Anda di halaman 1dari 3

PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM PENDIDIKAN INDONESIA

TOPIK 1
ELABORASI PEMAHAMAN
Nama : ASTRI ELSA YUSTANTI
NIM : 240211105802 (IPA02)
1. Apa yang Anda pahami setelah mempelajari mengenai pendidikan multikulturalisme,
mediasi, dan potensi belajar dalam pendidikan? Apa pentingnya hal ini bagi Anda?
Jawaban :
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Pendidikan dan pembelajaran di
Indonesia, seperti kondisi dan kebuduyaan. Hal itu disebut dengan Pendidikan
multikultural. Contoh lainnya adalah karena adanya pengaruh tersebut muncul dampak
yang besar terhadap proses pembelajaran, peserta didik juga memiliki sifat sosial yang
akan terus bertumbuh sehingga memerlukan penanganan dan pemenuhan kebutuhan
mendasar. Maka diperlukan program Pendidikan yang kognitif dengan tujuan dapat
mengembangkan keterampilan kognitif dasar untuk studi yang efisien di semua bidang
kurikuler atau untuk mengembangkan fungsi kognitif tingkat tinggi yang spesifik untuk
bidang kurikuler tertentu, serta dapat mengembangkan karakter peserta didik untuk saling
menghargai antar perbedaan yang ada.
Seseorang dapat mempelajari suatu hal dengan berbagai metode dan cara, salah satunya
dengan mediasi. Proses mediasi dibagi menjadi dua yaitu mediator manusia dan mediator
simbolik. Terdapat perbedaan dari keduanya yaitu pada peranan penyampaian agar peserta
didik mampu memahami dan menguasai suatu materi lebih dalam dan melekat. Peranan
kedua mediator tersebut dapat berjalan mandiri, namun akan lebih kompleks bila keduanya
dikolaborasikan. Sehingga proses pemahaman peserta didik menjadi lebih efektif dan
optimal.
Potensi belajar seharusnya dimiliki oleh setiap peserta didik untuk melakukan suatu
pemecahan masalah dengan kemampuan yang dimilikinya dibawah pengaruh intruksional.
Kemampuan peserta didik ini dapat diukur dengan berbagai model guna memprediksi
kinerja peserta didik kedepannya. Hasil dari pengukuran disebut dengan kemampuan dasar
yang masih dapat meningkat maupun menurun. Pengukuran dapat dijadikan sebagai acuan
seorang pendidik dan peserta didik guna mengetahui potensi dalam dirinya.
Pentingnya mempelajari dan memahami berbagai hal tersebut sebagai landasan
pendidik untuk menjadi pendidik atau guru professional, sosial personal untuk bisa
menerapkan dan mengetahui kondisi lingkungan serta kondisi peserta didik dalam proses
pembelajarannya. Kesesuaian dan pemahaman peserta didik dalam keseluruhan aspek
pembelajaran akan memberikan dampak kelancaran dan visi selaras sesuai dengan
harapan.
2. Apa yang Anda pahami terkait dua konsep utama teori sosiokultural, yaitu sebagai alat
psikologis dan mediasi, dan bagaimana konsep-konsep ini selanjutnya dapat berkontribusi
pada teori pembelajaran dan pengajaran?
Jawaban :
Keterkaitan dua konsep teori sosiokultural, yaitu sebagai alat psikologis dan mediasi.
Kedua konsep tersebut dapat dikolaborasikan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik.
Berdasarkan pengertiannya, teori psikologi merupakan alat untuk menanamkan dan
menekankan adanya aspek sosial budaya pada diri seseorang. Oleh karenanya, diperlukan
peranan mediasi untuk memperoleh pemahaman kognitif melalui interpersonal dan atau
intrapersonal, sehingga akan menimbulkan adanya pemahaman yang lebih lengkap, utuh,
dan sesuai dengan konteks.

