek. Memilih CP, TP, ATP, perangkat
ajar, asesmen, dan lain sebagainya di platform ini, yang juga sudah memuat segala
kebutuhan yang dibutuhkan oleh sekolah untuk menerapkan Kurikulum Merdeka."
4. Implementasi Kurikulum Merdeka akan efektif jika setiap sekolah sudah
melaksanakan dan membentuk komunitas, hal ini akan memperkaya inovasinya,
kreatifitasnya, maupun karya-karya yang dihasilkan.
1. Budaya sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk lingkungan
belajar yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa. Salah satu
pendekatan yang semakin diperhatikan dalam pendidikan adalah penerapan budaya
positif.
2. Budaya positif di sekolah merujuk pada norma-norma, nilai-nilai, dan tindakan
kolektif yang mendorong kerja sama, penghargaan, dan kesejahteraan. Budaya positif
memberikan pondasi yang kuat untuk mempromosikan perkembangan sosial,
emosional, dan akademik siswa. Ketika sekolah mengadopsi budaya positif, siswa
merasa diterima, aman, dan didorong untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses
belajar.
3. Pentingnya budaya positif terletak pada dampaknya terhadap motivasi belajar dan
prestasi akademik siswa. Ketika siswa merasa terlibat dalam lingkungan yang positif,
mereka cenderung lebih termotivasi untuk belajar, menjalin hubungan yang sehat, dan
mengatasi tantangan dengan percaya diri.
4. Pengembangan karakter di SMAN I Darangdan melalui pendidikan karakter yang
dilaksanakan secara rutin diantaranya ada kegiatan harian, kegiatan mingguan,
kegiatan bulanan dna juga ditunjang dengan pelaksanaan P5.
1. Permasalahan dan krisis yang ada di Jawa barat terutama berkenaan dengan
pernikahan usia anak, kekerasan pada anak, kemiskinan, pengangguran usia produktif,
intoleransi. Mendikbudristek telah menegaskan bahwa ada 3 dosa pendidikan yang
harus kita tangani dengan serius dan penuh tanggung jawab: kekerasan seksual,
intoleransi, dan perundungan. Untuk mengatasi permasalahan dan krisis tersebut
Gubernur Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat meluncurkan
program Sekolah Masagi.
2. Dalam pelaksanaannya diperlukan aktualisasi pendidikan nasional yang baru dengan
prinsip-prinsip : (1) partisipasi masyarakat di dalam mengelola pendidikan
(community based education); (2) demokratisasi proses pendidikan; (3) sumber daya
Pendidikan yang profesional; dan (4) sumber daya penunjang yang memadai, dan (5)
membangun pendidikan yang berorientasi pada kualitas individu berbasis karakter.
3. Dalam Kurikulum Merdeka, guru dan sekolah diberikan keleluasaan untuk memilih
berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan
belajar dan minat peserta didik. Dan Sekolah Masagi adalah sebuah bentuk inovasi
untuk meningkatkan kompetensi pendidik yang dilakukan secara bergotong royong
dengan berlandaskan kejeniusan nilai-nilai kearifan lokal di Jawa Barat untuk
mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
Pertanyaan :
1. Reddy Anggara Milhan : Bagaimana tip supaya anak mengutarakan ide proyek dari
peserta didik tersebut ?
Jawab : a. Menganalisis lingkungan sekitar
b. Trend peserta didik
c. Muncul produk yang diminati peserta didik tersebut
d. Diberi pertanyaan pemantik, apa ciri khas daerah peserta didik tersebut
2. Ahmad Iman Jatnika : Apakah proyek bisa mata pelajaran serumpun atau beda
rumpun? Pelaksanaannya seperti apa?
Jawab : Beda rumpun juga sangat boleh, pelaksanaannya bisa didiskusikan dengan
yang akan berkolaborasi.
3. Didah Halimah : Ada Diferensiasi konten, proses atau produk. Contoh diferensiasi
konten yang bagaimana?, untuk produk boleh diatur atau dibebaskan ke anak.
Jawab : Konten yang berbeda artinya materi yang berbeda, misalnya tema singkong
kontennya bisa tape, combro dan lain-lain.
4. Saepul Rahmat : Bagaimana, pada proses pembelajaran yang ditekankan adalah
proses saja?
Jawab : Harus ada persiapan, pelaksanaan, dan produk.
5. Eden Deni Yayan : Apa di IKM harus ada proyek di setiap maple atau satu proyek
tapi produk beda/sama ?
Jawab : Contoh : Zero waste lifestyle melalui fermentasi sampah organic yang
menghasilkan pupuk kompos. Mapel yang terkait Biologi, Bahasa Inggris,
Matematika, Seni Budaya.
6. Kristriana : Untuk penilaian pada pembelajaran diferensiasi konten, proses, produk,
apakah guru harus membuat penilaian berbeda, dimana produknya beda format
berbeda?
Jawab : Tidak perlu membuat instrument penilaian yang berbeda.