Anda di halaman 1dari 9

UJIAN TENGAH SEMESTER Tgl Efektif

SEMESTER GENAP No Form


Uhamka TAHUN AKADEMIK 2021/2022 No Revisi
FKIP UHAMKA

Mata Kuliah Pembinaan Kompetensi Mengajar


Dosen Pengampu Dra. Yulia Rahmadhar, M.Pd.
Program Studi Pendidikan fisika/S.1
Hari/Tanggal Rabu, 18 Mei 2022
Durasi 15:10 — 16:50 (100 menit)
Semester/Kelas EnaiW6.A
Bentuk Soal Essai
Sifat Ujian Close Book
Metode Ujian Daring
Petunjuk Umum :
1. Berdoa sebelum mengerjakan soal.
2. Bacalah pertanyaan/soal ujian dengan teliti
3. Kerjakan soal yang menurut anda mudah terlebih dahulu
4. Kerjakan soal dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab
5. Periksa kembali jawaban saudara sebelum dikirim kepada dosen pengampu
6. Jika ada jawaban yang identik (copy paste), nilai akan dibagi sebanyak jawaban yang sama

Soal Uraian Bobot 10


l. Kegiatan pelatihan profesi pendidik baik yang dilaksanakan secara luring dan daring
memiliki tujuan untuk meningkatkan kompetensi seseorang pendidik. Jelaskan apa
saja kompetensi yang harus dimiliki dan dikembangkan oleh pendidik dalam
meningkatkan kualitas diri maupun pendidikan di Indonesia!
Standar kompetensi pendidik dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi
utama yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional, keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja pendidik.
1. Kompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogik pendidik merupakan kemampuan pendidik
dalam pengelolaan pembelajaran yang meliputi pemahaman wawasan atau
landasan kependidikan keilmuan sehingga memiliki keahlian secara
akademik dan intelektual.
Pendidik memiliki pemahaman psikologi perkembangan anak,
sehingga mengetahui dengan benar pendekatan yang tepat yang dilakukan
pada anak didiknya. Pendidik dapat membimbing anak melewati masa-
masa sulit dalam usia yang dialami anak. Selain itu, pendidik memiliki
pengetahuan dan pemahaman terhadap latar belakang pribadi anak,
sehingga dapat mengidentifikasi problem-problem yang dihadapi anak serta
menentukan solusi dan pendekatan yang tepat.
2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang
mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Di
mana pada setiap perkataan, tindakan, dan tingkah laku positif akan
meningkatkan citra diri dan kepribadian seorang pendidik.
Seorang pendidik harus mampu mewujudkan pribadi yang efektif
untuk dapat melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya sebagai pendidik.
Untuk itu, ia harus mengenal dirinya sendiri dan mampu
mengembangkannya ke arah terwujudnya pribadi yang sehat.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat dinyatakan sebagai pendidik
dalam hal ini pendidik perlu mengetahui, memahami dan melakukan
tindakan yang sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan
nasional Indonesia.
Sebagai seorang profesi pendidik perlu memperhatikan sejumlah
etika dalam melaksanakan tugas pokoknya sehari-hari. Kode etik yang
dibangun bersama perlu dipahami, dan dilaksanakan serta masing-masing
menghormatinya.
3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah merupakan kemampuan pendidik sebagai
makhluk sosial dalam berinteraksi dengan orang lain tidak hanya berbuat
betul saja tetapi juga menyadari perbuatan yang dilakukan dan menyadari
pula situasi yang ada sangkut pautnya dengan perbuatan itu. Inti dari
kompetensi sosial terletak pada komunikasi, tetapi komunikasi yang
dimaksud adalah komunikasi yang efektif. Komunikasi dapat diartikan
sebagai suatu proses saling mempengaruhi antar manusia.
Sebagai makhluk sosial pendidik berprilaku santun, mampu
berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan secara efektif dan
menarik mempunyai rasa empati terhadap orang lain. Kemampuan pendidik
berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan menarik dengan peserta
didik dan tenaga kependidikan, orang tua dan wali Belajar, masyarakat
sekitar sekolah dan sekitar di mana pendidik itu tinggal, dan dengan pihak-
pihak yang berkepentingan dengan sekolah.
4. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan kemampuan pendidik dalam
penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Proses belajar dan
hasil belajar Peserta Didik bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola,
struktur, dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh
kompetensi pendidik yang mengajar dan membimbing mereka.
Kegiatan belajar dapat berlangsung di sekolah ataupun di luar
sekolah. Kegiatan belajar yang dilaksanakan di sekolah lebih teratur dan
sempurna dibandingkan dengan kegiatan belajar di luar sekolah.
Kesempurnaan itu dapat kita lihat pada sistem penerapan kurikulum serta
pelaksana metode pelajaran yang berlaku di sekolah dengan pelaksanaan
penilaian yang teratur.
Berdasarkan pernyataan tersebut maka keberhasilan seseorang
ditentukan berdasarkan hasil belajar yang dicapai atau disebut juga prestasi.
Salah satu tujuan pengadaan penilaian adalah untuk mengetahui sejauh
mana Belajar dapat mengetahui pelajaran yang telah disajikan. Sehingga
prestasi belajar dapat dinyatakan sebagai hasil perubahan yang diperoleh
selama berlangsung proses belajar mengajar.

