Windah adalah seorang anak semata wayang yang masih remaja berusia 10 tahun
dan bersekolah di Sekolah Dasar kelas 4. Windah tinggal bersama kedua
orangtuanya dalam rumah di Kota terpencil yang biasa dikenal dengan sebutan
Kota Kenangan.
Ibu Windah bekerja sebagai karyawan di salah satu toko perhiasan. Sedangkan,
Ayah Windah bekerja sebagai supir taksi. Sebagai orangtua yang jarang berada
dirumah untuk menemani anaknya karena kedua orangtuanya sibuk dalam
bekerja, mereka ingin Windah mempelajari cara menggunakan komputer untuk
menemani kesehariannya. Akhirna kedua orangtua Windah memberikannya
komputer dan berharap Windah senang untuk menggunakan komputer.
Saat mempunyai komputer baru, komputer itu sudah menjadi teman Windah. Dia
selalu mencari waktu untuk menggunakannya. Dia menggunakan komputernya
untuk mencari informasi untuk tugas sekolah dan mengirimkan e-mails.
Ibu Windah memberikannya makan siang nasi panas dengan mi pedas. Setelah
makan siang, Windah senang untuk bermain. Tidak bermain permainan
tradisional, melainkan Windah suka bermain permainan di komputer.
Komputer itu tidak hanya ada games, tapi juga ada FriendsNet. Windah
bergabung dalam FriendsNet sekitar 2 bulan yang lalu. Setelah memakan cemilan
dan minum teh, Windah berkomunikasi dengan teman sekolahnya melalui
FriendsNet. Mereka membicarakan yang mereka lakukan sejak mereka terakhir
bertemu, di bis sekolah.
Windah : Terdengar sangat enak, apa itu ttaebokki Lot? Aku pernah
meminum Ocha. Namun, aku tidak suka karna terlalu pahit.
Aku sepulang Sekolah memakan mi dan meminum teh
dengan tambahan gula, aku sangat menikmatinya.
Arlott : Ttaebokki adalah kue beras yang dicampur dengan saos korea
asli, itu adalah makanan khas warga korea. Apa yang kamu
makan selain mi saja, Win? Makanan itu terlihat sangat
membosankan.