Kegiatan 1
Gambar 1
- Paradigma Baru
- Student Center
- Profil Pelajar Pancasila
- Pembelajaran Yang Menyenangkan
- Pembelajaran Intrakurikuler
- Pembelajaran Berbasis Projek
Gambar 2
Kegiatan 2
Kegiatan 2 Menentukan Strategi Pemetaan yang Menjadi Tantangan dan Kekuatan
dalam Sekolah/Komunitas
Menentukan Strategi Pemetaan yang Menjadi Tantangan dan Kekuatan dalam
Sekolah/Komunitas
Strategi pemetaan tantangan dan kekuatan dalam sekolah PPL di SMP Negeri 2 Semarang
dengan berbagai tantangan dan hambatan yang telah disebutkan di bawah, dengan menggunakan
strategi dibawah ini.
A. Tantangan dan Hambatan
Terdapat tantangan dan kekuatan dalam SMP N 2 Semarang. Tantangan:
1. Keberagaman karakteristik peserta didik yang ada
2. Peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran PPKn
Sedangkan kekuatan yang dimiliki:
1. Pendidik dan tenaga kependidikan berperan serta dan mendukung proses pembelajaran
yang kondusif dan ramah anak
2. Ada dukungan sarana dan prasarana dari Sekolah untuk membantu peserta didik dalam
proses belajar mengajar
3. Peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan sholat
Dzuhur dan Ashar secara berjamaah
4. Penerapan 5s (salam, senyum, sapa, sopan dan santun) dalam keseharian peserta didik
di sekolah
B. Visi Kelompok
“Menjadi Guru yang BERBUDAYA (Berkarakter, Edukatif, Religius, Berdaya Saing,
Unggul, Demokratis, Amanah, Yakin) yang dapat menuntun Peserta Didik Berdasarkan
visi tersebut dapat disimpulkan bahwa menjadi seorang guru atau pendidik harus
menjadi pendidik yang BERBUDAYA.
C. Paradigma Inkuiri Apresiatif
Diperlukan sebuah upaya proses perubahan dengan cara menggunakan paradigma
Inkuiri Apresiatif untuk mencapai visi. untuk menggali nilai-nilai positif perlu
menerapkan visi dalam mencapai murid yang merdeka. Sesuai dengan visi yang
berlandaskan Profil Pelajar Pancasila, maka peserta didik dibentuk sesuai dengan
kodratnya masing masing.
D. Metode Perubahan BAGJA-5D Inkuiri Apresiatif
BAGJA yang terdiri dari Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana,
Atur Eksekusi merupakan salah satu metode perubahan dan mencoba menerapkannya
melalui tahapan dalam Inkuiri Apresiatif. Terkait hal tersebut, guru berperan penting dalam
mewujudkan peserta didik dengan visi yang ingin dicapai untuk kelompok adalah sebagai
berikut.
a. Menerapkan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik, menyesuaikan
pembelajarannya sesuai dengan karakteristik peserta didik.
b. Menggali dan menemukan potensi diri pada peserta didik sesuai dengan bakat dan minat
belajarnya masing-masing.
c. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan bermakna dengan berbagai model
pembelajaran yang sesuai dengan peserta didik.
d. Menumbuhkan motivasi instrinsik peserta didik.
E. Berpikir Sistem
Seorang pemimpin dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, dituntut mampu berpikir
sistem, agar mampu menjalankan semua kegiatan dan mencapai tujuan yang telah disepakati
oleh bersama. Konsep sistem yang terdiri dari input, proses, output, dan feedback sangat
penting karena dari konsep sistem tersebut akan tergambar secara jelas sebuah program
secara utuh dan hasil yang diharapkan.
F. Sustainability NEWS
Pendidikan merupakan instrument komunikasi yang efektif mengajak generasi muda
menciptakan lingkungan dan masa depan yang lebih baik. Dengan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan atau Pendidikan Pancasila di Kurikulum Merdeka, peserta didik
diajarkan 4 materi/ elemen yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika
dan NKRI. Terkait hal tersebut, peserta didik diharapkan mampu untuk memiliki empati dan
memiliki profil pelajar Pancasila dalam dirinya sehingga mampu menjadi warga negara yang
baik.
Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) tidak selalu berfokus pada aspek
lingkungan, namun juga perlu didukung oleh komponen lain, salah satunya dunia
pendidikan. Di dunia pendidikan biasa disebut Education for Sustainable Development
(ESD), menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan dalam pembelajaran bertujuan
untuk memberdayakan para peserta didik menjadi pribadi yang mampu mengambil
keputusan dan tindakan tepat serta bertanggung jawab.
Mereka bisa menyadari bahwa sebuah aksi dapat berpengaruh pada kondisi lingkungan,
sosial, dan ekonomi di masa ini maupun mendatang. Pendidikan yang dilalui peserta didik
saat ini nantinya akan berguna dan tujuan sekolah juga berorientasi ke masa depan. Strategi
yang kami lakukan yang dapat diterapkan pada peserta didik dengan usia 15-17 Tahun
disekolah adalah bagaimana memberikan pandangan, kehidupan nyata dalam bernegara pada
lingkungan terdekat masing-masing peserta didik. Sehingga mampu dalam mengkonstruksi
pemahamannya mengenai hal-hal yang jauh dari lingkungannya. Selain itu, menggunakan
media dan model pembelajaran yang mampu membuat peserta didik aktif dan memahami
betul praktek menjadi warga negara yang mengamalkan dasar negara Pancasila, serta
mematuhi peraturan dan hak serta menjalankan kewajiban sebagaimana dengan mestinya.