2. Miskonsepsi sering terjadi dalam proses pembelajaran. Miskonsepsi bisa disebabkan


karena pengetahuan dasar peserta didik, pengetahuan pendidik dalam penguasaan
materi ajar dan media baca peserta didik. Bagaimana seorang pendidik
meminimalisir miskonsepsi dengan melakukan assessment yang tepat kepada peserta
didik!
Menurut saya dalam melaksanakan pembelajaran dapat dilakukan dengan model
pembelajaran interactive conceptual instruction (ICI) karena ICI dapat menciptakan
interaksi yang dapat menimbulkan dialog antara prakonsepsi peserta didik dengan konsep
baru, yang lebih menekankan pada pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk
memanfaatkan dan mengembangkan dasar intelektualnya serta memberikan lebih banyak
waktu untuk berinteraksi dengan komponen-komponen pembelajaran.
Salah satu model pembelajaran inovatif yang memberikan peluang kepada peserta
didik untuk memperbaiki miskonsepsi dan hasil belajar peserta didik adalah model
pembelajaran ICI, yang lebih menekankan pada pemberian kesempatan dan lebih banyak
waktu kepada peserta didik untuk berinteraksi dengan komponen-komponen
pembelajaran, baik dengan temannya, pendidik, dan sumber belajar
Selain itu pula, dalam pembelajaran peserta didik lebih banyak diberikan
kesempatan untuk berdiskusi dan sharing pendapat baik dengan pendidik maupun dengan
temannya sendiri. Melalui diskusi tentang konsep yang baru saja dipelajari akan membuat
mereka tertantang untuk mengerti lebih dalam. Peserta didik saling mengungkapkan
konsep dan gagasan mereka masing-masing, mendengarkan gagasan teman lain,
memperdebatkan secara argumentasi dan rasional gagasan mereka yang berbeda. Dari
perdebatan itu peserta didik yang mempunyai gagasan tidak benar, dapat memperbaiki
gagasanya dan peserta didik yang telah memiiliki gagasan yang benar lebih yakin akan
kebenaran gagasannya yang dibuktikan dengan melakukan demonstrasi dan eksperimen.
3. Model pembelajaran Blanded Learnig apakah sesuai dan efektif dengan kondisi
pembelajaran yang dilaksanakan secara luring dan daring? Jelaskan!
Menurut saya, pada masa pandemi banyak menimbulkan persoalan dalam
kaitannya dengan implementasi pembelajaran di sekolah. Strategi pembelajaran blended
atau blended learning adalah pembelajaran yang mencampurkan dua atau lebih model
pembelajaran. Model pembelajaran daring dinilai cocok diterapkan pada tingkat sekolah
dasar sederajat dalam keadaan pandemi Covid-19. Dengan menggabungkan pembelajaran
tatap muka dengan pembelajaran online karena dianggap lebih efisien dan efektif pada
masa new normal pandemi Covid-19. Penerapan strategi blended learning dapat membantu
peserta didik dalam meminimalisasikendala pembelajaran full online.
Model pembelajaran blended ini diharapkan menjadi solusi bagi permasalahan baru
yang muncul dalam dunia pendidikan pada masa pandemi Covid-19. Strategi blended
learning menggabungkan pembelajaran daring dan tatap muka sehingga pembelajaran
tatap muka dapat dijadikan sebagai solusi dalam memantapkan pemahaman materi ketika
pembelajaran online belum dipahami dengan maksimal.

