5. Bahasa tubuh, mimik wajah dan intonasi yang di tunjukan pendidik kepada peserta
didik akan mempengaruhi proses penyampaian materi yang diterima oleh peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran. Bagaimana sikap pendidik dalam menghadapi
peserta didik ABK dalam menguasai materi Fisika!
Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang membutuhkan pelayanan khusus
karena adanya keterbatasan mental, fisik, maupun materi. Model pembelajaran POE2WE
dapat menjadikan peserta didik sebagai subjek di dalam pembelajaran. peserta didik secara
aktif menemukan suatu konsep melalui pengamatan atau eksperimen secara langsung,
bukan dari menghafal buku materi maupun penjelasan dari pendidik.
Penggabungan tahapan-tahapan pembelajaran model POEW dan model
pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Konstruktivistik maka dapat di susun langkah-
langkah pembelajaran model POE2WE secara terinci sebagai berikut
A. Prediksi
Tahap prediction yaitu peserta didik membuat prediksi atau dugaan awal
terhadap suatu permasalahan. Permasalahan yang ditemukan berasal dari
pertanyaan dan gambar tentang materi yang disampaikan oleh pendidik yang
ada di Lembar Kerja peserta didik (LKS)/bukupeserta didik sebelum peserta
didik membuat prediksi.
B. Observasi
Tahap Observation yaitu untuk membuktikan prediksi yang telah di buat
oleh peserta didik. Peserta didik diajak melakukan eksperimen berkaitan dengan
masalah atau persoalan yang ditemukan.
C. Eksplanasi
Tahap Explanation atau menjelaskan yaitu peserta didik memberikan
penjelasan terhadap hasil eksperimen yang telah dilakukan.
D. Elaborasi
Tahap elaboration yaitu peserta didik membuat contoh atau menerapkan
konsep dalam kehidupan sehari-hari.
E. Menulis
Tahap write atau menulis yaitu melakukan komunikasi secara tertulis,
merefleksikan pengetahuan dan gagasan yang dimiliki peserta didik
F. Evaluasi
Tahap Evaluation yaitu evaluasi terhadap pengetahuan, keterampilan
dan perubahan proses berfikir peserta didik. Pada tahap ini peserta didik di
evaluasi tentang materi gerak lurus berupa lisan maupun tulisan. Tahap ini
merupakan pengembangan dari pendekatan konstruktivistik.
7. Pembuatan soal HOTS diharapan dapat membantu peserta didik untuk menguasai
sikap berpikir kritis dan analisis peserta didik. Permasalahan sekarang adalah
proses pembelajaran dengan sistem daring, berikan pendapat anda tentang
pemberian soal HOTS apakah efektif atau tidak diberikan pada proses pembelajaran
daring? Jelaskan!
Menurut saya pemberian soal HOTS masih terbilang efektif. Proses pembelajaran
secara daring tidak menjadi hambatan bagi terselenggaranya pembuatan soal berbasis
Higher Order Thinking Skills (HOTS). Karena dalam pembelajaran daring, mungkin
sangat sulit dalam menerapkan pembelajaran yang berbasis HOTS namun bukan berarti
tidak bisa ditengah keadaan yang serba keterbatasan. Sebagai seorang pendidik, dapat
merancang suatu pembelajaran yang berarti yang dapat melibatkan peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran tersebut.
Soal-soal HOTS (Higher Order of Thinking Skill) bukan berarti soal yang sulit,
redaksinya panjang dan berbelit-belit sehingga banyak membuang banyak waktu
membacanya dan sekaligus memusingkan peserta didik, tetapi soal tersebut disusun secara
proporsional dan sistematis untuk mengukur Indikator Ketercapaian Kompetensi (IKK)
secara efektif serta memiliki kedalaman materi sehingga peserta didik pun terangsang
untuk menjawab pertanyaan dengan baik.
----------SELAMAT MENGERJAKAN-------------------m -
Visi Prodi: Visi Program Studi Pendidikan Fisika pada tahun 2024, menjadi Program Studi
Pendidikan Fisika yang profetik, unggul dalam bidang teknologi pengembangan pendidikan dan
pembelajaran fisika untuk mewujudkan peradaban berkemajuan
1 11