3. Bagaimana menurut Anda penerapan konsep tersebut dalam pendidikan di Indonesia?


Silahkan berdiskusi dengan mencari referensi yang ada dalam konteks pengajaran serta
pembelajaran di Indonesia.
Jawaban :
Penerapan konsep sosiokultural dalam Pendidikan di Indonesia dapat terlaksana dengan
baik. Hal ini dikarenakan dalam Pendidikan di Indonesia pada dasarnya memiliki
keberagaman aspek baik dari segi sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Tentunya hal ini
membutuhkan adanya penerapan yang selaras sesuai dengan kondisi yang terjadi.
Pendidikan Indonesia saat ini sudah menerapkan teori sosiokultural dalam proses
pembelajarannya. Dapat dilihat dalam perkembangan Pendidikan Indonesia dan
penyelesaian permasalahan yang terjadi di lingkup guru. Proses penerapan teori
sosiokultural tentunya memiliki beberapa aspek yang mendukung seperti keaktifan peserta
didik dalam mengkomunikasikan sesuatu hal yang diinginkan atau dibutuhkan dalam
pembelajarannya, kondisi lingkungan sekitar yang dapat mendukung proses pebelajaran
yang disertai dengan kelengkapan sarana prasana, kemudian juga penerapan asesmen
diagnostik secara kognitif maupun non-kognitif oleh pendidik sebagau acuan dalam proses
pembelajaran yang akan terjadi, serta adanya kolaborasi pengetahuan dan implementasi
materi yang efektif.
4. Apa saja yang dapat Anda terapkan nantinya sebagai guru terkait pemahaman Anda?
Jawaban :
Hal – hal yang dapat diterapkan dalam menanamkan pemahaman sesuai yang saya
miliki diantaranya yaitu :
• Melakukan asesmen diagnostic, secara kognitif dan non-kognitif
• Melakukan perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan hasil asesmen
diagnostik
• Memberikan penjelasan dan contoh materi dengan menggunakan gaya bahasa
atau kosakata yang baik sesuai dengan karakter peserta didik, dan kondisi
lingkungan sekitar.
• Mengkaitkan beberapa materi dengan kehidupan nyata atau sehari-hari
sehingga dapat memotivasi peserta didik atau dengan memberikan pesan akhir
dalam pembelajaran.
• Pengkondisian suasana dan kegiatan dalam kelas untuk senantiasa nyaman,
aman dan menyenangkan.
• Berkreasi dan berinovasi membuat dan menggunakan media pembelajaran.

5. Bagaimana Anda memandang kesiapan Anda sebagai guru dengan memahami konsep
tersebut?
Jawaban :
Bagi saya sebagai seorang calon guru professional saya siap melaksanakan pemahaman
konsep tersebut. Kesiapan saya melakukan hal ini dilatarbelakangi dari adanya
pemahaman dan pengetahuan terkait hal-hal tersebut. Tentunya saja pemahaman yang saya
miliki saat ini masih sangat memerlukan adanya pengembangan dan penguasaan materi
lebih dalam, serta membutuhkan arahan, bimbingan, saran dan kritik yang membangun
untuk saya menjadi lebih semangat dalam memahami konsep ini. Saya akan berusaha terus
menggali pengetahuan dan informasi terbaru, utamanya dalam bidang sosiokultural,
karena saya yakin bidang ini dapat memberikan dampak positif yang cukup besar dalam
melaksanakan proses pembelajaran kedepannya.
6. Pertanyaan apa yang ingin Anda ajukan lebih lanjut tentang topik bahasan tersebut?
Jawaban :
Masa mendatang, generasi Indonesia akan lebih mengalami perkembangan yang lebih
pesat terutama dalam hal teknologi. Jika dalam pelaksanaan pembelajaran telah terkait
dengan sosiokultural secara luas, lalu bagiamanakah teori sosiokultural dapat menerapkan
ZPD dan mediasi seseorang atau peserta didik tanpa pernah bertatap muka dan saling
berdiskusi dalam aspek sosial dan pemahaman. (Karena adanya pengaruh teknologi
informasi yang mudah diakses) ?

Anda mungkin juga menyukai