4. Perkembangan kurikulum terus berkembang mengikuti zaman dan teknologi,


berikan pendapat saudara mengenai kekurangan dan kelebihan kurikulum 13
berdasarkan reverensi yang saudara miliki!
Penerapan kurikulum 2013 mengacu pada standar nasional pendidikan dengan
bertujuan untuk mempersiapkan peserta fidik supaya memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi yang produktif, kreatif, dan inovatif.
Keunggulan kurikulum 2013
- Peserta didik dituntut untuk aktif, kreatif, dan inovatif dalam pemecahan
masalah
- Penilaian didapat dari semua aspek
- Adanya pengembangan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah
diintegrasikan ke dalam semua program studi
- Kurikulum berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional
- Kompetensi menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
Kelemahan kurikulum 2013
- Banyak pendidik beranggapan bahwa dengan kurikulum terbaru ini pendidik
tidak perlu menjelaskan materinya
- Sebagian besar pendidik belum siap dalam pemberian materi yang kreatif dan
inovatif
- Konsep pendekatan saintifik masih belum dipahami, apalagi tentang metode
pembelajaran yang kurang aplikatif disampaikan
- Keterampilan merancang RPP dan penilaian autentik belum sepenuhnya
dikuasai pendidik
- Tugas menganalisis SKL, KI, KD, Buku Siswa, dan Buku Guru belum
sepenuhnya dikerjakan oleh pendidik.

5. Bahasa tubuh, mimik wajah dan intonasi yang di tunjukan pendidik kepada peserta
didik akan mempengaruhi proses penyampaian materi yang diterima oleh peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran. Bagaimana sikap pendidik dalam menghadapi
peserta didik ABK dalam menguasai materi Fisika!
Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang membutuhkan pelayanan khusus
karena adanya keterbatasan mental, fisik, maupun materi. Model pembelajaran POE2WE
dapat menjadikan peserta didik sebagai subjek di dalam pembelajaran. peserta didik secara
aktif menemukan suatu konsep melalui pengamatan atau eksperimen secara langsung,
bukan dari menghafal buku materi maupun penjelasan dari pendidik.
Penggabungan tahapan-tahapan pembelajaran model POEW dan model
pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Konstruktivistik maka dapat di susun langkah-
langkah pembelajaran model POE2WE secara terinci sebagai berikut
A. Prediksi
Tahap prediction yaitu peserta didik membuat prediksi atau dugaan awal
terhadap suatu permasalahan. Permasalahan yang ditemukan berasal dari
pertanyaan dan gambar tentang materi yang disampaikan oleh pendidik yang
ada di Lembar Kerja peserta didik (LKS)/bukupeserta didik sebelum peserta
didik membuat prediksi.
B. Observasi
Tahap Observation yaitu untuk membuktikan prediksi yang telah di buat
oleh peserta didik. Peserta didik diajak melakukan eksperimen berkaitan dengan
masalah atau persoalan yang ditemukan.
C. Eksplanasi
Tahap Explanation atau menjelaskan yaitu peserta didik memberikan
penjelasan terhadap hasil eksperimen yang telah dilakukan.
D. Elaborasi
Tahap elaboration yaitu peserta didik membuat contoh atau menerapkan
konsep dalam kehidupan sehari-hari.
E. Menulis
Tahap write atau menulis yaitu melakukan komunikasi secara tertulis,
merefleksikan pengetahuan dan gagasan yang dimiliki peserta didik
F. Evaluasi
Tahap Evaluation yaitu evaluasi terhadap pengetahuan, keterampilan
dan perubahan proses berfikir peserta didik. Pada tahap ini peserta didik di
evaluasi tentang materi gerak lurus berupa lisan maupun tulisan. Tahap ini
merupakan pengembangan dari pendekatan konstruktivistik.

6. Buatlah langkah-langkah evaluasi pembelajaran dengan kriteria RPP K13 dalam


pelajaran Fisika, dimana kebijakan dari mentri pendidikan di dalam 1 kelas
boleh/diharapkan terdapat 1 atau 2 anak inklusi
Evaluasi pendidikan memiliki peranan penting dalam menyukseskan tujuan
pendidikan. Hasil dari evaluasi yang dilakukan secara terus-menerus merupakan rangkaian
yang saling terjalin erat, di mana daripadanya dideskripsikan suatu perkembangan individu
baik dari segi kognitif, afektif maupun motorik.
Beberapa bentuk modifikasi pelaksanaan evaluasi pembelajaran, seperti ujian
mandiri dengan komputer bicara, ujian dengan pendampingan. Untuk mendukung
keberhasilan dalam proses pembelajaran inklusif, maka evaluasi pembelajaran pun harus
bersifat inklusif.
Langkah-langkah evaluasi hasil belajar dengan kriteria kurtilas yaitu:
- Menyusun rencana evaluasi hasil belajar
- Menghimpun data
- Melakukan verifikasi data
- Mengolah dan menganalisis data
- Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan
- Tindak lanjut hasil evaluasi
Dan persiapan/perencanaan yang dilakukan Guru pada mata pelajaran Fisika
sebelum melaksanakan evaluasi sedikit mengacu pada langkah-langkah tersebut.

7. Pembuatan soal HOTS diharapan dapat membantu peserta didik untuk menguasai
sikap berpikir kritis dan analisis peserta didik. Permasalahan sekarang adalah
proses pembelajaran dengan sistem daring, berikan pendapat anda tentang
pemberian soal HOTS apakah efektif atau tidak diberikan pada proses pembelajaran
daring? Jelaskan!
Menurut saya pemberian soal HOTS masih terbilang efektif. Proses pembelajaran
secara daring tidak menjadi hambatan bagi terselenggaranya pembuatan soal berbasis
Higher Order Thinking Skills (HOTS). Karena dalam pembelajaran daring, mungkin
sangat sulit dalam menerapkan pembelajaran yang berbasis HOTS namun bukan berarti
tidak bisa ditengah keadaan yang serba keterbatasan. Sebagai seorang pendidik, dapat
merancang suatu pembelajaran yang berarti yang dapat melibatkan peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran tersebut.
Soal-soal HOTS (Higher Order of Thinking Skill) bukan berarti soal yang sulit,
redaksinya panjang dan berbelit-belit sehingga banyak membuang banyak waktu
membacanya dan sekaligus memusingkan peserta didik, tetapi soal tersebut disusun secara
proporsional dan sistematis untuk mengukur Indikator Ketercapaian Kompetensi (IKK)
secara efektif serta memiliki kedalaman materi sehingga peserta didik pun terangsang
untuk menjawab pertanyaan dengan baik.

----------SELAMAT MENGERJAKAN-------------------m -

Visi Prodi: Visi Program Studi Pendidikan Fisika pada tahun 2024, menjadi Program Studi
Pendidikan Fisika yang profetik, unggul dalam bidang teknologi pengembangan pendidikan dan
pembelajaran fisika untuk mewujudkan peradaban berkemajuan

Acuan Soal ini Tim Validasi Mengetahui


dibuat Oleh
Validator Ka.Prodi

1 11

1. RPS Mata Kuliah Dosen


Pembinaan Pengampu:
Kompetensi Dra. Yulia
Mengajar Rahmadhar,
2. Panduan KPT M.Pd.
Dr. Tri Isti Wahyu Dian Feli Cianda Adrin
Hartini, Laksanawati, Burhendi,
M.Pd. M.Pd. S.Pd.,M.Si.

Anda mungkin juga menyukai